Kelompok 10:
SAMARINDA
2022/2023
KATA PENGATAR
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, etika para murid mengalami penurunan. Kita
banyak melihat murid-murid yang berbicara kasar kepada gurunya, berbicara
dengan seenaknya. Menganggap guru sebagai teman yang boleh-boleh saja, akan
tetapi tetap harus memiliki rasa takut kepada guru. Tetapi tidak hanya murid yang
tidak sopan terhadap gurunya, ada juga guru yang meminta kasar kepada
muridnya. Banyak sekali kasus yang kita temui mengenai guru yang melakukan
tindakan kepada murid-muridnya.
Maka dari itu, dalam tulisan ini akan sedikit dipaparkan mengenai etika
guru terhadap muridnya, dan juga etika murid terhadap gurunya dalam bidang
pendidikan. Agar para murid dan para guru tau batasan-batasan seperti apa yang
harus diperhatikan dalam hal belajar dan mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Siswa Menurut Perspektif Hadits ?
2. Bagaimana Etika Siswa Menurut Perspaktif Hadist ?
3. Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab Siswa Menurut Perspektif Hdist ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memahami Pengertian Siswa Menurut Perspektif Hadist
2. Untuk Memahami Etika Siswa Menurut Perspaktif Hadist
3. Untuk Mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Siswa
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mujib, (2010) hal.104
2
Abudin, Nata, Persepektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, (Jakarta: Rajawali Press,
2001), Cet. Ke-1, hl.102
v
B. Etika Siswa Menurut Perspaktif Hadist
b. Hendaknya tujuan pendidikan itu karena takut kepada Allah SWT dan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
)الخ )(رواه ابن حبان والمعاذ٠٠٠٠تعلموا العلم فأن تعلمه هللا خشية
vi
e. Tawaddu’, iffah, sabar, dan tabah, wara’, dan tawakal.
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih
tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-
Tirmidzi )
vii
“Sesungguhnya Alloh itu indah dan suka kepada keindahan.”( HR. Ahmad,
Muslim dan Al-Hakim )
c. Selektif dalam bertanya dan tidak berbicara kecuali setelah mendapat izin
dari guru.
ِّث ْالقَوْ َم َجا َءهُ َأ ْع~ َرابِ ٌّي فَقَا ٍ ِبَ ْينَ َما النَّبِ ُّي فِي َمجْ ل: ض َي اللَّـهُ تَ َعالَى َع ْنهُ ـ َأنَّهُ قَا َل
ُ س يُ َحد ِ ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ ـ َر
: ضهُ ْم ُ َوقَا َل بَ ْع، َس ِم َع َما قَا َل فَ َك ِرهَ َما قَا َل: ِّث فَقَا َل بَعْضُ ْالقَوْ ِم ُ ضى َرسُو ُل اللَّـ ِه ي َُحد َ َمتَى السَّا َعةُ ؟ فَ َم: َل
فَِإ َذا: قَا َل، ُول اللَّـ ِهَ هَا َأنَا يَا َرس: َأ ْينَ ُأ َراهُ السَّاِئ ُل ع َْن السَّا َع ِة ؟ قَا َل: ضى َح ِديثَهُ قَا َل َ َ َحتَّى ِإ َذا ق، بَلْ لَ ْم يَ ْس َم ْع
َ فَا ْنتَ ِظرْ السَّا َعة، ِإ َذا ُو ِّس َد اَأْل ْم ُر ِإلَى َغي ِْر َأ ْهلِ ِه: ضا َعتُهَا ؟ قَا َل
َ َك ْيفَ ِإ: قَا َل. َت اَأْل َمانَةُ فَا ْنتَ ِظرْ السَّا َعة
ْ ضيِّ َع
ُ .
Artinya : dari Abu Huroiroh berkata ketika Nabi sedang berada di majlis
sedang berbicara terhadap suatu kaum dan sedang mengajar. Datanglah seorang
badui bertanya Ya Rasul kapan Kiamat, maka Rasul tetap melanjutkan
mengajarnya. Sebagian orang berpendapat Nabi mendengar yang dikatakan
Badui, tetapi Nabi tidak suka terhadap pertanyaan dan sebagian yang lain Nabi
tidak mendengar. Sampai selesai mengajar Beliau bersabda mana orang tadi
bertanya tentang hari Kiamat? Orang itu menjawab : Saya Ya Rasululloh. Rasul
bersabda : Apabila Amanah sudah disia-siakan maka tunggulah kiamat. Orang itu
bertanya lagi Apa yang dimaksud dengan menyia-nyiakan Amanah? Nabi
bersabda “Apabila urusan itu diserahkan bukan pada Ahlinya maka tunggulah
Kiamat”
4
Abdulloh bin Abdur rahman bin jibran, Sarah kitabul ilmi min sokhikhil Bukhori, hal 16-17
viii
Sebagai seorang pelajar, memiliki otak yang pintar saja tidak cukup. Hal
yang lebih utama adalah bagaimana menggunakannya dengan tujuan yang baik.
Tanggung jawab bisa diartikan sebagai konsekuensi, yakni setiap hal yang harus
diterima dan dijalankan terhadap apa yang telah dilakukan. Kita sering
mendengar istilah "lepas tanggung jawab" maknanya tidak mau mempertanggung
jawabkan apa yang telah dilakukan. Adapaun tugas dan tanggung jawab siswa
dalam perspektif hadits, sebagai berikut:
5
Abuddin, Nata, Pendidikan Dalam Persepektif Hadits, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 20050, Cet.
Ke-I, hl.249-260
ix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang
mengalami perubahan perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan
arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses
pendidikan.
Artinya dalam proses pendidikan itu terdapat individu yang secara sungguh-
sungguh diminta dan mencari ilmu pengetahuan.Hal ini menunjukkan bahwa
istilah murid atau thalib memang adanya keaktifan pada peserta didik dalam
proses belajar mengajar, bukan pada pendidik.
B. Saran
x
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh bin Abdur rahman bin jibran, Sarah kitabul ilmi min sokhikhil Bukhori
Abdul Mujib dan Yusuf Muzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana
Predana media 2010.
Sutisna, U. Etika Belajar dalam Islam. Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2020
xi