Anda di halaman 1dari 19

PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Riva Lesta Ariany, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Siti Reja Dana Prima ( 1222050151 )

Syeira Nindya Rindiyani ( 1222050162 )

Wanda Latifatun Najwa ( 1222050174 )

Zalfa Aurellia R.H ( 1222050180 )

Kelas : 3E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
dengan judul “Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam.”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pemahaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan termasuk
pemahaman mengenai keagamaan.

Bandung, 12 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………..…………………………………………………………..ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
Tujuan Pembelajaran ........................................................................................ 2
BAB III................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
Pengertian Peserta Didik dalam Pendidikan Islam ............................................ 3
Kebutuhan – Kebutuhan Peserta Didik ............................................................. 5
Karakteristik Peserta Didik dalam Pendidikan Islam ......................................... 6
Etika Peserta Didik dalam Pendidikan Islam ..................................................... 8
Aspek-Aspek Pengembangan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam ............. 11
Hak dan Kewajiban ........................................................................................ 13
BAB IV ............................................................................................................. 18
PENUTUP ......................................................................................................... 18
Simpulan ........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bimbingan dan pertolongan secara sadar
sebagaimana pendidik kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan
jasmaniah dan rohaniah ke arah kedewasaan. Pendidikan merupakan unsur
terpenting bagi manusia untuk meningkatkan kadar keimanan terhadap
Allah SWT. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu
tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik akan
dibawa.
Sedangkan Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan
islam. Dengan demikian nilai-nilai ajaran islam sangat mendasari seluruh
proses pada pendidikan. Dalam pandangan estimologi, istilah pendidikan
islam terdiri dari dua kata, yakni “pendidikan” dan “islam”. Definisi
pendidikan islam sering disebut dengan berbagai istilah, yaitu al-tarbiyah,
al-taklim, al-ta’dib, dan al-riyadoh. Walaupun setiap istilah tersebut
memiliki makna yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan kontek
pada kalimatnya dalam penggunaan istilah tersebut. Namun dalam hal
tertentu semua istilah tersebut mempunyai arti yang sama, yaitu pendidikan.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berupaya
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan. Dalam proses belajar mengajar peserta didik mempunyai tujuan
serta memiliki cita-cita yang ingin dicapai secara keinginannya.
Dalam Islam peserta didik adalah manusia yang sepanjang hayatnya
yang terus dalam perkembangan, bukan hanya anak-anak dalam usia
sekolah saja melainkan mencakup seluruh manusia baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok. Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan, baik itu formal, informal, ataupun non formal harus mampu
mengembangkan dan mensosialisasikan berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan peserta didik secara baik dan benar, sehingga

1
terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi guru dan
juga bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud peserta didik dalam pendidikan islam
2. Apa saja kebutuhan – kebutuhan peserta didik dalam pendidikan islam?
3. Apa saja karakteristik peserta didik dalam pendidikan islam?
4. Apa saja sifat – sifat dan kode etik peserta didik dalam pendidikan
islam?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami definisi peserta didik dalam pendidikan islam.
2. Untuk memahami apa saja kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam
pendidikan islam.
3. Untuk memahami apa saja karakteristik peserta didik dalam pendidikan
islam.
4. Untuk memahami apa saja sifat dan kode etik peserta didik dalam
pendidikan islam

2
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik dalam Pendidikan Islam


Secara etimologis, peserta didik adalah siswa atau anak didik yang
sedang mengikuti suatu proses pendidikan. Sedangkan secara terminologi,
peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan,
perkembangan sehingga selalu memerlukan bimbingan dan arahan dalam
membentuk kepribadian, serta menjadi bagian dari struktur proses
pendidikan.
Peserta didik dalam pendidikan islam adalah individu yang sedang
berkembang baik secara fisik, psikologis, sosial, dan religius dalam
menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat. Definisi ini berarti bahwa
peserta didik adalah individu yang belum dewasa. Oleh karena itu
membutuhkan orang lain untuk menjadikan diri nya agar menjadi dewasa.
Anak kandung adalah peserta didik dalam keluarga sedangkan murid adalah
peserta didik disekolah, dan umat beragama menjadi peserta didik
masyarakat sekitarnya, dan umat yang beragama menjadi peserta didik
ruhaniawan dalam suatu agama.
Oleh karena itu, dalam konsep pendidikan islam, tugas mengajar,
mendidik, dan memberikan tuntunan sma artinya dengan upaya untuk
meraih surga. Disisi lain, menelantarkan hal tersebut berarti sama dengan
menjerumuskan diri ke dalam neraka. Jadi sebaiknya kita tidak boleh
melalaikan tugas inii, terlebih lagi Nabi bersabda.

“Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik.” (Hadist


ditegaskan oleh Ibnu Majah 2/1211, namun Al-Albani menilainya dha’if).

3
Sedangkan menurut Langeveld (Ali, 1982), manusia membutuhkan
pendidikan, karena ia dalam keadaan tidak berdaya (hulpeoosheid).

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl [16]: 78).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat 4, bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Dalam lingkup sistem pendidikan, subjeknya adalah pendidik.
Maka sebagai objek adalah peserta didik. Penggunaan istilah peserta didik
perlu untuk dijelaskan dengan cermat. Bahwa yang dimaksud peserta didik
mencakup beberapa hal, yaitu :

1. Harus terdaftar menjadi bagian dari sistem pendidikan. Itu berarti, tidak
semua orang berhak menjadi peserta didik, apalagi mencapai tujuan
akhir pendidikan.
2. Harus mengikuti mekanisme atau aturan yang berlaku dalam sebuah
lembaga pendidikan. Setiap lembaga memiliki mekanisme rekrutmen
peserta didik yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
visi, misi, dan tujuan, serta situasi kondisi dimana lembaga pendidikan
itu berada.

4
B. Kebutuhan – Kebutuhan Peserta Didik
Kebutuhan peserta didik merupakan suatu hal yang harus dicapai oleh
peserta didik agar memperoleh kematangan ilmu. Kebutuhan peserta didik
wajib disampaikan pendidik kepada peserta didiknya. Menurut pendapat
Ramayulis, ada delapan kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi, yang
terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan sosial.
1. Kebutuhan Fisik
Proses pertumbuhan peserta didik terbagi menjadi tiga tahap.
a) Peserta didik pada usia 0-7 tahun. Pada masa ini, peserta didik masih
mengalami masa kanak-kanak.
b) Peserta didik pada usia 7-14 tahun. Pada usia ini, biasanya peserta
didik sedang mengalami masa sekolah yang didukung oleh transisi
ke pendidikan formal.
c) Peserta didik pada usia 14-21 tahun. Pada masa ini, peserta didik
mulai memasuki masa pubertas yang akan menuju pada
kedewasaan.
2. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat sehingga peserta didik dapat berinteraksi dengan
masyarakat. Demikian pula agar ia dapat diterima oleh pihak yang lebih
tinggi darinya, seperti orang tua, guru, dan pemimpin. Kebutuhan ini
harus dipenuhi agar peserta didik dapat memperoleh posisi dan
berprestasi dalam masyarakat. Beberapa kebutuhan sosial, yaitu:
a) Kebutuhan untuk mendapatkan status
b) Kebutuhan mandiri
c) Kebutuhan untuk berprestasi
d) Kebutuhan ingin disayangi dan dicintai
e) Kebutuhan untuk curhat
f) Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup.

5
Sedangkan menurut Al-Qussy dalam Ramayulis, kebutuhan peserta
didik dapat dibagi menajdi dua kebutuhan pokok yaitu :
1. Kebutuhan primer seperti kebutuhan jasmani yang terdiri dari : makan,
minum, dan lain-lain.
2. Kebutuhan sekunder seperti kebutuhan rohaniah yang terdiri dari:
a) Kebutuhan Emosional
b) Kebutuhan akan rasa aman
c) Kebutuhan akan rasa harga diri
d) Kebutuhan akan rasa bebas
e) Kebutuhan akan suatu kekuatan pembimbing atau pengendalian
diri manusia, seperi pengetahuan lain yang ada pada setiap
manusia yang berakal

Dalam proses Pendidikan peserta didik merupakan obyek atau tujuan


dari suatu sistem pendidikan yang secara langsung berperan sebagai subjek,
atau individu yang perlu mendapat pengakuan dari lingkungan didasarkan
pada keberadaan individu sendiri. Dengan demikian melalui kesadaran
tersebut peserta didik akan mengenal lingkungan dan mampu
mengembangkan dirinya, membentuk kepribadiannya sesuai dengan
lingkungan yang dipilihnya, serta mampu mempertanggungjawabkan
perbuatannya pada lingkungan tersebut. Hal-hal yang perlu diipahami
adalah
a) Kebutuhannya
b) Aspek
c) Kecerdasan
d) Kepribadiannya

C. Karakteristik Peserta Didik dalam Pendidikan Islam


Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan kemampuan dan tingkah
laku yang ada pada diri setiap individu akibat adanya interaksi antara sifat
dirinya dengan lingkungan sosialnya, karakteristik ini menentukan pola
aktivitas untuk mewujudkan harapan dan mencapai cita-cita. Menurut

6
Capra dalam Agustina terdapat empat aspek utama dari karakteristik siswa
yaitu :
1. Kemampuan dasar termasuk kemampuan kognitif atau intelektual,
afektif dan psikomotor
2. Konteks budaya lokal, status sosial, status ekonomi, agama dan
sebagainya.
3. Perbedaan dalam kepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lainnya
4. Cita=cita, prospek masa depan, kepercayaan diri, kekuatan dan lainnya

Adapun faktor-faktor yang dapat memengaruhi kegiatan belajar siswa


antara lain:

a. Pengetahuan dasar dan taraf pengetahuan.


b. Gaya belajar
c. Usia
d. Tingkat kedewasaan
e. Sprektum dan ruang yang diminati
f. Lingkungan sosial ekonomi
g. Hambatan lingkungan dan kebudayaan
h. Intelegensi
i. Keselarasan dan sikap
j. Prestasi belajar
k. Motivasi

Menurut Danim dalam Agustina berikut adalah karakteristik peserta didik


yang sukses yaitu sebagai berikut :

1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara baik dilabotarium maupun


diluar kelas dengan tepat waktu
2. Menjadi pendengar yang baik dan melatih diri untuk memusatkan
perhatian.
3. Memastikan ingin mendapatkan jawaban atas tugas, dengan cara
berkomunikasi dengan pendidik.
4. Mampu memanfaatkan peluang pembelajaran tambahan ketika
ditawarkan

7
5. Melakukan hal-hal yang bersifat opsional dan sering kali menantang
tugas baru ketika banyak siswa lain yang menghindarinya.
6. Berpartisipasi dalam kegiatan kelas, meski upaya mereka sedikit
mengalami rasa sulit
7. Memperhatikan guru mereka sebelum dan setelah jam pelajaran
8. Mampu melakukan diskusi dengan guru yang lain untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman yang bermakna
9. Mampu melakukan diskusi dengan guru lain untuk mendapatkan
pengetahuan.

D. Etika Peserta Didik dalam Pendidikan Islam


Sifat-sifat dan kode etik peserta didik harus diterapkan dalam proses
pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Al-Ghazali,
yang dikutip oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, merumuskan sebelas pokok
kode etik peserta didik, yaitu sebagai berikut.
1. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah Swt,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dituntut untuk
menyucikan jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercela
(takhalli) dan mengisi dengan akhlak yang tepuji (tahalli) perhatikan
(QS. Al-An’am [6] : 162, Al-Dzariyat [51]: 56).
2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan
masalahukhrawi ( QS. Ad – Duha [93] : 4 ). Artinya, belajar tak semata-
mata untuk mendapatkan pekerjaan, tapi juga belajar berjihad melawan
kebodohan demi mencapai derajat kemanusiaan yang tinggi, baik di
hadapan manusia, dan Allah SWT.
3. Besikap Tawadlu’ (rendah hati) dengan cara menamggalkan
kepentingan pribadi untuk kepentingan pendidikannya. Sekalipun ia
cerdas, tetapi ia bijak dalam menggunakan kecerdasan itu pada
pendidikannya, termasuk juga bijak kepada teman-temannya yang IQ -
nya lebih rendah.
4. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran,
sehingga ia terfokus dan dapat memperoleh satu kompetensi yang utuh
dan mendalam dalam belajar.

8
5. Memepelajari ilmu-ilmu yang terpuji ( mahmudah ), baik untuk ukhrawi
maupun duniawi, serta meninggalkan ilmu-ilmu yang tercela
(madzmumah). Ilmu terpuji dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sementara itu ilmu tercela akan menjauhkan dari-Nya dan
mendatangkan permusuhan antar sesamanya.
6. Belajar dengan bertahap atau berjenjang dengan memulai pelajaran
yang mudah ( konkret ) menuju pelajaran yang sukar (abstark) atau dari
ilmu yang fardhu ‘ain menuju ilmu yang fardhu kifayah ( QS. Al-
Insyiqaq [84] ; 19 )
7. Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang
lainnya sehingga peserta didik memiliki spesifikasi ilmu pengetahuan
secara mendalam. Dalam konteks ini, spesialisasi jurusan diperlukan
agar peserta didik memiliki keahlian dan kompetensi yang khusus ( QS/
Al – Insyirah [94]; 7 )
8. Mengenal nilai – nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari,
sehingga mendatangkan objektivitas dalam memandang suatu masalah.
9. Memprioritaskan ilmu diniyah yang terkait dengan kewajiban sebagai
makhluk Allah SWT, sebelum memasuki ilmu duniawi.
10. Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan yaitu ilmu
yang bermanfaat dapat membahagiakan, menyejahterakan, serta
memberi keselamatan hidup dunia akhirat.
11. Peserta didik harus tunduk pada nasihat pendidik sebagaimana
tunduknya orang sakit terhadap dokternya, mengikuti segala prosedur
dan mazhab yang diajarkan pleh pendidik-pendidik pada umumnya,
serta diprkenankan bagi peserta didik untuk mengikuti kesenian yang
baik.

Ali bin Abi Thalib memberikan syarat bagi peserta didik dengan enam
macam, yang merupakan kompetensi mutlak dan dibutuhkan tercapainya
tujuan pendidikan. Adapun syarat-syarat tersebut menurut al-Zarnuzi (2008)
adalah sebagai berikut.

9
a. Memiliki Kecerdasan (dzaka)
Kecerdasan yaitu penalaran, imajinasi, wawasan (insight),
pertimbangan dan daya penyesuaian sebagai proses mental yang
dilakukan secara cepat dan tepat.
Jenis – jenis kecerdasan meliputi :
1. Kecerdasan intelektual yang menggunakan otak kiri dalam bepikir
linear.
2. Kecerdasan emosional, yang menggunakan otak kanan/ intuisi
dalam berpikir asosiatif
3. Kecerdasan moral, yang menggunakan tolak ukur baik buruk dalam
bertindak
4. Kecerdasan spiritual, yang mampu memaknai terhadap apa yang
dialami dengan menggunakan otak unitif
5. Kecerdasan qalbiyah atau rohaniah yang puncaknya pada
ketakwaan diri kepada Allah Swt.
b. Memiliki Hasrat (hirsah)
Hasrat menjadi penting sebagai persyaratan dalam pendidikan, sebab
persoalan manusia tidak sekadar mampu (qudrah), tetapi juga mau
(iradah). Motivasi belajar dalam islam adalah agar seseorang dapat
dapat mengenal (ma’arifah) pada Allah Swt., karena dia hanya
mengangkat derajat bagi mereka yang beriman dan berilmu ( QS. Al –
Mujadilah [58] : 11 dan Az – Zumar [39] : 9 ).
c. Bersabar dan Tabah (isthibar)
Sabar adalah menahan (al-habs) diri, atau lebih tepatnya
mengendalikan diri, yaitu menghindarkan seseorang dari perasaan
resah, cemas, marah, dan kekacauan , terutama dalam proses belajar.
Sabar juga meliputi menghindari maksiat, melaksanakan perintah, dan
menerima cobaan dalam proses pendidikan ( QS.Ali Imran [3]:200 ).
Menurut Al-Ghazali, sabar terkait dengan dua aspek :
1. Fisik (badani
Yaitu menahan diri dari kesuliatan dan kelelahan badan dalam
belajar.

10
2. Psikis (nafsi)
Yaitu menahan diri dari dari natur dan tuntutan hawa nafsu yang
mengarahkan seseorang meninggalkan pertimbangan rasional
dalam mencari ilmu.
d. Mempunyai seperangkat modal dan sarana (bulghah) yang memadai
dalam belajar.
e. Adanya petunjuk pendidik (irsyad ustadz), sehingga tidak terjadi salah
pengertian (misunderstanding) terhadap apa yang dipelajari
Dalam hal ini, interaksi pendidikan tidak dapat digantikan dengan
membaca, melihat dan mendengar jarak jauh, tetapi dibutuhkan face to
face antara kedua belah pihak yang didasarkan atas suasana psikologis
penuh empati, simpati, atensi, kehangkatan, dan kewibawaan.
f. Masa yang panjang (thul al-zaman)
Masa yang panjang yaitu belajar tiada henti dalam mencari ilmu ( no
limits to study) sampai pada akhir hayat, min mahdi ila lahdi (dari
buaian sampai liang lahat).

E. Aspek-Aspek Pengembangan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam


Pengembangan peserta didik dalam pendidikan Islam melibatkan
berbagai aspek yang mencakup perkembangan spiritual, moral, sosial, dan
intelektual mereka. Berikut adalah beberapa aspek pengembangan peserta
didik dalam pendidikan Islam:
a. Pengembangan Keimanan (Aqidah): Peserta didik diajarkan untuk
memahami keyakinan dasar dalam agama Islam, seperti kepercayaan
kepada Allah, rasul, kitab suci, dan qadha dan qadar (takdir).
b. Moral dan Etika (Akhlak): Pendidikan Islam memfokuskan pada
pengembangan karakter yang baik dan etika yang benar. Peserta didik
diajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, belas kasih, dan
integritas.
c. Pengembangan Pengetahuan Agama (Ilmu agama): Peserta didik belajar
tentang ajaran Islam, sejarah Islam, hukum Islam, dan tafsir Al-Quran.
Mereka juga diajarkan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip agama
dalam kehidupan sehari-hari.

11
d. Pngembangan Ibadah dan Ritual (Ibadah): Pesert didik diajarkan tentang
pelaksanaan inadah-ibadah Islam seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
Mereka juga mempelajari pentingnya ibadah dalam mendekatkan diri
kepada Allah.
e. Pengembangan Keterampilan Sosal (Muamalah): Pendidikan Islam juga
mengajarkan peserta didik untuk berinteraksi sosial dengan baik,
termasuk dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar.
f. Pengembangan Karier (Rizq): Peserta didik diajarkan bagaimana
mencari nafkah secara halal dan etis. Mereka juga memahami
pentingnya bekerja dengan tekun dan kejujuran.
g. Pengembangan Kepemimpinan (Imamah): Pendidikan Islam
mengajarkan konsep kepemimpinan berdasarkan prinsip-prinsip agama
dan moral. Peserta didik diajarkan untuk menjadi pemimpin yang adil
dan bertanggung jawab.
h. Pengembangan Bahasa Arab (Al-Lughah): Belajar bahasa Arab sangat
penting dalam Pendidikan Islam karena Al-Quran dan Hadis ditulis
dalam bahasa Arab. Ini membantu peserta didik memahami sumber-
sumber utama ajaran Islam.
i. Pengembangan Kesadaran Sosial (Ijtima’iyah): Peserta didik diajarkan
untuk memiliki kesadaran sosial, peduli terhadap masalah sosial, dan
berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
j. Pengembangan Pengetahuan Umum (Ilmu Dunia): Selai ilmu agama,
peserta didik juga diajarkan ilmu pengetahuan umum seperti
matematika, ilmu pengetahuan, sejarah, dan bahasa untuk memahami
dunia dengan lebih baik.
k. Pengembangan Teknologi (Teknologi): Pendidikan Islam juga harus
mengintegrasikan teknologi modern untuk membantu peserta didik
memahami perkembangan teknologi dalam konteks Islam.
l. Pengembangan Kreativitas (Fann): Peserta didik diajarkan untuk
mengembangkan kreativitas dalam berbagai aspek, termasuk seni,
sastra, dan inovasi.

12
Pengembangan peserta didik dalam Pendidikan Islam bertujuan untuk
menciptakan individu yang seimbang secara spiritual dan dunia, serta
menjadi warga masyarakat yang berkontribusi positif sesuai dengan nilai-
nilai dan prinsip-prinsip Islam.

F. Hak dan Kewajiban


Peserta didik memiliki hak dan kewajiban dalam proses
penyelenggaraan pendidikan yang diatur dalam undang-undang. Menurut
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dinyatakan bahwa pendidikan
nasional bersifat terbuka dan memberikan keluasan gerak kepada peserta
didik yang dalam pelaksanaannya diatur oleh materi.
Adupan hak dari setiap peserta didik pada satuan pendidikan sebagai
berikut:
a. Setiap peserta didik pada satuan pendidikan :
1. Mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan keyakinan
agamanya dan diajarkan oleh guru yang seagama dengannya
2. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan minat,
bakat, dan sesuai dengan kemampuannya
3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi dan bagi orang tua nya
yang kurang mampu membiayai pendidikannya.
4. Beralih ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan
lain yang setara
5. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar individu dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu
yang ditetapkan
6. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas
waktu yang telah ditentukan

b. Setiap peserta didik berkewajiban :


1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk mrnjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.

13
2. Ikut menanggung biaya pendidikan, kecuali bagi peserta didik
yang dibebaskan dari tanggung jawab tersebut sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3. Mereka yang berasal dari negara lain dapat menjadi peserta didik
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut
oleh pemerintah. (Syafril dan Zen, 2017:112).

Sedangkan menurut Danim dalam Agustina (2018:23), peserta didik


juga memiliki beberapa kewajiban yaitu sebagai :
a. Mematuhi dan menjujung tinggi semua aturan dan peraturan yang
berkaitan dengan operasi yang aman dan tertib disekolah.
b. Menghormati dan mematuhi semua rekomendasi yang bersifat edukatif
yang diberikan oleh kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan pihak lain
yang berhubungan dengan sekolah
c. Menghormati orang tua, wali peserta didik dan manusia pada umumnya
d. Menghormati sesama peserta didik
e. Menggunakan bahasa yang tepat dan benar
f. Ikut bekerja sama dalam menjaga gedung, faisilitas, dan inventaris
sekolah
g. Menunjukkan kejujuran, kesopanan, dan kebaikan dalam hubungan
dengan sesama siswa, anggota staf dan orang yang lebih dewasa.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Peserta didik adalah anak didik atau individu yang sedang mengikuti
suatu proses pendidikan. Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah
individu yang sedang berkembang baik secara fisik, psikologis, sosial, dan
religius dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.
Kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi, yaitu: kebutuhan fisik,
kebutuhan sosial, kebutuhan untuk mendapatkan status, kebutuhan mandiri,
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan ingin disayangi dan dicintai,
kebutuhan untuk curhat, kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jamaluddin, D. (2022). Ilmu Pendidikan Islam. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Lubis, L., & Asry, W. (2020). Ilmu Pendidikan Islam. Medan: Perdana Publishing.

Mujib, A., & Mudzakkir, J. (2006). Ilmu Pendidikan islam. Jakarta: Prenada Media
Group.

Nata, A. (2017). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.

16

Anda mungkin juga menyukai