Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN


MADRASAH DINIYAH AWALIYAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Keislaman II (Diniyah Takmiliyah)

Disusun Oleh : Kelompok 7

Faisal Akbar Almubarok (2112.2318)


Farhan Firdaus Kamil (2012.2252)
Fatimah Siti Nur’aeni (2112.2289)

Dosen Pengampu : Fahmi Amirudin, M.Pd.

VI.2 / PAI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MASTHURIYAH

SUKABUMI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Peserta Didik Dalam Pembelajaran Madrasah Diniyah
Awaliyah”. Shalawat dan salam semoga senantiasa ditujukan kepada baginda
Rasulullah saw., keluarga dan para sahabatnya.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Akang Fahmi Amirudin,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Keislaman II (Diniyah
Takmiliyah) yang telah membimbing penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada seluruh anggota kelompok
7 (Tujuh) beserta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Namun dari itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, dengan lapang dada dan tangan
terbuka penyusun mengharapkan segala bentuk saran, serta masukan bahkan
kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini akan bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.

Sukabumi, 15 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Peserta Didik .............................................................................3
B. Karakteristik Peserta Didik .........................................................................4
C. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Didik...................................................4
D. Implikasi Peserta Didik ...............................................................................8

BAB III PENUTUP .............................................................................................10


A. Kesimpulan .................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap Individu adalah unik, artinya setiap individu memiliki
perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut
bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir dan cara
merespons atau mempelajari hal-hal baru. Begitupun dengan peserta didik,
karena seperti yang kita ketahui bahwasanya peserta didik merupakan salah
satu komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab seseorang
tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik
pendidikan itu di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada. Sama halnya pendidikan bagi
peserta didik di lingkungan madrasah Diniyah Awaliyah yang juga
menekankan pengembangan potensi dasar secara holistik, baik secara fisik
maupun psikis. Selain itu, lingkungan madrasah Diniyah Awaliyah juga
menjadi tempat di mana peserta didik dapat memperoleh pengetahuan agama
Islam yang mendalam, mulai dari pemahaman dasar-dasar agama hingga
mempelajari baca tulis Al-Qur’an. Dengan demikian, pendidikan di Madrasah
Diniyah Awaliyah (MDA) tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi
juga pada pembentukan nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang penting bagi
perkembangan peserta didik.
Namun daripada itu sebagai peserta didik, mereka juga memiliki hak-
hak yang harus diakui dan diterima, serta kewajiban yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Dimana hak adalah sesuatu yang
harus diterima oleh peserta didik, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang
wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik. Karena memahami hak
dan kewajiban ini merupakan bagian penting dari pembentukan karakter dan
tanggung jawab sosial peserta didik di masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
di ambil dari makalah ini adalah :
1. Apa itu peserta didik ?
2. Apa saja karakteristik yang dapat menggambarkan peserta didik ?
3. Apa tugas dan tanggung jawab yang seharusnya diemban oleh peserta
didik dalam konteks pendidikan ?
4. Bagaimana implikasi dari peserta didik terhadap proses pendidikan dan
lingkungan sekitarnya?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari isi makalah
ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Peserta Didik.
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Peserta Didik.
3. Untuk Mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Didik.
4. Untuk Mengetahui Implikasi Peserta Didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peserta Didik


Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan

tilmidun yang artinya murid. Maksudnya adalah orang-orang yang

menginginkan pendidikan atau dapat di katakan juga sebagai orang yang


mencari ilmu.1
Dapat juga dikatakan bahwa peserta didik ini merujuk kepada individu
atau siswa yang mengikuti atau terlibat dalam proses pembelajaran atau
pendidikan. Istilah ini digunakan untuk menyoroti peran aktif individu dalam
mengambil bagian dalam proses belajar-mengajar. Peserta didik dapat
merujuk kepada siswa di sekolah, mahasiswa di perguruan tinggi, atau siapa
pun yang sedang belajar dalam konteks tertentu. Sedangkan secara harfiah,
“peserta” mengacu pada seseorang yang berpartisipasi dalam suatu kegiatan,
sementara “didik” merujuk kepada orang yang sedang dibimbing atau diajar.
Jadi, “peserta didik” secara bahasa mencerminkan individu yang aktif dalam
belajar dan menerima bimbingan atau pengajaran.
Hasbullah berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik merupakan
salah satu input yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan.2 Tanpa
adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran.
Sebabnya ialah karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan
bukan guru, karena guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada
peserta didik. Dalam pendidikan Islam, Mujib menyatakan bahwa peserta
didik adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik,
psikologis, sosial dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di
akhirat kelak. Makna ini memberi arti bahwa peserta didik merupakan
individu yang belum dewasa, yang karenanya memerlukan orang lain untuk
menjadikan dirinya dewasa. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa anak

1
Syarif Al-Quraisyi. Kamus Akbar Arab Indonesia, (Surabaya: Giri Utama), hlm. 68.
2
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2010), hlm. 121.

3
kandung adalah peserta didik dalam keluarga, siswa adalah peserta didik
disekolah, dan umat beragama adalah peserta didik di lingkungan masyarakat.
Namun bila merujuk kepada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang terdapat dalam BAB I Pasal
1 poin keempat, dijelaskan bahwa peserta didik itu adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.3
Dari semua pengertian peserta didik, yang paling terpenting dalam
pengertian itu adalah istilah “berusaha mengembangkan potensi”, itu artinya
melalui pendidikan atau proses pembelajaran yang terarah dan positif
diharapkan dapat untuk mengoptimalkan potensi para peserta didik itu, baik
dalam wilayah pendidikan formal, nonformal maupun informal.
Begitu pun dengan peserta didik yang menempuh pendidikan di
Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), dimana peserta didik akan diberikan
kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka melalui pembelajaran
yang terarah dan positif. Dengan demikian, diharapkan peserta didik
Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dapat mengoptimalkan potensi mereka
dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam sejak usia dini.
Karena seperti yang kita ketahui, peserta didik yang berada pada lingkungan
pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) akan mendorong
pengembangan karakter, moralitas dan nilai-nilai Islam yang positif dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan demikian, pendidikan di MDA
memberikan fondasi yang kokoh bagi peserta didik untuk tumbuh dan
berkembang secara holistik dalam aspek spiritual, akademik dan sosial.

B. Karakteristik Peserta Didik


Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan
menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan
kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Maka dari itu, salah
satu upaya untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah

3
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS, (Bandung: Permana, 2006), hlm. 65.

4
dengan mengetahui karakteristik peserta didik. Karena dengan
mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik, guru akan
memperoleh pemahaman tentang tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik. Namun untuk membangun hal tersebut tentu tidak
dapat tumbuh dengan sendirinya. Karena seperti yang kita ketahui
bahwasanya karakteristik peserta didik itu berbeda-beda antara satu dan
lainnya, perbedaan karakteristik tersebut dapat diringkas menjadi tiga macam
karakteristik,4 yaitu :
1. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan fisiologis
Dalam konteks pembelajaran Madrasah Diniyah Awaliyah,
karakteristik fisiologis peserta didik meliputi aspek-aspek seperti
kesehatan fisik, tingkat energi dan kebutuhan tidur. Yang mana faktor-
faktor ini dapat memengaruhi kesejahteraan dan kemampuan peserta didik
untuk belajar. Contohnya, peserta didik yang kurang tidur mungkin
mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah.
2. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan psikologis
Karakteristik psikologis peserta didik mengacu pada berbagai
aspek psikologis yang mempengaruhi perilaku, belajar dan perkembangan
peserta didik. Ini termasuk faktor seperti kecerdasan, gaya belajar,
motivasi, emosi dan kesejahteraan mental mereka. Memahami
karakteristik psikologis peserta didik membantu pendidik merancang
pengalaman belajar yang sesuai dan efektif. Misalnya, beberapa peserta
didik mungkin lebih termotivasi oleh tantangan, sementara yang lain
mungkin lebih termotivasi oleh penghargaan atau pujian.
3. Karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan lingkungan
Dalam Madrasah Diniyah Awaliyah, lingkungan peserta didik
mencakup kondisi rumah, budaya keluarga, struktur keluarga dan
kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama Islam.
Lingkungan ini dapat memengaruhi pemahaman peserta didik serta
memengaruhi motivasi dan minat mereka dalam proses pembelajaran.
Contohnya peserta didik yang berada dalam lingkungan keluarga yang
4
Dr. Meriyati, Memahami Karakteristik Anak Didik, (Bandar Lampung: Fakta Press lAIN
Raden lntan Lampung, 2015), hlm. 91.

5
sangat terpapar oleh nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, yang
mana itu akan memengaruhi pola pikir dan perilaku peserta didik di
madrasah, seperti rasa hormat terhadap guru dan disiplin yang tinggi
dalam menjalani tata tertib di madrasah Diniyah Awaliyah.

Dengan memahami ke tiga karakteristik tersebut, guru atau pendidik


dapat merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan relevan
bagi para peserta didik, khususnya dalam pembelajaran di Madrasah Diniyah
Awaliyah.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Didik


Tugas dan tanggung jawab peserta didik adalah kewajiban dan peran
yang harus dipenuhi oleh siswa atau pelajar dalam proses pembelajaran,
khususnya peserta didik di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA).
1. Tugas Peserta Didik
Tugas merupakan sekumpulan pekerjaan atau aktivitas yang harus
dilakukan oleh peserta didik dalam rangka memperdalam pemahaman
mereka tentang materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan mereka. Adapun tugas
peserta didik adalah sebagai berikut :
a. Mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan aktif.
b. Menghormati guru dan sesama peserta didik.
c. Menjaga kebersihan dan kerapian diri dan lingkungan madrasah.
d. Mematuhi peraturan dan tata tertib madrasah.
e. Mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tanggung Jawab Peserta Didik


Selain harus melaksanakan tugasnya, peserta didik juga harus
bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi kewajibannya, karena
tanggung jawab adalah sesuatu yang harus dilakukan dan merupakan suatu
kewajiban. Sikap tanggung jawab perlu dimiliki setiap orang, termasuk
siswa saat berada di lingkungan sekolah. Tanggung jawab siswa saat

6
berada di sekolah tidak hanya hal-hal yang berkaitan dengan aspek
akademik saja. Terdapat beberapa tanggung jawab yang harus diemban
oleh setiap peserta didik, yaitu :
a. Datang ke sekolah dengan tepat waktu.
b. Mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya yang diberikan oleh guru.
c. Memakai baju seragam sesuai dengan yang telah di tetapkan.
d. Tidak melakukan kecurangan.
e. Mempertahankan prestasi belajar.
f. Menjaga nama baik madrasah Diniyah Awaliyah.
g. Berperan aktif dalam kegiatan madrasah Diniyah Awaliyah.

Hadrotusyeikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Adabut Ta’lim


Wal Muta’alim menyampaikan hal-hal yang menjadi tugas dan tanggung
jawab peserta didik yang meliputi :
1. Ta’dzim
Secara Etimologi ta’dzim berarti menghormati atau
mengagungkan, hal ini menjadi poin pertama yang menjadi tugas dan
tanggung jawab seorang peserta didik yang penting karena membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif, memperkuat nilai-nilai moral
dan spiritual, serta membangun hubungan yang harmonis, baik dengan
sesama siswa maupun dengan guru dan yang lainnya.
2. Ta’lim
Secara etimologi ta’lim berarti belajar atau mempelajari,
selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab seorang peserta didik
adalah menjadikan segala yang bermanfaat di sekitarnya sebagai ilmu dan
objek untuk dipelajari, hal itu meliputi ilmu tertulis ataupun ilmu yang
bersifat tidak tertulis, selain itu pula dalam tahap ta’lim seorang peserta
didik hendaknya mempersiapkan hal-hal yang menunjang kelancaran
dirinya dalam pelaksanaan pembelajaran atau ta’lim.
3. Tafwid
Secara etimologi tafwid adalah memasrahkan segala bentuk visi
dan program pembelajaran yang dijalani terhadap petunjuk yang diberikan

7
pendidik atau guru. Tafwid dalam konteks tugas dan tanggung jawab setiap
peserta didik, menekankan pentingnya untuk mempercayakan
pembelajaran kepada petunjuk dan bimbingan guru. Ini karena guru
memiliki sudut pandang yang luas terhadap kemampuan dan potensi setiap
peserta didik. Dengan tafwid, peserta didik mengakui bahwa guru
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dapat membimbing mereka
menuju masa depan yang lebih baik. Ini juga mencerminkan sikap terbuka
dan kepercayaan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang
dipimpin oleh guru.

D. Implikasi Peserta Didik


Dalam paradigma pendidikan Islam, manusia sebagai peserta didik
pada hakikatnya yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk
membantu mengarahkannya, mengembangkan potensi yang dimilikinya serta
membimbingnya menuju kedewasaan.
Menurut Samsul Nizar, ada beberapa implikasi peserta didik terhadap
pendidikan Islam, yaitu :
1. Peserta didik bukan merupakan objek orang dewasa, akan tetapi memiliki
dunia sendiri.
Maksud dari uraian tersebut adalah bahwa dalam konteks
pendidikan, peserta didik tidak seharusnya dianggap sebagai objek yang
hanya menerima arahan atau pengarahan dari orang dewasa tanpa
mempertimbangkan pandangan, kebutuhan, dan pengalaman mereka
sendiri. Peserta didik memiliki realitas, pemikiran, perasaan dan
pengalaman unik mereka sendiri yang harus diakui dan dipahami oleh
pendidik. Dengan memperlakukan peserta didik sebagai subjek aktif
dalam proses pembelajaran, pendidik dapat membangun hubungan yang
lebih baik dan memfasilitasi pengembangan potensi mereka secara
optimal.
2. Peserta didik adalah manusia yang memiliki proses periodisasi
perkembangan dan pertumbuhan.

8
Implikasi dalam pendidikan adalah bagaimana proses pendidikan
itu dapat disesuaikan dengan tempo dan irama perkembangannya. Kadar
kemampuan peserta didik sangat ditentukan oleh usia atau periode
perkembangannya, karena usia itu bisa menentukan tingkat pengetahuan,
intelektual, emosi, bakat, dan minat peserta didik baik dilihat dari dimensi
biologis maupun psikologis.
3. Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang
menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi.
4. Peserta didik adalah makhluk Tuhan yang memiliki perbedaan individual
dengan yang lain, baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen
(bawaan/fitrah) maupun eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani,
inteligensi, sosial, bakat, minat dan lingkungan yang mempengaruhinya.
5. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.5

Dengan memahami dan mengimplementasikan implikasi ini dalam


praktik pendidikan di Madrasah Diniyah Awaliyah, diharapkan lembaga
pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang merangsang
perkembangan optimal peserta didik, serta melahirkan generasi muda yang
beriman, berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan
penuh keyakinan dan keberanian

5
Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis),
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 131.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal pada jenjang
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Untuk mencapai itu semua, tentu saja seorang pendidik atau guru harus
mengenali berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik.
Karena dengan memperhatikan karakteristik ini (aspek fisiologis, psikologis
dan lingkungan) pendidik dapat menyesuaikan pendekatan dan strategi
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap peserta didik,
sehingga meningkatkan potensi mereka dalam mencapai keberhasilan dalam
proses pembelajaran.
Namun untuk mencapai itu semua, peserta didik harus memperhatikan
dan bahkan melaksanakan apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. Karena tugas dan tanggung jawab peserta didik bukan hanya
sekadar beban, melainkan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Dalam
setiap tugas yang diberikan, terkandung potensi untuk mengasah keterampilan,
memperluas pengetahuan dan mengembangkan karakter. Dengan memahami
pentingnya tugas dan tanggung jawab, peserta didik akan mampu meraih
pencapaian yang gemilang dalam proses pembelajaran. Dan dengan setiap
langkahnya, peserta didik membuktikan komitmen mereka untuk tumbuh dan
berkembang dalam keimanan dan pengetahuan.
Dengan memahami dan mengimplementasikan implikasi ini dalam
praktik pendidikan di Madrasah Diniyah Awaliyah, diharapkan lembaga
pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang merangsang
perkembangan optimal peserta didik, serta melahirkan generasi muda yang

10
beriman, berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan
penuh keyakinan dan keberanian.

B. Saran
Jadilah peserta didik yang lapang dalam menerima ilmu, berani dalam
menghadapi tantangan dan tekun dalam meraih impian. Karena setiap langkah
adalah bagian dari perjalanan pendidikan yang tidak berujung menuju
kesempurnaan diri dan kebijaksanaan sejati. Dan jadikanlah seluruh
kehidupan sebagai proses pendidikan, sebagai proses untuk menjadi hamba
yang baik, menjadi insan kamil.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quraisyi, Syarif. Kamus Akbar Arab Indonesia, Surabaya: Giri Utama.


Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Meriyati. 2015. Memahami Karakteristik Anak Didik, Bandar Lampung: Fakta
Press lAIN Raden lntan Lampung.
Nizar, Samsu. 2002. Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis), Jakarta: Ciputat Pers.
Republik Indonesia. 2006. Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Permana.

12

Anda mungkin juga menyukai