DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Puji syukur kita panjat kan kehadirat Allah subhanawataala yang telah
memberikan kita rahmat dan kesehatan solat serta salam tak lupa kita haturkan
pada baginda Rasulullah saw yg telah membawa kita dari alam kegelapan hingga
alam yg trang bebderang sperti yg kita rasakan saat ini,dengan berkat pertolonga
Allah Swt akhir nya kami dapat menyelesaikan makalah inu dengan mudah
meskipun ada beberapa kesulitan yg kmi jumpai.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Apa
Saja Permasalahan Pembelajaran PAI Di Sekolah” Yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber,makalah ini menjelaskan tentang "
Permasalahan Pembelajaran PAI Di Sekolah” dan implementasinya dalam
pembelajaran". Kami juga mengucap kan terimakasih banyak kepada dosen yang
telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan rasa
semangat dan tekat yg kuat.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, walaupun makalah ini memiliki sedikit kelebihan dan sedikit
kekurangan kami mohon untuk saran dan kritiknya terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Fungsi Pendidikan Agama Islam....................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor permasalahan Pada Pembelajaran PAI ...................... 4
2.3 Upaya Pemecahan Persoalan Dalam Pembelajaran PAI................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI)?
1.2.2 Apa faktor-faktor permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)?
1.2.3 Bagaimana cara mengatasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI)?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI)
1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor permasalahan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)
1.3.3 Untuk mengetahui cara mengatasi dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Faktor-faktor permasalahan pada Pembelajaran Pendidikan
kepercayaan Islam
Ada beberapa faktor permasalahan pada pembelajaran Pendidikan
agama Islam, diantaranya adalah berasal faktor internal, faktor eksternal serta
faktor institusional.
2.2.1 Faktor internal
a) Murid
Menjadi siswa merupakan pihak yang hendak disiapkan
buat mencapai tujuan, pada arti yg dibimbing, diajari dan atau
dilatih pada peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama Islam. Diantara komponen
terpenting dalam perspektif pendidikan Islam, pesrta didik artinya
subyek dan obyek. sang sebab itu kegiatan kependidikan tidak
akan terlaksanakan tanpa keterlibatan peserta didik didalamnya.
dalam kerangka berpikir pendidikan Islam, siswa merupakan orang
yg belum dewasa serta memiliki sejumlah potensi (kemampuan)
dasar yang masih perlu dikembangkan. Adapun duduk perkara yg
ada di murid adalah segala yang menyebabkan adanya kelambanan
pada belajar.
b) Pendidik/guru
Pendidik (pengajar) ialah pewaris Nabi yang memiliki
peranan krusial pada merubah dinamika kehidupan primitive
menuju kehidupan madani. Pendidikan dalam Islam pula dikatakan
menjadi siapa saja yang bertanggungjawab terhadap perkembangan
murid.
Pendidik dalam proses belajar mengajar wajib menguasai
dan menerapkan prinsip-prinsip didaktikan dan metodik supaya
usahanya dapat dipertanggungjawabkan. Pengertian didaktikan
ialah ilmu mengajar yg menyampaikan prinsip-prinsip perihal cara-
cara memberikan bahan pelajaran sebagai akibatnya dikuasai serta
dimiliki siswa
4
2.2.2 Faktor institusional
a) Kurikulum
Kurikulum artinya satu komponen yang sangat memilih pada
suatu sistem pendidikan. sebab kurikulum artinya alat buat mencapai
tujuan pendidikan sekaligus sebagai panduan dalam pelaksanaan
pengajaran pada seluruh jenis dan tingkat pendidikan.
Menurut Rosdianah terdapat beberapa kelemahan pada
pemahaman kurikulum pendidikan agama Islam maupun
pelaksanaannya, yaitu:
Terlalu padatnya acara yang mengakibatkan tidak terlaksananya
tujuan dari program yg direncanakan.
Kurangnya jam pelajaran yang digunakan buat menyelesaikan
materi pendidikan kepercayaan Islam
Kurikulum yang tidak terorganisir secara baik, sebagai akibatnya
seringkali terjadi pengulangan pokok bahasan (materi)
b) Manajemen
Manajemen pendidikan Islam mengandung arti sebagai suatu
proses kolaborasi yang sistematik, dan komprehensif dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan. asal rangka inilah tumbuh
pencerahan buat melakukan upaya pemugaran dan peningkatan
kualitas manajemen pendidikan, baik yang dilakukan perintah
maupun lembaga pendidikan.
Manajemen pendidikan kepercayaan Islam ialah tanggung
jawab departemen agama, sebagai akibatnya hal ini memiliki akibat di
pendanaan pendidikan. adalah aturan belanja Negara bidang
pendidikan hanya dialokasikan pada lembaga pendidikan awam yang
berada pada bawah departemen pendidikan nasional, sedangkan
pendidikan Islam tidak diambil dari anggaran negara bidang
pendidikan, tetapi berasal anggaran bidang kepercayaan, sehingga
anggaran pembiayaan pemerintah buat pendidikan Islam jauh lebih
kecil disbanding buat pendidikan umum. Inilah realitas yang dihadapi,
sehingga mengakibatkan pendidikan Islam secara awam kurang
5
diminati serta kurang menerima perhatian. Hal ini didukung
menggunakan materi kurikulum serta manajemen pendidikan yang
kurang memadai, kurang relevan dengan kebutuhan warga serta dunia
kerja. Lulusannya kurang mempunyai ketrampilan buat bersaing
dalam global kerja. Melihat kenyataan ini, maka reformasi
manajemen pendidikan Islam menjadi suatu keharusan. Sebab dengan
langkah-langkah berusaha pembenahan serta peningkatan
profesionalisme penyelenggaraan pendidikan akan bisa menjawab
banyak sekali tantangan dan bisa memberdayakan pendidikan Islam
dimasa depan. dalam hal ini pendidikan kepercayaan Islam
menerapkan manajemen manajemen berbasis sekolah merupakan
pengelolaan pendidikan mengarah pada pengelolaan manajemen
berbasis sekolah.
c) Sarana Serta Prasarana
Masih banyak dilema-masalah yang dihadapi bangsa
Indonesia kaitannya menggunakan keberhasilan pendidikan
kepercayaan ini, sebab pendidikan kepercayaan pada pelaksanaannya
terkait menggunakan berbagai komponen yang melingkupnya, keliru
satunya ialah sarana serta prasarana pendidikan agama Islam.
Sarana pendidikan agama Islam artinya peralatan dan
perlengkapan yang secara eksklusif digunakan dalam menunjang
proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja, kursi, serta oeralatan serta media pedagogi yang
lain. Adapun yg dimaksud menggunakan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yg secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau peengajaran mirip kebun, page, taman sekolah, jalan
menuju sekolah.
Sarana pendidikan kepercayaan Islam diperlukan dapat
memberikan konstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya
proses pendidikan. menggunakan demikian apanila pendidikan Islam
memanfaatkan serta memakai wahana pendidikan, maka siswa akan
6
memiliki pemahaman yang indah tentang materi yg diperoleh, serta
jua dibutuhkan akan mempunyai moral yang baik.
2.2.3 Faktor eksternal
Pendidik tak hanya terpacu di lingkup sekolah saja, tapi lingkungan
selain sekolah sering mengambil peran penting pada pendidikan tersebut,
begitu juga dengan pendidikan kepercayaan Islam. Berhasil atau tidaknya
pendidikan agama Islam, lingkungan sosial berperan krusial terhadap
keberhasilan pendidikan kepercayaan Islam, kerana perkembangan anak
sangat dipengaruhi sang lingkungan melalui lingkungan dapat ditemukan
dampak yg baik serta efek yg jelek. dalam duduk perkara lingkungan
meliputi:
Lingkungan rakyat yg kurang agamais, akan merusak bepergian
proses belajar mengajar.
Lingkungan keluarga yg mempunyai banyak sekali macam faktor
yaitu, anak yg dibesarkan dalam keluarga yang bermasalah, terlalu
keras dalam mendidik anak, orang tua tak mendidik anak dengan
kedisiplinan saat di anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan tempat
tinggal.
Lingkungan sekolah, pada lingkungan sekolah tak jarang terjadi
beberapa duduk perkara, yait yaitu, kerasnya pengajar pada
mensugesti di anak, anak kurang minat menggunakan materi
pembelajaran, pengajar terlalu tak jarang mengancam anak, tidak ada
korelasi timbal balik yg baik antara pengajar serta anak didik,
rendahnya taraf persiapan guru.
2.3 Upaya Pemecahan persoalan dalam Pembelajaran Pendidikan
kepercayaan Islam
2.3.1 Faktor Internal
a) Siswa
Pada global pendidikan agama Islam siswa meruupakan
galat satu faktor yang terpenting karena itu, segala sesuatu yg
terdapat kaitannya menggunakan individu murid, pendidik harus
tanggap serta berusaha mencari solusinya. Hal ini disebabkan
7
karena siswa selalu mengalami perkembangan, dimana
perkembangan ini sedikit poly ditentukan oleh taraf kecerdesan
berasal masing-masing siswa.
Adapun upaya yang ditempuh oleh pendidikan kepercayaan
Islam pada mengatasi problem tadi artinya dengan cara
memberikan motivasi belajar di siswa menjadi berikut: 1)
memberi tugas tempat tinggal , dua) membentuk kelompok
belajar, 3) menambah jam pelajar, 4) mengadakan persaingan atau
kompetisi, lima) memberi nasehat wacana pentingnya belajar
terutama di era globalisasi ini.
b) Pengajar/Pendidik
Bukan rahasia lagi bila guru mempunyai posisi yang
strategis pada pengembangan segenap potensi yg dimiliki murid.
Selagi ada aktivitas pembelajaran, maka disanalah pendidikan
sangat diperlukan sebab di diri pendidiklah kejayaan dan
keselamatan masa depan bangsa. Hal dikarenakan pendidik
memiliki kewajiban dalam menghasilkan eksklusif yg sejahtera
lahir serta batin, baik itu yang ditempuh melalui pembelajaran
pendidikan agama Islam maupun umum.
Buat mempertinggi profesionalisme pengajar pendidikan
agama Islam, perlu ditingkatkan melalui cara menjadi berikut: 1)
mengikuti penataran, 2) mengikuti kursus-kursus pembelajaran, 3)
melakukan studi banding.
8
ditunjang sang buku pegangan pendidik lainnya agar pengetahuan anak
didik tidak sempit.
2.3.3 Faktor eksternal
Adapun upaya pemecahan persoalan dari faktor eksternal,
dapat dilakukan berbagai cara menjadi berikut:
Menambah jam pelajaran, menggunakan ini bertujuan agar bahan
ajar kepercayaan Islam yang disampaikan bisa terpenuhi
seluruhnya, pendidik mempunyai saat yang cukup sebagai
akibatnya bisa mengambarkan materi yg terdapat secara jelas
sinkron yang direncanakan.
Menganjurkan belajar kelompok, membentuk kelompok
kepercayaan Islam yang berpengetahuan tinggi dengan
gerombolan belajar kepercayaan Islam yang berpengatahuannya
rendah tentang agama. Hal ini bertujuan buat menyampaikan
motivasi terhadap anak didik dengan cara belajar grup serta bisa
lebih semangat pada belajar agama Islam
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu permasalahan utama dalam pembelajaran PAI di sekolah
adalah kurikulum yang tidak terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Hal
ini dapat menyebabkan siswa menganggap PAI sebagai mata pelajaran
terpisah yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang,
sekolah menghadapi kesulitan dalam menemukan guru PAI yang
berkualifikasi. Kurangnya guru yang kompeten dapat memengaruhi kualitas
pengajaran dan pemahaman siswa terhadap materi PAI. Beberapa sekolah
mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk pembelajaran PAI,
seperti buku teks, perangkat pembelajaran, atau ruang khusus untuk kegiatan
keagamaan. Metode pengajaran tradisional sering digunakan dalam
pembelajaran PAI, yang mungkin kurang menarik bagi siswa. Penggunaan
metode yang lebih interaktif dan kreatif dapat membantu meningkatkan minat
dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran ini. Di lingkungan sekolah
yang multikultural, ada tantangan dalam mengajar PAI karena siswa mungkin
berasal dari berbagai latar belakang agama. Penting untuk mempromosikan
pengajaran yang inklusif dan menghormati keberagaman agama.Dalam
mengatasi permasalahan ini, perlu kerjasama antara pihak sekolah, guru, orang
tua, dan komunitas agama untuk memastikan bahwa pembelajaran PAI
berjalan efektif dan relevan bagi perkembangan siswa dalam memahami
agama dan moralitas, serta mempromosikan toleransi dan penghargaan
terhadap keberagaman agama.
10
DAFTAR PUSTAKA
11