DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu
tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW berserta keluarganya dan para
sahabatnya, serta umatnya yang senantiasa selalu mengikuti dan menjalankan syaria’atnya hingga
akhir zaman. Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-NYA serta karunia-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang disusun berdasarkan hasil pengamatan dan juga dari reverensi yang
relevan, agar nantinya saya berharap makalah ini dapat di terima dengan baik di semua kalangan dan
dapat memberi manfaat kepada pembacanya Di dalam pengerjaan makalah ini, saya sudah berusah a
sebaik mungkin tapi mungkin dengan segala keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan, saya
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini di kemudian hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………5
A. Pengertian Faktor-faktor Pendidikan islam………………………………………………….5
B. Macam-macam Faktor Pendidikan islam
…………………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...11
Kesimpulan…………………………………………………………………………...11
Saran………………………………………………………………………………… .11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan Islam itu?
2. Bagaimana teknis pemecahan pengaruh pendidikan Islam
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika menginginkan
keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat yakni ;[6]
Yaitu :
1) Cerdas 4) mempunyai Bekal
2) Bersungguh-sungguh 5) Mengikuti Petunjuk Guru (Ustadz)
3) Sabar 6) Lama Waktunya
Berdasarkan hal ini M.Ismail Yusanto dalam bukunya Menggugas pendidikan islam mengatakan
bahwa,maka guru/dosen perlu memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
6
a. Amanah,yaitu bertanggung jawab dalam keberhasilan proses pendidikan.Ia betul-betul
memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk kepribadian islam pada diri peserta
didik/mahasiswanya.
b. Kafa’ah atau memiliki skill dibidangnya. pengajar yang tidak menguasai bidangan yang
diajarkan nya baik dalam aspek iptek dan keahlian maupun tsaqofah islam tidak akan mampu
memberikan hasil optimal pada peserta didik.
d. Berkepribadian islam.Guru/dosen harus menjadi teladan bagi siswanya agar tidak hanya
sekedar menjalankan fungsi mengajar melainkan juga fungsi mendidik.
3. Tujuan Pendidikan
Menurut Dr.Zakiah Daradjat,dkk. Tujuan pendidikan ialah sesuatu yang hendak dicapai dengan
kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan formal, tujuan pendidikan
itu harus tergambar dalam suatu kurikulum[7]
M. Arif Yunus dalam bukunya mengatakan Tujuan Pendidikan islam adalah untuk membentuk
manusia yang berkarakter,yakni 1.Berkribadian islam, 2.menguasai tsaqofah islam, 3.menguasai ilmu
kehidupan (sain teknologi dan keahlian yang memadai).
7
Pada hakekatnya ilmu pengetahuan terdiri atas dua hal,yakni pengetahuan yang dapat
mengembangkan akal pikiran sehingga ia dapat menentukan suatu tindakan tertentu dan pengetahuan
mengenai perbuatan itu sendiri.
Disisi lain akal pulalah yang dapat memacu kehendak untuk maju menguasai iptek sebagai buah dari
keimanan seorang muslim.Rasul SAW memberikan contoh.Dalam Kitab al fathul kabir,jilid
111,diketahui bahwasanya Rasul pernah mengutus dua orang sahabatnya ke negeri yaman guna
mempelajari teknik pembutan senjata yang mutakhir untuk ukuran pada waktu itu yang bernama
Dabbabah,sejenis tank yang terdiri atas kayu tebal berlapis kulit dan tersusun dari roda-roda yang dapat
menerjang benteng lawan.Dalam kitab Al furusiyah (Ibnul Qoyyim),diriwayatkan bahwasanya
Rasulullah sutu ketika melihat dan menunjuk busur-busur panah buatan orang-orang arab.Beliau
berkata:’’Dengan ini,dengan busur-busur,tombak ,Allah SWT mengokohkan kekuasaan didalam negeri
dan menolong kalian atas lawan-lawanmu.Hal ini jelas bahwa islam sangat memperhatikan IPTEK.
Yang termasuk dalam arti atau materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh pendidik langsung
diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan
yang diselengarakan dikeluarga, disekolah dan dimasyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan beban
atau materi pendidikan, yaitu:
Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi ini dapat berlangsung
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan bahan atau
materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara yang fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah suatu metode dapat disebut baik
8
diperlukan patokan (kriterium) yang bersumber pada beberapa faktor. Faktor utama y ang menentukan
adalah tujuan yang akan dicapai.[10]
Metodologi dalam pendidikan mempunyai tugas dan fungsi memberi cara yang baik untuk
pelaksanaan operasional pendidikan Islam. Metodologi harus sejalan dengan substansi dan tujuan ilmu
pengetahuan induknya. Dan dalam penerapannya bersumber pada al-Qur’an dan Hadits yang meliputi:
a. Al-Qur’an menunjukkan fenomena bahwa firman Alloh sesuai dengan sasaran dan tempat yang
dihadapi. Alloh memberikan metode pengajaran alternatif yaitu pilihan dan setiap individu
berbeda kemampuannya.
b. Allah mendidik manusia disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
c. Bersifat multi approach, yaitu melalui pendekatan religiuss, filosofis, sosiokultural dan
scientific.[11]
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu
tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan factor pendidikan yang sengaja dibuat dan
digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.[12]
c. Alat-alat Pendidikan tidak Langsung : Alat yang bersifat kuratif. Agar dengan demikian anak-
anak menyadari perbuatannya yang salah dan berusaha untuk memperbaikinya.
9
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan terutama bagi perkembangan
anak, bahkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan da n perkembangannya.
Sedangkan lingkungan pergaulan juga mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap
perkembangan anak. Sedangkan lingkungan yang berujud kesusastraan yang meliputi buku yang
bermanfaat dan buku yang merugikan serta merusak juga mempunyai peran yang besar terhadap
pembentukan pribadi anakLingkungan merupakan sesuatu yang mempenmgaruhi pada pertumbuhan
dan perkembangan jiwa anak.
Lingkungan merupakan sesuatu yang mempengaruhi pada pertumbuhan dan perkembangan jiwa
anak. Adapun pengaruh lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negative, adapun
uraiannya sebagai berikut;
a. Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana lingkungan itu dapat memberikan
dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik
.
b. Sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan Negatif bila mana keadaan sekitarnya anak
itu tidak memberikan pengaruh baik.
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosio -kultural. Dalam hal-hal dimana situasi
lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas
Karena itu berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh keadaan
lingkungan daripada anak didik.[8]
10
BAB 3
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang mempegaruhi pendidikan islam adalah tujuan pendidikan, pendidik, anak
didik, lingkungan dan alat-alat pendidikan.
2. Problematika pendidikan Islam itu, timbul karena kurangnya pemahaman tentang pendidikan
Islam itu sendiri.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu
yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian yang saling
mendukung satu sama lainnya. Faktor-faktor Pendidikan Agama selanjutnya juga disebut dengan
komponen-komponen pendidikan.
Menurut Toto Suharto dalam bukunya filsafat pendidikan Islam dengan memodifikasi konsepsi
noeng muhadjir,… mengungkapkan secara filosofis komponen-komponen pokok pendidikan islam
kedalam lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, pendidik dan peserta didik, kurikulum pendidikan,
metode pendidikan, dan konteks pendidikan. Kelima komponen ini adalah merupakan sebuah sistem,
artinya kelima komponen itu merupakan satu kesatuan pendidikan yang masing-masing berdiri
sendiri, tetapi berkaitan satu sama lainnya, sehingga terbentuk satu kebulatan yang utuh dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan. 2006.
Daradjat,.Zakiah Dr dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa, Jakarta, 2001.
Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, STAI Al-Qolam, 2007.
FOOT NOTE
[1] Z.AG.S, Methodik Khusus Pendidkan agama, Cetakan Ke VIII,Malang, 1983. Hal. 28
[2] Pemakalah.
[3] Toto Suharto, Op.Cit.Hal. 111
[4] Z.AG.S, Op.Cit. Hal. 29
[5] Toto Suharto, Op.Cit.Hal. 123
[6] Syekh Ibrahim bin Ismail, Ta’limul Muta’allim, Toha Putra,Semarang.Hal.15
[7] Dr.Zakiah Daradjat,dkk,Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Angkasa, Jakarta,
2001.Hal.72.
[8] Z.AG.S, Op Cit. Hal.54 – 56.
[9] Daradjat,.Zakiah Dr dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bumi Angkasa, Jakarta, 2001).
Hal. 91
12
[10] M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 18
[11] Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Multidispliner). (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). Hal. 121
[12] Zuhri Syaifuddin, M.PdI. Media Pendidikan, Materi Kuliah Semester V, (STAI Al-Qolam, 2007).
Hal. 27
[13]Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 90.
13