INDONESIA
MAKALAH
Disusun Oleh:
ISMAIL MUBARAK
20400121006
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia
pada waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah rasul yang telah membawa kita dari Zaman
kegelapan (Jahiliah) menuju zaman yang terang benderang yang penuh dengan
petunjuk (Dinul Islam) beserta keluarga, sahabat serta kita yang insya Allah selalu
melaksanakan sunnahnya.
kepada Dosen pengampu, Serta semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
makalah ini, sehingga Saya senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik
Penyusun
ISMAIL MUBARAK
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
A. Kesimpulan ..................................................................................................9
B. Implikasi .......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Bahasa Indonesia kita kenal ada kata, kalimat dan frasa. Berdasarkan
pikiran dan perasaan. Kalimat dapat pula dikatakan sebagai satuan kata yang
mengandung makna.
satu dari jenis kalimat tersebut adalah Kalimat Intransitif yang akan kita bahas lebih
B. Rumusan Masalah
C. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalimat Intransitif
berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat.1
Kalimat aktif Intransitif yaitu kalimat verbal yang faktor P-nya tidak diikuti
unsur lain yang mengisi fungtor O, baik secara langsung maupun tidak langsung,
Kalimat Intransitif memiliki dua unsur wajib, yaitu unsur yang berfungsi
sebagai subjek dan unsur yang berfungsi sebagai predikat. Pada umumnya, urutan
unsur tersebut adalah subjek-predikat. Jenis verba yang dapat mengisi fungsi
predikat hanya verba Intransitif. Seperti halnya dengan kalimat simpleks lain,
kalimat simpleks yang tanpa objek dan tanpa pelengkap juga dapat diikuti oleh
unsur tidak wajib seperti keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan cara,
Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa Jenis verba yang dapat mengisi fungsi
merupakan suatu kata kerja yang tidak membutuhkan objek di dalam kalimatnya.
1
Sinaga, “Hubungan Pemahaman Monotransitif Terhadap Kemampuan Menulis Petunjuk Siswa
Kelas Viii Smp Negeri 2 Merek Tahun Pelajaran 2015/2016”
3
Contoh kata yang biasa dipakai di dalam kehidupan sehari – hari yaitu: Tidur,
transitif, dimana objek merupakan unsur yang tidak diperlukan dalam susunannya.
Sebagai ganti dari hilangnya peran objek, maka kata keterangan atau kata
waktu, tempat dan sebagainya atau pelengkap yang ditambahkan dalam kalimat.
Predikat.
2
Tiyas, “Verba Intransitif” dalam https://www.yuksinau.id/verba-intransitif/
3
Azizah, “Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Ciri-ciri dan contoh” dalam
https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif/
4
B. Penggunaan Kalimat Intransitif dalam Bahasa Indonesia
Berikut adalah beberapa contoh kalimat verbal yang tanpa objek dan tanpa
pelengkap dengan unsur tidak wajib yang diletakkan dalam tanda kurung.
a) Bu RT sedang berbelanja.
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa verba yang berfungsi sebagai
predikat dalam jenis kalimat itu ada yang berawalan ber- dan ada pula yang
berawalan meng-. Dari segi semantis, verba di atas ada yang bermakna inheren
proses (seperti menguning) dan ada juga yang bermakna inheren perbuatan (seperti
Ada pula verba Intransitif yang diikuti oleh nomina, tetapi nomina itu
Contoh:
5
Hubungan antara bertekuk dengan lutut pada kalimat a merupakan
hubungan yang terpadu sehingga paduan itu sudah merupakan idiom verbal.
Demikian pula hubungan antara naik dan haji pada kalimat b, kedua kata itu telah
membentuk suatu makna baru sehingga salah satu dari kata itu tidak dapat
digantikan oleh kata lain tanpa mengubah makna. Oleh karena itu, lutut dan haji
merupakan bagian integral dari verba bertekuk dan naik sehingga menjadi verba
Akan tetapi, hubungan antara naik dan haji di kalimat b serta naik dan sepeda di
dikalimat c tidaklah sama. Sepeda pada kalimat c tidak membentuk satuan makna
dengan verbanya sehingga dapat pula diganti dengan kata lain, seperti ojek, delman,
atau mobil. Di samping perbedaan itu, verba majemuk, seperti naik haji,
Ada pula verba majemuk yang dapat berubah status jika diberi keterangan
6
b. Tingkah lakunya memusingkan kepala orang tuanya.
bagian berikut.
Perlu diingat bahwa sejumlah verba Intransitif dapat diikuti langsung oleh
nomina atau frasa nominal, yang berfungsi sebagai pelengkap. Verba berisi,
Frasa nominal air putih, surat keputusan menteri, serta Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta langkah penting, ibunya, dan tentara pada
7
• Pancasila dan UUD 1945 dilandaskan semua organisasi
Indonesia.
Intransitif berafiks ke-...-an yang dapat diikuti nomina atau frasa nominal sebagai
pelengkapnya.
Contoh:
Frasa nominal muatan, dompet, dan makanan pada contoh itu berfungsi
menjadi subjek dalam kalimat pasif karena seperti telah dijelaskan bahwa
Muatan kelebihan mobil itu, Dompet kehilangan (oleh) ibu di pasar dan Makanan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keterangan waktu, tempat dan sebagainya atau pelengkap yang ditambahkan dalam
kalimat. Dan setiap kalimat Intransitif tidak dapat diubah kedalam kalimat Pasif.
B. Implikasi
mempelajari Bahasa Indonesia penting kita ketahui jenis-jenis kalimat yang ada
9
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. (n.d.). Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Ciri-ciri dan contoh.
https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif/.
Lestari, Venti Dian. (2017). Analisis Kalimat Aktif.
http://repository.ump.ac.id/4407/3/VENTI%20DIAN%20BAB%20II.pdf,
24.
10