Anda di halaman 1dari 6

BAHASA INDONESIA

Nama: Hajar Aswad

Nim: 20400121001

PBI A 2021

"FINAL BAHASA INDONESIA"

"SOAL"

1a). Apa yang dimaksud kalimat efektif menurut Putrayasa (2007:2)?

1b). Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif dan berikan contoh masing-masing?

2a). Apa yang dimaksud paragraf menurut (Finoza,2009:189)

2b). Jelaskan syarat-syarat yang padu!

3a). Apa perbedaan topik, tema dan judul?

3b). Kutipan dapat dibagi atas 2 Jelaskan ke dua tersebut!

4a). Jelaskan perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka lalu berikan contoh!

4b). Apa yang dimaksud karyah tulis ilmiah?

5a). Sebutkan jenis-jenis karyah tulis ilmiah!

5b). Sebutkan ciri-ciri karya tulis ilmiah!

"JAWABAN"

1a). Putrayasa (2007:2) mengungkapkan bahwa kalimat efektif adalah suatu kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari
segi diksi, struktur, dan logikanya.

1b). Ciri-ciri Kalimat efektif


1. Kesatuan 'unity' (agar tetap berkedudukan sebagai kalimat efektif, haruslah
hanya mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran. Kesatuan
tersebut bisa dibentuk kalau ada keselarasan antara subjek-predikat, predikat-
objek, predikat-keterangan. Contohnya.
a. - Bahasa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan
kedamaian.
b. - Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa Indonesia.
Bagian yang digaris bawahi disebut subjek, sedangkan bagian lainnya
disebut predikat.
2. Kehematan 'economy' ( Adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan
luasnya jangkauan makna yang diacu. Untuk penghematan kata-kata, hal-hal
berikut perlu diperhatikan).
a. - Mengulang subjek kalimat. Contohnya: (Pemuda itu segera mengubah
rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin perusahaan itu).
b. - Hiponim Dihindarkan. Contohnya: (Presiden Soeharto menghadiri
Rapin ABRI hari senin lalu).
c. - Pemakaian kata depan 'dari' dan 'daripada'. Contohnya: (Pak Karto
berangkat dari Bandung pukul 7.30).
3. Penekanan 'emphasis.' (Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi
penekanan pada kalimat, antara lain.)
a. - Pemindahan letak Frasa. Contohnya: (Prof. Dr. Herman Yohanes
berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya
Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
Pertamina dengan produksi minyaknya).
b. - Mengulang kata-kata yang sama. Contohnya: (Dalam pembiayaan
harus ada keseimbangan antara pemerintah dengan swasta,
keseimbangan domestik luar negeri, keseimbangan perbankan dengan
lembaga keuangan nonbank).
4. Kevariasian 'variety'
a. - Variasi dalam pembukaan Kalimat. Dalam variasi pembukaan kalimat,
sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka dengan: (1) Frasa keterangan
(waktu, tempat, cara), (2) Frasa benda, (3) Frasa kerja, (4) partikel
penghubung, dan sebagainya. Contohnya : ( Gemuruh suara teriakan
serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan dan
menembus jala kiper pada menit kesembilan belas (contoh dari Frasa
Keterangan/cara)
b. - Variasi dalam pola kalimat. Contohnya: ( Dokter muda itu belum
dikenal oleh masyarakat Desa Sukamaju. ( S-P-O)
c. -Variasi dalam jenis kalimat. Contohnya: Presiden Sekali lagi
menegaskan perlunya kita lebih hati-hati memakai bahan bakar dan
energi dalam negeri. Apakah kita menangkap makna peringatan tersebut?
d. - Variasi Bentuk Aktif-Pasif. Contohnya: ( Pohon pisang itu tumbuh.
Kita dengan mudah dapat menanamnya dan memeliharanya. Lagu pula
kita tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggali lubang, menanam,
dan tinggal menunggu buahnya.

2a). Pengertian Paragraf

Paragraf atau alinia merupakan rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf umumnya terdiri atas beberapa
kalimat (Finoza, 2009: 189)

2b). Syarat-syarat paragraf

1. Kesatuan. Sebuah paragraf tentunya hanya mengandung satu tema atau satu
gagasan utama. Gagasan itu haruslah ditunjang oleh gagasan-gagasan penjelas
tidak boleh betentangan dengan gagasan utama. Penyimpangan terhadap
gagasan utama akan mengakibatkan unsur kesatuan kalimat terganggu dan dapat
menyulitkan pembaca untuk memahaminya.
2. Koherensi. Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dan
kalimat yang lain pembentuk paragraf tersebut.
3. Kelengkapan atau kecukupan pengembangan paragraf. Suatu paragraf dikatakan
lengkap apabjla berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, paragraf dikatakan tidak
lengkap apabila tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-
pengulangan.

3a). Perbedaan Topik, Tema dan Judul

1.Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu
tulisan. Tema bersifat abstrak dan ruang lingkupnya lebih jelas dan lugas dari pada
topik.
2.Topik biasa terdiri dari satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta
perbedaan dengan tema karangan.
3.Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,kepala berita,dan
lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis.Judul hanya menyebut
ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karyatulis.
Catatan: Perbedaan antara Tema,Topik dan judula dalah: JikaJudul cakupannya
lebih sempit,Topik cakupannya lebih luas dari judul sedangkan, Tema cakupannya
lebih luas dari pada Topik.

3b). Kutipan

1. Kutipan Langsung. Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para


ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frasa atau kalimat. Kutipan langsung
dapat dibedakan pula atas.

-Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris (Kutipan
Langsung pendek)

-Kutipan langsung yang lebih dari empat baris (Kutipan langsung panjang)

2. Kutipan Tidak Langsung. Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam


pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis mengambil intinya atau topiknya saja,
lalu dikembangkan dengan pendapat penulis (tak terdapat perbedaan).

4a). Perbedaan antara Daftar pustaka da Catatan kaki.

1. Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah (misalnya
makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun
secara alfabetis.
2. Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai
pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum
didalam teks atau sebagai petunjuk sumber, tempat memperluas pembahasan
yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan di petunjuk yang
menyatakan pada bagian mana/halaman berapa.

Catatan: Daftar pustaka dituliskan pada akhir karangan ilmiah dalam halaman tersendiri,
sedangkan catatan kaki dituliskan pada tiap lembar/ halaman yang bersangkutan.

Contoh dari "DAFTAR PUSTAKA"

- Penulis satu orang:


Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT Gramedia.

Ket: Nama penulis dibalik, dipisahkan oleh tanda koma.

- Penulis dua orang:

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ket: Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa ada pembalikan nama.

- Penulis tiga orang atau lebih:

Isjoni, H., dkk. 2007. Pembelajaran Visioner: perpaduan Indonesia-Malaysia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ket: Hanya nama penulis pertama yang dicantumkan. Nama-nama penulis lainnya
diganti dengan et.al atau dkk. (dan kawan-kawan)

4b). Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan (Prayitno dkk., 2000:14; Djuroto dan
Suprijadi, 2005:2005:12) atau mengkaji suatu masalah dan dalam mengkaji masalah itu
menggunakan kaidah-kaidah suatu masalah.

5a). Jenis-jenis Karya ilmiah

1. Paper dan Makalah ( Rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau
pengkajian sederhana dari sebuah referensi).
2. Laporan Praktikum. ( Laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang
telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa/mahasiswa)
3. Artikel. (Gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang
didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian)
4. Tugas akhir.

5b). Ciri-ciri karya ilmiah

1. Mengacu kepada teori : acuan dalam pembahasan masalah.


2. Berdasarkan fakta : setiap informasinya selalu apa adanya, sebenarnya, dan
konkret.

3. Logis: keterangannya dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasannya, dan


rasional.

4. Objektif : keterangannya senantiasa faktual dan apa adanya.

5. Sistematis : disajikan secara teratur, kronologis, dan sesuai dengan prosedur


yang berlaku.

6. Valid : bentuk maupun isi sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang
berlaku.

7. Jelas : setiap informasinya diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan jelas.

8. Seksama : pembahasannya dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-


hatian.

9. Tuntas : pembahasannya harus sampai ke akar-akarnya.

10. Bahasanya baku : bahasa yang digunakan harus baku.

11. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional atau internasional).

Anda mungkin juga menyukai