Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
SEPTIA ANINDA PUTRI DJATMIKO
KELAS :
X IPS 3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat


dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas makalah Bahasa Indonesia ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Jakarta, 8 Desember 2019

Septia Aninda Putri D.

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul …………………………………………………………………………………………..i


Kata pengantar ………………………………………………………………………………………….ii
Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………iii
BAB 1 Teks Laporan Hasil Observasi
1. Struktur teks LHO …………………………………………………………………………….1
2. Kebahasaan teks LHO ……………………………………………………………………….2
BAB 2 Teks Eksposisi
1. Struktur teks eksposisi ………………………………………………………………………4
2. Kebahasaan teks eksposisi ………………………………………………………………..4
BAB 3 Teks Anekdot
1. Struktur teks anekdot ……………………………………………………………………….5
2. Kebahasaan teks anekdot …………………………………………………………………6
BAB 4 Teks Hikayat
1. Struktur teks hikayat ………………………………………………………………………..6
2. Kebahasaan teks hikayat ………………………………………………………………….7
BAB 5 Teks Fiksi dan non Fiksi
1. Struktur teks cerita fiksi …………………………………………………………………...7
2. Kebahasaan teks cerita fiksi ……………………………………………………………..8
3. Struktur teks cerita non fiksi …………………………………………………………….8
4. Kebahasaan teks cerita non fiksi ………………………………………………………9
Daftar pustaka …………………………………………………………………………………………..10
BAB 1
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan
teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur
sebagai berikut.
1. Definisi Umum
Pada bagian ini dijabarkan pembukaan yang memuat informasi umum
mengenai objek yang diteliti, meliputi pengertian atau definisi objek
tersebut secara singkat.
Selain itu juga dijelaskan apa saja latar belakang dilakukan pengamatan
hingga garis besar observasi dilaksanakan. Singkatnya, definisi umum
menjadi bagian pembuka sebagai gambaran terkait laporan hasil observasi
secara keseluruhan.
2. Definisi Bagian
Pada bagian ini menjelaskan isi dan pembahasan mengenai hasil observasi
yang dilakukan. Definisi bagian menjadi inti dari laporan hasil observasi,
yang menjelaskan ide-ide pokok pada tiap paragrafnya.
Dijelaskan juga metode pengamatan, kendala saat observasi, hingga apa
yang dihasilkan dari observasi tersebut. Tentunya semua isi pada definisi
bagian harus disajikan sesuai dengan fakta yang benar-benar terjadi saat
proses pengamatan objek.
3. Definisi Manfaat
Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang dilaporkan. Apa saja
manfaat dan kegunaan objek pengamatan dituliskan secara detail pada
bagian ini, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung.
Bagian ini cukup penting jika dibaca oleh pemberi dana observasi, karena
dengan begitu mereka mendapat hasil dan manfaat dari penelitian yang
mereka danai. Bisa dibilang bagian ini menjadi bentuk pertanggungjawaban
dari suatu pengamatan.

1
4. Penutup
Bagian ini berfungsi untuk menutup laporan hasil observasi. Bagian ini
merupakan bagian rincian akhir dari teks yang juga berisi kata-kata penutup
laporan dari penulis.
Pada bagian ini juga menjelaskan ringkasan dan kesimpulan dari laporan
yang sudah dibahas pada bagian-bagian sebelumnya. Terkadang bagian
penutup juga disatukan dengan bagian definisi manfaat.

Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Kata dasar
Menurut ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, kata dasar adalah
kata yang belum mendapat imbuhan (awalan, akhiran, awalan-akhiran,
atau sisipan) atau perulangan.
Contoh: Kelompok, lari, anak
2. Verba (Kata kerja)
Verba (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan suatu pekerjaan.
Di dalam tata bahasa Indonesia, terdapat dua jenis verba (kata kerja) yaitu:
 Verba (kata kerja) transitif
Verba trnasitif adalah verba yang memiliki objek di belakangnya.
Contoh dalam kalimat:
Ayah membaca berita harian
(S) (P) (O)
 Verba intransitive
Verba intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek di
belakangnya.
Contoh:
-Mengapung
bola kakak (S) mengapung (P/verba) di air (Ket.tempat)
-Mencair
Es batu itu (S) mencair (P/verba)

2
3. Nomina (Kata benda)
Nomina (kata benda) adalah sesuatu yang menunjukkan nama benda atau
sesuatu yang dibendakan.
Dalam tata bahasa Indonesia, terdapat dua jenis nomina (kata benda) yaitu:
a.Nomina Konkrit
Nomina konkrit adalah nomina yang memiliki wujud.
Contoh: saya, batu, kursi, pintu, bapak.
b.Nomina abstrak
Nomina abstrak adalah nomina yang tidak memiliki wujud.
Contoh: gagasan, komentar, agama, suku, budaya.
4. Frasa
Jenis frasa terdiri atas:
a. Frasa verba
Frasa verba adalah frasa yang berfungsi sebagai kata kerja (verba):
Frasa verba menduduki fungsi fredikat.
Contoh: antara lain, terdiri atas, dibedakan menjadi.
b. Frasa nomina
Frasa nomina adalah frasa yang memiliki distribusi dengan kata benda
(nomina).
Contoh: Makhluk hidup, kaca mata, rumah sakit.
c. Frasa bilangan
Frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Contoh: Empat butir, tiga lembar, lima kotak.
d. Frasa keterangan
Frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan.
Contoh: Tadi pagi, seminggu lalu, baik hati (sifat), suka duka (suasana).
e. Frasa depan
Contoh: Kaca mata ayah tertinggal di kantor.
5. Kalimat definisi dan kalimat deskripsi
a. Kalimat Definisi
Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan
umum tentang suatu benda, hal, aktivitas, dan lain-lain.
Contoh: Arteri termasuk jenis pembuluh darah yang lebar.
3
b. Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau
ciri-ciri khusus dari suatu benda.
Contoh: Buah naga jenis ini memiliki tekstur daging buah yang lebih
berair dibandingkan dengan buah naga putih.

BAB 2
TEKS EKSPOSISI
Struktur Teks Eksposisi
Berikut adalah penjelasan 3 struktur teks eksposisi dan pengertiannya.
1. Tesis
Tesis adalah sudut pandang dari penulis terhadap setiap permasalahan yang
akan dibahas secara rinci di bagian lainnya.
2. Argumentasi
Argumentasi adalah alasan yang digunakan sebagai pendukung sebuah
pendapat yang ada di tesis.
3. Penegasan Ulang
Pada bagian penegasan ulang pendapat bisa berisi pernyataan pandangan
yang berupa penguatan kembali pendapat yang memuat fakta fakta dalam
argumentasi.
Kebahasaan Teks Eksposisi
1. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau
frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pronomina persona dan pronomina nonpersona.
a. Pronomina Persona (kata ganti orang)
Contoh: ia, dia, anda, kamu, aku.
b. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang)
Contoh: ini, itu, sini, situ, sana.
4
2. Nomina dan Verba
a. Nomina (kata benda)
Contoh: gambar, meja, rumah, pisau.
b. Verba (kata kerja)
Contoh: membaca,mendengarkan,melihat.
3. Konjungsi
Konjungsi atau kata hubung ini umumnya digunakan dalam teks eksposisi
untuk memperkuat sebuah argumentasi.
Contoh: ada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut.

BAB 3
TEKS ANEKDOT
Struktur Teks Anekdot
Fungsi dari adanya struktur agar membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai,
serta benar-benar berbentuk. Adapun struktur yaitu.
1. Abstraksi
Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan
mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca bisa membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi adalah awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan
latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita bisa terjadi.
3. Krisis
Krisis adalah bagian yang menjelaskan pokok masalah utama dengan warna
unik juga tidak biasa.
4. Reaksi
Reaksi merupakan bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah
menggunakan cara-cara yang juga unik dan berbeda.
5. Koda
Koda menjadi bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.

5
Kebahasan Teks Anekdot
Kaidah kebahasan teks anekdot yakni sebagai berikut:
1. Menggunakan pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan
efektif atau retorik.
2. Penulisanya sesuai dengan struktur yang ada dalam teks anekdot yaitu diawali
dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda.
3. Menyatakan kejadian atau peristiwa dan bagian dari peristiwa menggunakan
konjungsi.
4. Menggunkan kata keterangan waktu lampau.
5. Menggunakan kata predikat / kata kerja.
6. Menggunkan kalimat yang berbau perintah.
7. Dibuat secara berurut atau sesuai dengan kronologis.

BAB 4
TEKS HIKAYAT
Struktur Teks Hikayat
1. Abstraksi
Abstraksi merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan
dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga
gambaran awal dalam cerita.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian teks yang berkaitan dengan waktu, suasana,
maupun tempat yang berkaitan dengan hikayat tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab
dan akibat.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai
mendapatkan penyelesaiannya dari konflik tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi terhadap
6
permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku.
6. Koda
Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks
cerita oleh pembacanya.

Kebahasaan Teks Hikayat


1. Tema, merupakan suatu gagasan yang mendasari sebuah cerita.
2. Latar, adalah tempat, waktu, serta situasi/suasana yang tergambar dalam
suatu cerita.
3. Alur, merupakan sebuah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.
4. Amanat, merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang
dengan melalui sebuah cerita.
5. Tokoh, merupakan pemeran pada cerita. Penokohan merupakan
penggambaran watak dari sang tokoh.
6. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan darimana sebuah cerita
dikisahkan oleh pencerita.
7. Gaya, untuk gaya ini berhubungan dengan bagaimana cara penulis
menyajikan sebuah cerita dengan menggunakan bahasa serta juga unsur-
unsur keindahan lainnya.

BAB 5
TEKS FIKSI DAN NON FIKSI
Struktur Teks Cerita Fiksi
Jika kamu mengetahui struktur cerpen, maka itu tidak jauh berbeda dengan
struktur penyusun teks cerita fiksi. Dimana struktur cerita fiksi terdiri 6 unsur
berikut.
1. Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada.
Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi.
2. Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta
tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi
penjelasan
7
dari teks cerita fiksi dalam novel.
3. Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini
mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel
menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
4. Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya
pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian masalah.
5. Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang dialami tokoh utama.
6. Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa
dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.
Kebahasaan Teks Fiksi
1. Metafora, merupakan perumpamaan yang sering digunakan untuk
membandingkan sebuah benda atau menggambarkan secara langsung atas
dasar sifat yang sama.
Contoh: Raja siang telah terbit di pagi hari yang indah.
Doni begitu senang melihat dewi malam telah datang.
2. Metonimia, merupakan gaya bahasa yang digunakan, kata-kata tertentu
dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya, namun penggunaan nya
hanya pada kata yang memiliki pertalian yang begitu dekat.
Contoh: Pasta gigi diganti dengan Odol.
Air Mineral diganti dengan Aqua.
3. Simile (persamaan), digunakan sebagai perbanding yang bersifat eksplisit
dengan maksud menyatakan sesuatu hal dengan hal lainnya.
Contoh: seumpama, selayaknya, laksana.
Struktur Teks Cerita Non Fiksi
Non fiksi adalah tulisan atau karangan merupakan hasil dari cerita nyata atau
sehari hari yang dinyatakan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain cerita nonfiksi
merupakan karya seni yang mempunyai sifat factual.
1. Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta
tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi
penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
8
2. Urutan peristiwa, menjelaskan atau menceritakan kejadian sesuai urutan
waktu terjadinya peristiwa.
Kebahasaan Teks Cerita Non Fiksi
1. baku, terkesan resmi dan formal
Contoh: Apotek, atlet.
2. santai, terkesan santai dalam menuturkan cerita demi cerita biasanya
terjadi di kehidupan sehari-hari.
Contoh: Apotik, atlit.
3. tidak baku, kadang dicampur istilah asing seperti : gadget,handphone dsb.
yang belum termasuk kata serapan atau terdapat pada KBBI asli padanan
katanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/www.zonareferensi.com%2Fstruktur-teks-laporan-
hasil-observasi/
 
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwicq7H
qrqbmAhXt73MBHYsWCLYQFjACegQIAhAB&url=http%3A%2F
%2Fagustinflaviyana.blogspot.com%2F2017%2F08%2Fkaidah-kebahasaan-teks-
laporan-hasil.html&usg=AOvVaw2YGi4gAJnpJ_r-mKDd21mt
 
https://www.google.co.id/struktur-teks-eksposisi-beserta-pengertian-ciri-dan-
jenisnya%2F&usg=AOvVaw2ak3TRFDhvhmNanQDAuY5v
 
https://materibelajar.co.id/teks-anekdot/
 
https://pendidikan.co.id/hikayat/
 
https://www.yuksinau.id/teks-cerita-fiksi-pengertian-unsur-struktur-kaidah/
 
https://brainly.co.id/tugas/18975666
 
https://brainly.co.id/tugas/10448552
10

Anda mungkin juga menyukai