Nim : A310210026
PBSI (UMS)
Tugas 9
A. GENRE MIKRO
Genre mikro adalah genre tunggal yang berdiri sendiri sesuai dengan jenis
jenis teks sederhana . jenis teks akademik genre mikro yaitu deskripsi, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi
1. Deskripsi
Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi, dimana tujuan teks deskripsi sangat jelas
yaitu agar orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang merasakan langsung apa
yang sedang di jelaskan dalam teks tersebut.
Ciri-ciri yang dimiliki teks ini sangat jelas sehingga akan sangat mudah membedakan
teks ini dengan teks lainnya.
2. Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta
melibatkan kesan indera.
4. Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna,
atau ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.
Adapun 3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. 3
struktur tersebut yaitu:
1. Identifikasi
2. Klasifikasi
Penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah
ditetapkan.
3. Deskripsi bagian
Bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.
2. Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa
tempat, benda, ruang dan lainnya.
3. Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan
objek yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.
· Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin,
dua kaos kaki putih, dll.
Aku punya kucing bernama Tara. Bulunya berwarna hitam dan putih, dengan putih
sebagai warna dominan. Tara mempunyai ekor panjang dan sangat lucu. Tara suka
sekali memakan ikan dengan nasi. Saat Tara lapar, dia akan mengeong meminta
makan.
2. Eksplanasi
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan
menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang
menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651) Pengertian Teks
Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses
yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan,
budaya, dan lainnya.
Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat empat jenis
explanatory text. Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:
Tujuan penulisan teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu
yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun
sosial.
Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan
dengan urutan sebab akibat dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk leboh
memahami lagi mengenai struktur tersebut silahkan simak uraian berikut ini.
e. Skematik Eksplanasi
· General Statement,Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan
dijelaskan proses keberadaannya keberadaannya, proses terjadinya terjadinya,
proses terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang mampu
membangkitkan minat pembaca untuk membaca detailnya.
Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk membedakan
antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut akan penjelasan ketiga ciri-
ciri teks eksplanasi.
a) Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi
seperti yang telah dijelaskan diatas tadi.
c) Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti
sains dan yang lainnya.
· Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja aktif”.
Pengamen Jalanan
Semakin menjamurnya pengamen jalanan saat ini terutama di kota – kota besar
seolah menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara positif
namun lebih banyak lagi yang menanggapinya secara negative. Pengamen jalanan
adalah penari, penyanyi, atau pemain music yang mengadakan pertunjukkan di
jalanan dengan cara berpindah – pindah dari satu kendaraan ke kendaraan lain.
Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang digambarkan dekil, kotor,
nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat terhadap pengamen jalanan
menimbulkan problema tersendiri yang patut untuk dibahas.
Banyak hal yang melatarbelakangi orang – orang untuk turun ke jalan dan
mengamen. Ada yang dikarenakan himpitn ekonomi sehingga mengharuskan mereka
untuk turun ke jalan demi sesuap nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alas an untuk
menyalurkan hobi dan minat mereka. Lazim ditemui para mahasiswa yang menjadi
pengamen karena minat dan hobi mereka adalah bernyanyi dan bermain musik.
Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. Ada
beberapa artis papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis karirnya dari jalanan.
Dalam negeri ada Charlie Van Houten, yang dulu tergabung dalam salah satu band
ternama di Indonesia, ST 12. Ia mengaku memulai karirnya mengamen dari satu
stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga Tegar, Aris ‘Idol’, dll. Di luar negeri, ada
grup band termahsyur di zamannya yaitu bahkan melegenda hingga sekarang band
kenamaan The Beatles. Ada juga Ed Sheeran yang dahulunya merupakan pengamen
jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia telah diakui sebagai musisi yang
hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya termasuk yang paling
bergengsi dalam industry music dunia “Grammy Awards”. Artis – artis di atas menjadi
bukti nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Menanggapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola
penyelesaian masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah
juga harus memegang peran untuk mengedukasi dan membimbing para pengamen
jalanan agar menjadi pribadi – pribadi yang lebih baik kedepannya. Kita sebagai
masyarakat harus bersikap bijaksana. Seperti pepatah yang mengungkapkan “jangan
hanya menilai buku dari sampulnya”, mungkin sudah saatnya kita menggunakan
pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen jalanan di sekitar kita.
· Artis – artis papan atas yang pernah berprofesi sebagai pengamen jalanan
· Pola penyelasaian stigma negatif terhadap pengamen jalanan
C.teks eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya
sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau
memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.
Di dalam jenis teks seperti ini terdapat struktur penulisan yang baku sehingga
pembacanya dapat membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun struktur teks
eksposisi adalah sebagai berikut:
Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan exposition text. Tesis merupakan
pernyataan pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang
dibahas.
2) Argument (Argumentasi)
Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi tentang alasan-
alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian tesis tadi.
Argumentasi ini bisa diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar
di bidang tertentu sehingga memperkuat pendapat pribadi si penulis.
3) Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)
Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis sehingga
pembaca dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut. Biasanya reiterasi
disertai dengan bukti-bukti pendukung, dan merupakan bagian dari kesimpulan
suatu teks yang dibuat penulis.
Jenis teks eksposisi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis teks lainnya.
Adapun ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
· Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif informatif
atau mengajak orang lain.
· Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan
menggunakan bahasa baku dan sesuai EYD.
· Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan
kontribusi.
Pada umumnya terdapat tiga kaidah dalam penulisan exposition text. Adapun unsur
kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Konjungsi
Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam teks eksposisi.
Kata penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada banyak sekali, yang
digunakan untuk menunjukkan waktu, perbandingan, penjelasan, gabungan, dan
lainnya. Misalnya kata “lalu”, “setelah” untuk kata penghubung waktu.
2) Pronomina
Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina,
antara lain;
· Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya,
ia.
· Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang.
Misalnya; di sana, di situ, di sini.
3) Leksikal
Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata benda, dan
kata keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
Secara umum, ada beberapa jenis teks eksposisi yang sering digunakan, diantaranya
adalah:
· Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau
kejadi. Jenis teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau koran.
· Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok bahasan
dengan memakai metode perbandingan.
· Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan
untuk melakukan sesuatu.
· Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu objek
tertentu.
· Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan
objek lainnya. Biasanya teks ini memakai kata frasa penghubung, misalnya; akan
tetapi, meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain.
· Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu
pokok bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk kemudian
dikembangkan secara berurutan.
Tesis :
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah
diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku
tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang
merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di
hadapan koruptor.
Argumentasi:
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman
yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima
fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita
bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada
koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.
Penegasan Ulang:
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut
saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga
mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak
adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.
D.teks prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan
sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga
menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
Pada teks prosedur, isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir,
dan dari setiap isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh
pembaca.
· Tujuan
Tujuan pada teks prosedur adalah pengantar umum sebagai penanda apa yang akan
dibuat atau dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.
Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan ukuran yang akurat.
· Langkah-langkah
· Penutup
Contoh :
Tolong matikan kran air itu!
Menyiram
Membungkus
–Selanjutnya
–Berikutnya
–Kemudian
–Lalu
–Setelah itu.
· Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara
yang akurat.Gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada kata lain.
Contoh:
· Menggunakan kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks saling
terkait.
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang
biasaya hanya 2-4 langkah saja dalam melakukannya, contohnya cara login facebook.
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya.
contohnya, cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM,
cara memperpanjang STNK, prosedur pembuatan ktp.
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak
harus runut, walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika
memasak mie instan kita bisa merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam
air rebusan dari tungku atau bisa memasukan air panas kedalam wadah yang berisi
mie lalu memasukan bumbu.
5) Verba material dan tingkah laku – Verba material adalah perbuatan yang
mengacu pada tindakan, seperti potonglah ubi itu, masukan air kedalam wadah.
Sedangkan Verba tingkah laku adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan
berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5 menit, tunggu sampai matang,
tetap pertahankan, dan lainnya.
Ada beberapa jenis tenta yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi
untuk kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan
tenda standar yang mendirikannya dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini
untuk melatih keterampilan dan ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah
tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah
pramuka yaitu :
1. Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang
akan dipasangi tenda
3. Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut
tenda.
4. Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang
bersangkutan.
6. Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah
tertancap di tanah.
7. Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika
menggunakan tali ganda).
8. Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.
E.Teks diskusi
Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu
hal (pro dan kontra) yang mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling
membicarakan masalah yang menjadi persoalan (diskusi).
Salah satu manfaat dari berdiskusi yaitu bisa memperluas pengetahuan dan
memperbanyak pengalaman. Diskusi adalah salah satu kegiatan wicara. Diskusi
adalah pertukaran gagasan, pikiran, dan pendapat antara dua orang atau lebih secara
lisan.
Teks diskusi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu antara lain:
· Seminar.
· Simposium.
· Diskusi panel.
· Kongres.
· Muktamar.
· Sarasehan.
· Lokakarya.