Nama
: Anggun Citra Berlian
NPM
: 1506734986
Bahan Utama : Holsti, The Instruments of Policy: Economic Rewards and
Coercion dalam International Politics (New Delhi: Vikas
Publishing House PVT LTD, 1995), hlm. 215-241
sebagai gantinya, kestabilan politik yang berimplikasi pada kurangnya konflik antarpenduduk
dan internasional. Tujuan yang lain ialah untuk menunjukkan simpati negara donor atas
negara lain, sebagai simbol dari hubungan persekutuan, dan mendukung rezim dalam masamasa sulit.
Hal yang perlu diketahui adalah, apapu tujuan dari negara donor, negara penerima
memiliki prioritas dan kepentingannya masing-masing. Oleh karena itu, negara donor tidak
dapat mendikte setiap pilihan-pilihan negara penerima. Selain itu, beberapa rezim sangat
lemah sehingga bergantung pada kontribusi bantuan luar negeri. Sebuah rezim juga dapat
mendapatkan rewards dari penambahan grants jika rezim tersebut berjanji untuk melukakn
reformasi politik atau dapat diancam dengan pengurangan grants jika reformasi tidak
dilakukan.
Penjualan dan Transfer Militer
Sebelum pendampingan teknologi dan bantuan luar negeri menjadi hal yang umum, biasanya
bantuan dilakukan dengan cara bantuan militer, seperti material, fasilitas training, dan
petugas atau dengan subsisdi dan pinjaman untuk memili perlengkapan militer. Tujuan utama
dari pendampingan militer adalah untuk memperkuat militer negara penerima, dan
menangkal ancaman dalam dan luar negeri, mengurangi peluang bagi negara donor untuk
menggunakan kekuatan militernya sendiri untuk melindungi sekutunya. Tujuan kedua adalah
pendampingan militer untuk menyediakan dukungan untuk rezim yang menghadapi ancaman
internal. Dukungan militer juga merupakan bentuk dukungan yang terlihat dan dapat
langsung dirasakan manfaatnya. Namun, dukungan bentuk demikian seringkali memberi
celah negara donor untuk mengontrol negara penerima.
Holsti dalam tulisannya menyimpulkan bahwa ekonomi sebagai teknik persuasi
merupakan suatu cara yang memiliki keuntungan dan kerugian. Teknik ini membutuhkan
biaya yang lebih rendah daripada biaya untuk mengaplikasikan tekanan militer, namun
memang hasilnya tidak cepat dan membutuhkan proses. Pemberian rewards juga berujung
pada hubungan ketergantungan antarnegara yang tidak dapat dihinari. Meskipun bentuk dan
jumlah dari ketergantungan tersebut berkurang dari tahun ke tahun, namun terdapat semakin
banyak pemain yang memasuki permainan bantuan militer dan ekonomi ini. Negara-negara
berkembang kini tidak lagi bergantung pada sumber bantuan luar negeri tunggal namun juga
beberapa bantuan.
Bebagai contoh dari tekanan ekonomi menunjukkan hasil yang bervariasi. Namun
cara-cara tersebut tetap dilakukan karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena lebih
baik daripada menyatakan perang dan sebagainya. Keberhasilan dalam menjalankan baik
rewards ataupun tenkanan bergantung pada kombinasi situasi dan kondisi, termasuk
kerentanan target dan kebergantungan atas sanksi, dan apakah sanksi dapat diaplikasikan
secara individu atau secara kelompok, serta ketersediaan penawaran atau supply alternative.