Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE.MM
Nama Penelaah : Dra. Hendrin Hariati Sawitri, M.Si

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan tingkat paling 15
mudah/lunak.

2 Jelaskan pengaruh utang luar negeri bagi Indonesia sebagai negara debitor ? 15

3 Jelaskan faktor yang mendorong dan memberi peluang terjadinya praktek korupsi 20
dalam birokrasi ?

4 Jelaskan indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemiskinan? 20

5 Jelaskan arah kebijakan pada Prioritas jangka menengah pembangunan ekonomi 15


ditekankan pada program-program untuk meletakkan landasan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan?

6 Untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat krisis moneter, pemerintah 15


mengeluarkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Jelaskan definisi JPS dan
sebutkan program serta alokasi dana JPS?

* coret yang tidak sesuai


Nama : Merry Siti Mariam

Jurusan : S1-Manajemen

1. Dalam hubungan internasional, bantuan (juga disebut bantuan internasional atau bantuan luar negeri)
adalah perpindahan sumber daya dari satu negara ke negara lain secara sukarela. Bantuan memiliki beberapa
tujuan, yaitu:

 Tanda persetujuan diplomatik,


 Memperkuat sekutu militer,
 Imbalan atas tindakan yang diambil negara penerima,
 Memperluas pengaruh budaya negara donor,
 Membangun infrastruktur yang diperlukan bagi negara donor untuk mengeksploitasi sumber
daya dari negara penerima, atau mendapat akses perdagangan.
 Kemanusiaan dan kedermawanan juga merupakan salah satu alasan pemberian bantuan.

Menurut Morgenthau (1962), terdapat 6 jenis bantuan luar negeri yaitu:

 Humanitarian atau kemanusiaan,


 Subsistence bantuan yang diberikan dari negara-negara kaya ke negara-negara miskin untuk
mencegah hancurnya kehidupan masyarakat di negara penerima. Jatuhnya mirip bantuan
kemanusiaan, hanya saja konteksnya lebih luas dan diberikan secara berkesinambungan,
 Military adalah bantuan dalam bentuk pemberian uang untuk membeli senjata atau kiriman prajurit
asing untuk membantu negara penerima menangkal gangguan keamanan seperti terroris. Biasanya
digunakan untuk menghancurkan teroris atau rezim otoriter,
 Bribery, prestige, dan economic development.

Secara umum, pendanaan luar negeri berasal dari sumber-sumber sebagai berikut:

(1) Bilateral (pemerintah negara lain) berupa hibah, pinjaman lunak dan pinjaman campuran.

(2) lembaga multilateral/internasional berupa hibah dan pinjaman

(3) Perbankan atau lembaga keuangan internasional berupa fasilitas kredit ekspor dan pinjaman komersial.
Besarnya nilai utang luar negeri dapat disebabkan penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah yang tidak
seimbang.

Rendahnya penerimaan pajak, sementara pengeluaran pemerintah akibat impor barang modal tinggi.
Berdasarkan sifatnya pinjaman luar negeri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Concessional Loan dengan
ciri-ciri bunganya rendah, grace periode dan repayment-nya lama, dan ada unsur hibahnya; serta Non-
Concessional Loan.

Berdasarkan bentuknya Pinjaman/Hibah Luar Negeri dapat berupa devisa, barang, dan atau jasa. Sedangkan
jika dilihat dari penggunaannya pinjaman luar negeri ada yang berbentuk bantuan proyek dan ada yang
berbentuk bantuan program.

Bantuan proyek adalah penerimaan dana bantuan luar negeri dalam bentuk barang dan atau jasa bagi
keperluan proyek pembangunan yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Adapun yang dimaksud dengan bantuan program adalah bantuan luar negeri berbentuk bahan pangan dan
atau devisa (tunai) yang dirupiahkan. Prioritas penggunaannya untuk pembiayaan proyek pembangunan,
namun penentuan proyeknya diserahkan kepada pemerintah RI.
Bantuan program dapat pula berupa komoditi tertentu yang nilai lawan rupiahnya digunakan untuk menutup
kekurangan pangan dan non pangan di dalam negeri. Selain jenis bantuan seperti yang disebutkan di atas, ada
jenis pinjaman luar negeri lainnya antara lain pinjaman komersial dan fasilitas kredit ekspor.

Pinjaman komersial adalah pinjaman yang diperoleh dari bank-bank/lembaga-lembaga keuangan


internasional dalam bentuk devisa tunai, dengan persyaratan komersial sesuai kondisi pasar uang
internasional untuk berbagai keperluan baik untuk pembiayaan proyek maupun untuk menyangga neraca
pembayaran, termasuk ke dalam jenis pinjaman ini adalah obligasi dan leasing.

Sedangkan yang dimaksud fasilitas kredit ekspor adalah pinjaman yang diterima Indonesia yang berasl dari
suatu bank atau lembaga keuangan bukan bank suatu negara guna membayar barang-barang yang diperlukan
Indonesia yang merupakan produk dari negara pemberi pinjaman.

2. Pinjaman luar negeri atau utang luar negeri merupakan sebagian dari total utang suatu negara yang berasal
dari kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri ini dapat dilakukan oleh pemerintah,
perusahaan, bahkan perorangan.

Pinjaman luar negeri pada satu sisi dapat menjadi pendukung program pembangunan nasional yang
dilakukan oleh pemerintah, sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan perkapita
masyarakat dapat meningkat. Namun pada sisi lain, melakukan pinjaman atau utang luar negeri dapat
menimbulkan masalah dalam jangka panjang yang akan menjadi beban seakan tak dapat dilepaskan, sehingga
menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat.

Pertama, dampak langsung dari utang yaitu cicilan bunga yang makin mencekik.

Kedua, dampak yang paling hakiki dari utang tersebut yaitu hilangnya kemandirian akibat keterbelengguan
atas keleluasaan arah pembangunan negeri, oleh si pemberi pinjaman. Dapat dilihat pula dengan adanya
indikator-indikator baku yang ditetapkan oleh Negera-negara donor, seperti arah pembangunan yang
ditentukan. Baik motifnya politis maupun motif ekonomi itu sendiri.

Pada akhirnya arah pembangunan kita memang penuh kompromi dan disetir, membuat Indonesia makin
terjepit dan terbelenggu dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat negara Donor.

Hal ini sangat beralasan karena mereka sendiri harus menjaga, mengawasi dan memastikan bahwa
pengembalian dari pinjaman tersebut plus keuntungan atas pinjaman, mampu dikembalikan.

Alih-alih untuk memfokuskan pada kesejahteraan rakyat, pada akhirnya adalah konsep tersebut asal jalan
pada periode kepemimpinannya, juga makin membuat rakyat terjepit karena mengembalikan pinjaman
tersebut diambil dari pendapatan negara yang harusnya untuk dikembalikan kepada rakyat yaitu kekayaan
negara hasil bumi dan Pajak. Selain memberikan dampak seperti yang diatas, utang luar negeri memiliki
berbagai dampak baik positif dan negatif yaitu:

a. Dampak positif

Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup
defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan yang cukup besar. Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan
negara Indonesia, dengan menggunakan tambahan dana dari negara lain. Laju pertumbuhan ekonomi dapat
dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Dampak Negatif

Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam persoalan ekonomi negara
Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat
memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya.
Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi
perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan dari pihak lain).

         Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:

- Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.

- Sebagai penurunan biaya bunga APBN

- Sebagai sumber investasi swasta

- Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal

- Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu Negara

Menurut aliran neoklasik, utang luar negeri merupakan suatu hal yang positif. Hal ini dikarenakan utang luar
negeri dapat menambah cadangan devisa dan mengisi kekurangan modal pembangunan ekonomi suatu
negara.

Dampak positif ini akan diperoleh selama utang luar negeri dikelola dengan baik dan benar. Setiap negara
memiliki perencanaan pembangunan yang berbeda-beda, tetapi memiliki kapasitas fiskal yang terbatas.

Untuk membiayai pembangunan, pemerintah memiliki apa yang dikenal sebagai government spending. Jika
selisih pengeluaran pemerintah dengan tingkat penerimaan pajak bernilai defisit, maka alternatifnya adalah
dengan memanfaatkan pendanaan yang berasal dari luar negeri.

3. Korupsi adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang terjadi dimasyarakat. Korupsi
tersebut dianggap sebagai kejahatan. Karena mereka yang melakukan korupsi tidak memikirkan di luar sana
nasib orang-orang miskin dan mereka hanya mementingkan kepentingan dan kepuasan tersendiri.

Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi

Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan faktor eksternal, yang
masing-masing faktor tersebut memiliki beberapa poin-poin .

Faktor internal

 Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :

 Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.

 Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya saat ini.
Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal tersebut akan mendorong
manusia tersebut untuk melakukan korupsi.

 Gaya hidup yang konsumtif.

 Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan, atau dapat
disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan mendorong mereka
untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi
gaya hidup mereka yang boros.

 Moral yang kurang kuat.

 Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang kurang
kuat. Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih mementingkan kepentingan
mereka sendiri.
Faktor eksternal

 Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:


 Politik
 Faktor politik mempengaruhi terjadinya korupsi karena pada dasarnya politik sendiri berhubungan
dengan kekuasaan. Artinya siapapun orang tersebut pasti akan menggunakan berbagai cara, bahkan
melakukan korupsi demi mendapatkan kekuasaan tersebut. Faktor politik terbagi menjadi dua yaitu
kekuasaan dan stabilitas politik.
 Hukum
 Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum yang hanya pro pada pihak-pihak
tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri. Faktor hukum juga dibagi menjadi
dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan kepastian hukum.
 Ekonomi
Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi. Hal tersebut dapat
dilihat dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Faktor ekonomi juga terbagi menjdai dua yaitu gaji atau
pendapatan dan sistem ekonomi.
 Organisasi
Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi , diantaranya yaitu :
 Kultur atau budaya
 Pimpinan
 Akuntabilitas
 Manajemen atau system

4.  Ada enam indikator untuk mengukur kemiskinan yang terjadi yakni :

 Kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Pangan
 Air minum
 Perumahan.

Selain itu, lanjutnya, jika memasukan sejumlah indikator tersebut, terdapat 51,8 persen penduduk Indonesia
masuk dalam kategoris hidup tidak layak

5. Untuk meletakkan landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, arah kebijakan pada prioritas
jangka menengah pembangunan ekonomi ditekankan pada program-program memperkuat ketahanan
ekonomi dan meningkatkan sumber daya manusia

Rencana Pembangunan Jangka Menengah  Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan  terakhir dari
Rencana Pembangunan Jangka  Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga  menjadi sangat penting.
Melalui rencana jangka menengah , pemerintahan yang berbeda diberi kebebasan untuk menentukan prioritas
tersendiri dalam proses pembangunan ekonomi asalkan sejalan dengan rencana jangka panjang (yaitu
RPJPN).

7 agenda pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-
2024 adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, mengembangkan wilayah
untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,
revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
6. JPS merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menanggulangi krisis dan memaksimalkan
masyarakat untuk terlibat aktif dalam melaksanakan

Jaring pengaman sosial (JPS) sebagai upaya penyelamatan ekonomi sebagai landasan bagi pelaksanaan
kegiatan ekonomi normal yang berkelanjutan.

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan Bantuan Program


Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) . Bantuan ini
diluncurkan terkait langkah strategis penanganan Covid-19. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
mengatakan, pandemi membawa dampak tak hanya soal masalah kesehatan. Pandemi juga berdampak pada
melemahnya perekonomian yang ditandai dengan penurunan produksi, pengurangan tenaga kerja, serta
penurunan daya beli masyarakat. "Untuk meringankan beban masyarakat dan pekerja yang terdampak,
pemerintah meluncurkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS)

Selain itu, padat karya yang bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menghindari atau mengurangi
dampak pandemi. Bantuan JPS Kemnaker diberikan dalam bentuk pmbekalan pelatihan berkelanjutan dan
didampingi langsung dari Kemnaker. “Program penciptaan wirausaha ini bertujuan menciptakan lapangan
kerja/usaha bagi masyrakat melalui kegiatan permberdayaan dan berkelanjutan,” ujar Ida. Sementara, padat
karya merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyasar para pengangguran dan setengah
pengangguran.

Caranya dilakukan melalui kegiatan pembangunan fasilitas umum dan sarana produktivitas masyarakat
dengan melibatkan banyak tenaga kerja. Tujuannya, untuk meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya manusia di sekitar mereka. Selanjutnya, diolah menjadi produk yang
memiliki nilai jual di pasar domestik.

program ini diharapkan mampu mendukung produk kreatif industri kecil sehingga membantu masyarakat
survive di masa pandemi dan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah.

Sumber :
https://pengabdian.ugm.ac.id/2020/03/13/evaluasi-program-jps-untuk-penanggulangan-kemiskinan/
https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/07/093200365/apa-itu-program-jps-dan-siapa-yang-bisa-
mendapatkannya-?page=all
https://www.kompasiana.com/nurfiatul/57ec78208ffdfdda09288722/faktorfaktor-yang-menjadi-penyebab-
terjadinya-korupsi

Anda mungkin juga menyukai