Anda di halaman 1dari 2

1. Apakah keuntungan dari penerapan otonomi daerah di Indonesia?

Menurut modul PPKn terbitan Kemendikbud, kata otonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu "autonomia" atau "autonomos." Kata "auto" artinya sendiri dan "nomos" artinya peraturan
atau undang-undang. Sehingga otonomi daerah dimaknai sebagai hak dan kewajiban daerah
untuk mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan juga masyarakat sesuai dengan undang-
undang.

Dalam menjalankan pemerintahnya, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan


memerintah daerahnya atas inisiatif dan kemampuannya sendiri. Pemerintah yang berwenang
dalam menjalankan otonomi daerah dipilih secara demokratis. Hal tersebut tertuang dalam Pasal
18 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi, “Gubernur, Bupati, dan wali kota masing-masing sebagai
kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.” Sistem
otonomi daerah dibutuhkan oleh Indonesia mengingat wilayahnya yang begitu luas. Tentu sulit
mengatur begitu banyak wilayah yang terdiri atas ribuan pulau dengan sistem terpusat. Selain
karena wilayahnya yang luas, dibentuknya daerah otonom di Indonesia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
pertambahan penduduk Indonesia pesat;
kemampuan ekonomi setiap daerah di Indonesia berbeda-beda;
adat istiadat, budaya, dan kehidupan sosial setiap daerah berbeda;
perkembangan politik setiap daerah berbeda-beda.
Dampak positif atau keuntungan dari otonomi daerah paling terlihat pada efisiensi pemerintahan.
Hal ini karena daerah diberi hak untuk mengatur, sehingga daerah berkesempatan membentuk
sebuah sistem dan aturan yang cocok dengan wilayahnya tersebut tanpa perlu menunggu arahan
pemerintah pusat. Menurut buku elektronik "Pendidikan Kewarganegaraan" terbitan Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, berikut ini merupakan dampak positif dari
otonomi daerah :

Kegiatan pemerintahan dapat berjalan lebih efektif, karena kewenangan berada di tangan daerah
Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif
dan efisien
Daerah dapat menyelenggarakan kepentingannya sesuai dengan adat istiadat dan budaya
setempat
Dinamika dan perkembangan politik lebih mudah dikontrol
Laju pertumbuhan ekonomi di daerah setempat lebih mudah dikontrol
Kriminalitas, masalah sosial, dan berbagai bentuk penyimpangan lebih mudah dideteksi

2. Masalah-masalah apakah yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan


pembangunan manusia Indonesia? Bagaimana solusinya?

Pembangunan / pengembangan sumber daya manusia (SDM) diartikan sebagai pemekaran


potensi manusia seoptimal mungkin untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia itu sendiri.
SDM mempunyai peranan yang cukup penting, yaitu berperan dalam menggali dan
mengembangkan sumberdaya potensial menjadi sumberdaya riil, dan berperan dalam
menintegrasikan sumberdaya dalam ratio/perbandingan terbaik dalam upaya menghasilkan
barang dan atau jasa.

Pembangunan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia bila
mencermati data yang dikeluarkan Bank Dunia, dimana pada tahun 2018 Bank Dunia
menyebutkan bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Sementara
itu, di tahun yang sama, Business World memaparkan bahwa peringkat daya saing SDM
Indonesia berada di ranking 45 dari 63 negara. Peringkat ini masih kalah dari dua negara
tetangga yaitu Singapura dan Malaysia yang masing-masing berada diperingkat 13 dan 22. Oleh
karena itu pilihan strategi pembangunan dengan fokus utama pembangunan sumber daya
manusia sangat tepat untuk menjawab tantangan bagi Indonesia, mengingat Indonesia saat ini
berada dalam periode Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut sumber daya manusia
Indonesia yang terampil dan unggul agar memiliki daya saing yang tinggi sehingga memiliki
konstribusi dalam pembangunan bangsa.

Akan tetapi terdapat masalah pada proses peningkatan pembangunan manusia di Indonesia
seperti :

kurangnya tingkat pendidikan formal


tingkat fasilitas kesehatan yang rendah
rendahnya pendapatan per kapita sumber daya manusia
kurangnya pengetahuan teknologi baru yang digunakan
rendahnya produktivitas tenaga kerja
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggapi permasalah tersebut :

menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dengan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan tenaga kerja, menggalakkan pengajar di lembaga pendidikan milik pemerintah
melakukan beberapa pembangunan fasilitas kesehatan dan pelaksanaan pengobatan gratis bagi
warga yang kurang mampu
mengoptimalkan peran BUMN dalam kegiatan perekonomian
melaksanakan pelatihan bagi pelajar dan pencari pekerjaan

Sumber:

Hamid, E. S. (2008). Perekonomian Indonesia. Pusat Penerbit Universitas Terbuka.

https://www.setneg.go.id/baca/index/pembangunan_sumber_daya_manusia_sdm_menuju_indon
esia_unggul

Anda mungkin juga menyukai