Anda di halaman 1dari 2

Yoke Nurhamsyah

043714029

Manajemen (S1)

UPBJJ Batam

Izin menanggapi diskusi 3

1. Jelaskan hubungan antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan yang sama
terhadap teori permintaan konsumen ?
Jawab :
 Pendekatan Utility (nilai guna) :
Yaitu bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan setiap konsumen dapat diukur
dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat kardinal) seperti kita
mengukur volume air, panjang jalan, atau berat sekarung beras.

 Pendekatan kurva kepuasan yang sama :


Yaitu bertitik tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan
lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah.

 Teori Permintaan adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa harga


dipengaruhi oleh permintaan. Oleh karena itu, teori tersebut berasumsi bahwa
ketika permintaan di pasar naik, maka harga barang pun akan ikut naik. Tetapi,
jika permintaan turun, maka harga pun akan ikut turun. Turunnya permintaan
sendiri awalnya disebabkan oleh naiknya, atau terlalu tingginya harga di pasar,
sehingga masyarakat berfikir ulang untuk spending money. Maka, ketika
masyarakat tidak berminat untuk membeli barang mereka (produsen), maka produsen
akan menurunkan harganya, agar masyarakat kembali dapat mengkonsumsi barang
yang mereka produksi.
Hubungannya dengan teori permintaan konsumen adalah jumlah barang yang di beli
konsumen berpengaruh pada kepuasan konsumen. Misalnya, ada buah apel dan pir,
pada saat itu permintaan pasar buah apel sangat tinggi sehingga harganya juga
menjadi naik, hal itu membuat konsumen mengurangi jumlah apel yang akan di
belinya dan akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Kemudian harga pir di
pasar sedang turun karna kurangnya permintaan konsumen. Jadi, lebih baik konsumen
membeli buah pir dalam jumlah yang lebih banyak karna hal tersebut memberikan
kepuasan yang sama dengan buah apel.

2. Jelaskan perbedaan pokok antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan yang
sama ?
Jawab :
Pendekatan marginal utility adalah kepuasan dapat diukur dengan angka-angka
Sedangkan pendekatan kurva kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah diukur sehingga
tidak mungkin diukur dengan angka.
(Pendekatan kardinal menganggap bahwa daya guna dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka kardinal, seperti sepiring nasi mempunyai kegunaan sebanyak 100 guna. Hal ini
berarti, semakin banyak barang yang dikonsumsi maka daya guna total semakin besar.
Daya guna total merupakan penjumlahan daya guna masing-masing barang atau
komoditi. Sedangkan, dalam pendekatan kurva indiferen, seorang konsumen tidak perlu
mengetahui berapa daya guna yang diperolehnya atau dinyatakan secara ordinal, yang
penting seorang konsumen harus dapat membandingkan atau menentukan urutan
pereferensinya (order of prefence), barang mana yang lebih disukai, kurang disukai atau
sama saja disukai (indifferent).

3. Jelaskan manakah yang lebih baik pendekatan utility atau pendekatan kurva kepuasan
yang sama?
Kedua teori tersebut sama baiknya. Namun, menurut saya lebih baik menggunakan
pendekatan kepuasan yang sama karena pendekatan utility dianggap kurang realistis
karena pengukurannya bersifat kuantitatif dan karenanya kepuasan tidak dapat dinilai.
Jika kurva kepuasannya sama cara pengukurannya dengan mengurangi jumlah konsumsi
suatu barang menjadi meningkat satu barang lainnya dengan tetap mempertahankan
tingkat kebahagiaannya. Ini dianggap lebih logis. Jadi saya pikir pendekatan kurva
kepuasan yang sama lebih baik.

Sumber : BMP ESPA4111 Pengantar Ekonomi Mikro Modul 3


Sumber : PPT Inisiasi 3

Anda mungkin juga menyukai