Jurusan : Manajemen
Dalam pendekatan totalitas biaya Variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya
variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (V), maka
VC=v.Q.sehingga dapat disimpulkan bahwa = P.Q-(FC+v.Q)
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan
maksimum (maksimum selling). sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang
diperoleh. hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit
output yangharus diproduksi untuk mencapai titik impas. kemudian besarnya output tadi
dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 9 unit yaitu pada saat selisihantara
TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 6,maka
produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 8,6
2. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. analisis ini mendasarkan
pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat
tambahan satu unit output. untuk mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan
maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut jika keuntungan marginal masih positif
dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal
negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau
laba marginal = 0
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal
(MC) dan pendapatan marginal (MR).
Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. suatu perusahaan akan menambah
keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal
(MR) melebihi biaya marginal (MC).
Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam
keadaan sebaliknya, yaitu apabilaMR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah
untung. maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku.sehingga
π=TR-TC
3.Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya
produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . laba total adalah laba per unit
dikalikandengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis =(P-AC).Q
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi
dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC.Bila P
lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC.
Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih
kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. implikasi pendekatan rata-
rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maksimum
selling) agar laba ( ) makin besar
Tujuan Perusahaan dalam Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah mereka
akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka
mencapai jumlah yang maksimum .berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan
pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan
usahanya.Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimb
angan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai.
Adapula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan
masyarakat dan kurang mementingkan tujuanuntuk mencari keuntungan yang maksimum.
Memang beberapa tujuan yang di temui dalam
praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan.
Tetapi, di samping menyadarikenyataan tersebut, juga di ingat bah'a pada sebagian besar
perusahaan, intinya tujuan terpentingadalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa
yang telah diberikan kepada masyarakat
telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memak
simalkan laba.efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan,
Akanmeningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi
investasi yang pada akhirnya akan dapatmeningkatkan laba perusahaan.
Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan yang lebih besar dari ongkos produksi, dan kerugian
akan terjadiapabila hasil penjualan lebih sedikit dari ongkos produksi. Dalam usahanya untuk
mempoduksi barang-barangyang diperlukan dalam masyarakat, dan memperoleh keuntungan
maksimum dari usaha tersebut.
efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan
meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan laba perusahaan.Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan
pertumbuhan perusahaannya
dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunaka
n untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin
maju memba'a pengaruh yang besar terhadap produksi yangdihasilkan oleh industri. seperti halnya
industri lain, setiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba gunamempertahankan
kelangsungan hidupnya. laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa Faktor antara lain jumlah
produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.
1.Perusahaan berusaha untuk berproduksi atau beroprasi sampai batas MC=MR, dengan
tujuanmendapatkan laba maksimum. MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue)2.
2.Perusahaan berproduksi atau beroprasi sampai batas AVC = MR, dengan tujuan
meminimumkankerugian. Kerugian yang diderita adalah sebesar Q kali AFC
1.Perusahaan harus beroperasi atau berproduksi sebaik mungkin dengan tujuan agar
dapatberoperasi dengan optimal. Tetap diusahakan beroperasi pada saat MR=AR=P utuk itu
perrludiusahakan biaya marjinal jangka panjang mendekai biaya marjinal jangka pendek
(SMC=LMC)2.
2.Perusahaan jangan sampai mengalami kerugian yang membuat usaha berhenti. Hal
inidiusahakan perusahaan dapat mengganti berbagai peralatan produksi yang sudah tidak
layak,namun diusahakan agar biaya rata-rata perunit jangan samapai melebihi harga jual ATC=P3.
3.Mencari alternatif usaha baru, dengan tujuan agar dapat menikmati keuntungan optimal
dalam jangka pendek selanjutnya. Karena usaha yang dijalankan saat ini sudah tidak mungkin
lagimenghasilkan laba ekonomi.
Kerugian Minimum
Kerugian minimum bagi seorang produsen yang beroperasi atau berproduksi pada persaingan
sempurnadi capai apabila di penuhi kondisi sebagai berikut :
1.Harga Output (P) sama dengan penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC)atau
secara matematis dapat ditulis : P=MR=MC2.
2.Kemiringan kurva permintaan marginal ( slope MR) lebih kecil dari pada kemiringan kurva
biayamarginal (slope MC).
Kurva penawaran individual perusahaan pesaing murni adalah kurva MC yang menanjak, yang
dimulaudari titik terendah AVC. Jika MC > AVC, artinya perusahaan mengeluarkan tambahan biaya
lebih besar