Anda di halaman 1dari 32

OPTIMISASI

PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Dosen Pengampu:
Thea Geneveva J. Jesajas, S.M., M.M.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pengertian optimisasi
dalam pembuatan keputusan.
2. Mengetahui pendekatan-pendekatan
yang dapat digunakan untuk
optimisasi pembuatan keputusan
OPTIMISASI

Untuk mencapai tujuan secara optimal, seorang manajer


perlu mengetahui teknik-teknik untuk memaksimumkan
atau meminimumkan fungsi tujuan perusahaan. Teknik
yang demikian disebut sebagai teknik optimisasi.
Optimisasi merupakan tujuan memaksimumkan atau
meminimumkan sesuatu sesuai dengan batasan yang
dimiliki. Dalam bab ini akan dibahas teknik-teknik
optimisasi dengan beberapa pendekatan.
LANGKAH-LANGKAH
TEKNIK OPTIMISASI
Teknik optimisasi merupakan suatu pendekatan
kuantitatif yang dapat membantu pembuat keputusan
menentukan keputusan yang optimal terkait dengan
suatu masalah manajerial. Langkah pertama dalam
menggunakan teknik optimisasi ini adalah meninjau
caracara mengekspresikan hubungan ekonomi.
Hubungan ekonomi menjelaskan keterkaitan antar
variabel sesuai dengan kaidah ilmu ekonomi.
TEKNIK OPTIMISASI

Misal, variabel jumlah barang yang


diminta biasanya disimbolkan dengan Q
(quantity), tingkat pendapatan individu
dengan I (income), tingkat konsumsi
masyarakat dengan C (consumption),
dan pendapatan nasional dengan Y
(National Income, untuk membedakan
dengan I).
TEKNIK OPTIMISASI

Persamaan (fungsi) merupakan suatu metode untuk menggambarkan


hubungan antar variabel dalam ekonomi, khususnya bila hubungan antar
variabel tersebut bersifat kompleks. Bentuk persamaan memungkinkan untuk
menerapkan teknik optimisasi kalkulus diferensial yang dinilai handal dalam
menetapkan solusi optimum. Misal, hubungan antara unit yang terjual (Q) dan
biaya produksi total (TC) dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

TC = Q3 + 6Q2 – 15Q
TEKNIK OPTIMISASI

Untuk melihat hubungan TC dan Q dalam bentuk tabel atau grafik akan
sulit, namun jika dalam bentuk persamaan akan terlihat lebih jelas.
Untuk menemunkan nilai TC yang optimum dari persamaan tersebut,
dapat dilakukan dengan cara mensubstitusikan berbagai nilai Q. Namun
hal ini bukanlah hal yg mudah karena terlihat sebagai metode trial-and-
error dan membutuhkan waktu.
Menurut metode kalkulus diferensial, nilai suatu persamaan/fungsi akan
optimum bila nilai fungsi turunan pertamanya sama dengan nol. Nilai
optimum bisa berupa nilai maksimum atau minimum, tergantung pada
kondisi masalah yang dihadapi.
QUESTION

Apakah hal ini berarti


perusahaan harus mengurangi
outputnya sebesar 5 unit?
OPTIMISASI DENGAN
PENDEKATAN NILAI
TOTAL DAN MARJINAL

Hubungan antara nilai total, rata-rata, dan marjinal (baik


dalam hal pendapatan, biaya, produk, maupun laba)
merupakan konsep yang sangat penting dalam
optimisasi.
Dalam hal pendapatan, ada pendapatan total (total
revenue, TR), pendapatan rata-rata (average revenue,
AR), dan pendapatan marjinal (marginal revenue, MR).
OPTIMISASI DENGAN
PENDEKATAN NILAI
TOTAL DAN MARJINAL
(CONTINUE)

Sedang dalam hal biaya, ada biaya total (total cost, TC),
biaya rata-rata (average cost, AC), dan biaya marjinal
(marginal cost, MC). Demikian juga ada produk total
(total product, TP), produk rata-rata (avera product, AP)
dan produk marjinal (marginal product, MP) serta laba
total (total profit), laba rata-rata (average profit), dan
laba marjinal (marginal profit).
TEKNIK OPTIMISASI

Pendapatan Total (TR) adalah seluruh penerimaan yang didapat


perusahaan dalam jangka waktu tertentu dari menjual hasil produksinya.
Besarnya tergantung pada harga jual produk (P) dan jumlah produk
yang terjual (Q). Jadi,

Pendapatan rata-rata (AR) adalah penerimaan per unit produk, Jadi,


TEKNIK OPTIMISASI
Pendapatan marjinal (MR) adalah tammbahan pendapatan yang
diperoleh karena tambahan penjualan sebesar 1 unit. Jadi

Dapat dipahami bahwa TR meningkat seiring dengan bertambahnya


output (Q). Artinya, dengan tingkat harga tertentu, bertambahnya Q akan
meningkatkan TR. Apabila perusahaan bertujuan memaksimumkan TR,
lalu apakah perusahaan harus menjual sebanyak mungkin output Q? Bila
demikian, tingkat output Q berapa yang menghasilkan TR maksimum
(tingkat output optimum)?
Nilai AR dalam contoh di tabel besarnya justru semakin menurun
dengan bertambahnya Q. Hal ini mengindikasikan bahwa
pendapatan dari setiap unit produk yang terjual semakin kecil
dengan bertambahnya jumlah yang terjual. Lalu kalau demikian
yang terjadi apakah perusahaan harus membatasi penjualan
sesedikit mungkin supaya AR tetap besar?
TEKNIK OPTIMISASI

Biaya total (TC) adalah seluruh pengeluaran untuk mendapatkan semua


input yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu tingkat output. Jadi,

Biaya rata-rata (AC) adalah besarnya biaya untuk menghasilkan satu


unit output. Jadi,
TEKNIK OPTIMISASI
Biaya marjinal (MC) adalah tambahan biaya yang dikeluarkan untuk
menambah output sebesar satu unit. Jadi,

Hubungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal ditunjukkan


dalam Tabel. Berdasarkan pengertian TC terlihat bahwa TC akan
meningkat seiring dengan meningkatnya 45 output Q yang dihasilkan.
Dengan demikian, bila perusahaan bertujuan meminimumkan TC apakah
perusahaan harus menghasilkan output sesedikit mungkin?
Besarnya AC dan MC menunjukkan penurunan pada tingkat output yang
relatif sedikit. Namun kemudian meningkat ketika output Q ditambah. Hal
ini mengindikasikan bahwa AC dan MC masing-masing akan minimum
pada tingkat output tertentu. Lalu apakah perusahaan harus memilih
tingkat output Q pada saat AC minimimum atau pada saat MC
minimum dalam upaya untuk meminimumkan biaya?
TEKNIK OPTIMISASI
Dalam pendekatan total, analisa optimisasi dapat diartikan sebagai
proses penentuan tingkat output yang memaksimumkan laba total
perusahaan. Tingkat output yang memaksimumkan laba disebut titik
optimum perusahaan. Seperti telah diketahui, laba total () adalah
selisih antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC) yang dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai
TEKNIK OPTIMISASI
Dengan demikian, laba akan maksimum bila selisih positif antara TR
dengan TC terbesar. Dalam Grafik 3.2 kondisi ini terjadi pada tingkat
output Q*. Bila selisih antara TR dengan TC negatif terbesar, perusahaan
mengalami kerugian maksimum. Tingkat output Q’ pada Grafik 3.2
menunjukkan kondisi kerugian maksimum ini. Sedangkan bila selisih
sama dengan nol (laba sebesar nol) atau ketika TR = TC, perusahaan
berada pada kondisi yang disebut titik pulang pokok atau titik impas
(break even point, BEP). Kondisi ini dicapai pada tingkat output Q1 dan Q2
dalam Grafik
TEKNIK OPTIMISASI
Menurut konsep ekonomi, laba maksimum perusahaan dengan
pendekatan rata-rata dan marjinal terjadi pada saat pendapatan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).
Kondisi ini merupakan syarat utama tercapainya laba maksimum. Namun diperlukan syarat tambahan
supaya laba maksimum yang dicapai dan bukan kerugian maksimum karena ketika MR = MC pada saat itu
dapat tercapai laba maksimum atau kerugian maksimum. Sebagai syarat tambahan adalah bahwa pada
saat itu MC harus memotong MR dari bawah. Dengan demikian, laba maksimum tercapai pada tingkat
output Q* pada Grafik 3.3. karena pada titik tersebut MC memotong MR dari bawah. Sedangkan tingkat
output Q’ yang juga menunjukkan kondisi MR = MC menunjukkan kerugian makmimum karena pada saat
itu MC memotong MR dari atas.
TEKNIK OPTIMISASI

Menurut pendekatan ini, selama MR lebih besar dari MC (MR>MC), akan


menguntungkan bagi perusahaan untuk menambah output dan
penjualan. Dalam kondisi ini pendapatan total masih bertambah lebih
besar daripada tambahan biaya total ketika output ditambah. Dengan
demikian, laba juga tetap akan meningkat. Hal ini merupakan konsep
terpenting dari pendekatan marjinal, yaitu selama keuntungan marjinal
(marginal benefit) suatu kegiatan melebihi biaya marjinal (marginal
cost), akan menguntungkan bagi suatu perusahaan untuk meningkatkan
aktivitas tersebut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai