Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN KE-12

MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN PRODUSEN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang keuntungan perusahaan dan cara
mengkalkulasikannya,

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian MemaksimalkanKeuntungan Bagi Produsen
Keuntungan/laba adalah tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan
usahanya.Proses produksi dilaksanakanseefisien mungkin dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan.Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara
total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk
melakukan produksi.Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk
mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungantotal merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total
(TC),Keuntungan total akan mencapai maksimum jika selisih positif antara TR dengan
TC mencapai angka terbesar.Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC,
perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan jika selisihnya bernilai positif
(π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).

2. TujuanPerusahaan dalam MemaksimalkanKeuntungan(Laba)


Didalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan
perusahan yaitu “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada
tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Berdasarkan
kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang
bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam prakteknya, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan
perusahaan. Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula
yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan
di capai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi
kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk mencari keuntungan
yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut
memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping menyadari
kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya
tujuan terpenting yaitu memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah
diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan,
sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan.Dengan menghasilkan laba,
perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat
bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan
digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya.Seperti halnya
industri lain, tiap industry juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan
kelangsungan hidupnya.Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara
lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

3. Pendekatan-PendekatanDalam MemaksimalkanKeuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat 3 pendekatan,
yaitu:
a. PendekatanTotalitas (TotalityApproach)
Pendekatantotalitas adalah pendekatan dengan cara membandingkan
pendapatan total (TR) dan biaya total (TC).Pendekatan total (TC) yaitu sama
dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit
(P), maka TR = P.Q .Sedangkan biaya total (TC) ialah sama dengan biaya tetap
(FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalampendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan
sehingga biaya variable merupakan jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya
variable per unit (v), maka VC=v.Q.Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-
(FC+v.Q).
Implikasidari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi
penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin
besar laba yang diperoleh.Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan
harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik
impas.Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan
efektif.
Tabel 13.1 Memaksimumkan keuntungan dengan pendekatan totalitas
Q P TR TC KeuntunganTotal
1 5 5 17 -12
2 5 10 18,5 -8,5
3 5 15 19,5 -45
4 5 20 20,75 -0,75
5 5 25 22,25 2,75
6 5 30 24,25 5,75
7 5 35 27,5 7,5
8 5 40 32,5 7,5
9 5 45 40,5 4,5
10 5 50 52,5 -2,5

Daritabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada
saat selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar.Dengan tingkat harga yang
terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan
maksimum yaitu sebesar 7,5.

b. PendekatanMarginal (MarginalApproach)
Analisis marjinal adalah pemeriksaan manfaat tambahan dari suatu
kegiatan dibandingkan dengan biaya tambahan yang dikeluarkan oleh kegiatan
yang sama. Perusahaan menggunakan analisis marjinal sebagai alat pengambilan
keputusan untuk membantu mereka memaksimalkan potensi keuntungan. dalam
mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan
patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah
satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal
negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai
keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalampendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan
membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR).Laba
maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah
keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC).Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya.Dalam
keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan
akan mmenambah untung.Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan
di mana MR=MC berlaku. sehingga π=TR-TC.

Tabel 13.2 Memaksimumkan keuntungan dengan pendekatan marginal


Q P=MR MC KeuntunganTotal

1 5 - -12
2 5 1,5 -8,5
3 5 1 -4,5
4 5 1,25 -0,75
5 5 1,5 2,75
6 5 2 5,75
7 5 3,25 7,5
8 5 5 7,5
9 5 8 4,5
10 5 12 2,5

Padatabel tersebut di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi
tersebut jumlah output yang dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang
diperoleh yaitu sebesar 7,5.

c. PendekatanRata-rata
Didalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan
membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output
(P).Laba total yaitu laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual.
Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per
unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai
angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan
besarnya P dengan AC. Apabila P lebih kecil atau sama dengan AC,
Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC.Keputusan untuk
memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC.Bila P lebih
kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi.Implikasi
pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual
sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.

4. TeoriPerilakuProdusen
TeoriPerilakuProdusen merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana
tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk
mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.Produsen berusaha untuk
menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengantur penggunaan faktor
produksi yang paling efisien.
Produksi merupakan setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna
suatu barang.Dimana bentuk kegiatannya meliputi:
1) From Changingactivitie, adalah kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang.
2) Transportation, adalah kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke
tempat lain.
3) Storage, adalah kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di
masa yang akan datang.
4) Merchandishing, adalah kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai
ke tangan konsumen yang membutuhkan.
5) Personalservice, adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain
mengakui keberadaannya.

Di dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:


a) Produksi jangkapendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan
berapa banyakn\ya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat
keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak
penambahan input variabel terhadap produksi total.Pengusaha dalam melakukan
proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan:
 Berapaoutput yang harus diproduksi
 Berapa & dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
b) Produksi jangkapanjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu
tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya.Jangka panjang
suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor
produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan
kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

Untukmenyederhanakan pembahasan secara teoristis,dalam menentukan


keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1) Bahwaprodusen / pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang
maksimum.
2) Bahwaprodusen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.

Permasalahan seorangprodusen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas


bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup.Peran penting
seorang produsen adalah sebagai berikut :
1) Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik
tenaga kerja/ L , tanah/ sumber daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan
enterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.
2) Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam
IPTEK.
3) Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4) Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung
dalam negara tersebut.
5) Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW (Bagaimana
cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun langsung dan
tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk siapa barang tersebut
dibuat).

Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai kepekaan untuk melihat pasar


yang paling menguntungkan.

5. BiayaProduksi
Merupakan keseluruhan “beban” yang harus ditanggung oleh produsen dalam
menghasilkan produk. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh
perusahaan tersebut. Dua jenis biaya produksi:
1) Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan
uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
perusahaan.
2) Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
 Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
 Bahan-bahan pembantu atau penolong.
 Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
 Penyusutan peralatan produksi.
 Uang modal, sewa.
 Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi.
 Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
 Pajak .

6. Macam-MacamBiayaProduksi
a. BiayaTetapTotal (Total Fixed Cost/FC)
BiayaTetap Total merupakan biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya
total.Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan:
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
b. BiayaVariabel Total (Total VariabelCost/VC)
BiayaVariabel Total merupakan biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi
dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang
diproduksi.Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC
c. BiayaTotal (TotalCost/TC)
Biaya total adalah jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
d. BiayaTetap Rata-Rata (AverageFixed Cost/AFC)
Biaya TetapRata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah
barang yang dihasilkan. Rumus :
AFC = FC/Q
Keterangan:
FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
e. Biaya VariabelRata-Rata (AverageVariabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
Keterangan:
VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas
f. Biaya TotalRata-Rata (AverageCost/AC)
AverageCost ialah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost
dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan
rumus di bawah ini:
AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC= AVC+AFC
g. BiayaMarginal (MarginalCost/MC)
BiayaMarginal yaitu tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu
unit produksi.Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas
dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1
h. BiayaPabrikasi
 BiayaLangsung yaitu biaya yang langsung dalam proses produksi suatu
barang, bahan baku, dll.
 Biaya TidakLangsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
i. BiayaNon-pabrikasi
 BiayaPemasaran adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan
dan menyediakan produk bagi pelanggan
 BiayaAdministrasi adalah biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi
dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen.
 CommonCost (Biayabersama) adalah biaya yang berasal dari penggunaan
fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
 JointCost (BiayaGabungan) adalah biaya yang terjadi dalam proses produksi
yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
PeriodeAkuntansi :
1) CapitalExpenditure (BelanjaModal) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
2) RevenueExpenditure (PengeluaranPendapatan) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat
sebagai beban.
 BiayaEksplisit yaitu biaya yang kelihatan dalam proses produksi
 BiayaImplisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun
sebenarnya ada dan dikeluarkan

7. MenentukanKeuntungan
Dalam teori ekonomi, contoh terpenting dari analisis aktivitas produsen adalah
mereka akan melakukan aktivitas produksi pada tingkat yang memaksimalkan
keuntungannya. Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat pada tingkat kapasitas
produksi dimana usaha tersebut akan menjalankan usahanya.
Dalam praktiknya, maksimalisasi keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan
sebuah bisnis. Beberapa bisnis menekankan penjualan, sementara yang lain
memasukkan pertimbangan politik untuk menentukan tingkat produksi yang ingin
dicapai. Ada juga perusahaan yang lebih mengutamakan melayani kepentingan umum
dan kurang memperhatikan tujuan memaksimalkan keuntungan.
Untung / rugi adalah selisih antara biaya penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan dibuat jika pendapatan penjualan melebihi biaya produksi dan kerugian
akan diderita jika pendapatan penjualan lebih kecil dari biaya produksi. Keuntungan
maksimum dicapai ketika perbedaan antara biaya penjualan dan produksi mencapai
level tertinggi.
Oleh karena itu, tujuan memperoleh keuntungan maksimum (maksimum)
menjadi asumsi ketika menganalisis perilaku produsen (maksimisasi individu).
Keuntungan maksimum dapat ditentukan dengan dua cara:
a) Perolehan maximisasi dengan menemukan perbedaan antara keuntungan
maksimum dan biaya minimum.
b) Perolehan maximisasi dihasilkan dengan menggunakan pendapatan marjinal (MR)
dan biaya marjinal (MC).
Biaya marjinal adalah perubahan biaya total per perubahan unit. Pendapatan
marjinal adalah perubahan pendapatan total per unit produksi atau penjualan marjinal.
Salah satu konsep hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam
menganalisis harga dan produksi suatu usaha adalah pengertian hasil penjualan
marjinal yaitu tambahan hasil penjualan yang dicapai suatu usaha dengan
memproduksi barang.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Keuntungan merupakan selisih antara TR dan TC. Bagaimana upaya produsen untuk
memperoleh keuntungan yang maksimum kalau produsen itu bekerja dalam persaingan
sempurna dan bagaimana upaya tersebut kalau ia sebagai monopolis?
2. Kalau diketahui fungsi biaya total :
TC = 5 + 10Q – 2Q2 + 0,25Q2
Fungsi permintaan : P = 10 – 0,5Q
a. Tunjukkan fungsi TR dan fungsi MR
b. Buatlah table Q, TC, MC, TR, MR dan keuntungan ( )?
c. Untuk Q, berapa keuntungan maksimum dan berapa besarnya keuntungan
tersebut?
d. Kalau harga turun sehingga fungsi permintaan menjadi :
Fungsi permintaan P = 5 – 0,5Q
Bagaimana dampaknya terhadap TR dan MR, dan berapa besarnya keuntungan
maksimum?
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, “Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi
& Makroekonomi) Edisi Ketiga”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008.
2. Soeharno,TS,SU, “Ekonomi Manajerial”, Penerbit C.V. ANDI OFFSET, Yogyakarta,
2007.
3. Sudarsono, “Pengantar Ekonomi Mikro”, LP3ESJ, Jakarta, 1995.

Anda mungkin juga menyukai