Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKONOMI MIKRO

KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

Disusun oleh:
Ambrosius Farrel (F0219011)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
1. Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan secara teoritis
laba adalah kompensasi atau resiko yang ditanggung oleh perusahaan, makin besar resiko
semakin besar pula laba yang diperoleh. Menurut Domonick Solvatore keuntungan
merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC). Dan keuntungan
maksimum akan tercapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka
terbesar. Dalam artian lain laba adalah  selisih antara penerimaan total dan biaya total
Penerimaan total = jumlah yang diterima dari penjualan produk (q x P).
Biaya total adalah jumlah dari:
 Biaya total yang dikeluarkan dari kantong
 Tingkat pengembalian modal yang wajar.
Untuk memaksimalkan laba yang diperoleh bisa dicapai melalui bermacam-macam cara,
antara lain ialah melalui efisiensi di semua bidang, seperti produksi, sumber daya
manusia, maupun keuangan.

2. Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan


usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total
pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan
produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber
daya ke proses produksi tertentu.

3. Tujuan memaksimalkan modal menurut Hamton (1995) adalah untuk memaksimalkan


keuntungan atau laba (earning per share) tidak mempertimbangkan azas nilai waktu dari
uang dan jangka rentang waktu pengembalian (return) modal dimasa mendatang. Setiap
perusahaan memiliki kriteria sendiri dalam memaksimalkan laba yang akan diperolehnya.
Setiap perusahaan memilki target-target dalam mencapai keuntungan perusahaan untuk
menaikkan laba setinggi-tingginya. Ada berbagai tujuan dalam pemaksimumam laba, ada
perusahaan yang menekan volume penjualan da nada pula perusahaan yang memasukkan
unsur politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Adapula perusahaan
yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat.

4. Setiap perusahaan pasti akan memaksimumkan keuntungan perusaan yang dijalankannya.


Dengan memaksimalkan laba perusahaan, maka perusahaan dapat mempertahankan
pertumbuhan perusahaannnya, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan
lain. Tujuan lain dari memaksimumkan laba juga untuk mensejahterakan para pemegang
saham, yaitu dijalankan dengan cara memaksimalkan harga pasar dariu saham
perusahaan, karena, harga pasar saham merefleksikan evaluasi oleh pasar terhadap
prestasi dari perusahaan tersebut pada saat yang akan datang. Tujuan memaksimalkan
harga pasar turut memperhitungkan kapan pengembalian modal (return) akan diterima
oleh para investor atau pemilik, rentang jangka waktu yang terjadi , resiko atas return
tersebut, serta kebijkan mengenai dividen.
5. Pendekatan-pendekatan dalam memaksimalkan laba:
 Pendekatan totalitas (totality approach) merupakan pendekatan dengan cara
membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total (TC)
adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga
output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan
biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC. Dalam
pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya
variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka
VC = v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π = P.Q-(FC+v.Q).  Implikasi dari
pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum
(Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang
diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung
berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian
besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif. Dalam cara
pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil
penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil
penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan
mencapai maksimum apabila perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka
dengan cara yang pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila
perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling
maksimum.

Q P TR TC Keuntungan Total
1 5 5 17 -12
2 5 10 18,5 -8,5
3 5 15 19,5 -4’5
4 5 20 20,75 -0,75
5 5 25 22,25 2,75
6 5 30 24,25 5,75
7 5 35 27,5 7,5
8 5 40 32,5 7,5
9 5 45 40,5 4,5
10 5 50 52,5 -2,5

Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat
selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi
di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu
sebesar 7,5.
 Pendekatan marginal (marginal approach) yaitu perhitungan laba dilakukan dengan
membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan Marginal. Laba m,akssimum
akan tercapai pada saat MR = MC. p = TR – TC. Laba tercapai apabila turunana
fungsi pertama p(dpdQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan turunan pertama
TC (dTC/dQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan
memperoleh laba maksimum ( ataua kerugian maksimum) bila perusahaan
memproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
 Q P=MR MC Keuntungan Total

1 - - -12
2 5 1,5 -8,5
3 5 1 -4,5
4 5 1,25 -0,75
5 5 1,5 2,75
6 5 2 5,75
7 5 3,25 7,5
8 5 5 7,5
9 5 8 4,5
10 5 12 2,5

Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat
MR=MC. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen
akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 7,5.
 Pendekatan rata-rata (average approach) Dalam pendekatan ini perhitungan laba per
unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan
harga jual output (P) kemudian laba total dihitung dari laba per unit dikali dengan
jumlah output yang terjual. π = (P – AC).Q Dari persamaan ini, perusahaan akan
mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC).
Perusahaan akan mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk
memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih
kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi
pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-
banyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.

Anda mungkin juga menyukai