Anda di halaman 1dari 6

PERHITUNGAN LABA

Mata Kuliah/Kelas: Matematika Bisnis (B3)


Dosen Pengampu: Dr. I Dewa Nyoman Badera, S.E., M,Si., Ak

Oleh:
KELOMPOK 5
I Kadek Dede Primantara (2307531040) / 07
Ni Made Puspa Dewi Antari (2307531052) / 18

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2023/2024


PERHITUNGAN LABA ( PROFIT )

Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi, Agoes Parera, 2021, laba merupakan tujuan
utama seorang pembisnis atau pengusaha dalam menjalankan usaha. Sebisa mungkin, proses
produksi dilaksanakan dengen efisien dengan tujuan untuk mencapai keuntungan yang maksimum.
Dalam ilmu perhitungan akuntansi, yang disebut dengan laba adalah keuntungan yang didapatkan
ketika kita menjalankan suatu usaha. Selain itu laba juga diartikan sebagai perbedaan pendapatan
yang direalisasi dari transaksi yang terjadi saat dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
pada periode tertentu. Laba memegang peranan penting bagi sebuah perusahaan karena laba
merupakan alat untuk mengukur keberhasilan dalam suatu usaha dan laba sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak manajemen ataupun investor.
Laba suatu periode dihitung berdasarkan pendapatan (Revenue) yang terjadi pada periode
tersebut, dan beban (Expenses) yang dikeluarkan untuk menciptakan pendapatan di periode
tersebut.
Rumus :
Profit : Revenues - Expenses
Laba : Pendapatan - Beban

PROFITABILITAS ( PROFITABILITY )

Profitabilitas merupakan perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas ( modal )
atas dasar pengukuran tertentu. Rasio Profitabilitas ini berfungsi untuk melakukan pencatatan
transaksi keuangan. Perbedaan antara profit dan profitabilitas yaitu profit merujuk ke jumlah
keuntungan yang dihasilkan oleh suatu bisnis setelah semua biaya dan pengeluaran telah dikurangi
dari pendapatan sedangkan profitabilitas adalah tingkat kemampuan bisnis suatu perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan tersebut.
Adapun bebebrapa manfaat dari rasio profitabilitas, yaitu :
1. Dapat mengetahui secara pasti laba/keuntungan dari perusahaan dalam periode tertentu.
2. Sebagai tolak ukur dalam penilaian yang dilakukan bank/investor kepada perusahaan.
3. Memahami efisiensi dari sebuah bisnis.
4. Untuk manajer perusahaan, rasio profitabilitas ini bisa menjadi acuan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio, maka semakin baik juga kondisi perusahaan
5. Sebagai tolak ukur bagi trader saham dalam menilai apakah saham perusahaan layak untuk
dibeli.
6. Sebagai acuan dasar dalam aspek pajak perusahaan.
Rasio Profitability ( Profitability Ratios ) terbagi menjadi 2 :
A. Margin Ratios
1. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor
terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh
laporan arus kas, menjelaskan besaran laba yang diterima oleh perusahaan dengan
pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi produk atau jasa. GPM ini
mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar GPM,
maka semakin baik kegiatan operasional bisnisnya.
Rumus :
GPM : (Penjualan - Harga Pokok Penjualan / Penjualan) x 100 %

2. EBITDA Margin
EBITDA dapat didefinisikan sebagai ukuran kinerja keuangan perusahaan yang bisa
menjadi alternatif untuk mengukur laba bersih. Kepanjangan EBITDA adalah Earning
Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau pendapatan sebelum bunga,
pajak, depresiasi, dan amortisasi. Bunga merujuk pada pengeluaran perusahaan berupa
biaya untuk penggunaan utang atau pinjaman yang mereka miliki. Tax atau pajak adalah
iuran wajib bagi setiap wajib pajak (WP) baik pribadi maupun badan. Depresiasi dapat
diartikan sebagai biaya penyusutan terhadap aset perusahaan (berwujud) selama masa
manfaatnya. Amortisasi berupa penurunan aset perusahaan yang tidak berwujud.
Rumus :
EBITDA = Laba Operasional + Beban Depresiasi + Biaya Amortisasi
EBITDA = Laba Bersih + Pajak + Bunga + Beban Depresiasi + Biaya Amortisasi

3. Operating Profit Margin (OPM)


Operating profit margin adalah rasio yang biasa digunakan untuk mengukur besar kecilnya
persentase laba operasional atas penjualan bersih dari sebuah perusahaan tanpa
mengikutsertakan kewajiban-kewajiban finansial seperti bunga pinjaman atau pajak.
Rumus :
OPM = (Laba Operasional : Penjualan Bersih) x 100%

4. Net Profit Margin (NPM)


Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Semakin besar NPM, maka kinerja
perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Rumus :
NPM = (laba bersih setelah pajak : penjuala) x 100%
5. Cash Flow Margin Ratio
Margin Cash Flow adalah rasio untuk menunjukkan hubungan antara kas yang dihasilkan
dari operasi dan penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mengubah penjualan menjadi uang tunai.
Rumus :
CFMR = (Jumlah arus kas operasi / Penjualan bersih) x 100%

B. Return Ratios
1. Return on Assets (ROA)
Menurut Kasmir, penulis buku ternama dengan judul Analisis Laporan Keuangan
mengemukakan pendapat, bahwa ROA merupakan rasio antara jumlah keuntungan atau
laba bersih yang didapat setelah dibebankan biaya pajak dengan jumlah aktiva yang
dimanfaatkan oleh sebuah perusahaan.
Rumus :
ROA = (Laba Bersih : Total Aset) x 100

2. Return on Equity (ROE)


ROE merupakan merupakan rasio antara jumlah keuntungan atau laba bersih yang didapat
dengan jumlah total modal investor/pemilik di dalam sebuah perusahaan. ROE atau return
on equity adalah salah satu unsur penting demi mengetahui sejauh mana suatu bisnis
mampu mengelola permodalan dari para investornya. Apabila perhitungan ROE-nya makin
besar, maka reputasi perusahaan pun meningkat di mata pelaku pasar modal.
Rumus :
ROE = (Omzet - Biaya)/Modal ROE = Pendapatan Bersih (Net Income)/Modal

3. Return on Invested Capital (ROIC)


ROIC adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang
dihasilkan oleh semua penyedia modal, termasuk kreditur dan pemegang saham serta
mengevaluasi seberapa efektif sebuah perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang
dilakukannya. Dengan menghitung ROIC, investor dapat mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan modal mereka untuk menghasilkan laba dan
pengembalian bagi pemilik modal.
Rumus :
ROIC : EBIT x (1 – tarif pajak) / (nilai utang + nilai + ekuitas).
CONTOH SOAL

Perusahaan Akia memiliki informasi keuangan sebagai berikut:


- Penjualan: Rp.800.000.000,00
- Harga Pokok Penjualan: Rp.30.000.000,00
- Laba bersih: Rp.150.000.000,00
- Total aset: Rp.2.000.000.000,00

Hitunglah :
a) Gross Profit Margin (GPM).
b) Return on Assets (ROA).

PEMBAHASAN

a) Gross Profit Margin (GPM):


GPM dihitung dengan rumus:
GPM = (Penjualan - Harga Pokok Penjualan / Penjualan) x 100 %
Dalam kasus ini:
- Penjualan = Rp.800.000.000,00
- Harga Pokok Penjualan = Rp.30.000.000,00
Substitusikan nilai tersebut ke dalam rumus GPM:
GPM = (Penjualan - Harga Pokok Penjualan / Penjualan) x 100 %
GPM = 800.000.000-30.000.000 800.000.000
GPM = 0,9625 atau 96,25 %
Jadi, Gross Profit Margin (GPM) sekitar 96.25%

b) Return on Assets (ROA):


ROA dihitung dengan rumus:
ROA = (Laba Bersih : Total Aset)
Dalam kasus ini:
- Laba Bersih = Rp.150.000.000,00
- Total Aset = Rp.2.000.000.000,00
Substitusikan nilai tersebut ke dalam rumus ROA:
ROA = (Laba Bersih : Total Aset)
ROA = 150.000.000 : 2.000.000
ROA = 75 atau 7,5 %
Jadi, Return on Assets (ROA) sekitar 7.5%.
DAFTAR PUSTAKA

Maulida Rani. 2023. Rasio Profitabilitas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya.


Diakses pada 17 September 2023 dari https://www.online-pajak.com/seputar-
pajak/rasio-
profitabilitas#:~:text=Pengertian%20Rasio%20Profitabilitas,ekuitas%20atas%20
dasar%20pengukuran%20tertentu.

Maulan Nisa. 2023. EBITDA Adalah: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Rumusnya.
Diakses pada 17 September 2023 dari https://www.kitalulus.com/bisnis/ebitda-
adalah#:~:text=EBITDA%20margin%20adalah%20perbandingan%20EBITDA,laba%20perusaha
an%20dalam%20satu%20tahun.

Syamsuddin. 2009. Operating Profit Margin:Pengertian , Cara Menghitung dan Rumus.

Diakses pada 18 September 2023 dari https://pintu.co.id/blog/rumus-operating-margin-


adalah#:~:text=Operating%20profit%20margin%20adalah%20rasio,penjualan%20bersih%2
0dari%20sebuah%20perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai