Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan Kedelapan

Net Profit Margin

Apa Net Profit Margin (Marjin laba bersih)?


Margin laba bersih, atau hanya margin bersih, mengukur berapa banyak pendapatan atau
laba bersih yang dihasilkan dari operasi perusahaan sebagai persentase dari pendapatan.
Rasio ini adalah perbandingan laba bersih terhadap pendapatan untuk sebuah perusahaan
atau segmen bisnis. Margin laba bersih biasanya dinyatakan sebagai persentase tetapi juga
dapat direpresentasikan dalam bentuk desimal. Margin laba bersih menggambarkan berapa
banyak dari setiap rupiah dalam pendapatan yang menjadi laba perusahaan.

POIN PENTING
 Margin laba bersih mengukur berapa banyak pendapatan bersih yang dihasilkan
sebagai persentase dari pendapatan yang diterima.
 Margin laba bersih membantu investor menilai apakah manajemen perusahaan
menghasilkan keuntungan yang cukup dari penjualannya dan apakah biaya operasi
dan biaya overhead dapat ditahan.
 Margin laba bersih adalah salah satu indikator terpenting dari kesehatan keuangan
perusahaan secara keseluruhan.

Rumus Margin Laba Kotor?

𝐑 − COGS − 𝐄 − 𝐈 − 𝐓
Gross Profit Margin = ( ) 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝐑
Atau
𝐍𝐞𝐭 𝐈𝐧𝐜𝐨𝐦𝐞
Gross Profit Margin = ( ) 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝐑

Notasi:

R = Pendapatan
COGS= HPP
E= Biaya operasional dan lainnya
I= Bunga
T= Pajak
1. Pada laporan laba rugi, Pendapatan kurangi dengan harga pokok
penjualan (COGS), biaya operasional , biaya lain-lain, bunga (atas hutang), dan
hutang pajak.
2. Bagi hasilnya dengan pendapatan.
3. Ubah angka menjadi persentase dengan mengalikannya dengan 100%.
4. Sebagai alternatif lainnya, cari pendapatan bersih di laporan laba rugi dan bagi angka
tersebut dengan pendapatan. Ubah angka menjadi persentase dengan
mengalikannya dengan 100.

Apa yang Dikatakan oleh Margin Laba Bersih kepada Anda?


Faktor yang mempengaruhi margin laba bersih dalam semua aktivitas bisnis termasuk:

 Total pendapatan
 Semua arus kas keluar
 Aliran pendapatan tambahan
 COGS dan biaya operasional lainnya
 Pembayaran hutang termasuk pembayaran bunga
 Pendapatan investasi dan pendapatan dari operasi sekunder
 Pembayaran satu kali untuk kejadian tidak biasa seperti tuntutan hukum dan pajak

Margin laba bersih adalah salah satu indikator terpenting dalam menilai kesehatan
keuangan perusahaan. Dengan melacak kenaikan dan penurunan margin laba bersih,
perusahaan dapat dinilai apakah operasi perusahaan saat ini berhasil dan juga dengan
mengetahui volatilitas margin dapat digunakan untuk memperkirakan laba berdasarkan
pendapatan. Karena perusahaan mengungkapkan margin laba bersih sebagai persentase
daripada jumlah rupiah, dimungkinkan untuk membandingkan profitabilitas dua atau lebih
lini bisnis dengan mengabaikan ukurannya.

Investor dapat menilai apakah manajemen perusahaan menghasilkan keuntungan yang


cukup dari penjualannya dan apakah biaya operasi dan biaya overhead dapat ditahan.
Misalnya, suatu perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang meningkat, tetapi jika
biaya operasinya meningkat pada tingkat yang lebih cepat daripada pendapatan, margin
laba bersihnya akan menyusut. Idealnya, investor ingin melihat rekam jejak peningkatan
margin, yang berarti margin laba bersih meningkat dari waktu ke waktu.

Sebagian besar perusahaan publik melaporkan margin laba bersih mereka baik
triwulanan maupun tahunan. Perusahaan yang dapat meningkatkan margin laba bersih
mereka dari waktu ke waktu umumnya dihargai dengan pertumbuhan harga saham, karena
pertumbuhan harga saham biasanya sangat berkorelasi dengan pertumbuhan pendapatan.

Margin Bersih vs. Margin Laba Kotor


Margin laba kotor adalah proporsi uang yang tersisa dari pendapatan setelah
dikurangi harga pokok penjualan (COGS). COGS adalah bahan mentah dan biaya-biaya yang
terkait langsung dengan pembuatan produk utama perusahaan, tidak termasuk biaya
overhead seperti sewa, utilitas, pengiriman, atau penggajian.

Margin laba kotor adalah laba kotor dibagi dengan pendapatan total dan merupakan
persentase pendapatan yang ditahan sebagai laba setelah memperhitungkan harga pokok
barang. Margin kotor sangat membantu dalam menentukan berapa banyak keuntungan
yang dihasilkan dari produksi barang-barang perusahaan karena tidak termasuk
pengeluaran lainnya seperti biaya overhead dari kantor perusahaan, pajak, dan bunga atas
hutang. Margin laba bersih, di sisi lain, adalah persentase laba yang dihasilkan dari
pendapatan setelah memperhitungkan semua pengeluaran, biaya, dan item arus kas .

Contoh Penggunaan Margin Laba Bersih


Bayangkan sebuah perusahaan yang memiliki angka-angka berikut yang dilaporkan di
laporan laba rugi:

 Pendapatan: $ 100.000
 Biaya operasional: $ 20.000
 COGS atau harga pokok penjualan: $ 10.000
 Kewajiban pajak: $ 14.000
 Keuntungan bersih: $ 56.000

Jadi, margin laba bersih adalah 0,56 atau 56% ($ 56.000 / $ 100.000) x 100. Margin laba 56%
menunjukkan perusahaan memperoleh laba 56 sen untuk setiap dolar yang
dikumpulkannya.

Anda mungkin juga menyukai