Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 13

KADEK WIKA WENDYPUTRI (202132121278)


NI KADEK RIKHA DWI LESTARI (202132121307)
NI KOMANG RIKA RAMASWARI (202132121311)
I DEWA AYU HAMEISYA TARALITA (202132121328)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul “ Konsep Laporan Keuangan Perusahaan Dagang”
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 21 Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep laporan laba rugi perusahaan dagang ?
2. Bagaimana konsep laporan perubahan modal perusahaan dagang ?
3. Bagaimana konsep laporan perubahan posisi keuangan perusahaan dagang ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep laporan laba rugi perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui konsep laporan perubahan modal perusahaan dagang
3. Untuk mengetahui laporan perubahan posisi keuangan perusahaan dagang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


➢ Pengertian Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- Laporan laba rugi perusahaan dagang adalah laporan yang berisi mengenai
keuangan bisnis yang dibuat oleh bagian finance pada suatu usaha. Laporan ini
berisi data pendapatan dan beban yang ditanggung oleh perusahaan.
- Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) adalah
salah satu bagian laporan keuangan perusahaan dalam periode akuntansi
tertentu yang berisikan pendapatan serta beban perusahaan, lalu menghasilkan
laba/rugi bersih. Laporan ini terdiri atas pendapatan selama periode berjalan
dan beban, baik beban usaha maupun diluar usaha selama periode berjalan.
Laporan neraca laba rugi membantu pemilik bisnis memutuskan apakah
mereka dapat menghasilkan keuntungan dengan meningkatkan pendapatan,
dengan mengurangi biaya, atau keduanya.
- Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Laporan laba
rugi dapat dibuat pada periode satu bulan, satu tahun, berdasarkan konsep
perbandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara
pendapatan dan beban yang terkait. Konsep ini diterapkan dengan
memadankan beban dan pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjadinya
beban tersebut. Selain itu, pada laporan laba rugi juga disajikan tentang
perbandingan antara pendapatan dengan beban perusahaan. Artinya, laba
terjadi jika pendapatan perusahaan tersebut lebih besar dari beban yang
dikeluarkan, sebaliknya jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatan
maka perusahaan tersebut dapat dikatakan rugi.
➢ Unsur-Unsur Utama dalam Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
1. Revenue (Pendapatan)

Unsur pertama yang harus ada dalam laporan laba rugi perusahaan dagang
adalah pendapatan atau revenue. Pendapatan merupakan unsur yang harus ada
dalam laporan laba rugi. Unsur ini berisi catatan peningkatan aktiva
perusahaan yang berasal dari kegiatan operasional. Cara menghitungnya
adalah dengan mengurangi total pendapatan kotor dengan potongan harga
(retur, diskon, maupun tunjangan lain).Pendapatan bisa berupa deviden,
bunga, fee atau ongkos jasa, dan sewa.

2. Expenses (Beban)

Beban atau kewajiban merupakan penggunaan aktiva yang harus ditanggung


atau dibayar perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Kewajiban
tersebut bisa berupa biaya produksi, gaji karyawan, sewa, pajak, asuransi,
tenaga ahli, biaya perawatan atau pemeliharaan mesin, dan lain-lain.

3. Profit (Laba)

Laba atau keuntungan merupakan kelebihan dari pendapatan yang diperoleh


dari hasil penjualan bersih yang sudah dikurangi beban seperti pajak,
operasional, dan beban pokok penjualan.Oleh karena itu, profit ini sering juga
disebut sebagai laba bersih.

4. Loss (Kerugian)

Kondisi di mana perusahaan mendapatkan laba yang lebih sedikit dibanding


beban yang ditanggung perusahaan, disebut dengan kerugian.

➢ Bentuk-Bentuk Format Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


1. Single Step Income Statement

Format single step semua keuntungan dan pendapatan umumnya ditempatkan


pada awal laporan kemudian baru dilanjutkan dengan mencatatkan semua
kerugian dan biaya dalam operasi perusahaan. Selisih antara keuntungan,
biaya, pendapatan, dan juga kerugian akan dihasilkan laba kotor, kemudian
selisih antara pajak penghasilan dan laba kotor akan dihasilkan perhitungan
laba bersih.

2. Multiple Step Income Statement

Untuk format laporan laba rugi yang satu ini, tiap transaksi operasional
perusahaan yang terjadi akan diklasifikasikan atau dipisah dengan transaksi
non-operasional.Kemudian beban perusahaan dan pendapatan yang saling
berkaitan akan dibandingkan. Ketika keuntungan operasional dihasilkan maka
akan ada perbedaan antara aktivitas bisnis yang biasa dan yang tidak biasa.

❖ Elemen laba rugi multiple step


a) Penjualan Bersih/Pendapatan

Penjualan bersih atau pendapatan merupakan penghasilan yang


didapatkan dari seluruh kegiatan operasional yang ada dalam
perusahaan. Untuk menghitung total pendapatan ini adalah
dengan menghitung total pendapatan kotor dikurangi dengan
retur, diskon dan tunjangan dalam penjualan lainnya.
b) Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP adalah biaya atau jumlah pengeluaran, secara langsung
maupun tidak langsung, yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk menghasilkan produk atau jasa.

c) Gross Profit atau Laba Kotor

Elemen ini merupakan hitungan dari penjualan bersih yang


dikurangi dengan harga pokok penjualan barang. Elemen ini
digunakan umumnya sebagai pertimbangan apakah perusahaan
harus mengurangi atau menaikan biaya HPP.

d) Biaya Operasional

biaya operasional merupakan elemen pengeluaran yang


hitungannya diluar dari biaya HPP saat perusahaan beraktivitas
dalam penjualan produk. Pada format laporan multi step biaya
operasionalnya dibagi menjadi 2 yaitu biaya admin dan biaya
penjualan.Biaya admin merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk kebutuhan manajemen bisnis seperti biaya asuransi, gaji
manajemen, biaya persediaan, biaya penyusutan peralatan
kantor dan biaya lainnya. Sedangkan biaya penjualan
merupakan biaya yang dikeluarkan digunakan sebagai
pemasaran dan penjualan seperti memberikan komisi dan gaji
pemasaran, biaya perjalanan pemasaran, biaya sewa, biaya
iklan dan biaya utilitas lainnya.

e) Pendapatan Operasional

Elemen ini dihitung berdasarkan nilai laba kotor yang dikurangi


dengan biaya operasional. Sehingga pendapatan ini dapat
mewakili dari jumlah pendapatan yang didapatkan langsung
dari aktivitas operasional utamanya.

f) Pengeluaran Lainnya dan Pendapatan


Elemen ini tidak ada kaitan langsung dengan penjualan produk,
contohnya seperti beban bunga, pendapatan, perpajakan,
keuntungan penjualan aset dan lain-lainnya.

g) Laba Bersih

Untuk menghitung elemen ini bisa menambahkan pendapatan


operasional dengan pendapatan lainnya kemudian terakhir
dikurangi dengan biaya lain-lain dalam operasional perusahaan.

➢ Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

1) Laporan Laba Rugi Single Step


Formulanya :

Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)


2) Laporan Laba Rugi Multiple Step

Formula :

Laba Kotor = Penjualan Bersih – Biaya Barang Terjual

Pendapatan Operasional = Laba Kotor – Beban Operasional

Penghasilan Bersih = Penghasilan Operasional – Item Non-operasional

Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan non-operasional bersih,


keuntungan, beban dan kerugian. Angka terakhir ini memberikan laba bersih
atau rugi bersih bisnis untuk periode pelaporan.
2.2. Konsep Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang
➢ Pengertian Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang
- Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan
keuangan. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih
(kekayaan) dalam periode tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk
dianut.
- Laporan perubahan ekuitas perusahaan dagang yaitu laporan yang
menunjukkan adanya perubahan modal dagang beserta sebabnya terjadi
perubahan tersebut dari modal awal periode hingga akhir periode.
- Pengertian Laporan Perubahan Ekuitas Menurut Para Ahli :
1) Menurut Kasmir

“Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang mencatat


informasi tentang penyebab bertambah dan berkurangnya modal
selama kurun waktu tertentu.”

2) Menurut Hery
“Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan
ikhtisar perubahan pos-pos ekuitas suatu perusahaan untuk 1 periode
tertentu.”

3) Menurut Sodikin dan Riyono

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang secara


sistematis menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan
yang diakibatkan operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik
pada satu periode akuntansi tertentu.”

4) Menurut Agus Purwaji

“Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan


ekuitas selama 1 periode akuntansi. Laporan ini terdiri atas beberapa
elemen diantaranya modal awal periode, penambahan, dan
pengurangan selama 1 periode, dan modal akhir periode.”
➢ Komponen Laporan Perubahan Modal
1) Modal Awal

Modal awal adalah jumlah total dana yang perusahaan investasikan dalam

pengembangan perusahaan dari pendiriannya hingga titik waktu tertentu

sebelum adanya penambahan modal. Tambahan modal tersebut biasanya

berasal dari hasil investasi pemilik dan berfungsi untuk kegiatan operasional

bisnis atau pengembangan perusahaan.

2) Pengaruh dari perubahan kebijakan akuntansi

Penyesuaian cadangan pemegang saham pada awal periode perusahaan


diperlukan karena adanya perubahan kebijakan akuntansi berjalan secara
retrospektif. Fungsi pelaporan komparatif ini yaitu untuk menyajikan kembali
modal awal ke jumlah yang akan perusahaan terima jika kebijakan akuntansi
baru telah berjalan.

3) Pengaruh dari koreksi kesalahan periode yang sebelumnya

Dampak dari koreksi kesalahan pada periode sebelumnya akan muncul secara
terpisah dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham sebagai
penyesuaian cadangan pembukaan. Efek penyesuaian tidak dapat dikurangi
dengan saldo awal cadangan modal, sehingga jumlah yang muncul dalam
laporan untuk periode berjalan dapat dengan mudah perusahaan sesuaikan dan
telusuri kembali ke hasil penutupan untuk periode sebelumnya.

4) Saldo yang disajikan kembali

Saldo ini merupakan modal yang terutang kepada pemegang saham pada awal
periode pelaporan setelah penyesuaian terkait perubahan perhitungan
akuntansi dan koreksi kesalahan pada periode pelaporan sebelumnya.

5) Dividen dalam laporan perubahan modal

Dividen ini akan perusahaan bayarkan kepada pemegang saham selama


periode berjalan dengan mengurangi modal atau modal yang pemegang saham
miliki.

6) Laba rugi pada periode terkait


Komponen dari saldo laba rugi ini mencangkup pada laba ditahan dan laba
bersih. Tujuan dari laba ditahan adalah untuk mencegah pembagian dividen.
Sedangkan laba bersih adalah perhitungan dari total penghasilan yang sudah
dikurangi beban dan pajak. Anda juga dapat mencatat kerugian saat kolom
pendapatan menjadi kredit.

7) Perubahan dalam cadangan evaluasi

Dalam laporan ini, Anda juga perlu mencantumkan keuntungan dan kerugian
revaluasi yang terjadi selama periode tersebut. Penurunan nilai pada tahun
anggaran sebelumnya tidak termasuk dalam laporan ini melainkan termasuk
dalam hasil tahun anggaran sebelumnya.

8) Keuntungan dan kerugian lainnya

Seluruh pemasukan yang mungkin tidak perusahaan akui dalam laporan laba
rugi akan tercatat pada laporan ini. Seperti halnya pendapatan, kerugian yang
perusahaan alami dalam laporan laba rugi akan masuk dalam laporan ini.
Contoh lain dari kerugian total adalah kerugian akibat penerapan nilai tukar
dan sejenisnya.

9) Saldo atau modal akhir

Pada akhir periode pelaporan, perusahaan biasanya memiliki saldo cadangan


modal akhir yang akan tertulis dalam neraca. Saldo ini yang akan
menunjukkan apakah perusahaan sedang dalam posisi untung atau rugi.

➢ contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan dagang

Formula :

- Apabila saldo laba, maka rumus laporan perubahan modal yang bisa
digunakan

Modal Akhir = Modal Awal + Laba – Prive

- Apabila saldo rugi, maka rumus yang digunakan

Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi + Prive)


2.3. Konsep Laporan Perubahan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam suatu transakasi online, terdapat unsur-unsur kontrak. Unsur-unsur dalam
transaksi online yaitu unsur esensalia, yaitu unsur yang harus ada dalam suatu kontrak
karena tanpa adanya kesepakatan tentang unsur esensialia ini maka tidak ada kontrak;
unsur naturalia, yaitu unsur yang telah diatur dalam undang-undang sehingga apabila
tidak diatur oleh para pihak dalam perjanjian, undang-undang yang mengaturnya; unsur
aksidentalia, yaitu unsur yang nanti ada atau mengikat para pihak jika para pihak
memperjanjikannya. suatu perjanjian dapat dikatakan sah apabila memenuhi syarat-
syarat dari pasal 1320 KUHPerdata yaitu: Kesepakatan mereka yang mengikatkan
dirinya; Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; Suatu hal tertentu; dan suatu sebab
yang halal. Dalam pasal 17 ayat 2 Undang Undang ITE Telah ditegaskan bahwa para
pihak yang melakukan transaksi elektronik wajib beritikad baik dalam melakukan
interaksi an atau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selama
transaksi berlangsung. Sedangkan asas kepercayaan di dalam jual beli online para
pihaknya timbul dengan sendirinya dengan menguntungkan satu sama lain dan tidak
merugikan satu sama lain.asas kepercayaan ini sangat lah penting bagi kedua belah
pihak dalam melakukan transaksi jual beli online melalui media elektronik karena
sangat menunjang didalam proses tersebut agar tercipta prestasi yang diingikan oleh
kedua belah pihak.
3.2. Saran
Dalam melakukan transaksi online, maka sebagai pembeli, kita harus berhati-hati
dalam memilih penjual. Perlu dipastikan validitas penjual yang ada. Selain itu, sebagai
penjual, kita harus memahami bahwa ada aturan hukum yang mengatur mengenai
trabsaksi online sehingga kita harus selalu beritikad baik dalam penjualan.

Anda mungkin juga menyukai