Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN I

“Laporan laba rugi, Format laporan laba rugi, Pelaporan pos-pos tidak biasa, dan
Masalah pelaporan khusus”

Dosen Pengampu: I Gst Ayu Eka Damayanthi, S.E.,M.Si.CRA.CRP

Oleh :

Komang Diva Maharyani (2207341029)

Ni Putu Iin Andriati (2207341031)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022/2023
1. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu
laba atau rugi bersih.

Laporan laba rugi bisa dibuat dalam periode satu bulan, satu tahun, atau berdasarkan
konsep perbandingan (matching concept) yang disebut juga konsep pengaitan atau
pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait. Laporan ini masuk ke dalam empat
laporan keuangan utama perusahaan dan sebagai penghubung antara dua laporan neraca.

Selain itu, laporan laba rugi juga bermanfaat untuk hal bisnis lainnya seperti bahan
evaluasi pihak manajemen badan usaha dalam hal menentukan strategi bisnis kedepannya,
komparasi dengan laporan sebelumnya, hingga mengetahui total pajak pada periode
selanjutnya.

1.1 Kegunaan Laporan Laba-Rugi

Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa
depan dengan berbagai cara. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang
terdapat dalam laporan laba-rugi untuk :

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.


2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.

1.2 Keterbatasan Laporan Laba-Rugi

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.

1.3 Kualitas Laba

Pengelolaan laba (earnings management) didefinisikan sebagai perencanaan waktu


pendapatan, beban , keuntungan, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam
sebagian besar kasus, pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan
sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya.Pengelolaan laba juga dapat digunakan
untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba masa depan.

1.4 Pembagian Laba Rugi dalam Laporan Laba Rugi

Selain unsur yang terdapat di dalam laporan laba rugi, dalam proses penyusunan laporan
ini juga ada beberapa jenis pembagian laba seperti berikut ini:

1.4.1 Laba Kotor

Laba ini merupakan pengukuran pendapatan langsung perusahaan dari


penjualan produk di dalam satu periode akuntansi. Laba kotor sama juga dengan
pendapatan dari hasil penjualan bersih setelah dikurangi harga pokok penjualan.
Laba kotor biasanya menjadi indikasi seberapa jauh perusahaan mampu
menutupi biaya produksinya.

1.4.2 Laba Operasi

Untuk laba di laporan laba rugi ini merupakan selisih antara penjualan
dan semua biaya dan beban operasi perusahaan. Umumnya, laba operasi dipakai
sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari
bisnisnya.

1.4.3 Laba Sebelum Pajak

Untuk laba ini adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang
ditetapkan berdasarkan standar akuntansi keuangan. Laba ini tidak
mempengaruhi jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya untuk pihak-pihak
yang menggunakannya dalam mengambil keputusan.

1.4.4 Laba Bersih

Ini merupakan bagian yang penting dalam laporan laba rugi karena laba
bersih biasanya menjadi indikasi dari profitabilitas perusahaan. Laba bersih
adalah kelebihan keuntungan dalam penjualan bersih perusahaan terhadap harga
pokok penjualan dikurangi beban operasi dan pajak penghasilan. Ada beberapa
hal yang bisa memengaruhi laba bersih seperti pendapatan, biaya pajak
penghasilan, beban operasi, hingga beban pokok penjualan.

1.4.5 Laba Operasi Berjalan

Diperoleh dari kegiatan bisnis perusahaan yang tengah berjalan setelah


pajak dan bunga. Laba operasi berjalan ini disebut juga laba sebelum pos luar
biasa.

1.5 Fungsi Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menjadi hal wajib untuk dibuat dalam periode yang sudah
ditentukan oleh perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang
bisa diberikan oleh laporan tersebut jika dilakukan perhitungan secara berkala.

1.5.1 Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan


1.5.2 Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
1.5.3 Menilai risiko.
1.5.4 Tolok ukur perusahaan,
1.5.5 Menganalisis strategi perusahaan,
1.5.6 Profil Perusahaan.

2. Format Laporan Laba Rugi


2.1 Unsur-unsur Laporan laba rugi
Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction
approach) karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah
terjadi selama periode akuntansi. Laba juga dapat diklasifikasikan menurut pelanggan,
lini produk, atau fungsi, atau menurut kategori operasi dan non-operasi, berlanjut dan
yang dihentikan, serta biasa dan tidak biasa.
1. Pendapatan.
2. Beban.
3. Keuntungan.
4. Kerugian.
2.2 Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung (single-step income statementent), hanya ada
dua pengelompokkan: yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan
beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena
perhitungan laba bersih hanya memerlukan satu pengurangan.

Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan


tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan
dari yang lainnya. Dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi
yang bisa muncul.

ILUSTRASI

Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung


DAN DEINES COMPANY

LAPORAN LABA-RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

Pendapatan
Penjualan bersih $2.972.413
Pendapatan deviden 98.500
Pendapatan sewa 72.910
Total pendapatan 3.143.823
Beban
Harga pokok penjualan 1.982.541
Beban penjualan 453.028
Beban administrasi 350.771
Beban bunga 126.060
Beban pajak penghasilan 66.934
Total beban 2.979.334
Laba bersih $ 164.489
Laba per saham biasa $1,74

2.3 Laporan Laba Rugi Bertahap


1. Pemisahan aktivitas operasi dan non-operasi perusahaan.
2. Klasifikasi beban menurut fungsi, seperti barang dagang atau manufaktur (harga pokok
penjualan), penjualan, dan administrasi.
Laporan laba rugi bertahap (multiple-step income statement) digunakan untuk
mengakui hubungan tambahan ini. Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari
transaksi non-operasi, serta menandingakan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berhubungan.

3. PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA


Prinsip akuntansi berterima umum mengharuskan pos-pos tertentu yang tidak biasa
dilaporkan secara terpisah di laporan laba rugi periode berjalan atau periode sebelumnya.
Pos-pos tersebut dapat digolongkan ke dalam pos-pos yang memengaruhi laporan laba
rugi periode berjalan dan laporan laba rugi periode sebelumnya seperti ditunjukkan
berikut ini.

Pos Tidak Biasa yang memengaruhi Laporan Laba Rugi Periode Berjalan

 Penurunan nilai aset tetap


 Biaya Restrukturisasi
 Operasi dalam Penghentian
 Pos Luar Biasa

Pos Tidak biasa yang memengaruhi Laporan Laba Rugi Periode Sebelumnya

 Kesalahan
 Perubahan dalam prinsip akuntansi

Kategori pertama dari pos tidak biasa memengaruhi laporan laba rugi periode
berjalan. Akan tetapi, lokasi pengungkapannya di laporan laba rugi berbeda di antara pos-
pos tersebut. Penurunan nilai aset tetap dan biaya restrukturisasi dilapokan di atas laba
dari operasi berjalan. Artinya, penurunan aset tetap dan biaya restrukturisasi dikurangkan
untuk mendapatkan memengaruhi laba bersih, mereka dilaporkan di bawah laba dari
operasi berjalan.

Pos-pos tidak biasa terbagi menjadi 6 kategori umum, yaitu :

3.1 Operasi Yang Dihentikan

Operasi yang dihentikan (discontinued operations) terjadi apabila dua hal berikut
terjadi : (a) perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi
yang sedang berjalan, dan (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah
transaksi pelepasan.

Perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan (dalam kategori laporan laba-rugi


yang terpisah) untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Selain
itu, hasil operasi dari suatu komponen yang telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan
terpisah dari operasi berlanjut (continuing operations). Pengaruh dari operasi yang
dihentikan diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori terpisah, yaitu setelah operasi
berlanjut tetapi sebelum pos-pos luar biasa.

ILUSTRASI
Penyajian Operasi yang Dihentikan dalam Laporan Laba-Rugi

Laba dari operasi berlanjut $20.000.000


Operasi yang dihentikan
Kerugian operasi dari divisi elektronik yang telah dihentikan (setelah pajak) $300.000
Kerugian dari pelepasan divisi elektronik (setelah pajak) 500.000 800.000
Laba bersih $19.200.000

3.2 Pos-Pos Luar Biasa

Pos-pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh sifatnya
yang tidak biasa dan oleh kejarangan terjadinya. Kedua kriteria berikut harus dipenuhi
sebelum suatu kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa:

a) Bersifat tidak biasa (unusual nature).


b) Kejarangan terjadinya (infrequency of occurrence).
Untuk klasifikasi lebih lanjut, keuntungan dan kerugian berikut bukan merupakan
pos luar biasa:

a) Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilepas kepada pihak
lain, biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak berwujud lainya.
b) Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau transiasi valuta asing, termasuk yang
berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar.
c) Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan sebagai operasi
yang dihentikan).
d) Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan properti, pabrik, atau
peralatan yang dipakai dalam operasi.
e) Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting.
f) Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.
Pos-pos yang disebutkan di atas tidak dianggap sebagai pos luar biasa “karena
bersifat biasa dan diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang
normal atau berlanjut.”

Pos-pos luar biasa harus disajikan dalam jumlah bersih setelah pajak dalam bagian
terpisah dilaporan laba-rugi, biasanya tepat sebelumnya laba bersih. Setelah
mencatumkan pendapatan yang biasa, biaya, dan beban, serta pajak penghasilan, yaitu
bagian akhir dari laporan laba-rugi akan terlihat sbb:
3.3 Keuntungan dan Kerugian Tidak Biasa
Ilustrasi
Penyajian Beban Tidak Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Pepsico, Inc. (dalam jutaan)

Penjualan bersih $20.917


Biaya dan beban, bersih:
Biaya penjualan 8.525
Beban penjualan, umum, dan administrasi 38.315
Amortisasi aktiva tak terwujud 199
Pos-pos tidak biasa (Catatan 2) 290
Laba operasi $2.662
Catatan 2 (Beban Restrukturisasi)
Pelepasan dan penurunan nilai aktiva $183
Perbaikan produktivitas 94
Penguatan struktur pembotolan internasional 13
Rugi bersih $290

Beban bersih untuk memperkuat struktur pembotolan internasional meliputi kelebihan


sebesar $87 juta yang berhubungan dengan penyelesaian yang berkaitan dengan perjanjian
pembotolan di Venezuela, yang telah di-offset sebagian oleh biaya terkait.

3.4 Perubahan Prinsip Akuntansi


Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan harga
persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak
konstruksi dari metode persentase penyelesaian menjadi metode selesai kontrak.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan
penyesuaian retrospektif.
Ilustrasi
Menghitung Perubahan Prinsip Akuntansi
Kelebihan FIFO
Metode Rata-rata atas Metode
Tahun FIFO
Tertimbang Rata-rata
Tertimbang
2005 $40.000 $35.000 $5.000
2006 30.000 27.000 3.000
Total $8.000
Ilustrasi
Penyajian Perubahan Prinsip Akuntansi dalam Laporan Laba-Rugi
2007 2006 2005
Laba sebelum pajak $30.000 $27.000 $35.000
Pajak penghasilan 9.000 8.100 10.500
Laba bersih $21.000 $18.900 $24.500
Jadi, berdasarkan pendekatan retrospektif, perusahaan memasukkan kembali angka
laba tahun lalu menurut metode yang baru diadopsi. Pendekatan ini mempertahankan
komparabilitas antar tahun.

3.5 Perubahan Estimasi


Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikompensasi ke
belakang untuk menyelesaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang
sebagai kesalahan atau pos-pos luar biasa.

3.6 Koreksi Kesalahan


Koreksi kesalahan diperlukakan sebagai penyesuaian periode sebelumnya (prior
period adjusments), yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan
mencatat koreksi kesalahan pada tahun dimana kesalahan tersebut ditemukan. Perusahaan
itu juga melaporkan kesalahan dalam laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo
awal laba tahun ditahan.

Laba Ditahan xxx


Piutang Usaha xxx

Laba ditahan didebet karena pendapatan penjualan, dan karena itu laba bersih, telah
dicatat terlalu tinggi pada periode sebelumnya. Piutang Usaha dikredit untuk mengurangi
saldo yang dinyatakan terlalu tinggi ini menjadi jumlah yang benar.

4. MASALAH PELAPORAN KHUSUS

3.1 Alokasi Pajak Intraperiode


Alokasi pajak intraperiode (intraperiod tax allocation), yaitu alokasi dalam satu
periode. Alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan (terkadang disebut sebagai
provisi pajak penghasilan) dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan
jumlah provisi pajak.
Ilustrasi
Ikhtisar Pos-pos Tidak Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Penempatan dalam
Jenis Situasi Kriteria Contoh
Laporan Laba-Rugi
Operasi yang Pelepasan komponen Penjualan divisi ulama oleh Disajikan dalam bagian
dihentikan bisnis di mana perusahaan yang terpisah pada laporan
perusahaan dapat secara terdiversifikasi yang laba-rugi sesudah
jelas membedakan merupakan satu-satunya operasi berlanjut tetapi
operasi dan arus kas dari aktivitas dalam industri sebelum pos-pos luar
bagian operasi elektronik. Distributor biasa. (Diperlihatkan
perusahaan lainnya makanan yang menjual setelah pajak.)
dalam partai besar ke mata
rantai supermarket dan
melalui restoran siap saji
memutuskan untuk
menghapus divisi yang
menjual pada satu atau dua
kelompok pelanggan
Pos-pos luar Material, serta tidak Keuntungan atau kerugian Disajikan dalam bagian
biasa biasa dan jarang terjadi yang dihasilkan dari terpisah pada laporan
(tidak berulang) bencana, penyitaan oleh laba-rugi dengan judul
keduanya. pemerintah, atau larangan "Pos-pos luar biasa."
menurut undang-undang (Di perlihatkan setelah
baru. pajak).
Keuntungan Material aktivitas bisnis Penghapusan piutang. Disajikan dalam bagian
atau kerugian yang khas, tidak biasa persediaan; penyesuaian terpisah pada laporan
tidak biasa, yang atau jarang terjadi tetapi nilai kontrak akrual; laba-rugi, di atas laba
tidak dipandang tidak keduanya keuntungan atau kerugian sebelum pos luar biasa.
luar biasa dari fluktuasi valuta asing: Sering kali dilaporkan
keuntungan atau kerugian dalam bagian
dari penjualan aktiva yang “Pendapatan dan
digunakan dalam bisnis keuntungan lain” atau
"Beban dan kerugian
lain (Tidak
diperlihatkan setelah
pajak.)
Perubahan Perubahan dari satu Perubahan dasar penetapan Membuat ulang
prinsip prinsip prinsip akuntansi yang harga persediaan dari FIFO laporan laba rugi tahun
umum ke yang lainnya. ke biaya rata-rata sebelumnya atas dasar
yang sama dengan
prinsip yang diadopsi.
Perubahan Koreksi dan Perubahan kemampuan Perubahan dalam
estimasi penyesuaian yang realisasi piutang dan laporan laba rugi hanya
berulang serta normal. persediaan: perubahan untuk akun yang
estimasi umur manlaat dipengaruhi (Tidak
peralatan, aktiva tak diperlihatkan sesudah
berwujud, perubahan pajak.)
estimasi kewajiban biaya
garansi masa depan. pajak
penghasilan, dan
pembayaran gaji.
Koreksi Kesalahan, salah Kesalahan dalam pelaporan Menyatakan kembali
kesalahan menggunakan fakta- pendapatan laporan laba-rugi tahun
fakta sebelumnya untuk
mengoreksi kesalahan.
Alokasi pajak intraperiode dalam laporan laba-rugi digunakan untuk pos-pos
berikut: (1) laba dari operasi berlanjut, (2) operasi yang dihentikan, dan (3) pos-pos luar
biasa. Konsep umumnya adalah “biarkan pajak mengikuti laba”.

3.2 Keuntungan Luar Biasa


Ilustrasi
Alokasi Pajak Intraperiode, Keuntungan Luar Biasa.
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasa—pengapkiran properti $100.000
Dikurangi: pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $245.000

3.3 Kerugian Luar Biasa


Ilustrasi
Alokasi Pajak Intraperiode, Kerugian Luar Biasa
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Keuntungan luar biasa—pengapkiran properti $100.000
Dikurangi: pengurangan pajak penghasilan yang berlaku 30.000 70.000
Laba bersih $105.000

Ilustrasi
Pengungkapan Catatan Alokasi Pajak Intraperiode
Laba sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa $250.000
Pajak penghasilan 75.000
Laba sebelum pos luar biasa 175.000
Pos luar biasa, dikurangi pengurangan pajak penghasilan
Yang berlaku (Catatan 1) 70.000
Laba bersih $105.000
Catatan 1: Selama tahun berjalan, Perusahaan mengalami bencana besar dengan kerugian $70.000,
setelah pengurangan pajak penghasilan yang berlaku sebesar $30.000.

3.4 Laba per Saham


Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung. Rumus perhitungan laba
per saham adalah laba bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar.

3.5 Laporan Laba Ditahan


Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba
ditahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba
ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa
menaikkan atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode sebelumnya (setelah
pajak) harus dibebankan atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidak
dimasukkan dalam penentuan laba bersih periode berjalan.

Pembatasan Laba Ditahan


Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi ke
akun yang berjudul Laba Ditahan yang Diapropriasi (Appropriated Retained Earning).
Karena itu, bagian laba ditahan dapat melaporkan dua jumlah yang terpisah (1) laba
ditahan yang bebas (tidak dibatasi) dan (2) laba ditahan yang diapropriasi (dibatasi). Total
dari kedua jumlah ini adalah sama dengan total laba ditahan.

Laba Komprehensif
Laba komprehensif (comprehensive income) meliputi semua pendapatan dan keuntungan,
beban dan kerugian yang dilaporkan dalam keuntungan dan kerugian yang tidak laba
bersih, dan selain itu juga mencakup dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi
ekuitas pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai
laba komprehensif lainnya (other comprehensive income).

Anda mungkin juga menyukai