Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI

KEUANGAN I
TATAP MUKA/MINGGU KE - 3

MATERI :
1. Laporan Laba Rugi & Penghasilan Komprehensif;
2. Laporan Perubahan Ekuitas
3. Latihan Soal
MATERI BAHASAN

Laporan Laba Rugi Laporan


Perubahan
(Income Statement) Ekuitas

Manajemen Elemen & Format


Definisi Kegunaan Keterbatasan Laba vs Komponen Penyajian
Pengungkapan
Kualitas Laba
DEFINISI
§ Laporan Laba Rugi (income statement), adalah
Laporan yang mengukur kinerja kegiatan operasional perusahaan selama periode
waktu tertentu, untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai dan
memprediksikan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

§ Laporan Laba Rugi dikenal dengan sebutan Laporan Laba Rugi Komprehensif
(Statement of Comprehensif Income), yang terdiri dari : Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain.

§ PSAK 1 (2015) memperkenalkan Laporan Laba Rugi Komprehensif yaitu, laporan yang
memberikan informasi mengenai kinerja entitas/perusahaan yang menimbulkan
perubahan pada jumlah ekuitas entitas, yang BUKAN berasal dari transaksi dengan atau
kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Misalnya : setoran modal atau
pembagian dividen.
DEFINISI
§ Penghasilan Komprehensif Lain atau disebut OCI (other comprehensive income) berisi
pos2 pendapatan dan beban yang TIDAK DIAKUI dalam laba rugi.
§ Komponennya adalah :
1. Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap (PSAK 16) dan aset tak berwujud
(PSAK 19).
2. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti (PSAK 24 : Imbalan
Kerja).
3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan (PSAK 10 :
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing).
4. Keuntungan dan kerugian pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan
“tersedia untuk dijual” (PSAK 55 : Instrumen Keuangan, Pengukuran &
Pengakuan).
5. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka
lindung nilai arus kas (PSAK 55 : Instrumen Keuangan, Pengukuran & Pengakuan).
FORMAT & PENYAJIAN

Informasi yang disajikan bagian Penghasilan Komprehensif Lain, terdiri pos yang
dikelompokkan sebagai berikut;

1. TIDAK di-reklas ke Laba Rugi ➡ Dipindahkan ke saldo laba

Contoh : a. Perubahan (surplus) revaluasi aset tetap & aset tak berwujud; b. Program
manfaat pasti
2. DI-REKLASS lebih lanjut ke Laba Rugi ➡ Dipindahkan ketika kondisi tertentu sudah
terpenuhi
Contoh :
a. Keuntungan & kerugian yang timbul dari entitas asing ➡ diakui di laba rugi ketika entitas
operasi di LN dilepas;
b. Keuntungan & kerugian dari aset yang dikategorikan tersedia untuk dijual ➡ diakui di laba
rugi ketika aset keuangan dilepas;
c. Keuntungan & kerugian yang timbul dari instrumen lindung nilai (hedging) ➡ diakui di laba rugi
ketika kontrak hedging selesai
ELEMEN

1. PENDAPATAN (REVENUE) : Kenaikan ekuitas pemegang saham dalam


entitas/perusahaan selama suatu periode, yang berasal dari pemberian
barang/jasa kepada pelanggan
2. BEBAN (EXPENSES) : Penurunan ekuitas pemegang saham dalam
entitas/perusahaan selama suatu periode, akibat adanya pengeluaran biaya
operasional dalam menjalankan bisnis usaha
3. LABA : Kenaikan ekuitas perusahaan yang dihasilkan dari pendapatan atau
investasi pemilik
4. RUGI (LOSSES) : Penurunan ekuitas perusahaan yang berasal dari beban/biaya
yang terjadi
5. PENGHASILAN KOMPREHENSIF : Perubahan ekuitas selama 1 periode yang
dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan
dari transaksi yang kapasitasnya sebagai pemilik
KEGUNAAN
Laporan Laba Rugi Pengguna
Komprehensif berguna
untuk membantu Investor
pengguna laporan • menggunakan info penghasilan perusahaan masa lalu untuk
keuangan dalam memprediksi laba dan arus kas masa depan, sebagai dasar
memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di masa
memprediksi arus kas depan
masa depan, dalam
rangka menentukan : Kreditor
(1) Profitabilitas; • menggunakan info laba rugi masa lalu, agar dapat memahami
kemampuan “calon debitur” menghasilkan arus kas masa depan
(2) nilai investasi; dalam pembayaran beban bunga & pokok pinjaman
(3) kelayakan kredit
Manajemen
• Perusahaan memberikan bonus kepada manajemen perusahaan
berdasarkan keberhasilan dalam mencapai target laba
KETERBATASAN
1. Perusahaan menghilangkan beberapa hal dari laporan laba rugi yang TIDAK DAPAT
diukur secara reliabel.
Perusahaan BOLEH untuk TIDAK mencatat keuntungan/kerugian tak terealisir atas
suatu investasi, ketika TIDAK ADA kepastian yang dapat menyebabkan nilai investasi
tersebut berubah.
2. Laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan/diterapkan.
Penerapan metode penyusutan aset satu perusahaan dengan perusahaan lainnya mungkin
berbeda. Apabila menggunakan asumsi faktor yang sama, aset satu perusahaan
dibandingkan aset perusahaan yang lain akan menghasilkan laporan laba/rugi yang
berbeda pula… Jadi, DO NOT comparing APPLE to APPLE, but APPLE to ORANGE !!
3. Pengukuran/perhitungan laba melibatkan pertimbangan.
Perusahaan mengukur umur ekonomis suatu aset berbeda dengan perusahaan lain.
Beberapa melakukan pengukuran secara optimis atas biaya garansi di masa depan &
penghapusan atas piutang tak tertagih, yang mana berakibat pada perhitungan beban
yang terlalu rendah atau pendapatan yang terlalu tinggi.
KUALITAS LABA
§ Manajemen laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan
pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian agar mencapai informasi
laba tertentu yang diinginkan, TANPA melanggar ketentuan standar
akuntansi.
§ Umumnya manajemen laba dilakukan dalam bentuk;
1. Menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu ➡ mengakui
pendapatan secara prematur;
2. Menurunkan laba periode berjalan ➡ menaikkan pendapatan di masa
mendatang, dengan mengakui kerugian penurunan nilai piutang
berlebihan dengan asumsi kurang realistis;
§ Dengan demikian, kualitas laba menjadi sangat penting karena dapat
dipengaruhi oleh manajemen laba.
KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF
1 PENJUALAN atau PENDAPATAN (SALES : Jumlah pendapatan neto, terdiri atas penjualan dikurangi dengan diskon dan retur
REVENUE) selama periode pelaporan
2 HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF : Biaya yang berkaitan langsung dalam usaha memperoleh penjualan/pendapatan selama
GOODS SOLD = COGS) periode pelaporan
LABA KOTOR (GROSS PROFIT) : (1) – (2)

3 BEBAN PENJUALAN : Beban yang terkait dalam usaha untuk mendukung terjadinya penjualan

4 BEBAN ADMINISTRASI & UMUM : Beban operasional harian yang tidak berkaitan langsung dengan penjualan

5 PENDAPATAN & BIAYA LAIN : Kategori penghasilan & beban yang tidak tercantum pada kategori 1 s/d 4

LABA OPERASIONAL : Pendapatan yang diperoleh dari operasional normal perusahaan

6 BEBAN BUNGA : Beban yang muncul karena perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman bank

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN : Total pendapatan perusahaan sebelum pajak penghasilan

7 PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) : Beban pajak yang dikenakan perusahaan oleh otoritas pajak, dihitung berdasarkan
peraturan UU yang berlaku
PENDAPATAN DARI OPERASI BERLANJUT : Keuntungan/kerugian yang diperoleh dari operasional perusahaan yang masih berlanjut

8 DISKONTINU OPERASI : Keuntungan/kerugian yang diperoleh dari operasional perusahaan yang tidak berlanjut

LABA BERSIH (NET PROFIT/NET INCOME) :

9 KEPEMILIKAN MINOR : Kepemilikan saham dalam perusahaan < 50% (minor)

10 LABA PER SAHAM (EARNING PER SHARE) : Jumlah laba bersih periode berjalan per lembar saham perusahaan yang beredar
FORMAT & PENYAJIAN

Bentuk Penyajian Laporan,


1. LANGSUNG (SINGLE STEP) ➡ Bentuk laporan lebih sederhana dalam penyajiannya.
2. TIDAK LANGSUNG (MULTIPLE STEP) ➡ Bentuk laporan ini memisahkan transaksi
operasi & non operasi perusahaan.

Penyajian Laporan Keuangan dalam PSAK 1, diatur mengenai informasi yang disajikan
dalam bagian Laporan Laba Rugi Komprehensif, yaitu :
1. Pendapatan (Revenue);
2. Biaya keuangan;
3. Bagian Laba Rugi dari entitas asosiasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah tunggal untuk operasi yang dihentikan.
LAPORAN LABA RUGI
BENTUK LANGSUNG (SINGLE STEP)
§ Penyajiannya terdiri dari 2 kelompok, yaitu pendapatan dan beban
§ Laba atau Rugi Bersih (Net/Loss Income) diperoleh dengan menandingkan
pendapatan & beban
§ Disebut bentuk “Langsung”, karena hanya melakukan 1x pengurangan.
§ Pajak Penghasilan dilaporkan terpisah sebagai pos terakhir sebelum Laba
Bersih
§ Keunggulan format laporan ini adalah “kesederhanaan penyajian” yang
mengimplikasikan bahwa TIDAK ADA pos pendapatan atau beban yang lebih
prioritas satu sama lain.
§ Lihat : Ilustrasi 4-1 & 4.4 Kieso, DAN DAINES COMPANY, Hal. 145 & 149
LAPORAN LABA RUGI
BENTUK TIDAK LANGSUNG/BERTAHAP (MULTIPLE STEP)
§ Penyajiannya diklasifikasikan meliputi (Kieso Hal. 145 - 146) :
1. Pemisahan aktivitas : operasi & non operasi perusahaan
2. Beban yang terjadi disajikan berdasarkan fungsi, seperti :
a. barang dagang pada usaha dagang atau
b. manufaktur yang terdiri dari bagian : harga pokok penjualan
(beban langsung perusahaan/harga pokok barang yang dijual
terkait usaha mendapatkan penjualan), beban penjualan (atau
beban pemasaran, terkait usaha perusahaan untuk mendapatkan
penjualan), dan administrasi umum.
§ Umumnya, laporan keuangan yang disajikan kepada pemakai eksternal
TIDAK SERINCI laporan manajemen internal.
§ Lihat : Ilustrasi 4-2 Kieso, DAN DAINES COMPANY, Hal. 147
– BENTUK TUNGGAL (SINGLE)
PT. TRANSPARAN
Laporan Laba Rugi & Penghasilan Komprehensif Lain
PT. TRANSPARAN Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
Hal 118; Buku Akuntansi Keuangan (dalam Ribuan Rupiah)

(Dwi Martani) Pendapatan xxx


Beban Penjualan (xxx)

Penyajian laporan keuangan bentuk Laba Kotor xxx

tunggal, berdasarkan : Pendapatan Lainnya xxx


Beban Distribusi :
Beban imbalan kerja xxx
SIFAT Beban penyusutan toko xxx
• Lebih mudah menyajikan beban, Beban iklan & promosi xxx
karena TIDAK PERLU alokasi
beban antara beberapa area Total Beban Distribusi (xxx)
fungsional
Beban Administratif :
Beban imbalan kerja xxx
Beban penyusutan kantor xxx
FUNGSI Total Beban Administrasi (xxx)
• Lebih mudah mengetahui Beban Lain2 (xxx)
sumber daya yang di konsumsi
untuk masing2 fungsi
Laba Sebelum Pajak (EBIT) xxx
– BENTUK GANDA (MULTIPLE)

PT. Transparan Bagian 2


Laporan Laba Rugi & Penghasilan Komprehensif Lain
Laba tahun berjalan 145.500
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
(dalam Ribuan Rupiah) Pendapatan komprehensif setelah pajak :
a. Penghasilan yang tidak di reklass ke
Pendapatan 468.000
laba rugi 600
Beban Penjualan (294.000)
b. Penghasilan yang akan di reklass ke
Laba Kotor 174.000 laba rugi (17.400)

Pendapatan Lainnya 66.920 Penghasilan tahun berjalan setelah pajak (16.800)


Beban distribusi (10.800) Laba Rugi tahun berjalan 128.700
Beban administrasi (24.000)
Beban lain2 (2.520) Jumlah laba rugi komprehensif yang
Beban pendanaan/investasi (9.600) 20.000 diatribusikan :
Pemilik entitas induk 102.960
Laba Sebelum Pajak (EBIT) 194.000 Kepentingan non pengendali 25.740
Beban Pajak Penghasilan (48.500) 128.700
Laba Tahun Berjalan Laba per saham 0,23
145.500
(Net Income or EAT = Earning After Tax)
Laba yang dapat diatribusikan :
Pemilik Entitas Induk 116.400 PT. TRANSPARAN
Kepentingan non pengendali 29.100 Hal 121-122; Buku Akuntansi Keuangan (Dwi Martani)
PENGUNGKAPAN
Apabila pos2 dalam pendapatan dan beban memiliki jumlah material, maka perusahaan
HARUS menyajikan jumlah dan mengungkapkan secara terpisah, dengan kondisi sebagai
berikut :
1. Pos penghasilan dan beban berjumlah material
2. Terjadi penurunan nilai persediaan sesuai nilai realisasi neto;
3. Terjadi penurunan/penyesuaian nilai aktiva tetap dengan jumlah yang dipulihkan;
4. Pelepasan aset tetap;
5. Pelepasan investasi penyertaaan;
6. Operasi yang dihentikan;
7. Penyelesaian tuntutan hukum;
8. Pembalikan suatu penyisihan/provisi (reversals of provisions)
Sumber : Dwi Martani
PELAPORAN POS2 TIDAK BIASA
Profesi akuntansi mengadopsi konsep “modified all inclusive concept” dan mewajibkan
konsep tersebut dalam praktek. Hal ini menunjukkan, perusahaan mencatat hampir semua
pos, termasuk pos2 tidak biasa (irregular items) sebagai bagian dari laba besih dan
menyajikan irregular items tersebut dalam laporan keuangan.

Terbagi dalam 1. Operasi yang dihentikan


6 kategori
umum, 2. Pos2 Luar Biasa
berikut :
3. Keuntungan dan kerugian TIDAK biasa
*) Kategori 4 s/d 6
dibahas pada 4. Perubahan Prinsip Akuntansi
tingkatan akuntansi
selanjutnya
5. Perubahan Estimasi

6. Koreksi Kesalahan
OPERASI YANG DIHENTIKAN (DISCONTINUE OPERATIONS)
§ Bila perusahaan menghentikan 1 lini usahanya, maka keuntungan atau kerugian
sehubungan penghentian tersebut, PERLU DIUNGKAP secara EKSPLISIT, agar TIDAK
tercampur dengan laba rugi dari usaha normal. Pengungkapan secara jelas adalah tentang
:
1. Hakikat, segmen industri, dan geografis operasi yang TIDAK dilanjutkan;
2. Tanggal efektif dan cara penghentian yaitu melalui penjualan atau penutupan;
3. Untung rugi dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam perhitungan;
4. Pendapatan dan laba rugi aktivitas normal operasi tersebut selama periode laporan dan
periode sebelumnya.

§ Hasil operasi dari komponen yang telah atau akan dilepas HARUS dilaporkan terpisah dari
operasi berlanjut (continuing operations). Pengaruh dari operasi yang dihentikan disajikan
setelah pajak pada bagian terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut dan sebelum pos2 luar
biasa – Ilustrasi 4.6, Kieso Hal. 152
POS2 LUAR BIASA (EXTRAORDINARY ITEMS) - 1
§ Pos2 Luar Biasa didefinisikan sebagai pos2 material yang “jarang” muncul dan secara
signifikan “berbeda” dengan aktivitas bisnis utama perusahaan.
§ Pos2 Luar Biasa HARUS disajikan dalam jumlah bersih setelah pajak, pada bagian
terpisah di laporan laba rugi, tepatnya SEBELUM laba bersih – Ilustrasi 4.8 Keystone
Consolidated Industries, Inc., Kieso Hal. 154
§ Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian yang BUKAN merupakan pos2 luar biasa :
1. Penghapusan piutang, penurunan persediaan, peralatan yang disewakan ke pihak lain,
biaya riset dan pengembangan yang ditangguhkan, aktiva tak berwujud lainnya.
2. Keuntungan atau kerugian transaksi pertukaran mata uang asing
3. Keuntungan atau kerugian pelepasan komponen bisnis (dilaporkan & disajikan sebagai
“operasi yang dihentikan”)
4. Keuntungan atau kerugian dari penjualan properti, pabrik atau peralatan yang
dipakai dalam operasi usaha
*) Kriteria ini DAPAT diklasifikasikan ke dalam pos luar biasa, bila terjadi kondisi : bencana, penyitaan oleh pemerintah asing,
adanya larangan menurut UU, kepemilikan tunggal investasi surat berharga. Dengan demikian, pertimbangan utama penentuan
kategori pos luar biasa dan tidaknya, ditentukan dari lingkungan tempat dimana perusahaan beroperasi.

5. Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TIDAK BIASA
§ Kriteria yang BUKAN merupakan pos2 luar biasa pada slide sebelumya,
DISAJIKAN BERSAMA dengan pendapatan dan beban aktivitas perusahaan
yang normal. Namun, jika jumlahnya TIDAK MATERIAL, maka akan
digabungkan dengan pos2 normal lainnya dalam laporan laba rugi.
Sebaliknya, jika jumlahnya MATERIAL, maka HARUS diungkap secara
terpisah, dan disajikan sebagai POS2 TIDAK BIASA, SEBELUM penyajian
laba (rugi) operasional - Ilustrasi 4.9, Pepsico, Inc. Kieso Hal. 155

§ Sebagai contoh, terjadinya RESTRUKTURISASI perusahaan berdampak


pada pencatatan POS2 TIDAK BIASA yang disajikan terpisah dalam
laporan laba ruginya ➡ perusahaan TIDAK melaporkan sebagai POS LUAR
BIASA, karena bagian dari akivitas perusahaan umum & biasa.
PAJAK PENGHASILAN
Dalam format penyajian laporan laba rugi, terdapat beban pajak penghasilan
(PSAK 46), yang terdiri dari :
1. Beban Pajak Kini (current Income Tax); adalah jumlah pajak
penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu
periode.
2. Beban Pajak Tangguhan (Defferred Income Tax); adalah jumlah pajak
penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai
akibat adanya perbedaan temporer kena pajak, dan jumlah pajak
penghasilan terpulihkan (revocerable) periode mendatang sebagai
akibat beda temporer yang boleh dikurangkan, dan sisa kompensasi
kerugian.
LABA PER SAHAM
Entitas/perusahaan WAJIB menyajikan informasi laba per saham (PSAK 56),
dengan tujuan : menyediakan ukuran mengenai hak setiap saham biasa
entitas induk atas kinerja entitas selama periode pelaporan, yang dibedakan
atas,
1. Laba per Saham dasar; dihitung dengan membagi laba atau rugi yang
dapat diatribusikan ke pemegang saham biasa entitas induk dengan
jumlah rata2 tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
2. Laba per Saham dilusi; entitas melakukan penyesuaian terhadap laba
atau rugi yang dapat diatribusikan ke pemegang saham biasa entitas
induk dan jumlah rata2 tertimbang saham biasa yang beredar.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (STOCKHOLDER’S EQUITY)
Adalah;
Laporan yang menyajikan penyesuaian/rekonsiliasi atas ekuitas pemilik perusahaan selama periode
akuntansi. Meliputi : penerbitan saham, pembatalan saham, laba/rugi bersih, pembayaran dividen
§ Laba yang dihasilkan perusahaan, pada akhirnya akan menjadi HAK PEMEGANG SAHAM sebagai pemilik
perusahaan atas pengembalian investasinya, yang diputuskan oleh dewan direksi dalam RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM (RUPS) untuk dibagi dalam bentuk DIVIDEN (biasanya dalam bentuk tunai).
§ Umumnya, perusahaan yang berada pada tahap perkembangan/pertumbuhan, lebih memilih TIDAK
MEMBAGI DIVIDEN (disebut LABA DITAHAN), melainkan menempatkan kembali dananya ke dalam
perusahaan untuk memperluas operasional usaha atau menambah investasi.
§ Perusahaan melakukan pembatasan laba ditahan berdasarkan persyaratan kontrak, kebijakan dewan
direksi atau menyesuaikan keadaan. Pembatasan tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) yang terbagi atas : (1) Laba Ditahan TIDAK dibatasi (unappropriated retained earning);
dan (2) Laba Ditahan dibatasi.
§ DIVIDEN dicatat sebagai PENGURANGAN LANGSUNG terhadap LABA DITAHAN, sehingga BUKAN
merupakan BEBAN (tidak pengaruh ke LABA BERSIH). Begitu pula dengan kontribusi MODAL dari
pemegang saham kepada perusahaan BUKAN merupakan PENDAPATAN (juga tidak pengaruh ke LABA
BERSIH).
EKUITAS

LABA PRIVE;
MODAL PENDAPATAN BIAYA
DITAHAN DIVIDEN

(+)
(+) KREDIT; (+) KREDIT; (+) DEBIT; (+) DEBIT;
KREDIT; (-
(-) DEBIT (-) DEBIT (-) KREDIT (-) KREDIT
) DEBIT
KOMPONEN DEFINISI
MODAL SAHAM (Contributed Capital) Bukti kepemilikan investor (sebagai pemegang saham) dalam
suatu perusahaan atas jumlah yang diinvestasikan
PRIVE Pengambilan pribadi oleh si Pemilik Usaha
LABA DITAHAN (Retained Earning) Laba perusahaan yang TIDAK dibagikan
DIVIDEN (Dividend) Distribusi laba perusahaan kepada pemegang saham,
biasanya dalam bentuk kas
PENDAPATAN Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
yang menyebabkan kenaikan aset neto (ekuitas) dalam
bentuk penambahan atau pemasukan aset atau penurunan
utang, yang TIDAK berasal dari kontribusi pemilik
BIAYA Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi yang menyebabkan penurunan aset neto
(ekuitas) dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aset atau bertambahnya utang, yang BUKAN TERMASUK
distribusi ke pemilik
BER- BER-
”TAMBAH” ”KURANG”
(+) (-)
OLEH OLEH

Ø Investasi Ø Pengambilan
pemilik pribadi pemilik
Ø Setoran modal Ø Pembagian
Ø Pendapatan dividen
Ø Biaya
PT. ABC
Laporan Perubahan Ekuitas (dalam Juta Rupiah)
“Untuk Periode yang berakhir pada” 31 Desember 2015

1 Modal Awal, 1 Desember 2015 XXX


= Modal Disetor
2 (+) Laba Ditahan XXX

3 (-) Dividen (XXX)

4 (+/-) LABA (RUGI) Tahun Berjalan XXX

5 Perubahan “KENAIKAN (PENURUNAN)” Ekuitas XXX


= 2 (–) 3 (+/-) 4
6 Modal Akhir, 31 Desember 2015 XXX
= 1 (+/-) 5
Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan untuk Laporan
Perubahan Ekuitas periode tertentu, berisi informasi berikut :
1. Total Laba Rugi Komprehensif
2. Dampak penerapan retrospektif atau penyajian kembali komponen ekuitas
3. Rekonsiliasi perubahan selama periode berjalan komponen ekuitas, yang
dihasilkan dari pos penghasilan komprehensif serta transaksi dengan
pemilik (seperti penambahan atau penarikan modal)
4. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham
BOC HONG COMPANY
Income Statement (in US $)
for the year ended Dec 31, 2011

Sales revenue
Sales 3.053.081
Less : Sales Discount 24.241
Sales Return & Allowance 56.427 80.668
Net Sales revenue 2.972.413
Cost of Goods Sold/COGS (1.982.541)
Gross Profit 989.872

FORMAT
Selling expenses
Sales salaries & commisions 202.644
Sales office salaries 59.200
Travel & entertainment 48.940
Advertising 38315
Freight & transportation out 41.209
Shipping supplies 24.712
Postage & stationery 16.788
Telephone & internet expense 12.215
Depreciation sales equipment 9.005 453.028
Administrative expenses
Officers salaries 186.000
Office salaries 61.200
Legal & professional services 23.721
Utilities 23.275 Net Iccome for the year $164.489
Insurance 17.029
Depreciation - building 18.059
Depreciation – office equipment 16.000 Attributable to :
Stationery, supplies & postage 2.875 Shareholders of Boc Hong 120.000
Miscellaneous office 2.612 350.771 (803.799)
Non controling interest 44.489
Other income & expense
Dividend revenue 98.500 Earning Per Share 1,74
Rental revenue 42.910
Gain on sale 30.000 171.410
Income from operations 357.483
Interest on bonds & notes (126.060)
Income before income tax 231.423
Income tax (66.934)
Net income for the year 164.489
LATIHAN SOAL
PT. Cavamanlis
Neraca Saldo Penyesuaian (dalam Juta Rupiah)
31 Desember 2015
Kas 18.972
Piutang 6.920
Sewa Dibayar Dimuka 2.280
Peralatan 18.050
Akumulasi Depresiasi - Peralatan 4.895
Wesel Bayar 5.700
Hutang 4.472
Modal 20.000
Laba Ditahan 11.310
Dividen 3.000
Pendapatan Jasa 12.590
Beban Upah & Gaji 6.840
Beban Sewa 2.760
Beban Depresiasi 145
Beban Bunga 83
Hutang bunga 83
SOAL2
1. E4-5, Webster Company (Income Statement) – p. 166, Intermediate Accounting IFRS 2ndEd.
(Kieso)
2. E4-9, Tao Corp. 2015 (Income Statement with Retained Earning) – p.167, Intermediate
Accounting IFRS 2ndEd. (Kieso)
3. P4-1, (Income Components) – p.169, Intermediate Accounting IFRS 2ndEd. (Kieso)

4. LR4-1, Tim Allen Co. – hal 169, Akuntansi Intermediate, Ed. 9 Jilid 1 (Kieso)

5. LR4-2; 4-3, Turner Corp. – hal 169, Akuntansi Intermediate, Ed. 9 Jilid 1 (Kieso)

6. L4-5, Maria Conchita Alonzo Corp. – hal 172, Laba Rugi Bertahap & Pos Luar Biasa, (Kieso Ed.
9 Jilid 1)
7. L4-8, Ivan Calderon Corp. – hal 173, Laba Rugi Bertahap & Laba Ditahan, (Kieso Ed. 9 Jilid 1)

8. PT. Rodamas Perkasa – Hal. 133, Buku Akuntansi Keuangan Menengah Jilid 1 (Dwi Martani)

9. Ellen Samuel Banking Company – Hal. 40, Buku Akuntansi Keuangan Jilid 1 (Hongren)

10. Earl Copy Center – Hal. 41, Buku Akuntansi Keuangan Jilid 1 (Hongren)

11. Eliza Bennet Banking Company - Hal. 43, Buku Akuntansi Keuangan Jilid 1 (Hongren)
SEKIAN & TERIMA KASIH

TATAP MUKA/MINGGU KE – 2
AKUNTANSI KEUANGAN I

Anda mungkin juga menyukai