Anda di halaman 1dari 16

TOPIK NO.

:2
JUDUL TOPIK : Laporan Keuangan
JAM/MINGGU : 5 Jam ( 2 kali pertemuan )
JML PERTEMUAN : 2 kali pertemuan
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah menyelesaikan topik ini
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan.
2. Memberikan pemahaman tentang laporan neraca.
3. Menjelaskan dan memaparkan unsur-unsur dari Neraca
4. Menjelakan dan memaparkan bentuk dari Neraca.
5. Memberikan pemahaman tentang laporan Laba - Rugi.
6. Menjelakan dan memaparkan unsur unsur dari Laporan –
Laba Rugi.
7. Menjelakan dan memaparkan bentuk-bentuk dari
Laporan Laba – Rugi.
8. Memberikan pemahaman tentang laporan Perubahan
Modal.
9. Menjelakan dan memaparkan unsur unsur dari Laporan –
Perubahan Modal.
10. Menjelakan dan memaparkan bentuk-bentuk dari
Laporan Perubahan Modal.

16
TOPIK 2
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang pada
umumnya terdiri dari : PERHITUNGAN LABA RUGI, LABA DITAHAN, NERACA DAN LAPORAN
ARUS KAS.
Laporan keuangan harus memenuhi kualitas dan memiliki karakteristik sebagai
berikut : RELEVAN, JELAS DAN DAPAT DIMENGERTI, DAPAT DIUJI, NETRAL, TEPAT WAKTU,
DAPAT DIPERBANDINGKAN DAN LENGKAP (FULL DISCLOSURE).

A. PERHITUNGAN LABA RUGI

Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suaatu


periode waktu tertentu. Laporan ini digunakan untuk menentukan profitabilitas, nilai
investasi dan kelayakan kredit.

Pengukuran laba rugi dalam akuntansi merupakan repleksi dari banyak asumsi
dan prinsip (standar) yang ditetapkan selama beberapa dekade oleh para akuntan
seperti, asumsi, periodesitas, prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip pencocokan.

Cara untuk menghitung laba-rudi dapat dilakukan dengan dua cara/pendekatan, yaitu:
 Capital Maintenance Approach, yaitu penentuan laba periodik dilakukan
dengan cara modal (kekayaan bersih ) pada akhir periode dikurangi dengan modal
(kekayaan bersih) pada awal periode. Dan apabila ada setoran tambahan modal
akan mengurangi laba demikian pula sebaliknya bila terjadi pengambilan modal
akan berakibat menambah laba periodik. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Laba = Modal Akhir – Modal Awal – Setoran Modal + Prive


Dengan capital maintenance approagh, laba (rugi) periodik memang dapat
ditentukan, tetapi perhitungan tersebut tidak dapat menyajikan perhitungan laba-
rugi secara terperinci tentang berbagai faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya
laba-rugi tersebut.

17
 Transaction Approach, yaitu laba merupakan selisih dari pendapatan dan
biaya-biaya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Adapun rumusnya sebagai
berikut:
Laba = Pendapatan – Biaya
Dengan transaction approach dimaksudkan agar dari penentuan laba-rugi periodik
dapat diperoleh gambaran yang terperinci tentang jenis pendapatan dan biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Dalam
mempelajari akuntansi, metode transaction approach inilah yang dipakai.

B. UNSUR UNSUR PERHITUNGAN LABA RUGI.

PENDAPATAN/REVENUE, arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari


suatu kesatuan atau penyelesaian kewajiban selama suatu periode dari penyerahan
atau produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi
pokok atau utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut.

BEBAN/EXPENSES, arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau


terjadinya kewajiban selama suatu periode dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau
utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut.
KEUNTUNGAN/GAINS, kenaikan dalam ekuitas (harta bersih) dari transaksi
sampingan atau sekali-sekali dari suatu kesatuan kecuali yang dihasilkan dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
KERUGIAN/LOSSES, penurunan dalam ekuitas (harta bersih) dari transaksi
sampingan atau sekali-sekali dari suatu kesatuan kecuali yang dihasilkan dari beban
atau pembagian kepada pemilik.

C. BENTUK LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI


LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI, merupakan model tentang penentuan laba

rugi periodik dengan berdasar pada transaction approach. Pendapatan atau beban
dalam perusahaan umumnya terdiri dari dua unsur jika dilihat dalam hubungan
dengan kegiatan perusahaan :
a. yang berasal dari atau yang terjadi dalam rangka menjalankan usaha pokoknya
dan,

18
b. yang berasal atau timbul dari kegiatan diluar usaha pokoknya.
Dari penyajian informasi tentang pendapatan dan biaya-biaya yang
membentuk laba rugi periodik, terdapat dua macam cara/bentuk atau susunan :
a. Bentuk langsung/satu tahap (Single Step)
b. Bentuk bertahap (Multiple Step)
BENTUK LANGSUNG/SINGLE STEP, dimana penyajian unsur-unsur pembentuk
laba rugi periodik tidak dipisahkan antara elemen-elemen yang timbul dari kegiatan
(usaha) pokok dan kegiatan-kegiatan diluar usaha pokok.
Dengan cara ini seluruh jenis pendapatan dari manapun asalnya terlebih
dahulu dijumlahkan untuk memperoleh jumlah pendapatan dalam periode yang
bersangkutan. Demikian pula halnya terhadap beban(biaya) tanpa memperhatikan
apakah terjadi dalam usaha pokok atau diluar usaha pokok.
Pada akhirnya laba rugi periodik ditentukan berdasarkan selisih antara jumlah
pendapatan dan jumlah beban (biaya). Contoh terlampir.

BENTUK BERTAHAP (MULTIPLE STEP) , menghendaki adanya


pengelompokan lebih lanjut terhapat pendapatan dan beban dalam kaitannya dengan
kegiatan atau usaha pokok perusahaan.
Secara umum laporan perhitungan laba rugi bertahap harus menunjukan
karakteristik sebagai berikut :
a. Harus ada pemisahan antara hasil usaha (laba/rugi) yang diperoleh melalui
kegiatan (usaha) pokok yang bersifat reguler dan laba rugi yang didapat
melalui kegiatan diluar usaha pokok atau usaha sampingan.
b. Adanya penggolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokok perusahaan
seperti : PEMBELIAN, PRODUKSI, PENJUALAN DAN ADMINISTRASI.

D. KOMPONEN ANTARA DALAM PERHITUNGAN LABA RUGI.


Pengembangan bagian atau seksi atau subseksi dari perhitungan laba rugi
disajikan sebagai berikut :

19
1. SEKSI OPERASI, suatu laporan atas pendapatan dan beban dari operasi utama
perusahaan. ( seksi ini dapat atau tidak disajikan atas dasar per departemen).
a. SEKSI PENJUALAN ATAU PENDAPATAN, suatu sub seksi yang menyajikan
penjualan, potongan, pengurangan, return dan informasi lain yang berkaitan,
dan untuk memperoleh jumlah bersih dari pendapatan penjualan.
b. SEKSI HARGA POKOK PENJUALAN, suatu sub seksi yang menunjukan harga
pokok penjualan dari barang yang dijual untuk menghasilkan penjualan.
c. BEBAN PENJUALAN, suatu sub seksi yang mencantumkan beban-beban yang
berasal dari usaha perusahaan untuk melakukan penjualan.
d. BEBAN ADMINISTRASI ATAU UMUM, suatu sub seksi yang melaporkan
beban-beban administrasi umum.

2. SEKSI BUKAN OPERASI, suatu laporan mengenai pendapatan dan beban


yang berasal dari aktivitas sekunder atau tambahan dari perusahaan
bersangkutan. Selain itu keuntungan atau kerugian khusus yang tidak sering
atau tidak biasa, biasanya dilaporkan dalam seksi ini.
Pada umumnya pos ini dipecah menjadi dua subseksi utaman :
a. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN LAIN, daftar pendapatan bersih yang
dihasilkan atau keuntungan yang terjadi, umumnya nilai bersih setelah
beban yang berkaitan dari transaksi bukan operasi.
b. BEBAN DAN KERUGIAN LAIN, suatu daftar beban atau kerugian yang
terjadi, umumnya nilai bersih setelah pendapatan yang berkaitan dari
transaksi bukan operasi.
3. PAJAK PENGHASILAN, suatu seksi pendek yang melaporkan pajak pemerintah
pusat dan daerah atas laba dari operasi yang berkelanjutan.
4. OPERASI YANG DIHENTIKAN, keuntungan atau kerugian besar akibat pelepasan
suatu segmen bisnis.
5. POS-POS LUAR BIASA, keuntungan dan kerugian besar yang tidak biasa dan
tidak sering terjadi.
6. PENGARUH KUMULATIF SUATU PERUBAHAN DALAM PRINSIP AKUNTANSI.
7. LABA PER SAHAM.

20
Contoh : terlampir.
Hubungan antara pembagian deviden dengan laba bersih periode yang
bersangkutan menunjukan apakah manajemen menaruh kembali kedalam bisnis
sebagian atau seluruhnya dari labanya, membagikan semua laba berjalannya, atau
membagikan tidak hanya pendapatan berjalan tetapi juga akumulasi laba tahun-
tahun sebelumnya.

E. NERACA
Neraca memberikan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam
sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan ekuitas pemilik dalam
sumber daya bersih perusahaan.
Setidak-tidaknya neraca mampu memberikan informasi tentang dua hal yaitu
LIKWIDITAS dan FLEKSIBILITAS FINANSIAL perusahaan.
Likwiditas dimaksudkan atas dasar mana kemampuan perusahaan untuk membayar
utang-utang tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

Fleksibilitas finansial yaitu jaminan kemampuan perusahaan untuk medapatkan


sumber dana.
F. ELEMEN-ELEMEN NERACA.
1. HARTA, kemungkinan keuntungan ekonomi masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh kesatuan tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian
masa lalu.
2. KEWAJIBAN, kemungkinan pengorbanan ekonomi masa depan yang timbul dari
kewajiban sekarang dari kesatuan tertentu untuk mentransfer harta atau
memberikan jasa kepada kesatuan lain dimasa depan sebagai akibat dari
transaksi atau kejadian masa lalu.
3. EKUITAS, hak tersisa dalam harta suatu kesatuan yang tetap tinggal setelah
dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis ekuitas dalah hak
kepemilikan.

21
Tabel dibawah ini menunjukan bentuk umum dan klasifikasi neraca :

HARTA KEWAJIBAN DAN EKUITAS PEMILIK

HARTA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR


INVESTASI JANGKA PANJANG UTANG JANGKA PANJANG
KEKAYAAN PABRIK PERALATAN EKUITAS PEMILIK
HARTA TAK BERUJUD MODAL SAHAM
HARTA LAIN-LAIN TAMBAHAN MODAL DISETOR
LABA DITAHAN.

Neraca dapat diklasifikasikan dengan cara lain, tetapi bentuk diatas ini
merupakan subdivisi utama. Jika melibatkan perusahaan perorangan atau firma
klasifikasi pada seksi ekuitas disajikan sedikit berbeda.
HARTA LANCAR, adalah kas dan harta lain yang diperkirakan dapat
dikonversikan menjadi uang kas, dijual atau dikonsumsi baik dalam jangka satu
tahun atau dalam siklus operasi.
Harta lancar disajikan di neraca menurut likwiditas, pos utama yang ada
dalam aktiva lancar : KAS, SURAT BERHARGA, PIUTANG, PERSEDIAAN DAN
PEMBAYARAN DIMUKA.
KAS dimasukan menurut nilai yang ditetapkan, SURAT BERHARGA dinilai
pada harga pokok atau yang terendah antara harga pokok atau harga pasar,
PIUTANG DAGANG ditetapkan pada taksiran jumlah yang dapat ditagih,
PERSEDIAAN umumnya dimasukan pada harga pokok atau yang terendah atara
harga pokok atau harga pasar, dan POS-POS DIBAYAR DIMUKA dinilai pada harga
pokok.
Pada umumnya, aturannya adalah bahwa jika suatu harta dapat diubah
menjadi kas atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar didalam jangka
satu tahun atau satu siklus operasi, maka harta itu diklasifikasikan sebagai lancar.

22
KEWAJIBAN LANCAR, adalah kewajiban yang diperkirakan dapat
dilikwidasi baik melalui penggunaan harta lancar ataupun dengan penciptaan
kewajiban lancar lain. Konsep ini mencakup :

1. Utang yang berasal dari perolehan barang dan jasa : utang dagang, utang
upah, utang pajak dan sebagainya.
2. Tagihan yang diterima dimuka untuk penyerahan barang atau jasa atau
pemberian jasa seperti pendapatan sewa diterima dimuka atau pendapatan
langganan diterima dimuka.
3. Kewajiban lain dimana likwidasinya terjadi dalam siklus operasi
bersangkutan seperti bagian dari obligasi jangka panjang yang harus dibayar
dalam periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari
pembelian peralatan.

INVESTASI JANGKA PANJANG, investasi jangka panjang yang sering


kali disebut dengan INVESTASI saja, biasanya terdiri dari salah satu dari empat
jenis berikut :
1. Investasi dalam sekuritas seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka
pangjang.
2. Investasi dalam harta tetap berujud yang saat ini digunakan dalam operasi,
seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.
3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus seperti dana pensiun atau dana
peluasan pabrik.
4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsulidasi.
Investasi jangka panjang ditahan selam bertahun-tahun dan tidak diperoleh
dengan maksud melepaskannya dalam waktu dekat.

KEKAYAAN PABRIK DAN PERALATAN, kekayaan yang bersifat tahan


lama yang digunakan dalam operasi yang biasa dari perusahaan. Harta ini terdiri dari
kekayaan fisik seperti tanah, gedung, mesin, perabotan, perkakas dan sumber daya

23
yang dapat habis ( hutan, meneral). Kecuali tanah sebagian besar harta dapat
disusutkan.

HARTA TAK BERUJUD, tidak mempunyai substansi fisik dan biasanya


mempunyai tingkat ketidak pastian yang tinggi berkenaan dengan manfaat masa
depannya. Ini mencakup paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek dagang dan
biaya organisasi.

HARTA LAIN, pos ini berpariasi luas dalam praktek, pos ini biasanya
termasuk beban yang ditangguhkan ( beban yang dibayar dimuka jangka panjang),
piutang tidak lancar, harta tak berujud, harta dana khusus dan uang muka pada
cabang. Beberapa biaya yang ditangguhkan seperti biaya organisasi yang
dikeluarkan pada awal berdirinya perusahaan biasanya diklasifikasikan disini.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG, kewajiban yang diperkirakan secara


layak tidak dilikwidasi dalam siklus operasi yang normal, tetapi akan dibayarkan
pada suatu tanggal diluar waktu tersebut. Yang termasuk kewajiban ini : utang
obligasi, wesel bayar, pajak penghasilan yang ditangguhkan , kewajiban lease dan
kewajiban pensiun.
Pada umumnya kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis :
1. Kewajiban yang berasal dari situasi keuangan spesifik, seperti penerbitan obligasi,
kewajiban lease jangka panjang, dan wesel bayar jangka pangjang.
2. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan bersangkutan seperti
kewajiban pensiun dan kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
3. Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu kejadian atau
lebih dimasa depan. Seperti jaminan jasa atau produk dan kontijensi lainnya.

EKUITAS PEMILIK, seksi ekuitas pemegang saham biasanya dibagi menjadi


tiga bagian :
1. MODAL SAHAM (CAPITAL STOCK), nilai pari atau nilai yang ditetapkan atas saham
yang diterbitkan.

24
2. TAMBAHAN MODAL DISETOR/AGIO SAHAM (ADDITIONAL PAID IN CAPITAL) kelebihan
jumlah yang dibayarkan atas nilai pari atau nilai yang ditetapkan.
3. LABA YANG DITAHAN ( RETAIN EARNING), laba perusahaan yang tidak dibagikan.

CONTOH (Terlampir)

G. LAPORAN ARUS KAS.

Tujuan laporan arus kas memberikan informasi yang relevan mengenai


penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama satu periode. Arus kas
melaporkan :
1. Pengaruh operasi suatu perusahaan atas kas selama satu periode.
2. Transaksi investasi.
3. Transaksi pembelanjaan.
4. Kenaikan dan penurunan bersih dalam kas selama satu periode.
Laporan arus kas berguna karena memberikan jawaban pada pertanyaan
berikut yang sederhana tetapi penting :
1. Dari mana datangnya uang kas selama periode tersebut.
2. Berapa uang kas yang digunakan selama periode tersebut.
3. Berapa perubahan dalam saldo kas selama periode tersebut.

H. ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS


Penerimaan dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda. Klasifikasi ini diidentifikasikan
sebagai berikut :

1. Aktifitas operasi, mencakup pengaruh atas kas dari transaksi yang masuk
kedalam penentuan laba bersih.
2. Aktifitas investasi mencakup pengadaan dan penerimaan utang serta perolehan
dan disposisi investasi (baik utang atau ekuitas) serta kekayaan pabrik dan
peralatan.
3. Aktifitas pendanaan, melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik dan
mencakup :

25
a. Perolehan modal dari pemilik dan konpensasinya kepada mereka dengan
pengembalian atas dan dari investasi mereka.
b. Pinjaman uang dari kreditur dan pembayaran kembali utang yang dipinjam.

I. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS.


Penyusunan laporan arus kas dari sumber-sumber ini melibatkan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Menentukan kas yang disediakan dari operasi.


2. Menentukan kas yang disediakan atau digunakan dalam aktifitas investasi atau
pendanaan.
3. Menentukan perubahan (kenaikan atau penurunan) dalam kas selama periode itu.
4. Merekonsiliasikan perubahan dalam kas dengan saldo awal dan akhir kas.

CONTOH ( Terlampir ).

SUMBER BUKU : KIESO & WEYGANT , EDISI KETUJUH, JILID SATU.

26
PERHITUNGAN LABA/RUGI ( Bentuk langsung/Single Step)

NAMA PEARUSHAAN

PERHITUNGAN LABA RUGI


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER ……

PENDAPATAN :
Penjualan bersih Rp. 2.972.413
Pendapatan deviden Rp. 98.500
Pendapatan sewa Rp. 72.910 +
TOTAL PENDAPATAN Rp. 3.143.823

BEBAN
Harga Pokok Penjualan Rp. 1.982.541
Beban Penjualan Rp. 453.028
Beban Administrasi Rp. 350.771
Beban Bunga Rp. 126.060
Beban Pajak Penghasilan Rp. 66.934
TOTAL BEBAN Rp. 2.979.334
LABA BERSIH Rp. 164.489

PERHITUNGAN LABA DITAHAN

NAMA PERUSAHAAN
LAPORAN LABA DITAHAN
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 1996
(Dalam Ribuan)

Laba ditahan, 1 Januari 1996 Rp. 21.159


+ Laba bersih tahun berjalan Rp. 99.423

Rp. 120.582

- Dividen yang diumumkan pada :


Saham preferen, pada Rp. 5 per saham Rp. 15.000
Saham biasa, pada Rp. 7 per saham Rp. 28.000
Rp. 43.000
Laba ditahan, 31 Desember 1996 Rp. 77.582

27
Bentuk Laporan Laba-Rugi Multiple Step:

Dan Deinas Company


PERHITUNGAN RUGI LABA
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1993
Pendapatan Penjualan
Penjualan $ 3.053.081
Dikurangi : Potongan penjualan $ 24,241
Retur dan Pengurangan Penjualan 56,427 80,668
Pendapatan Penjualan Bersih 2,972,413
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang, 1 Jan 1993 461,219
Pembelian $ 1,989,693
Dikurangi potongan pembelian 19,270
Pembelian Bersih 1,970,423
Biaya Angkut dan transportasi masuk 40,612 2,011,035
Total Barang tersedia untuk dijual 2,472,254
Dikurangi persediaan barang, 31 Des 1993 489,713
Harga pokok Penjualan 1,982,541
Laba kotor dari penjualan 989,872

Beban Operasi

Beban Penjualan
Gaji dan komisi penjualan
202,644
Gaji Kantor Penjualan 59,200
Perjalanan dan persentase 48,940
Beban administrasi 38,315
Biaya Angkut dan transportasi keluar 41,209
Perlengkapan dan beban pengiriman 24,712
Benda Pos dan alat tulis 16,788
Penyusutan peralatan penjualan 9,005
Telepon dan telegraf 12,215
453,028
Beban Administrasi
Gaji Staf 186,000
Gaji Kantor 61,200
Jasa hukum dan profesional 23,721
Beban prasarana 23,275
Beban asuransi 17,029
Penyusutan gedung 18,059
Penyusutan peralatan Kantor 16,000
Alat tulis, perlengkapan dan benda pos 2,875
Beban kantor rupa – rupa 2,612
Laba dari operasi 350,771 803,799
186,073

Pendapatan dan keuntungan lain


Pendapatan dividen 98,500
Pendapatan sewa 72,910 171,410
357,483

28
Beban dan Kerugian Lain
Bunga atas obligasi dan wesel
Laba sebelum pajak 126,060
Pajak penghasilan 231,423
Laba bersih untuk tahun ini 66,934
$ 164,489
Laba per saham biasa
$ 1,74

Scientific Products, Inc.


NERACA
31 Desember 1991

HARTA
$ 42,485

28,250
Harta Lancar
Kas $ 165,824
Surat berharga – pada harga pokok 1,850
Yang mendekati nilai pasar 163,974
Piutang Dagang
Dikurangi penyisihan untuk piutang yang diragukan 23,000
Wesel Tagih 489,713
Persediaan – para harga pokok rata-rata
Perlengkapan di tangan 9,780
Beban dibayar di muka 16,252
Total harta lancar $ 773,454

Investasi jangka – panjang 87,500


Sekuritas – pada harga pokok (nilai pasar $ 94,000) 975,800
Kekayaan, pabrik dan peralatan 341,200
Tanah – pada harga pokok
Gedung – pada harga pokok 125,000
Dikurangi akumulasi penyusutan 759,600
Total Kekayaan, pabrik dan peralatan 634,600
100,000
$ 1,720,554
Harta tak berwujud
Goodwill
Total harta

KEWAJIBAN & EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Kewajiban Lancar
Wesel bayar pada bank $ 50,000
Hutang dagang 197,532
Bunga wesel bayar yang berhutang 500 $ 320,472
Hutang pajak penghasilan 62,520
Gaji, Upah dan kewajiban yang masih harus dibayar 9,500 500,000
Deposito yang diterima dari pelanggan 420 820,472

29
Total Kewajiban Lancar
$ 300,000
Hutang Jangka Panjang
Surat hutang 12 % 20 tahun, jatuh tempo 1 Januari 2001
400,000
Total kewajiban
37,500
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Preferen, 7 % kumulatif 900,082
Statuter dan beredar, $ 1,720,554
30,000 lembar, nilai pari $ 10 737,500
Biasa 162,582
Statuler, 500,000 lembar, nilai pari $ 1,00 diterbitkan
Dan beredar, 400,000 lembar
Tambahan modal disetor
Laba ditahan dalam perusahaan
Total akuitas pemegang saham
Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham

30
Perusahaan Ilustrasi
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 1993

Kenaikan ( Penurunan ) dalam Kas

Kas aktivitas operasi


Laba bersih 320.750
Penyesuaian untuk merekonsiliasikan laba bersih ke
kas bersih yang disesuaikan dari aktivitas operasi
Beban Penyusutan
Amortisasi harta tak berwujud 88.400
Keuntungan dari penjualan harta tetap 16.300
Kenaikan dalam piutang dagang (bersih) (8.700)
Penurunan dalam persediaan (11.000)
Penurunan dalam hutang dagang 15.500
(9.500)
Kas bersih yang disediakan dari aktivitas operasi 91.000
411.750
Arus kas dari aktivitas investasi
Penjualan harta tetap 90.500
Pembelian peralatan (182.500)
Pembelian tanah (70.000)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (162.000)

Arus kas dari aktivitas Pendanaan


Pembayaran deviden tunai (19.800)
Pembelian saham biasa 100.000
Penarikan obligasi (50.000)
30.200
Kas bersih yang disediakan dari Pendanaan 279.950
Kenaikan bersih dalam kas 135.000
Kas pada awal tahun 414950
Kas pada akhir tahun

31

Anda mungkin juga menyukai