Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEUANGAN I: LAPORAN LABA RUGI

DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


LIDYA MANUELIA
KONSEKUENSI EKONOMI DARI PELAPORAN KEUANGAN

 Informasi keuangan dapat memengaruhi distribusi kekayaan di kalangan para investor.


 Informasi keuangan dapat memengaruhi tingkat risiko yang diterima oleh suatu perusahaan.
 Informasi keuangan dapat memengaruhi tingkat pembentukan modal dalam perekonomian dan
menghasilkan relokasi kekayaan di antara konsumsi dan investasi dalam perekonomian.
 Informasi keuangan dapat memengaruhi bagaimana investasi dialokasikan antar perusahaan.
ELEMEN-ELEMEN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
SFAC No. 6:
 Pendapatan. Arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu entitas atau penyelesaian
liabilitasnya selama periode pengiriman atau produksi barang-barang, penyediaan jasa, maupun
aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama entitas.
 Keuntungan. Kenaikan dalam aset neto dari transaksi periferal atau insidental suatu entitas dan dari
semua transaksi lainnya, serta peristiwa dan keadaan lain yang memengaruhi entitas selama satu
periode kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
 Beban. Arus keluar maupun penggunaan aset atau timbulnya liabilitas lainnya selama periode
pengiriman atau produksi barang-barang, penyediaan jasa, maupun dilakukannya aktivitas-aktivitas
lain yang merupakan operasi utama dari entitas.
 Kerugian. Penurunan dalam aset neto dari transaksi periferal atau insidental suatu entitas dan dari
semua transaksi lainnya, serta peristiwa dan keadaan lain yang memengaruhi entitas selama satu
periode kecuali dari beban atau distribusi kepada pemilik.
FORMAT LAPORAN
Current Operating Perfomance Concept of
All-inclusive Concept of Income
Income

Konsep ini menyiratkan bahwa komponen-komponen Berpendapat bahwa laba neto harus mencerminkan
normal dan berulang yang disebut sebagai pendapatan semua komponen yang memengaruhi kenaikan atau
berkelanjutan yang seharusnya menjadi ukuran utama penurunan neto dalam ekuitas pemegang saham
selama periode tersebut, dengan pengecualian pada
dari kinerja perusahaan.
transaksi modal.
Laba neto harus mencerminkan aktivitas harian yang
diarahkannya pada upaya memperoleh keuntungan
bagi perusahaan, dan disertakannya komponen-
komponen lain dari keuntungan/kerugian yang
mendistorsi arti dari istilah laba neto.
APB OPINION No.9 “Pelaporan Hasil-Hasil Operasi”
Menyatakan bahwa laba neto harus mencerminkan semua komponen laba rugi yang diakui selama
periode tersebut, dengan pengecualian dari penyesuaian periode sebelumnya. Format laporan yang
ditentukan APB termasuk dua angka laba, yakni: laba neto dari operasi dan laba neto dari operasi
ditambah pos-pos luar biasa.
APB Opinion No.9 mensyaratkan para penyusun laporan keuangan untuk menentukan apakah pendapatan
dan beban, serta keuntungan dan kerugian telah diklasifikasikan secara tepat sebagai komponen-
komponen normal yang berulang, pos-pos luar biasa, atau penyesuaian periode sebelumnya berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.
Komponen Pendapatan yang Tidak Berulang
 Operasi yang dihentikan.

Dengan asumsi unit yang akan dihentikan adalah komponen bisnis, unit tersebut harus memenuhi dua
kriteria tambahan sebelum transaksi dapat dilaporkan sebagai operasi yang dihentikan. Pertama, operasi
dan arus kas dari komponen yang dihentikan harus dihilangkan dari operasi dan arus kas entitas sebagai
hasil dari transaksi. Kedua, entitas tidak harus mempertahankan keterlibatan yang signifikan dalam
operasi komponen setelah penghentian terjadi.
Sebagai bagian dari proyek gabungan pada penyajian laporan keuangan, FASB dan IASB, mengusulkan:
a) Segmen operasi (sebagaimana istilah yang didefinisikan di dalam SFAS No. 131, FASB ASC 280-
10-20) dan telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; atau
b) Bisnis (sebagaimana istilah yang didefinisikan di dalam SFAS No. 141. “Kombinasi Bisnis”, lihat
FASB ASC 805-10-20) yang memengaruhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual pada saat akuisisi.
Pada tanggal 3 Februari 2010, Dewan memutuskan bahwa operasi yang dihentikan harus terus disajikan di
bagian terpisah pada bagian awal laporan keuangan entitas dan mencapai kesepakatan terkait hal-hal beriku:
1. Definisi operasi yang dihentikan. Operasi yang dihentikan adalah komponen yang telah dilepaskan atau
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan
a. Merepresentasikan lini bisnis utama atau area operasi geografis utama yang terpisah.
b. Sebagai bagian dari suatu rencana terkoordinasi untuk melepaskan lini bisnis utama atau area operasi
geografis yang terpisah.
c. Sebagai bisnis yang memenuhi kriteria sebagaimana yang disebutkan di paragraf 360-10-45-9 untuk
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada saat akuisisi.

2. Pengungkapan.
a. Komponen-komponen pendapatan dan beban utama yang merupakan keuntungan atau kerugian dari
operasi yang dihentikan.
b. Kelompok arus kas utama (operasi, investasi, dan pembiayaan) dari operasi yang dihentikan.
c. Keuntungan/kerugian yang terkait dengan perusahaan induk jika operasi yang dihentikan tersebut
termasuk kepentingan nonpengendali.
d. Rekonsiliasi kelompok aset dan liabilitas utama dari operasi yang dihentikan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan menjadi total
aset dan total liabilitas dari operasi yang dihentikan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual yang disajikan secara terpisah pada bagian awal laporan posisi keuangan.
e. Rekonsiliasi komponen-komponen pendapatan dan beban utama dari operasi yang dihentikan yang
diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan menjadi laba atau rugi setelah pajak dari
operasi yang dihentikan yang disajikan di bagian awal laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.

Pos-Pos Luar Biasa


APB Opinion No.30, “Pelaporan Hasil-Hasil Operasi” mendefinisikan pos-pos luar
biasa berdasarkan sifatnya:
f. Sifat yang tidak biasa. Peristiwa harus memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak terkait
atau hanya tiba-tiba terkait dengan aktivitas-aktivitas biasa.
 Perubahan Akuntansi

APB Opinion No.20, “Perubahan Akuntansi”, mendefinisikan perubahan dan kesalahan sebagai
berikut.
1. Perubahan dalam prinsip akuntansi. Jenis perubahan ini terjadi ketika entitas ,mengadopsi GAAP yang
berbeda dari yang sebelumnya digunakan untuk tujuan pelaporan.
2. Perubahan dalam estimasi akuntansi. Perubahan ini merupakan hasil dari konsekuensi kebutuhan
terhadap penyajian secara berkala. Hal ini berarti penyajian laporan keuangan membutuhkan estimasi
terkait peristiwa masa depan, yang mana estimasi tersebut harus ditinjau berkala.
3. Perubahan dalam entitas pelaporan. Jenis perubahan ini disebabkan oleh perubahan dalam unit
pelaporan, yang bisa jadi merupakan hasil dari konsolidasi, perubahan pada anak perusahaan tertentu,
atau perubahan dalam jumlah perusahaan yang akan dikonsolidasikan
4. Kesalahan. Kesalahan tidak dipandang sebagai perubahan akuntansi; sebaliknya hal itu merupakan
hasil kelalaian.
TITLE LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

2017 2018 2019

Lorem ipsum dolor sit amet

Anda mungkin juga menyukai