Anda di halaman 1dari 17

KUMPULAN PERTANYAAN KEUANGAN

1. Jelaskan apa itu teori akuntansi ?


 Teori akuntansi merupakan sekumpulan asumsi, kerangka kerja, dan metodologi yang digunakan dalam studi
dan penerapan prinsip pelaporan keuangan. ... Selanjutnya, teori akuntansi dapat dianggap sebagai alasan
logis yang membantu mengevaluasi dan memandu praktik akuntansi.
2. Jelaskan seluruh laporan keuangan, dan kegunaannya !
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik
transaksi pembelian maupun penjualan dan kredit.
4 jenis laporan keuangan :
1. Laporan laba rugi adalah laporan yang didalamnya berisi data2 pemasukan dan pengeluauran
perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Isi dari llaporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus
beban yang ditanggung oleh perusahaan. Laporan laba rugi terbagi atas 2 jenis yaitu single step dan
multiple step
Single step : laporan laba rugi single step atau langkah tunggal hanya menunjukkan satu kategori pendapatan
dan satu kategori pengeluaran.

Multiple step : Laporan laba rugi multiple step berisi lebih banyak informasi umum daripada yang disertakan
dalam laporan laba rugi single step, tetapi laporan ini menggunakan banyak persamaan untuk menentukan
keseluruan perhitungan laba rugi .Laporan laba rugi multiple step memecah pendapatan operasional dan biaya
operasional juga pendapatan non-operasional dan biaya non-operasional. Laporan laba rugi ini memisahkan
pendapatan dan pengeluaran yang terkait langsung dengan operasi bisnis dari yang tidak terkait langsung dengan
operasinya.

2. Laporan perubahan modal atau ekuitas merupakan laporan keuangan yang secara sistematis
menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan yang diakibatkan operasi perusahaan dan
transaksi dengan pemilik pada satu periode akuntansi tertentu. Tujuan pembuatannya adalah agar
perusahaan dapat menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam
periode tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu untuk dianut.

3. Laporan neraca adalah suatu laporan keuangan yang didalamnya terdapat beberapa informasi
mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode.
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena dalam laporan ini terdapat segala
informasi terkait siapa pemegang saham dari suatu perusahaan, siapa kreditur yang ada, peraturan pemerintah
yang ada, dan berbagai kebijakan lainnya.

4. Laporan arus kas biasasnya bersii data terkait arus keluar masuknya uang perusahaan dalam periode
tertentu. Sedangkan tujuan laporan ini untuk mengetahui perputaran keuangan selama periode
akuntansi tertentu. Terdapat 3 aktivitas dalam laporan arus kas: aktifitas operasi, ktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.

3. Apakah CALK adalah laporan keuangan?


Calk bukan bagian dari jenis laporan keuangan melainkan penjelasan dari laporan keuangan. Jadi
hanya ada 4 jenis laporan keuangan karena calk hanya berupa penjelasan informasi dari laporan
keuangan tersebut
 Calk merupakan bagian dari seluruh laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suat pos yang disajikan dalam laporan realisasi
anggaran dan neraca. Adapun tujuan dari CALK yaitu agar laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen perusahaan dapat dipertanggung jawabkan ke pemilik perusahaan.
4. Mengapa laporan arus kas pening dan harus dibuat ? apakah dapat mengetahui tentang finansial
distress dari laporan arus kas ?
 Kenapa arus kas pentng ? Karena berfungsi sebagai laporan yang menunjukkan arus masuk dan
keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi, arus kas bisa membantu Anda mengontrol
kondisi keuangan secara rutin, juga mengetahui secara pasti sumber pemasukan dan
pengeluaran perusahaan.
 Financial distress adalah peristiwa penurunan kinerja keuangan perusahaan secara terus menerus dalam
jangka waktu tertentu. Bagi perusahaan, financial distress adalah salah satu kondisi penyebab
kebangkrutan paling sering.
 Nilai rasio arus kas yang tinggi menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya kondisi financial
distress bagi perusahaan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah nilai rasio arus kas maka
kemungkinan terjadinya kondisi financial distress bagi perusahaan semakin tinggi.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan financial distress bagi perusahaan.


 Penjualan tidak mencapai target.
 Manajemen arus kas yang buruk.
 Produk yang tidak terjual.
 Perputaran karyawan yang tinggi.
 Biaya yang melebihi anggaran.
 Penyalahgunaan aset.

5. Perbedaan PSAK IFRS


Sumber PSAK No.1 (Revisi IAS1, Presentation of Financial Statements
1998) Penyajian
Laporan keuangan
Neraca Memerlukan Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar, hanya
penyajian aset bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan
lancar maupun untuk item tertentu
aset tidak lancar
kecuali untuk
industri tertentu
seperti bank.
Laporan Kinerja Laporan laba rugi Laporan laba rugi komprehensif
Keuangan
Laporan Laba/Rugi Sama seperti Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus
IFRS. Tetapi ada disajikan dengan memilih salah satu dari dua format.
perbedaan rincian
pada item yang
disajikan pada
laporan
pendapatan yang
diterima di awal.
Laporan Arus Kas (Format Sama dengan Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya:
dan Metode) IFRS tetapi dalam menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung
beberapa entitas
harus
menggunakan
metode langsung.
Pos Luar Biasa Item pos luar biasa Di dalam IFRS dilarang menggunakan pos luar biasa.
masih harus
dilaporkan.

Penyajian Keuntungan Diakui adanya Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan
dan Kerugian yang Diakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan
(Pendapatan dan kerugian yang perubahan ekuitas pemegang saham
Komprehensif Lainnya) disajikan dalam
laporan perubahan
ekuitas pemegang
saham
Hasil Presentasi Secara khusus Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham
Perusahaan Asosiasi tidak memerlukan sesudah pajak
penunjukkan hasil
saham sesudah
pajak
Pengungkapan Signifikan Pengungkapan Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva,
Tentang Asosiasi yang kurang kewajiban, pendapatan, dan hasil.
dibandingkan
dengan IFRS.
Informasi yang
signifikan aktiva,
kewajiban,
pendapatan, dan
hasil yang tidak
diperlukan.
Tanggung Jawab laporan Manajemen Tidak diatur
Keuangan
Komponen Laporan Neraca, laporan Laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi
Keuangan laba-rugi, laporan
arus kas.

 Harga bahan baku melambung tinggi

 Terdapat berbagai cara untuk melakukan pengujian bahwa suatu perusahaan mengalami financial
distress (Platt dan Platt, 2006) seperti: 1. Adanya pemberhentian tenaga kerja atau tidak melakukan
pembayaran dividen. 2. Interest coverage ratio. 3. Arus kas yang lebih kecil dari utang jangka panjang saat
ini.

6. Aktivitas apa saja yang termasuk dalam laporan arus kas ?


 Ada tiga aktivitas yang terdapat dalam arus kas :
Aktivitas operasional
Aliran kas dari aktivitas operasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang berkaitan dengan kegiatan yang
meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk dalam kegiatan investasi dan pendanaan.

Aktivitas operasi biasanya melibatkan produksi dan pengiriman barang serta penyerahan jasa.

Aliran kas dari aktivitas operasi biasanya merupakan pengaruh terhadap kas transaksi dan kejadian lain yang
dimasukkan dalam penentuan laba.

Aktivitas investasi

Aliran kas dari kegiatan investasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang berkaitan dengan aktivitas
yang meliputi:

 pemberian dan pelunasan pinjaman


 perolehan dan penjualan instrumen utang atau ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan aset produktif lainnya.
Yaitu aset yang dipelihara atau digunakan dalam produksi barang atau jasa oleh badan usaha, selain material
yang menjadi bagian dari persediaan badan usaha.

Aktivitas pendaan

Aliran kas dari kegiatan pendanaan adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang berkaitan dengan kegiatan
yang meliputi:

 pemerolehan dana dari pemilik.


 pemberian imbalan (return on)
 kembalian (return off) investasinya;
 peminjaman uang dan pembayaran jumlah yang dipinjam
 penyelesaian utang tersebut dengan cara lain
 pemerolehan dan pembayaran sumber dana lain yang diperoleh dari kreditur atas kredit jangka panjang.

7. Apa perbedaan IFRS (International Financial Reporting Standards) dan SAK-ETAP (Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik )? Bagaimana perbedaan laporan keuangannya?
 Untuk mengelola dan melakukan proses akuntansi seperti yang dijelaskan di atas bukanlah hal mudah,
apalagi untuk Anda yang tidak memiliki dasar akuntansi.

8. Apa perbedaan teori akuntansi positif dan teori akuntansi normative ?


 Tujuan utama teori akuntansi adalah memberikan suatu dasar prediksi dan penjelasan tentang perilaku
dan kejadian akuntansi. Teori normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai
sedangkan teori positif (descriptive theory) berupaya menemukan hubungan-hubungan yang sebenarnya
terjadi
 Teori akuntansi positif juga menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman,
dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi
kondisi tertentu di masa mendatang.
 Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris yang memaksimalkan keuntungan (baik investor,
manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih metode akuntansi yang ada. Blaug (1992) menjelaskan
bahwa teori positif berkepentingan dengan masalah fakta sedangkan teori normative berkepentingan
dengan masalah nilai.
9. Prisnsip revenue recognition dan contoh kasus : bagaimana pengakuan pendapatan usaha k onstruksi,
cicilan, dan usaha dagang ?
 Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memastikan bahwa pendapatan diakui
pada saat Direalisasi atau bisa direalisasi dan dihasilkan. Pendapatan bisa direalisasi jika barang dan
jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang).
 Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana sebuah transaksi harus diakui
sebagai pendapatan perusahaan. Sedangkan pengukuran pendapatan adalah berapa besar
jumlah pendapatan yang seharusnya diakui dari setiap transaksi yang terjadi pada suatu periode
tertentu.
 Adapun berikut ini pemahaman untuk Anda dalam contoh soal pengakuan pendapatan dalam metode

persentase penyelesaian kontrak kontruksi sebagai pengukuran pendapatan serta biayanya.

 Berikut ini adalah contoh soal pengakuan pendapatan, PT Cahaya Gedung yang mempunyai kontrak

untuk membangun sebuah klinik dengan harga Rp1.000.000.000 dengan total perkiraan biaya

Rp700.000.000. Kesepakatan ini terjadi atas kontrak yang dimulai pada bulan Agustus 2018 sampai

Desember 2020 dengan rincian sebagai berikut :

 Keterangan:
Keterangan 2018 2019 2020
Biaya yg dikeluarkan 200.000.000 400.000.000 750.000.000
Perkiraan biaya 300.000.000 200.000.000 0
Kemajuan tagihan 350.000.000 400.000.000 200.000.000
Kas yang dibayarkan 300.000.000 450.000.000 250.000.000

Cara Perhitungan Pengakuan Pendapatan Dalam Metode Persentase Penyelesaian

Sebagai perhitungan persentase dalam penyelesaian pendapatan kontrak konstruksi dapat diketahui dengan langkah

sebagai berikut ini :

Keterangam 2018 2019 2020


HargA KONTRAK 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Perkiraan biaya 300.000.000 200.000.000 0
Biaya yag dikeluarkan 200.000.000 400.000.000 750.000.000
Perkiraan laba kotor 500.000.000 150.000.000 250.000.000
Persentasi penyelesaian 29 % 57% 100%

Rumus Perhitungan :

• Perkiraan Laba Kotor = Harga Kontrak – (Biaya Yang Dikeluarkan + Perkiraan Biaya)

• Persentase Penyelesaian = Biaya Yang Dikeluarkan / Total Perkiraan Biaya

Contoh Jurnal Pengakuan Pendapatan Perusahaan Kontraktor


Sehingga dalam contoh jurnal akuntansi perusahaan kontraktor yang dicatat ke dalam pembayaran cicilan kas. Baik yang

telah dibayarkan atau mencatat penagihan biaya yang dibayarkan kepada perusahaan, yaitu dengan jurnal akuntansi

perusahaan jasa kontruksi sebagai berikut:

• Jurnal Pengakuan Pendapatan – Pencatatan Tagihan Biaya

Kontruksi dalam proses 200.000.000


Kas 200.000.000
Jurnal Pengakuan Pendapatan – Mengakui Adanya Suatu Piutang Kontrak:
Piutang usaha 500.000.000
Konstruksi dalam proses 500.000.000
Jurnal Pengakuan Pendapatan – Penerimaan Pendapatan Atas Tagihan:
Kas 500.000.000
Piutang usaha 500.000.000

10. Apa itu matching concept?


 Matching concept adalah gagasan menyatukan biaya dengan manfaat secara bersama-sama dalam laporan
keuangan untuk periode yang sama. Akuntansi akrual di mana manfaat (pendapatan) disandingkan dengan
biaya (beban) untuk menghasilkan manfaat itu.

11. Jelaskan pembebanan dalam matching concept beserta contoh realnya !

Konsep akuntansi standar selanjutnya adalah dalam penetapan beban dan pendapatan perusahaan hanya diakui
dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasikan.
Perhitungan laba rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam jangka waktu yang
tertentu atau periode tertentu.
Harga Perolehan (Cost)
Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan
barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp10.000.000.
Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar
Rp1.200.000.
Maka, harga perolehan menjadi Rp11.200.000 (Rp.10.000.000 + Rp1.200.000). Nilai inilah yang dicatat dalam
akuntansi.
Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam
pertukaran.

12. Kasus matching concept : bagaimana pembebaban long profit advertisement ?


13. Bagaimana pencacatan matching concept contoh kasusnya !
14. Metode revenue recognition dan penjelasan rincinya !
15. Apakah SFAC ada yg tidak berlaku ?
 Iya ada SFAC no.3 , krna diganti SFAC no.6
16. 10 elemen laporan keuangan dan pengertiannya !
Ada 10 elemen utama laporan keuangan (Efraim Ferdinan Giri: 1993) yaitu :
 1. Aktiva ( assets )
 Yaitu manfaat ekonomik yang mungkin dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan tertentu di masa yang akan
datang, sebagai hasil kejadian masa lalu.
 2. Kewajiban ( liabilities )
 Yaitu manfaat ekonomik yang mungkin dikorbankan dimasa yang akan datang yang ti mbul dari kewajiban kini
suatu perusahaan untuk mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada perusahaan lain, sebagai hasil
kejadian atau transaksi masa lalu.
 3. Ekuitas ( equity )
 Yaitu kepentingan residu terhadap aktiva suatu entitas yang dihasilkan dari pengurangan aktiva dengan
kewajiban.
 4. Investasi
 Yaitu kenaikan dalam aktiva bersih perusahaan tertentu yang dihasilkan dari transfer sesuatu yang memiliki
nilai dari perusahaan lain kepada perusahaan, untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikan.
 5. Distribusi
 Yaitu penurunan dalam aktiva bersih suatu perusahaan tertentu yang dihasilkan dari transfer aktiva,
penyerahan jasa atau terjadinya kewajiban kepada pemilik.
 6. Penghasilan komprehensif
 Yaitu perubahan dalam ekuitas ( aktiva bersih ) suatu entitas selama periode tertentu yang dihasilkan dari
transaksi atau kegiatan dengan pihak bukan pemilik.
 7. Pendapatan
 Yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban suatu perusahaan ( atau kombinasi
keduanya ) selama periode tertentu yang timbul disebabkan oleh kegiatan produksi barang, pengiriman barang,
penyerahan jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan pokok perusahaan.
 8. Biaya
 Yaitu aliran keluar atau penurunan aktiva atau terjadinya kewajiban suatu perusahaan ( atau ko mbinasi
keduanya ) selama periode yang timbul disebabkan oleh kegiatan produksi barang, pengiriman barang,
penyerahan jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan pokok perusahaan.
 9. Keuntungan
 Yaitu kenaikan dalam ekuitas dari kegiatan atau transaksi perusahaan yang terjadi secara insindental atau dari
semua kegiatan atau kejadian dan kondisi lain yang mempengaruhi ekuitas selama periode waktu tertentu,
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
 10. Kerugian
 Yaitu penurunan dalam ekuitas dari kegiatan atau transaksi perusahaan yang terjadi secara insindental atau
dari semua kegiatan atau kejadian dan kondisi lain yang mempengaruhi ekuitas selama periode waktu tertentu,
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

17. Contoh kasus perbedaan revenue dan gains !: usaha bisokop, kafetariia, parking, dll
Jadi, revenue dapat diartikan sebagai laba bersih dari kegiatan berbisnis dalam suatu periode tertentu.
Sedangkan income atau profit merupakan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Jika revenue mengacu pada pendapatan yang berhasil diterima oleh perusahaan, income lebih cenderung ke
jumlah keuntungan bersihnya
18. Pengecualian dalam revenue recognition dan contoh kasusnya untuk setiap pengecualian !
19. apa yang kamu tentang akuntansi keuangan ?
Akuntansi keuangan adalah proses penyusunan laporan keuangan yang digunakan perusahaan untuk
menunjukkan kinerja dan posisi keuangannya kepada orang-orang di luar perusahaan, termasuk investor,
kreditur, pemasok, dan pelanggan. Pada dasarnya, jurusan akuntansi akan mempelajari cara pencatatan
laporan keuangan, memeriksa, dan memberi penilaian atas informasi keuangan. Meliputi pengumpulan,
penganalisisan, pencetakan dan penyusunan laporan-laporan keuangan beserta penafsirannya.
20. apa yang menjadi dasar atau yg menjadi acuan sehingga dapat dikatakan menghasilkan laporan
keuangan ?
21. apa apa saja SFAC(Statement of financial accounting concept/ pernyataan konsep akuntansi keuangan)
?
Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan (SFAC) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) yang mencakup konsep pelaporan keuangan yang luas. FASB adalah organisasi
yang menetapkan aturan dan pedoman akuntansi yang membentuk Prinsip Akuntansi yang Diterima
Umum (GAAP).

22. pengertian dan tujuan akuntansi !


 Akuntansi adalah proses atau aktivitas mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasikan, mengolah dan
menyajikan data tentang informasi keuangan suatu organisasi atau perusahaan untuk memudahkan dalam
melihat kondisi keuangan dan memudahkan untuk mengambil keputusan yang tepat.
 Tujuan utama akuntansi adalah untuk menghasilkan atau menyajikan informasi ekonomi dari suatu
kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
23. kasus tentang jurnal penyesuaian !

24. karakteristik kualitatif laporan keuangan !

Terdapat empat karakter kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
Penjelasan detil dari empat karakter kualitatif pokok tersebut adalah sebagai berikut:
 Kualitas Pertama: Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat
dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.

Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh
pemakai tertentu.

 Kualitas Kedua: Relevan


Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegas kan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya,
informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan
kemampuan organisasi dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi
yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya,
tentang bagaimana struktur keuangan organisasi diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang
direncanakan.
Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi
keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran
dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan organisasi untuk memenuhi komitmennya ketika
jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit.
Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan
informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan
kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.

Kualitas Ketiga: Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi
tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan,
mungkin tidak tepat bagi Organisasi untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin
tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

Azas Penyajian Jujur. Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca
harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban dan ekuitas
organisasi pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.

Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yangdianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya
digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan
yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau
menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut.
Dalam kasus tertentu, pengukuran dampak keuangan dari suatu pos sangat tidak pasti sehingga organisasi pada
umumnya tidak mengakuinya dalam laporan keuangan. Misalnya, meskipun dalam kegiatan usahanya organisa si dapat
menghasilkan goodwill, tetapi lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara andal.

Namun, dalam kasus lain, pengakuan suatu pos tertentu tetap dianggap relevan dengan mengungkapkan risiko
kesalahan sehubungan dengan pengakuan dan pengukurannya.

Kualitas Keempat: Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan organisasi antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan lapo ran keuangan
antar organisasi untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus
dilakukan secara konsisten untuk organisasi tersebut, antar periode organisasi yang sama dan untuk organisasi yang
berbeda.

Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi
tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan
akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah organisasi dari satu periode ke
periode dan dalam organisasi yang berbeda.

Ketaatan pada standar akuntansikeuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan
olehorganisasi, membantu pencapaian daya banding.

Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragamansemata-mata dan tidak seharusnya menjadi
hambatan dalam memperkenalkanstandar akuntansi keuangan yang lebih baik. organisasi tidak perlu
meneruskankebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansidan keandalan. Organisasi
juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakanakuntansi kalau ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.

Berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode,
maka organisasi perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai