TUGAS KELOMPOK 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN
Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu
laba (atau rugi) bersih. Pertanyaannya adalah apakah laporan laba rugi itu? Laporan laba
rugi adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan. Karena
ini yang menjadi acuan terkait kondisi finansial yang terjadi di saat itu. Tak hanya itu,
laporan ini juga harus dibuat sedetail mungkin jika perusahaan tersebut adalah perusahaan
besar atau multinasional. Hal ini bertujuan jika ketika dilakukan evaluasi, keterangan
datanya lebih menyeluruh dan bisa dipertanggungjawabkan.
Laporan laba rugi dapat dibuat pada periode satu bulan, satu tahun, berdasarkan konsep
perbandingan (matching concept) yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara
pendapatan dan beban yang terkait. Konsep ini diterapkan dengan memadankan beban dan
pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjadinya beban tersebut. Selain itu, pada laporan
laba rugi juga disajikan tentang perbandingan antara pendapatan dengan baban perusahaan.
Artinya, laba terjadi jika pendapatan perusahaan tersebut lebih besar dari beban yang
dikeluarkan, sebaliknya jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatan maka perusahaan
tersebut dapat dikatakan rugi
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan
tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung
oleh perusahaan. Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan
perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada
akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial
perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi
untuk langkah kebijakan selanjutnya.
Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara
lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada perusahaan yang nantinya akan
dijadikan sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.
Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik.
Jika ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena
bisa jadi kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.
1. Pendapatan / Penjualan
Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa,
ditampilkan di bagian paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang
terkait dengan pembuatan barang yang dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa
perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total.
3. Laba kotor
Laba Kotor dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok
Penjualan) dari Pendapatan Penjualan.
6. EBITDA
Meskipun tidak ada di semua laporan laba rugi, EBITDA adalah akronim dari istilah
Bahasa Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization
atau Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan
mengurangi biaya SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.
9. Bunga
Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai
item baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan
antara EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.
Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk
pelaporan laba rugi perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak
pemangku kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan laba rugi multiple
step adalah seperti di bawah ini :
akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di
bulan atau tahun tertentu.
Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa
mengetahui secara jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa
dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi nanti.
Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu
data-data laba rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang
bisa dijadikan tolak ukur perkembangan atau sebaliknya.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi