Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI KEUANGAN

LAPORAN LABA RUGI & INFORMASI YANG BERHUBUNGAN


AKUNTANSI KEUANGAN
Dosen pengampu : Ni Putu Trisna Windika Pratiwi,SE,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok V

Ni Wayan Limalini ( 2302022932 )


Ni Ketut Evi Lestari (2302022939)
I Nyoman Gede Sukarata (2302022941)
Dewa Ayu Dewi Pebbriari (2302022968)

2A AKUNTANSI PAGI

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FALKULTAS EKONOMI BISNIS & PARIWISATA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2023/2024

BAB I

PEMBAHASAN

1. LAPORAN LABA RUGI


1. Definisi Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi merupakan suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan. informasi hasil usaha
perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi
tertentu. Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan
unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Laporan Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan
dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yaitu dengan melihat atau memperhatikan selisih antara
pendapatan (revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau
kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode. tertentu. Pengkategorian perusahaan di katakan
laba atau rugi adalah sebagai berikut;

Jika pendapatan (revenues) (lebih besar) daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti
perusahaan memperoleh laba..

Jika pendapatan (revenues) (lebih kecil) daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti
perusahaan menderita kerugian.

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan. Ini juga menunjukkan apakah suatu perusahaan memperoleh untung atau rugi selama
periode tertentu.

1. Fungsi dan Manfaat Laporan Laba Rugi

Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba rugi, yakni:

Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang
didapat oleh perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan tetap
bisa menghadapi persaingan.
Mengembangkan perusahaan. Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-
pengeluaran yang efektif dan tidak.
Menilai risiko. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah
meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.
Tolok ukur perusahaan, memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan
pesaing di pasar.
Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan
menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang
dipilih tidak cocok.
Profil Perusahaan. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih perusahaan
dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya.

1. Unsur Penting dalam Laporan Laba Rugi

Unsur-unsur tersebut mencakup pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (profit), dan
kerugian (loss).

1. Pendapatan (revenue)

Unsur ini mencerminkan peningkatan aset atau aliran masuk yang dihasilkan oleh perusahaan melalui
kegiatan operasionalnya. Nilai pendapatan diperoleh dari total pendapatan kotor perusahaan yang
dikurangi dengan diskon, retur, dan tunjangan lainnya.

2. Beban (expenses)

Unsur ini menggambarkan pengeluaran atau pemakaian aset yang menyebabkan timbulnya kewajiban
dalam periode tertentu. Beban ini bisa timbul akibat pengiriman barang, produksi, atau kegiatan
operasional lainnya.

3. Keuntungan (profit)

Unsur ini muncul ketika terjadi peningkatan ekuitas sebagai akibat dari transaksi perusahaan atau
pendapatan atau investasi yang diperoleh dari pemilik perusahaan.

4. Kerugian (loss)

Sementara itu, unsur kerugian terjadi ketika terjadi penurunan ekuitas akibat dari transaksi atau beban
yang dialami oleh perusahaan serta pengurangan bagi pemilik perusahaan.

1. FORMAT LAPORAN LABA RUGI

Dalam penyusunan laporan laba rugi terdapat dua format yang umum digunakan oleh perusahaan, yaitu:

1. Single Step

Pada format laporan laba rugi single step, semua pendapatan dan keuntungan perusahaan serta yang
termasuk ke dalam kegiatan operasi ditempatkan di awal laporan laba rugi. Kemudian, diikuti dengan
beban dan kerugian yang termasuk dalam kategori operasi. Nantinya, selisih antara total pendapatan
dengan keuntungan dan total beban, serta kerugian menghasilkan laba operasi.

Format-Laporan-Laba-Rugi-Single-Step

1. Multiple Step

Dalam laporan laba rugi multiple step ini susunannya memisahkan antara transaksi operasi dengan non-
operasi, serta membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan. Saat laba operasional
terungkap, maka dapat terlihat perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas tidak biasa (insidentil).
Contoh laporan laba rugi multiple step seperti di bawah ini:

Format-Laporan-Laba-Rugi-multi-Step
1. PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA
Pelaporan pos-pos tidak biasa dalam laporan laba-rugi merupakan hal yang substansial. Dibutuhkan
praktek pelaporan laba yang konsisten dan dapat dibandingkan untuk menghindari Informasi
promosional yang dilaporkan Perusahaan

Pos Pos tidak biasa pada umumnya dibagi menjadi 6 kategori:

1. Operasi yang dihentikan

Operasi dihentikan adalah komponen dalam perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual, operasi
yang dihentikan terjadi apabila terjadi

a. Perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang berjalan

b. Tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen setelah transaksi pelepasan.

Pelaporan pos-pos tidak biasa dalam laporan laba-rugi merupakan hal yang substansial.

1. Pos-pos luar biasa

Pos-pos luar biasa merupakan pos-pos material yang jarang muncul. Pos luar biasa menunjukan jumlah
laba atau rugi yang timbul dari hal-hal luar biasa. Dalam menjalankan suatu perusahaan kadang
memperoleh keuntungan kadang justru memperoleh kerugian di luar usaha pokoknya. Keuntungan atau
kerugian seperti itu terjadinya tidak berulang-ulang dalam arti jarang terjadi, misalnya rugi karena
kebakaran, koreksi pajak tahun lalu. Sehingga untuk dapat diakui sebagai pos luar biasa suatu transaksi
atau ke jadian harus memenuhi dua kriteria berikut:

a. Tidak sering terjadi

b. Tidak berhubungan dengan usaha normal perusahaan atau bersifat tidak biasa

Untuk klarifikasi lebih lanjut, keuntungan dan kerugian berikut tidak termasuk kedalam pos-pos luar biasa.

a. Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilease kepada pihak lain, biaya riset
dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak berwujud lainnya.

b. Keuntungan dan kerugian dari pertukaran atau translasi valuta asing, termasuk yang berhubungan
dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar

c. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis.


d. Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan property, pabrik, atau peralatan yang
dipakai dalam operasi.

e. Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting.

f. Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.

1. Keuntungan dan kerugian tidak biasa

Pos-pos seperti penghapusan persediaan serta keuntungan dan kerugian dari fluktuasi valuta asing tidak
dianggap sebagai pos luar biasa. Jadi pos-pos ini ada kalanya disajikan bersama dengan pendapatan dan
beban normal yang berulang. Jika jumlahnya tidak material, maka pos pos ini digabungkan dengan pos-
pos lainnya dalam laporan laba-rugi. Jika jumlahnya material, maka pos-pos ini harus diungkapkan
secara terpisah tetapi disajikan diataslaba rugi sebelum pos luar biasa.

1. Perubahan prinsip akuntansi

Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan harga persediaan dari FIFO
ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari metode presentase
penyelesaian menjadi metode selesainya kontrak.

1. Perubahan Estimasi

Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:

1. periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu;

2. periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.

Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas, atau terkait
dengan suatu pos ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah
tercatat pos aset, liabilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.

1. Koreksi kesalahan

Entitas mengoreksi kesalahan material periode sebelumnya secara retrospektif pada laporan keuangan
lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya kesalahan dengan:
1. menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode sebelumnya yang disajikan dimana kesalahan
terjadi, atau.
2. jika kesalahan terjadi sebelum periode sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset,
laibilitas, dan ckuitas untuk periode sebelumnya sajian paling awal.

1. LABA PER LEMBAR SAHAM ( EPS )

Laba per Lembar Saham merupakan rasio yang menunjukkan laba untuk setiap saham. Laba per Lembar
Saham menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham.

Menurut Windi Novianti dan Reza Pazzila Hakim (2018) “Profitabilitas perusahaan merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang dapat menarik minat investor untuk
menanamkan dananya”. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan
yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa
diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan

Laba per Lembar Saham menurut (Emma Lilianti : 2018) sebagai berikut:

“EPS merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan suatu manajemen dalam hal mencapai keuntungan
bagi para pemegang saham. EPS menunjukkan kamampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
untuk tiap lembar sahamnya atau gambaran mengenai sejumlah rupiah yang akan diperoleh oleh investor
dari setiap jumlah saham yang dimilikinya.”

Menurut Kasmir (2012:207) Earning Per Share (EPS) merupakan:

“Rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham “

Menurut Yuyun Yuliani et al (2014) Laba per Lembar Saham (EPS) sebagai berikut:

“Laba per lembar saham (EPS) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Laba per
lembar saham (EPS) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham
(EPS) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi
para pemilik saham dalam perusahaan.”

Berdasarkan pengertian Laba per Lembar Saham (EPS) diatas dapat disimpulkan bahwa Laba per
Lembar Saham merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan suatu manajemen bagi para pemegang
saham atas jumlah saham yang dimilikinya.
1. LAPORAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Ekuitas pemegang saham mengacu pada klaim pemilik atas aset perusahaan setelah utangnya dilunasi. Ia
juga dikenal sebagai modal saham , dan memiliki dua komponen. Yang pertama adalah uang yang
diinvestasikan dalam perusahaan melalui saham biasa atau saham preferen dan investasi lain yang
dilakukan setelah pembayaran awal. Yang kedua adalah laba ditahan, yang mencakup laba bersih yang
selama bertahun-tahun belum dibagikan kepada pemegang saham.

Ekuitas pemegang saham juga dapat dihitung dengan mengambil total aset perusahaan dikurangi total
liabilitas. Akun tersebut menunjukkan apa yang dilakukan perusahaan dengan investasi modal dan
keuntungan yang diperoleh selama periode tersebut.

1. Memahami Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham bisa negatif atau positif. Ekuitas pemegang saham negatif berarti pemegang
saham tidak akan mempunyai apa-apa lagi ketika asetnya dilikuidasi dan digunakan untuk membayar
seluruh hutangnya. Sebaliknya ekuitas pemegang saham yang positif menunjukkan bahwa aset
perusahaan telah berkembang melebihi total liabilitas, artinya perusahaan mempunyai cukup aset untuk
memenuhi setiap liabilitas yang mungkin timbul.

Investor mewaspadai perusahaan dengan ekuitas pemegang saham negatif karena perusahaan tersebut
dianggap berisiko untuk berinvestasi, dan pemegang saham mungkin tidak mendapatkan laba atas
investasinya jika kondisi tersebut terus berlanjut. Misalnya, jika aset dilikuidasi dalam situasi ekuitas
pemegang saham negatif, seluruh aset tidak akan cukup untuk membayar seluruh utangnya, dan
pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa. Ekuitas pemegang saham dapat membantu
membandingkan jumlah total yang diinvestasikan di perusahaan versus pengembalian yang dihasilkan
perusahaan selama periode tertentu.

1. Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham merupakan hak pemilik pada saat harta dilikuidasi dan hutang dilunasi. Itu
dapat dihitung menggunakan dua rumus berikut:

Rumus 1:
Ekuitas Pemegang Saham = Total Aset – Total Kewajiban

Rumus di atas dikenal sebagai persamaan dasar akuntansi dan relatif mudah digunakan. Ambil jumlah
seluruh aset di neraca dan kurangi nilai seluruh kewajiban. Total aset adalah total aset lancar, seperti surat
berharga dan pembayaran di muka, dan aset jangka panjang, seperti mesin dan perlengkapan. Jumlah
liabilitas diperoleh dengan menjumlahkan liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Rumus 2:

Ekuitas Pemegang Saham = Modal Saham + Laba Ditahan – Saham Treasury

Metode modal saham kadang-kadang dikenal sebagai persamaan investor. Rumus di atas menjumlahkan
laba ditahan bisnis dan modal saham serta mengurangi saham treasuri. Laba ditahan merupakan
penjumlahan dari laba kumulatif perusahaan setelah membayar dividen, dan muncul di bagian ekuitas
pemegang saham di neraca.

1. Pengembalian Ekuitas

Pengembalian ekuitas adalah ukuran yang digunakan analis untuk menentukan seberapa efektif suatu
perusahaan menggunakan ekuitas untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini diperoleh dengan mengambil
laba bersih usaha dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Pendapatan bersih adalah total pendapatan
dikurangi biaya dan pajak yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu.

1. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIVE

Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang sangat penting bagi berbagai pihak yang
berkepentingan dengan sebuah entitas, karena melalui laporan ini mereka dapat meramalkan arus kas
entitas tersebut di masa depan. Ramalan yang akurat tentang arus kas masa depan perusahaan akan
membantu berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut untuk:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan

Dengan cara membandingkan pendapatan yang diperoleh dan beban yang dikeluarkan perusahaan
selama periode tertentu dengan periode lainnya, lalu membandingkan dengan perusahaan lain selama
periode yang sama.
1. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan perusahaan Kinerja di masa lalu
cenderung menjadi pola kinerja di masa depan, sehingga potensi terjadinya hasil yang sama dapat
dijadikan dasar untuk membuat ramalan tentang kinerja di masa depan.
2. Membantu menilai risiko (ketidakpastian) Dengan melihat dan membandingkan berbagai komponen
dalam laporan laba rugi komprehensif dapat diperoleh informasi tentang hubungan di antara
berbagai komponen. tersebut di masa lalu. Jadi, dapat diprediksi hubungan antarkomponen dalam
laporan laba rugi tersebut di masa mendatang.
1. Tujuan Penyusunan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Suatu laporan tentunya disusun dengan suatu tujuan. Adapun tujuan penyusunan laporan rugi
komprehensif adalah memberikan informasi tentang kinerja keuangan entitas pada periode tertentu yang
berguna untuk menghitung atau menganalisis profitabilitas, efisiensi, laba atas investasi, laba per saham,
dan tentu saja perkiraan tentang arus kas entitas.

1. Fungsi Laporan Laba Rugi Komprehensif

Seperti penjelasan sebelumnya, fungsi laporan untung rugi komprehensif adalah membantu membuat
proyeksi masa depan tentang keuntungan yang akan diperoleh, nilai investasi yang dikeluarkan, serta nilai
aset kredit. Di samping itu, laporan ini juga memiliki fungsi lain di antaranya:

1. Investasi

Dengan adanya laporan untung rugi komprehensif, investor mampu mengumpulkan berita terkait
prediksi laba dan arus kas masa depan, serta dapat digunakan sebagai acuan menentukan harga jual
saham sekaligus dividen yang dimiliki perusahaan di masa mendatang.

2. Pinjaman Modal

Laporan ini juga memiliki fungsi sebagai pinjaman modal. Anda dapat dengan mudah mendapatkan
pinjaman dari kreditur. Mereka akan melihat bahwa Anda mampu membayar pokok dan bunga sehingga
tidak ada situasi kredit macet.

3. Manajemen Perusahaan

Manajemen suatu perusahaan bisa mengukur seberapa sukses perusahaan tersebut melalui laporan ini,
apakah telah mencapai tujuan yang telah ditentukan atau belum.
1. Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan laba rugi memiliki berbagai elemen penentu yang mempengaruhi hasilnya seperti pada konsep
laba lainnya. Terdapat tiga elemen penting yaitu penghasilan, beban, dan komponen pendapatan
komprehensif. Berikut penjelasan mengenai ketiga elemen laporan laba rugi komprehensif tersebut.

1. Penghasilan

Pendapatan mampu menyebabkan adanya peningkatan manfaat ekonomi selama periode waktu tertentu.
Hal ini ditandai dengan peningkatan kekayaan bersih (ekuitas) dalam bentuk penambahan aset dan
penurunan hutang sebagai akibat dari bisnis perusahaan, bukan pemilik modal perusahaan.

2. Beban

Beban mengakibatkan penurunan manfaat ekonomi selama periode waktu tertentu, sehingga
mengakibatkan penurunan aset bersih (ekuitas) dan peningkatan beban utang. Namun, utang itu tidak
berasal dari nilai kontribusi modal pemilik perusahaan.

3. Komponen Pendapatan Komprehensif

Komponen pendapatan komprehensif lain berasal dari berbagai pos pendapatan dan beban yang tidak
diakui dalam laporan laba rugi. Komponen ini terdiri dari:

Perubahan selisih revaluasi aset tetap dan aset tidak berwujud.


Keuntungan dan kerugian dari penjabaran laporan keuangan serta dari entitas asing.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari revaluasi aset keuangan yang diklasifikasikan untuk
dijual kembali.
Bagian efektif dari laba rugi instrumen lindung nilai dalam hal lindung nilai arus kas
perusahaan Anda.

1. Cara Membuat Laporan Laba Rugi Komprehensif

Terdapat dua bentuk laporan laba rugi, yaitu laporan tunggal dan laporan ganda. Setiap bisnis bisa
memilih untuk menyajikan salah satu di antara keduanya.
Sesuai namanya, laporan tunggal berarti hanya terdapat satu laporan saja, yaitu laba rugi komprehensif.
Sedangkan laporan ganda terdiri dari laporan untung rugi saat ini dan laporan untung rugi berdasarkan
pendapatan yang bersifat komprehensif.

Cara membuat laporan untung rugi komprehensif menurut Pengantar Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) mensyaratkan beberapa pos minimum untuk disajikan dalam laporan bentuk tunggal, yaitu:

1. Pendapatan
2. Biaya keuangan
3. Bagian dari laporan laba rugi dari entitas sosial
4. Beban pajak
5. Jumlah untung dan rugi setelah dikurangi beban pajak
6. Hasil untung atau rugi
7. Komponen pendapatan komprehensif lain menurut sifatnya
8. Pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura
9. Total semua laba rugi komprehensif

1. Perbedaan Laporan Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi Komprehensif

Perbedaan laporan untung rugi dan laporan untung rugi komprehensif adalah sebagai berikut. Laporan
untung rugi adalah jumlah pendapatan dikurangi biaya tidak termasuk komponen lain dari pendapatan
komprehensif. Sedangkan laporan untung rugi komprehensif mencakup laporan untung rugi dan
komponen lain dari pendapatan komprehensif.
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Laporan Laba Rugi atau yang biasa dikenal dengan (income statements) dalam Bahasa
Inggris, merupakan suatu laporan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi
perusahaan dalam periode kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi
memanfaatkan laporan laba rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi,
maupun kelayakan kredit. Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian
diperlukan para investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi
baik jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan
datang. Investor maupun kreditor dapat memanfaatkan informasi yang terdapat di dalam
laporan laba rugi untuk:

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap


pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat
mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan dapat membandingkannya dengan
perusahaan pesaingnya.

2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan Informasi keuangan


perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari
perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami
kesalahan.

2.2 Saran

Pelaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan. Jadi di perlukan laporan laba
rugi yang akurat bagi pemegang saham.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/7942155/AKUNTANSI_KEUANGAN_MENENGAH_I

http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/laporan-laba-rugi.html

http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/07/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai