Kelompok 3:
Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Masyarakat bisnis dan investasi
menggunakan laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan
kredit. Laporan ini menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditor
memprediksikan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Laporan laba rugi membantu pengguna memprediksikan arus kas masa depan dengan
berbagai cara. Misalnya, para investor dan kreditor menggunakan informasi laporan laba rugi
untuk:
Oleh karena laba neto merupakan estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, maka
pengguna laporan laba rugi harus menyadari batasan tertentu terkait dengan informasi tersebut.
Beberapa batasan tersebut mencakup:
1. Perusahaan menghilangkan pos dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur
secara andal
Paktik terkini melarang pengakuan pos tertentu dari penentuan laba rugi meskipun
dampak dari pos ini mungkin dapat memengaruhi kinerja perusahaan. Misalnya, sebuah
perusahaan mungkin tidak mencatat keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
atas efek investasi tertentu dalam laba rugi jika tidak ada ketidakpastian yang akan
direalisasi atas perubahan nilai tersebut. Selain itu, semakin banyak perusahaan, seperti
L'Oreal (FRA) dan Daimler AG (DEU), mengalami kenaikan nilai perusahaan karena
pengakuan merek, layanan pelanggan, dan kualitas produk. Saat ini, belum terdapat
kerangka dasar umum untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis-jenis nilai.
2. Jumlah laba rugi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
Satu perusahaan mungkin menyusutkan aset tetap secara cepat; perusahaan lain
memilih penyusutan garis lurus. Dengan asumsi semua faktor adalah sama, perusahaan
pertama akan melaporkan laba yang lebih rendah.
3. Pengukuran laba melibatkan penilaian
Misalnya, satu perusahaan dengan itikad baik akan dapat mengestimasikan umur
manfaat aset menjadi 20 tahun, sementara perusahaan lain mengestimasikan umur
manfaat aset yang sama selama 15 tahun. Demikian pula, beberapa perusahaan
mungkin membuat estimasi optimis tentang biaya garansi dan penghapusan piutang tak
tertagih, yang akan menghasilkan beban yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi.
Merupakan hal umum bagi perusahaan untuk menyajikan beberapa atau semua bagian
dan jumlah total dalam laporan laba rugi sebagai berikut.
Laba Bruto
Laba bruto dihitung dengan mengurangi beban pokok penjualan dari pendapatan
penjualan neto. Pengungkapan pendapatan penjualan neto berguna karena melaporkan
pendapatan rutin sebagai pos yang terpisah. Perusahaan mengungkapkan pendapatan tidak
biasa atau insidental sebagai pendapatan dan beban lainnya. Dengan demikian, analis akan
lebih mudah memahami dan menilai trend pendapatan dari operasi yang dilanjutkan.
Demikian pula, pelaporan laba bruto yang memberikan informasi untuk mengevaluasi
dan memprediksi laba masa depan. Pembaca laporan mungkin mempelajari trend laba bruto
untuk memahami bagaimana tekanan kompetitif yang memengaruhi laba bruto.
Perusahaan menentukan laba dari operasi dengan mengurangi beban penjualan dan
administrasi sebagaimana pendapatan dan beban lainnya dari laba bruto. Laba dari operasi
menyoroti pos-pos yang memengaruhi aktivitas bisnis rutin. Oleh karena itu, laba dari operasi
merupakan ukuran yang sering digunakan oleh para analis untuk membantu memprediksi
jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Klasifikasi Beban
Keuntungan dari metode sifat beban (nature-of-expense method) adalah bahwa hal itu
mudah diterapkan karena tidak memerlukan alokasi beban untuk fungsi yang berbeda. Bagi
perusahaan manufaktur yang harus mengalokasikan biaya ke produk yang dihasilkan, dengan
menggunakan pendekatan sifat beban memungkinkan perusahaan untuk melaporkan beban
tanpa membuat alokasi yang tidak logis.
Perubahan akuntansi sering terjadi dalam praktik karena peristiwa atau kondisi penting
sedang dalam perselisihan atau bersifat tidak pasti pada tanggal pelaporan. Salah satu jenis
perubahan akuntansi terjadi ketika perusahaan mengadopsi prinsip akuntansi yang berbeda.
Perubahan prinsip akuntansi (changes in accounting principle) mencakup perubahan metode
penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata, atau perubahan akuntansi untuk
kontrak konstruksi dari persentase penyelesaian menjadi metode penyelesaian kontrak.
Selain laporan laba rugi komprehensif, perusahaan juga diwajibkan untuk menyajikan
laporan perubahan ekuitas (statement of changes in equity). Ekuitas umumnya terdiri dari
modal saham-biasa, premi saham-biasa, saldo laba, dan saldo akumulasi penghasilan
komprehensif lain. Laporan ini menyajikan perubahan setiap akun ekuitas dan total ekuitas
untuk periode tersebut. Pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas adalah sebagai
berikut.
1. Laba rugi komprehensif untuk periode tersebut.
2. Kontribusi (penerbitan saham) dan distribusi (dividen) kepada pemilik.
3. Rekonsiliasi jumlah tercatat masing-masing komponen ekuitas dari awal hingga akhir
periode.