Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Akuntansi Intermediate

Kelas : Akuntansi 2022C

Kelompok 3:

1. Vanda Sherlita Ardelia (22080694098)


2. Ardi Tauladan Triatmaja (22080694100)
3. Ayu Devi Yanti (22080694104)
4. Marta Niska Sari (22080694106)
5. Aprilia Yunike Puspitasari (22080694125)
6. Maudy Mei Lanasari (22080694131)

RESUME LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT

A. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Masyarakat bisnis dan investasi
menggunakan laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan
kredit. Laporan ini menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditor
memprediksikan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

Kegunaan Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi membantu pengguna memprediksikan arus kas masa depan dengan
berbagai cara. Misalnya, para investor dan kreditor menggunakan informasi laporan laba rugi
untuk:

1. Mengevaluasi kinerja perusahaan sebelumnya


Memeriksa pendapatan dan beban menunjukkan bagaimana perusahaan bekerja dan
memungkinkan perbandingan Perusahaan kinerja perusahaan dengan pesaingnya.
Misalnya, seorang analis menggunakan sebelumnya data laba rugi yang disediakan oleh
Hyundai (KOR) untuk membandingkan kinerjanya dengan Toyota (JPN).
2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
Informasi tentang kinerja sebelumnya dapat membantu menentukan trend penting yang,
jika berlanjut, dapat memberikan informasi tentang kinerja masa depan. Misalnya,
General Electric (GE) (AS) suatu kali melaporkan peningkatan pendapatan yang
konsisten. Jelas bahwa keberhasilan di masa lalu tidak dapat menjamin kesuksesan di
masa depan. Namun, analis dapat memprediksikan pendapatan, laba, dan arus kas di
masa depan dengan lebih baik, jika terdapat hubungan yang masuk akal antara kinerja
masa lalu dan masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan
Informasi tentang berbagai komponen laba rugi-pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian-menyoroti hubungan di antara komponen tersebut. Laporan laba rugi juga
membantu menilai risiko tidak tercapainya tingkat arus kas tertentu di masa depan.
Misalnya, para investor dan kreditor sering kali memisahkan kinerja operasi Siemens
AG (DEU) dari operasi yang dihentikan karena Siemens terutama memperoleh
pendapatan dan kas melalui kegiatan operasinya. Oleh karena itu, hasil dari operasi
yang dilanjutkan sangat signifikan dalam memprediksi kinerja masa depan
dibandingkan hasil dari operasi yang dihentikan.

Batasan Laporan Laba Rugi

Oleh karena laba neto merupakan estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, maka
pengguna laporan laba rugi harus menyadari batasan tertentu terkait dengan informasi tersebut.
Beberapa batasan tersebut mencakup:

1. Perusahaan menghilangkan pos dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur
secara andal
Paktik terkini melarang pengakuan pos tertentu dari penentuan laba rugi meskipun
dampak dari pos ini mungkin dapat memengaruhi kinerja perusahaan. Misalnya, sebuah
perusahaan mungkin tidak mencatat keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
atas efek investasi tertentu dalam laba rugi jika tidak ada ketidakpastian yang akan
direalisasi atas perubahan nilai tersebut. Selain itu, semakin banyak perusahaan, seperti
L'Oreal (FRA) dan Daimler AG (DEU), mengalami kenaikan nilai perusahaan karena
pengakuan merek, layanan pelanggan, dan kualitas produk. Saat ini, belum terdapat
kerangka dasar umum untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis-jenis nilai.
2. Jumlah laba rugi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
Satu perusahaan mungkin menyusutkan aset tetap secara cepat; perusahaan lain
memilih penyusutan garis lurus. Dengan asumsi semua faktor adalah sama, perusahaan
pertama akan melaporkan laba yang lebih rendah.
3. Pengukuran laba melibatkan penilaian
Misalnya, satu perusahaan dengan itikad baik akan dapat mengestimasikan umur
manfaat aset menjadi 20 tahun, sementara perusahaan lain mengestimasikan umur
manfaat aset yang sama selama 15 tahun. Demikian pula, beberapa perusahaan
mungkin membuat estimasi optimis tentang biaya garansi dan penghapusan piutang tak
tertagih, yang akan menghasilkan beban yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi.

B. Format Laporan Laba Rugi

Unsur Laporan Laba Rugi

PENGHASILAN (INCOME). Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi


dalam bentuk arus masuk atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemegang saham.
BEBAN (EXPENSES). Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada pemegang saham.

Komponen Menengah Laporan Laba Rugi

Merupakan hal umum bagi perusahaan untuk menyajikan beberapa atau semua bagian
dan jumlah total dalam laporan laba rugi sebagai berikut.

1. Bagian Penjualan atau Pendapatan


Menyajikan penjualan, diskon, penyisihan, imbal hasil, dan informasi terkait lainnya.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan jumlah neto dari pendapatan penjualan.
2. Bagian Beban Pokok Penjualan.
Menunjukkan beban pokok penjualan untuk menghasilkan penjualan.
Laba Bruto. Pendapatan dikurangi beban pokok penjualan.
3. Beban Penjualan.
Melaporkan beban yang diakibatkan dari upaya perusahaan untuk menghasilkan
penjualan.
4. Beban Administrasi atau Umum.
Melaporkan beban administrasi umum.
5. Pendapatan dan Beban Lain.
Mencakup sebagian besar transaksi yang tidak memenuhi kategori pendapatan dan
beban seperti yang dijelaskan di atas. Pos-pos seperti keuntungan dan kerugian atas
penjualan aset tetap, penurunan nilai aset, dan beban restrukturisasi, dilaporkan dalam
bagian ini. Selain itu, pendapatan seperti pendapatan sewa, pendapatan dividen,
pendapatan bunga juga sering kali dilaporkan.
Laba dari Operasi. Hasil keuangan perusahaan dari operasi normal.
6. Biaya Keuangan.
Suatu pos terpisah yang mengidentifikasi biaya pendanaan perusahaan, yang
selanjutnya disebut sebagai beban bunga.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan. Total laba sebelum pajak penghasilan.
7. Pajak Penghasilan.
Bagian pendek yang melaporkan pajak yang dikenakan pada laba sebelum pajak
penghasilan.
Laba dari Operasi yang Dilanjutkan. Hasil perusahaan sebelum keuntungan atau
kerugian dari operasi dihentikan. Jika perusahaan tidak memiliki keuntungan atau
kerugian dari operasi dihentikan, maka bagian ini tidak dilaporkan dan jumlah pada
bagian ini merupakan laba neto.
8. Operasi Dihentikan.
Keuntungan dan kerugian akibat penghentian komponen perusahaan.
Laba Neto. Hasil neto dari kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu.
9. Kepentingan Nonpengendali.
Menyajikan alokasi laba neto kepada pemegang saham utama dan kepentingan
nonpengendali (disebut juga dengan hak minoritas).
10. Laba Per Saham. Jumlah per lembar saham atas laba yang dilaporkan.
Contoh Format Laporan Laba Rugi:

C. Pelaporan Dalam Laporan Laba Rugi

Laba Bruto

Laba bruto dihitung dengan mengurangi beban pokok penjualan dari pendapatan
penjualan neto. Pengungkapan pendapatan penjualan neto berguna karena melaporkan
pendapatan rutin sebagai pos yang terpisah. Perusahaan mengungkapkan pendapatan tidak
biasa atau insidental sebagai pendapatan dan beban lainnya. Dengan demikian, analis akan
lebih mudah memahami dan menilai trend pendapatan dari operasi yang dilanjutkan.

Demikian pula, pelaporan laba bruto yang memberikan informasi untuk mengevaluasi
dan memprediksi laba masa depan. Pembaca laporan mungkin mempelajari trend laba bruto
untuk memahami bagaimana tekanan kompetitif yang memengaruhi laba bruto.

Laba dari Operasi

Perusahaan menentukan laba dari operasi dengan mengurangi beban penjualan dan
administrasi sebagaimana pendapatan dan beban lainnya dari laba bruto. Laba dari operasi
menyoroti pos-pos yang memengaruhi aktivitas bisnis rutin. Oleh karena itu, laba dari operasi
merupakan ukuran yang sering digunakan oleh para analis untuk membantu memprediksi
jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

Klasifikasi Beban

Perusahaan diharuskan untuk menyajikan analisis beban yang diklasifikasikan


berdasarkan sifatnya (misalnya biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung
yang dikeluarkan, beban pengiriman, beban iklan, imbalan kerja, beban penyusutan, dan beban
amortisasi) atau berdasarkan fungsinya (misalnya beban pokok penjualan, beban penjualan,
dan beban administrasi).

Keuntungan dari metode sifat beban (nature-of-expense method) adalah bahwa hal itu
mudah diterapkan karena tidak memerlukan alokasi beban untuk fungsi yang berbeda. Bagi
perusahaan manufaktur yang harus mengalokasikan biaya ke produk yang dihasilkan, dengan
menggunakan pendekatan sifat beban memungkinkan perusahaan untuk melaporkan beban
tanpa membuat alokasi yang tidak logis.

Namun demikian, metode fungsi beban (function-of-expense method) sering dipandang


sebagai metode yang lebih relevan karena metode ini mengidentifikasi pemicu biaya utama
dari perusahaan sehingga membantu pengguna dalam menilai apakah jumlah tersebut sesuai
dengan pendapatan yang diperoleh. Seperti yang ditunjukkan, keterbatasan metode ini adalah
alokasi biaya ke berbagai macam fungsi mungkin tidak logis sehingga klasifikasi beban dapat
menyesatkan.

D. Isu Pelaporan Lainnya

Perubahan Akuntansi dan Kesalahan

Perubahan prinsip akuntansi, perubahan estimasi, dan koreksi kesalahan memerlukan


ketentuan pelaporan yang unik.

Perubahan Prinsip Akuntansi

Perubahan akuntansi sering terjadi dalam praktik karena peristiwa atau kondisi penting
sedang dalam perselisihan atau bersifat tidak pasti pada tanggal pelaporan. Salah satu jenis
perubahan akuntansi terjadi ketika perusahaan mengadopsi prinsip akuntansi yang berbeda.
Perubahan prinsip akuntansi (changes in accounting principle) mencakup perubahan metode
penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata, atau perubahan akuntansi untuk
kontrak konstruksi dari persentase penyelesaian menjadi metode penyelesaian kontrak.

Perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan membuat penyesuaian


retrospektif terhadap laporan keuangan. Penyesuaian tersebut menyajikan kembali laporan
tahun-tahun sebelumnya secara konsisten dengan prinsip yang baru diadopsi. Perusahaan
mencatat dampak kumulatif dengan adanya perubahan untuk periode sebelumnya sebagai
penyesuaian awal saldo laba tahun yang disajikan.

Laporan Perubahan Ekuitas

Selain laporan laba rugi komprehensif, perusahaan juga diwajibkan untuk menyajikan
laporan perubahan ekuitas (statement of changes in equity). Ekuitas umumnya terdiri dari
modal saham-biasa, premi saham-biasa, saldo laba, dan saldo akumulasi penghasilan
komprehensif lain. Laporan ini menyajikan perubahan setiap akun ekuitas dan total ekuitas
untuk periode tersebut. Pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas adalah sebagai
berikut.
1. Laba rugi komprehensif untuk periode tersebut.
2. Kontribusi (penerbitan saham) dan distribusi (dividen) kepada pemilik.
3. Rekonsiliasi jumlah tercatat masing-masing komponen ekuitas dari awal hingga akhir
periode.

Contoh Laporan Perubahan Ekuitas:

Contoh Penyajian Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain Pada Laporan Posisi


Keuangan:

Anda mungkin juga menyukai