Menyesuaikan Akun
5. Objek Penyesuaian
Penyesuaian tidak lain mengubah atau memindahkan suatu jumlah rupiah dari akun
yang satu ke akun yang lain. Agar pemindahkan terjadi, diperlukan jurnal yang
dinamkan jurnal penyesuaian (adjusting entries). Sebelum disesuaikan, daftar saldo akun
belum siap untuk disusun menjadi statemen keuangan. Hal ini disebabkan saldo-saldo
tertentu tidak menggambarkan keadaan senyatanya. Akun yang biasanya memerlukan
penyesuaian adalah:
a. Perlengkapan/persediaan bahan habis pakai dan semacamnya yang masih
terpakai.
b. Persediaan barang dagang yang telah terjual dan tersisa (untuk perusahaan
dagang)
c. Depresiasi fasilitas fisik (aset tetap berwujud)
d. Taksiran rugi piutang tak tertagih
e. Taksiran pajak penghasilan
f. Pengeluaran yang belum menjadi biaya
g. Biaya yang pengeluaran/pembayarannya belum terjadi
h. Penerimaan yang belum diakui sebagai pendapatan
i. Pendapatan yang pembayarannya belum diterima
Sebagai catatan: butir f dan h disebut sebagai pos-pos transitoris (deferrals) sementara
butir g dan I disebut pos-pos antisipasi (accruals).
Pasangan Akun
Penyesuaian sama halnya dengan pencatatan transaksi sehari-hari yakni selalu
melibatkan setidaknya dua akun. Juga karena penyesuaian pada umumnya adalah
menetapkan atau mengukur pendapatan dan biaya secara tepat, maka setiap
penyesuaian selalu menyangkut akun pendapatan atau biaya. Berikut ini adalah
pasangan akun dalam penyensuaian:
No Butir penyesuaian Contoh pasangan Akun-Akun Penyesuaian
a Bahan Habis Pakai Perlengkapan Biaya Perlengkapan, Pemakaian Perlengkapan
Persediaan Barang Dagangan
Pembelian
b Barang Dagangan Potongan Pembelian Harga Pokok Penjualan
Retur Pembelian
Biaya Pengangkutan Pembelian
Biaya Depresiasi Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin
c Depresiasi Amortisasi Paten Hak Paten
Deplesi Deposit Minyak Kekayaan Tambang Minyak
Kerugian Piutang, Biaya Kerugian Piutang Cadangan Kerugian Piutang, Cadangan
d Kerugian Piutang
Rugi Piutang Macet Penghapusan Piutang
e Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Utang Pajak Penghasilan
Asuransi (sewa) Dibayar di Muka,
f Pengeluaran belum menjadi biaya Biaya Asuransi (Sewa)
Porskot Asuransi (Sewa)
g Biaya belum melibatkan Pengeluaran Biaya Gaji Utang Gaji
h Penerimaan belum menjadi pendapatan Pendapatan Sewa Diterima di Muka Pendapatan Sewa
i Pendapatan belum melibatkan penerimaan Piutang Pendapatan (Sewa) Pendapatan Bunga (Sewa)
Akun mana yang harus disesuaiakn bergantung apakah suatu jumlah rupiah (biaya)
pada saat transaksi terjadi dicatat dalam akun aset atau biaya. Demikian juga, apakah
pada saat terjadi pendapatan, jumlah rupiah pendapatan dicatat sebagai
pendapatan atau sebagai utang.
6. Konsep dan contoh penyesuaian
a. Perlengkapan
Pada akun perlengkapan di daftar saldo 31 Desember 2019 (belum disesuaikan),
Perlengkapan memuat saldo Rp375.000, setelah dihitung secara fisik hanya tinggal
Rp75.000. Ini berarti pada saat membeli aset tersebut, perusahaan mencatat
sebagai berikut:
JURNAL UMUM J1
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019
Jan 1 Perlengkapan Rp 375.000,00
Kas Rp 375.000,00
(Membeli perlengkapan secara tunai)
c. Kerugian Piutang
Adakalanya, perusahaan harus menanggung kerugian akibat debitur yang tidak
membayar kewajibannya. Kerugian ini timbul dari pendapatan yang sudah diakui
pada periode berjalan. Oleh karena itu, untuk mengukur laba yang tepat,
selayaknya kalau rugi tersebut dibebankan dalam tahun terjadinya penjualan atau
pendapatan dan bukan dibebankan ke tahun berikutnya. Namun, karena rugi
tersebut belum terjadi, maka perusahaan menaksir rugi dan memperhitungkan rugi
tersebut sebagai biaya tahun sekarang. Maka, perusahaan akan membuat akun
Cadangan Kerugian Piutang (CKP), akun ini merupakan akun kontra dari Piutang
Usaha, sehingga selisihnya akan menunjukkan piutang usaha yang benar-benar
dapat direalisasi. Sebagai misal, kerugian piutang tahun 2019 ditentukan sebesar
2,5% dari penjualan bersih. Pada neraca saldo Penjualan bersih sebesar
Rp7.850.000.
JURNAL UMUM J1
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019
Des 31 Kerugian Piutang Rp 196.250,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 196.250,00
(Penyesuaian piutang tidak dapat ditagih)
Saldo Biaya sewa sebesar Rp1.200.000 menunjukkan jumlah biaya sewa yang sudah
digunakan/terpakai.
Jumlah bunga untuk tahun 2019 tetap Rp900.000, yaitu bunga dari 1 April-31
Desember sebesar Rp675.000 dan bunga dari 1 Januari-1 April sebesar
Rp225.000.
JURNAL UMUM J1
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019
Nop 1 Kas Rp 2.100.000,00
Pendapatan Sewa Rp 2.100.000,00
(Penerimaan sewa untuk jangka waktu 1 th)
31/12 So Rp350.000
31/12 So Rp1.750.000
JURNAL UMUM J1
Tanggal Judul Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019
Des 31 Piutang Pendapatan Bunga Rp 60.000,00
Pendapatan Bunga Rp 60.000,00
(Penyesuaian pendapatan bunga 4 bulan)
B. Kasus-Kasus Penyesuaian
Kasus 1
Berikut ini adalah data penyesuaian pada Perusahaan “Berdikari” pada tanggal 31
Desember 2019, untuk tiap informasi berikut (perusahaan menyusun laporan keuangan
mengikuti tahun fiscal yang berakhir 31 Desember):
a) Beban gaji untuk bulan Desember sebesar Rp 500.000 belum dicatat dan dibayar.
b) Pada tanggal 1 September diterima wesel sebesar Rp 12.000.000 dengan bunga
sebesar 15% per tahun. Terakhir membayar bunga pada 1 Desember 2019.
c) Pada tanggal 1 September diterima pendapatan Sewa untuk jangka waktu 6 bulan.
Pada saat diterimanya pendapatan ini, perusahaan mencatatnya dengan mengkredit
akun Pendapatan Sewa sebesar Rp 2.400.000.
d) Pada tanggal 31 Desember terdapat saldo perlengkapan sebesar Rp 1.500.000.
Setelah dilakukan perhitungan fisik, ternyata persediaan perlengkapan pada akhir
bulan hanya tersisa Rp 350.000.
e) Pada tanggal 1 Juli tahun ini dibeli peralatan seharga Rp 10.000.000. Perusahaan
menentukan penyusutan per tahun sebesar 5%.
f) Pada tanggal 1 Oktober telah dibayar premi asuransi untuk 6 bulan di muka sebesar
Rp 1.500.000. Transaksi ini dicatat dengan mendebit akun Biaya Asuransi.
g) Mulai tanggal 1 Nopember tahun ini, disewa sebuah ruangan toko untuk jangka waktu
satu tahun dengan tarif sewa Rp 1.500.000 Pada saat dilakukan pembayaran sewa
dilakukan dengan mendebit akun Sewa Dibayar di Muka.
h) Sebuah gedung yang harga perolehannya Rp 50.000.000 didepresiasi dengan tarif
5% per tahun. Gedung ini diperoleh pada 2 Januari tahun lalu.
i) Beban bunga untuk bulan Desember belum dibayar sebesar Rp 125.000
j) Pendapatan bunga atas investasi sebesar Rp 540.000 per tahun. Bunga ini diterima
setiap tanggal 1 April, 1 Juli, dan 1 Oktober. Dengan demikian penerimaan bunga
terakhir tanggal 1 Oktober.
Diminta:
Buatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2019!
Kasus 2
Joey Cuono memulai perusahaan konsultasinya, Cuono Company pada tanggal 1 Juni
2014, Berikut ini adalah Neraca Saldo pada tanggal 30 Juni 2019:
Cuono Campany
Neraca Saldo
30-Jun-19
Nonor Akun Keterangan Akun Debit Kredit
101 Kas $ 6.200
112 Piutang Usaha $ 6.000
126 Perlengkapan $ 2.000
130 Asuransi Dibayar di Muka $ 3.000
157 Peralatan $ 14.400
201 Utang Usaha $ 4.700
209 Pendapatan Jasa Diterima di Muka $ 4.000
311 Modal Saham-Saham Biasa $ 20.000
400 Pendapatan Jasa $ 7.900
726 Beban Gaji dan Upah $ 4.000
729 Beban Sewa $ 1.000
$ 36.600 $ 36.600
Selain akun-akun yang ada di neraca saldo, berikut ini akun-akun yang digunakan Cuono
Company:
158 Akumulasi Penyusutan Peralatan
212 Utang Gaji dan Upah
631 Beban Perlengkapan
711 Beban Penyusutan
722 Beban Asuransi
732 Beban Utilitas