Anda di halaman 1dari 7

ADJUSTING THE ACCOUNTS – CHAPTER 3

Financial Accounting IFRS Edition oleh Weygandt Kimmel Kieso

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pengantar Akuntansi 1”

Dosen : R. Wedi Rusmawan K, DR., S.E., M.Si., Ak, C.A

Disusun Oleh :

Anisha Fera Wati S (0119101174)

Kelas E / Absen 29

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA

2019
 ASUMSI PERIODE WAKTU (TIME PERIOD ASSUMPTION)
Adalah suatu asumsi dasar yang mengatakan bahwa setiap transaksi atau event – event
ekonomi harus dicatat menurut periode waktu yang telah ditentukan. Atau setiap entitas usaha
memiliki umur ekonomis yang terbagi atas waktu artifisial. Informasi akutansi dibutuhkan atas
dasar ketepatan waktu (timely basis) . Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi
beberapa periode akutansi , seperti bulanan (monthly) , tiga bulanan (quarterly), atau tahunan
( annualy)

 PENGERTIAN CASH BASIS VS ACCRUAL BASIS


Berdasarkan waktu pencatatan transaksi, pada akuntansi dikenal metode cash basis dan
accrual basis. Untuk memahami keduanya, kita harus memahami kedua istilah tersebut yaitu
sebagai berikut:
A. Cash basis
Adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat menerima
kas atau pada saat mengeluarkan kas. Pada cash basis, pendapatan dicatat pada saat
menerima kas, sedangkan biaya dicatat pada saat mengeluarkan kas. Sebagai contoh, pada
metode cash basis ini, pendapatan belum dicatat meskipun barang atau jasa sudah diberikan
kepada customer atau pelanggan. Pendapatan baru akan dicatat pada saat pembeli atau
pelanggan membayar sejumlah uang atau kas kepada pembeli. Pada praktik akuntansi
dewasa ini, metode cash basis jarang digunakan.
B. Accrual basis
Adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat terjadi,
meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas. Pada accrual basis, pendapatan
dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas belum diterima, sedangkan biaya dicatat
pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas.
Dengan demikian, pada metode accrual basis pendapatan dicatat pada saat terjadi
penjualan, meskipun kas belum diterima.

 FISKAL
Tahun Fiskal adalah fiscal year yaitu jangka waktu selama dua belas bulan berturut-turut
sebagai dasar penyelenggaraan dan penutupan buku dan suatu badan usaha untuk menetapkan
hasil usaha, keadaan keuangan, rencana kerja, dan anggaran; tahun ini tidak perlu bersamaan
waktunya dengan tahun kalender atau tahun takwim.
 CALENDER YEARS
Sebagian besar bisnis menggunakan tahun kalender (1 januari sampai desember 31) sebagai
periode akuntansi mereka.

 PENGAKUAN PENDAPATAN (REVENUE RECOGNITION)


Secara umum, pedoman untuk pengakuan pendapatan sangat luas. Prinsip pengakuan
pendapatan memberikan perusahaan pengetahuan bahwa mereka harus mengakui pendapatan (1)
pada saat pendapatan tersebut telah direalisasikan dan (2) pada saat telah diterima/didapatkan.
Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang benar melibatkan 3 syarat:
a. Pendapatan direalisasikan pada saat sebuah perusahaan melakukan pertukaran barang dan
jasa untuk mendapatkan cash.
b. Pendapatan dapat direalisasikan ketika aset yang diterima perusahaan dari pertukaran
(exchange) siap untuk ditukarkan menjadi sejumlah uang.
c. Pendapatan dihasilkan/didapatkan ketika sebuah perusahaan telah menyelesaikan apa yang
harus dia kerjakan untuk mendapatkan keuntungan, ketika earning process selesai.
Ada 4 transaksi pendapatan yang diakui berkenaan dengan prinsip ini:
1. Perusahaan mengakui pendapatan ata penjualan produk pada tanggal penjualan. Tanggal
ini biasanya diintepretasikan sebagai tanggal pengiriman produk ke pelanggan
2. Perusahaan mengakui pendapatan atas penyelesaian jasa, ketika jasa telah dilakukan dan
dapat ditagih.
3. Perusahaan mengakui pendapatan atas pemberian izin kepada pihak lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti.
4. Perusahaan mengakui pendapatan atas penjualan aset (disposal) selain produk pada tanggal
penjualan.

 PENGAKUAN BEBAN (EXPENSE RECOGNITION)


Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : sebagai aktiva (potensi jasa)
dan sebagai beban pendapatan (biaya). Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan
proses pemisahan cost. Oleh karena itu agar informasi yang dihasilkan akurat, bagian cost yang
telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai
aktiva (diakui sebagai biaya periode mendatang) harus dapat ditentukan dengan jelas. Ada dua
masalah yang muncul sehubungan dengan pemisahan cost tersebut yaitu:
1. Kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus dibebankan pada
pendapatan periode berjalan.
2. Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu ditangguhkan
pembebanannya.

Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya, apabila cost tersebut
memenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu :
a. Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikendalikan
perusahaan berasal dari transaksi masa lalu).
b. Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat
pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.
c. Besarnya manfaat dapat diukur.

 JURNAL PENYESUAIAN
Adalah jurnal yang berisi proses penyelarasan mengenai catatan atau fakta transaksi pada
akhir periode transaksi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan
data informasi penyesuaian yang sudah diajukan oleh pihak terkait kepada yang membuat
jurnal penyesuaian.
Ayat Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat sebagai bahan perubahan dalam jurnal
penyesuaian juga sebagai proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga
saldo mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya.
Fungsi jurnal penyesuaian mencakup beberapa informasi sebagai berikut :
a. Menentukan saldo akun buku besar pada akhir transaksi yang ada sehingga setiap perkiraan
sesuai atau riil, terutaama penentuan harta dan kewajiban yang harus disertakan jumlah
yang sebenarnya.
b. Menentukan jumlah hitungan setiap perkiraan yang sifatnya nominal, yakni pendapatan
dan beban yang sesuai dengan kenyataan transaksi.
 JENIS JURNAL PENYESUIAN
1. Jurnal penyesuaian beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
Beban dibayar dimuka adalah beban yang seharusnya dibayar disetiap bulan tetapi langsung
dibayarkan sekaligus setahun atau beberapa tahun. Jadi, ketika menemukan beban yang
seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang
dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).
2. Jurnal penyesuaian penyusutan (Depreciation)
Penyusutan peralatan harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau bisa jadi beban
penyusutan oleh perusahaan. Contohnya seperti kendaraan, bangunan dan benda fisik lainnya.
3. Jurnal Penyesuaian Beban Terhutang (Accrued Expense)
Suatu kewajiban yang berasal dari beban yang telah diakui atau telah terjadi di dalam
perusahaan tapi belum dibayar. Contoh kasusnya adalah gaji karyawan.
4. Jurnal Penyesuaian Pendapatan Belum Diterima (Accrued Revenue)
Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang sudah diperoleh tetapi masih belum diterima dan
belum dicatat dalam rekening-rekening. Oleh karena itu setiap periode harus dibuat
penyesuaian untuk mencatat pendapatan tersebut.
5. Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue)
Biasanya banyak yang masih bingung dengan istilah unearned revenues atau deferred
revenues. Di dalam bahasa Indonesia kedua istilah tersebut mengacu pada istilah pendapatan
diterima dimuka, yang artinya kalian menerima uang di muka sedangkan service atau barang
yang kalian perjual belikan belum diterima customer. Contohnya seperti pemesanan tiket
pesawat secara online. Oke, sekian pembahasan kali ini tentang jurnal penyesuaian.

 PENYESUIAN PENGAKUAN ACCRUALS


1. Pendapatan Akrual adalah pendapatan yang telah menjadi hak suatu entitas namun belum ada
penerimaan kas oleh entitas yang bersangkutan. Pada akhir periode akuntansi, pendapatan
tersebut perlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaian dilakukan dengan mendebitkan akun
piutang dan mengkreditkan akun pendapatan. Contoh dari pendapatan akrual ini adalah PNBP
yang telah ditetapkan oleh entitas namun belum dibayar oleh wajib bayar.
Ilustrasi transaksi:
Suatu entitas dari salah satu Kementerian telah menetapkan jumlah PNBP kepada suatu
wajib bayar sebesar Rp10.000.000, yang belum diterima pembayarannya sampai pada tanggal 31
Desember 2014. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Jurnal:
Akuntansi pemerintah pusat mencatat transaksi penyesuaian di atas dengan jurnal :
Piutang PNBP Rp10.000.000
Pendapatan PNBP Rp10.000.000
2. Beban akrual adalah beban yang telah menjadi kewajiban suatu entitas namun belum dilakukan
pembayaran atau pengeluaran kas dari kas Negara. Pada akhir periode akuntansi, beban
tersebut perlu disesuaikan dengan mendebit akun beban dan mengkredit akun utang. Contoh
dari beban ini adalah gaji yang belum dibayarkan dan masih terutang kepada pegawai di akhir
tahun.
Ilustrasi transaksi:
Pada akhir Desember, terdapat kekurangan pembayaran gaji pegawai berdasarkan
kenaikan pangkat yang belum dibayarkan dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember
2014 sebesar Rp1.500.000. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

Jurnal:
Penyesuaian beban gaji pada akhir tahun 2014:
Beban Gaji Rp1.500.000
Utang Gaji Rp1.500.000

 PENYESUIAN PENGAKUAN DEFFERALS


1. Pendapatan ditangguhkan (Deferal) adalah pendapatan yang telah diterima oleh entitas yang
bersangkutan namun barang/jasa atau prestasi yang harus diserahkan oleh entitas tersebut
belum selesai dilakukan pada periode berjalan. Akibat belum diserahkannya barang/jasa atau
prestasi tersebut oleh entitas, maka pengakuan pendapatannya ditangguhkan pada periode
berikutnya. Pendapatan ditangguhkan dikategorikan sebagai kewajiban/utang oleh suatu
entitas sampai entitas menyerahkan barang/jasa kepada pihak ketiga.
2. Beban dibayar dimuka (Deferal) adalah beban yang telah dibayar oleh entitas yang
bersangkutan namun barang/jasa atau prestasi yang diharapkan belum diterima oleh entitas
sampai akhir periode berjalan. Akibat belum diterimanya barang/jasa atau prestasi tersebut
oleh entitas, maka pengakuan bebannya ditangguhkan pada periode berikutnya. Beban Dibayar
Dimuka ini dikategorikan sebagai Aset Lancar sampai beban tersebut dapat diakui pada
periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai