Anda di halaman 1dari 27

Jurnal Penyesuaian: Konsep,

Pengertian, Contoh & Cara


Membuatnya

Manajemenkeuangan.net
Daftar Isi

1. Konsep dan Pengertian:


a. Konsep
b. Pengertian
2. Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian:
a. Beban Dibayar Di Muka (prepaid expenses)
b. Pendapatan diterima di muka (unearned revenue)
c. Piutang Pendapatan (Accrued Revenues)
d. Beban yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)
3. Tips Sederhana Membuat Penyesuaian:
a. Beban Dibayar Di Muka
b. Pendapatan diterima di muka
c. Akruan Pendapatan
d. Akruan Beban
e. Beban Penyusutan
f. Contoh pencatatan jurnal
4. Cara Membuat Penyesuaian dari Neraca Saldo
5. Studi Kasus – Microsoft Corporation
6. Kesimpulan

Manajemenkeuangan.net
1. Konsep dan Pengertian Jurnal Penyesuaian

Perhatikan penjelasan jurnal penyesuaian sewa diterima dimuka berikut ini:

Misalnya anda, perusahaan anda, atau kantor anda menyewa hosting dan domain untuk
website perusahaan atau pribadi.

Perusahaan penyedia hosting biasanya meminta pembayaran di muka untuk harga


berlangganan tiga bulan, 6 bulan, atau 12 bulan ke depan.

Kapan seharusnya perusahaan penyedia hosting MENCATAT pendapatan dari pelanggan


hosting?

Sebagaimana yang sudah kita pahami, bahwa pendapatan kadang dihasilkan pada saat kas
diterima dan BEBAN terjadi pada saat kas dikeluarkan.

Namun untuk transaksi seperti berlangganan hosting, pendapatan dihasilkan saat pelanggan
menggunakan paket hosting-nya, BUKAN saat kas diterima.

Oleh karena itu perlu pemutakhiran akun-akun tersebut di akhir periode. Pemutakhiran
pos-pos atau akun-akun tersebut di akhir periode disebut proses penyesuaian (adjusting
process).

Dan jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi
disebut JURNAL PENYESUAIAN.

Kebanyakan perusahaan harus mencatat pendapatan saat jasa atau barangnya diberikan
kepada pelanggan.

Dan beban saat manfaatnya di konsumsi yang dapat saja terjadi bukan pada saat kas
diterima atau dikeluarkan.

Bagi perusahaan penyedia hosting perlu membuat jurnal penyesuaian sewa diterima
dimuka, sedangkan untuk anda dan perusahaan yang menyewa hosting perlu membuat
jurnal penyesuaian sewa dibayar dimuka.

Jadi fungsi dan tujuan jurnal penyesuaian adalah untuk membuat penyesuaian terhadap
akun-akun tertentu.

Oleh karena itu, banyak perusahaan harus memutakhirkan catatan akuntansi untuk pos-pos
seperti pendapatan dan biaya dari penyewaan hosting di atas, sebelum mereka menyiapkan
Laporan Keuangannya.

Contoh lain adalah Jurnal penyesuaian beban iklan.

Biasanya biaya iklan dibayarkan di muka untuk beberapa waktu, misalnya 3 bulan, 6 bulan
atau satu tahun.

Nah, beban ini harus dicatat tiap bulan dengan menggunakan jurnal penyesuaian.

Manajemenkeuangan.net
Contoh lainnya adalah jurnal penyesuaian perlengkapan dan jurnal penyesuaian persediaan.

Bagaimana, tidak sulit kan?

***

a) Konsep Jurnal Penyesuaian

Ketika seorang pegawai bagian accounting menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi


bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi-bagi dalam periode waktu, misalnya
bulanan, triwulan, atau tahunan.

Dengan menggunakan konsep periode akuntansi (accounting period concept) pegawai


bagian accounting harus menentukan pada periode mana pendapatan dan beban
perusahaan seharusnya dilaporkan.

Untuk menentukan periode yang tepat ia mengacu pada prinsip akuntansi berterima umum
(PABU), yang dalam bahasa Inggris-nya disebut generally accepted accounting principles
(GAAP) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.

Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting)

Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting) pendapatan dicatat dalam
laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.

Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan. Kas
yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu.

Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini, disebut konsep
pengukuran pendapatan (revenue recognition concept).

Pada akuntansi berbasis akrual, beban dilaporkan pada periode yang sama dengan
pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.

Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan
menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat gaji
dibayarkan.

Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan
pendapatan tersebut pada periode yang sama disebut konsep pemadanan (matching
concept), atau prinsip pemadanan (matching principle).

Dengan memadankan pendapatan dengan bebannya, laba atau rugi bersih untuk periode
tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.

Manajemenkeuangan.net
Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting)

Meskipun PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual, beberapa


perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting).

Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi
pada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan.

Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji
dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan.

Laba bersih atau rugi bersih adalah selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan
pembayaran kas (beban).

Perusahaan jasa atau perusahaan dagang berskala kecil dapat menggunakan akuntansi
berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan utang.

Sebagai contoh, dokter, pengacara dan rumah makan sering menggunakan basis kas.

Bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan
yang disiapkan menggunakan basis akrual.

Namun, bagi kebanyakan perusahaan besar, akuntansi berbasis kas tidak akan
menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.

b) Pengertian Jurnal Penyesuaian

Pada paragraf kedua telah sedikit disinggung bahwa “Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang
digunakan untuk melakukan proses penyesuaian terhadap pos-pos di akhir periode
akuntansi“

Manajemenkeuangan.net
Mengapa perlu proses penyesuaian?

Begini penjelasannya….

Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapa dilaporkan tanpa
perubahan apa pun dalam laporan keuangan.

Sebagai contoh, saldo akun kas dan akun tanah biasanya adalah jumlah yang dilaporkan di
neraca.

Meskipun demikian, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar
memerlukan pemutakhiran (updating).

Sebagai contoh, saldo untuk beban dibayar di muka biasanya lebih catat karena penggunaan
aset ini tidak dicatat secara harian.

Saldo akun beban habis pakai (supplies) yang meliputi kertas, ballpoint, tinta printer dan
sejenisnya.

Biasanya mencerminkan biaya bahan habis pakai pada awal periode ditambah biaya beban
habis pakai yang dibeli selama periode tersebut.

Untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai harian akan memerlukan banyak ayat jurnal
dengan jumlah yang kecil-kecil.

Selain itu, jumlah nilai bahan habis pakai umumnya relatif lebih kecil dibandingkan aset
lainnya.

Sehingga manajer biasanya tidak memerlukan informasi harian mengenai bahan habis
pakai.

Analisis dan pemutakhiran akun-akun pada akhir periode sebelum laporan keuangan
disiapkan disebut proses penyesuaian (adjusting process).

Ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut ayat
jurnal penyesuaian (adjusting entries).

Jurnal akuntansi dibuat sebelum dibuat jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang
dipersiapkan untuk menutup siklus akuntansi dan mempersiapkan proses berikutnya.

Seluruh ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi paling tidak satu akun laba rugi dan satu
akun neraca.

Jadi, ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun
aset atau kewajiban.

Manajemenkeuangan.net
2. Jenis Akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian

Adakah cara mudah dan sederhana untuk mengetahui kapan ayat jurnal penyesuaian
diperlukan?

Ada caranya berikut…

Ada 2 kelompok jenis akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian, yaitu:

Pertama, adalah kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal,
yaitu beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan pendapatan diterima di muka
(unearned revenue).

Kelompok ini sering disebut sebagai pos tangguhan (deferral).

Kelompok kedua adalah kelompok yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di
belakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued
expenses).

Dan penjelasan mengenai kedua kelompok besar tersebut adalah sebagai berikut:

a) Beban Dibayar Di Muka (prepaid expenses)

Beban dibayar di muka disebut juga beban yang ditangguhkan (deferred expenses).

Pengertian Beban dibayar di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai aset karena
karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima.

Aset ini kemudian berubah menjadi beban dengan berlalunya waktu atau melalui operasi
normal usaha. Proses penyesuaiannya dengan menggunakan jurnal biaya dibayar di muka.

Bahan habis pakai dan asuransi dibayar di muka adalah dua contoh beban dibayar di muka
yang memerlukan jurnal penyesuaian asuransi dibayar dimuka pada akhir periode
akuntansi.

Contoh lain adalah iklan yang dibayar di muka dan bunga dibayar di muka.

Manajemenkeuangan.net
b) Pendapatan diterima di muka (unearned revenue)

Pendapatan diterima di muka disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deferred


revenue).

Pengertian pendapatan diterima di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai kewajiban
karena kasnya telah diterima di muka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada
pelanggan,

Kewajiban ini kemudian berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau
melalui operasi normal usaha.

Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka.

Contoh lain adalah uang kuliah yang diterima di muka oleh universitas, premi yang diterima
di muka oleh perusahaan asuransi, dan uang berlangganan majalah yang diterima di muka
oleh penerbit majalah.

“Beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka timbul dari transaksi yang
melibatkan penerimaan atau pembayaran kas”

Dalam hal ini, pencatatan beban atau pendapatan terkait, ditangguhkan sampai akhir
periode atau ke periode mendatang .

Dan bila diilustrasikan dengan sebuah gambar jenis penyesuaian Beban dibayar di muka
dan Pendapatan diterima di muka adalah seperti di bawah ini :

Manajemenkeuangan.net
Perhatikan contoh contoh jurnal penyesuaian perusahaan dagang

berikut ini :

PT Berkah Jaya membayar Rp. 1.200.000 untuk premi satu tahun polis asuransi pada
tanggal 1 Desember.

Pembayaran dicatat sebagai debit pada Asuransi Dibayar Di Muka dan Kredit pada Kas Rp
1.200.000.

Pada akhir Desember, premi asuransi yang telah terpakai sebagai beban asuransi hanya Rp.
100.000, yaitu Rp 1.200.000 dibagi 12 bulan.

Sedangkan sisa pencatatan beban asuransi Rp 1.100.000 akan ditunda sampai tahun
berikutnya.

Premi asuransi yang terpakai di Desember sebesar Rp 100.000 akan dicatat sebagai beban
asuransi pada akhir Desember menggunakan ayat JURNAL PENYESUAIAN perusahaan
dagang.

c) Piutang Pendapatan (Accrued Revenues)

Piutang Pendapatan disebut juga dengan akruan aset (accrued assets) atau akruan
pendapatan.

Pengertian Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tapi belum dicatat
di akun pendapatan.

Contohnya adalah imbalan atas jasa yang telah diberikan seorang pengacara, namun belum
ditagihkan ke kliennya pada akhir periode.

Manajemenkeuangan.net
Contoh lain meliputi piutang bunga atas pemberian pinjaman kepada pihak lain dan piutang
sewa atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.

d) Beban yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)

Beban yang masih harus dibayar disebut juga akruan kewajiban (accrued liabilities) atau
akruan beban.

Pengertian Beban yang Masih Harus Dibayar adalah beban yang telah terjadi, tapi belum
dicatat di akun beban.

Contohnya adalah UTANG GAJI pada karyawan pada akhir periode. Contoh lain adalah
utang bunga atas pinjaman bank dan utang pajak.

Dari pengertian dua akun piutang pendapatan dan beban yang harus dibayar, dapat ditarik
sebuah kesimpulan sederhana bahwa piutang pendapatan timbul dari pendapatan yang
belum dicatat, tapi telah dihasilkan.

Sedangkan beban yang masih harus dibayar timbul dari beban yang belum dicatat, tapi telah
terjadi.

Perhatikan ilustrasi berikut ini untuk menggambarkan proses penyesuaian Piutang


Pendapatan dan Beban yang masih harus dibayar :

Untuk me-review kembali pembahasan dari ke-empat jenis akun jurnal penyesuaian,
perhatikan contoh soal sederhana tentang jurnal penyesuaian berikut ini (coba dijawab dulu
ya, jangan langsung melihat jawabannya)

Contoh Soal dan Penyelesaian Jurnal Penyesuaian:

Manajemenkeuangan.net
Kelompokkan pos-pos berikut ini sebagai : (1) Beban dibayar di muka, (2) Pendapatan
diterima di muka, (3) Beban yang masih harus dibayar, (4) Piutang Pendapatan.

Gaji terutang, tapi belum dibayar

Sisa bahan habis pakai

Honor yang kasnya telah diterima tapi belum dihasilkan

Honor yang telah dihasilkan, tapi kasnya belum diterima

Coba dijawab dulu ya, dalam hati pun tak mengapa

Bila sudah dijawab, cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini :

Akruan Beban

Beban dibayar di muka

Pendapatan diterima di muka

Akruan pendapatan

Bagaimana, 100% benar kan? Mudah ya? Akuntansi sesungguhnya memang tidak sulit,
namun MENANTANG!

Pada contoh-contoh berikutnya, akan sajikan studi kasus mengenai cara cepat membuat
jurnal penyesuaian, stay tune terus ya….

Manajemenkeuangan.net
3. Tips Sederhana Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Konsep penyesuaian catatan akuntansi sebenarnya sudah diperkenalkan pada artikel:

Cara Cepat Membuat 2 Jurnal Pendapatan, Cocok untuk Anda yang Tidak Suka Kerja
Lambat

Dan [Studi Kasus] Aplikasi Jurnal Koreksi yang Terbukti Meningkatkan Efisiensi Siklus
Akuntansi

Namun, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, kami akan tetap
membahasnya secara berurut dan mendalam cara mengerjakan jurnal penyesuaian.

Simak tips sederhana berikut:

a) Jurnal Penyesuaian untuk Beban Dibayar Di Muka

Perhatikan contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa berikut ini:

Pada tanggal 10 Januari 2018 PT Berkah Jaya membeli bahan habis pakai (supplies) sebesar
Rp. 1.350.000.

Pada tanggal 31 Januari 2018 atau akhir bulan, PT Berkah Jaya menghitung sisa bahan habis
pakai yang telah digunakan.

Dan ternyata jumlah sisa bahan habis pakai sebesar Rp 550.000. Berarti jumlah bahan habis
pakai yang digunakan sebesar:

= Rp 1.350.000 – Rp 550.000 = Rp 800.000

Pada tanggal 25 Februari 2018, PT Berkah Jaya membeli kembali bahan habis pakai senilai
Rp 1.450.000.

Manajemenkeuangan.net
Transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa seperti
berikut ini:

Dari catatan buku besar di atas, saldo akun Bahan Habis Pakai per 25/2/2018 adalah
sebesar Rp 2.000.000. Diasumsikan saldo ini bertahan hingga tanggal 28 Februari 2018.

Sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan Februari dan masih ada sisa bahan
habis pakai yang belum terpakai.

Jika salah satu dari jumlah tersebut diketahui, maka yang satunya dapat dihitung.

Biasanya akan lebih mudah untuk menentukan biaya sisa bahan habis pakai pada akhir
bulan daripada mencatat penggunaanya secara harian.

Berikut contoh mengerjakan jurnal penyesuaian:

Diasumsikan pada tanggal 28 Februari 2018, jumlah sisa bahan habis pakai sebesar Rp
760.000.

Jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset ke akun beban adalah Rp 1.240.000 yag
dihitung sebagai berikut:

Bahan habis pakai yang tersedia selama Februari 2018 (saldo akun) = Rp 2.000.000

Sisa bahan habis pakai pada tanggal 28 Februari 2018 = Rp 760.000

Beban habis pakai yang digunakan (jumlah penyesuaian) =

= Rp 2.000.000 – Rp 760.000 = Rp 1.240.000

Seperti yang telah kita bahas di artikel tentang Cara Cepat Membuat Jurnal Akuntansi,
kenaikan dalam akun beban dicatat sebagai debit dan penurunan dalam akun aset dicatat
sebagai kredit.

Pada akhir bulan Februari 2018 akun Beban Habis Pakai seharusnya di-debit Rp 1.240.000.

Dan akun Bahan Habis Pakai di-kredit Rp 1.240.000 untuk mencatat pemakaian selama
bulan Februari.

Ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk Beban Habis Pakai dan Bahan Habis Pakai
adalah sebagai berikut:

Tanggal 28 Februari 2018:

(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 1.240.000

Manajemenkeuangan.net
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 1.240.000

Perhatikan akun T di atas, setelah penyesuaian dicatat dan diposting, akun Bahan Habis
Pakai memiliki saldo debit Rp 760.000. Saldo ini mencerminkan aset akan menjadi beban di
masa mendatang.

b) Jurnal Penyesuaian untuk Pendapatan diterima di muka

Perhatikan contoh saldo Akun Sewa diterima di muka PT Berkah Jaya tanggal 28 Februari
2018 berikut ini:

Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa 3 bulan pada tanggal 1 Februari untuk bulan
Februari, Maret, dan April.

Pada akhir bulan Februari, akun Sewa Diterima di Muka seharusnya naik (di-debit) sebesar
Rp 120.000dan akun Pendapatan Sewa seharusnya naik (di-kredit) Rp 120.000.

Nilai sebesar Rp 120.000 mencerminkan pendapatan sewa untuk satu bulan, yaitu hasil
perhitungan Rp 360.000 dibagi 3.

Ayat jurnal penyesuaian dan akun T adalah sebagai berikut:

(Debit) Sewa Diterima di Muka Rp 120.000

(Kredit) Pendapatan Sewa Rp 120.000

Setelah penyesuaian dicatat dan diposting, akun Sewa Diterima di Muka yang merupakan
Utang PT Berkah Jaya akan bersaldo kredit Rp 240.000.

Jumlah ini merupakan pendapatan tangguhan (defferal) yang akan menjadi pendapatan di
masa depan.

Akun Pendapatan Sewa memiliki saldo Rp 120.000, yaitu pendapatan untuk periode ini.

Manajemenkeuangan.net
Jika jurnal penyesuaian untuk sewa diterima di muka dan pendapatan sewa di atas tidak
dicatat.

Laporan keuangan yang disiapkan pada tanggal 28 Februari akan menjadi salah saji.

Dalam Laporan Laba Rugi, Pendapatan Sewa dan laba bersih akan kurang catat Rp 120.000.

Sedangkan di Neraca, Sewa Diterima di Muka akan lebih catat RP 120.000 dan Modal PT
Berkah Jaya akan kurang catat Rp 120.000.

Hal yang akan terjadi jika jurnal penyesuaian tersebut tidak dibuat adalah sebagai berikut:

c. Jurnal Penyesuaian Untuk Akruan Pendapatan

Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima.

Jadi, pada akhir periode akuntansi , ada pos pendapatan yang telah dihasilkan namun belum
dicatat.

Untuk kasus seperti ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan men-debit akun
Aset dan meng-kredit akun Pendapatan.

Misalnya, diasumsikan PT Berkah Jaya menandatangani perjanjian dengan perusahaan PT


Sukses Mulia Jaya pada tanggal 15 Maret 2018.

Dalam perjanjian disebutkan bahwa PT Berkah Jaya akan menyediakan jasa konsultasi
penyusunan dan implementasi SOP.

Sekaligus memberikan transfer knowledge untuk para karyawan PT Sukses Mulia Jaya.

Jasa yang disediakan akan ditagihkan tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp 20.000 per
jam.

Per 31 Maret 2018, PT Berkah Jaya telah memberikan 25 jam jasa konsultasi dan
pendampingan pada PT Sukses Mulia Jaya.

Manajemenkeuangan.net
Meskipun pendapatan Rp 500.000 (25 jam x Rp 20.000) akan difakturkan dan dibayarkan
di April 2018, PT Berkah Jaya telah mengakui pendapatan di bulan Maret 2018.

Ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk mencatat klaim terhadap pelanggan (piutang
usaha) dan pendapatan honor di bulan Maret 2018 adalah sebagai berikut:

(Debit) Piutang Usaha Rp 500.000

(Kredit) Pendapatan Kotor Rp 500.000

Jika penyesuaian atas piutang usaha (Rp 500.000) tidak dicatat, pendapatan Fee Konsultasi
dan laba Bersih akan kurang catat sebesar Rp 500.000 dalam Laporan laba Rugi.

Sementara di Neraca, Piutang Usaha dan Modal akan kurang catat sebesar Rp 500.000.

Hal yang akan terjadi jika jurnal penyesuaian tersebut tidak dibuat adalah sebagai berikut:

Catatan kecil:

Kasus junal penyesuaian #1:

Contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa, PT Darma Henwa Tbk merupakan perusahaan
di bidang jasa pertambangan.

Akruan pendapatan untuk PT Darma Henwa atas jasa yang belum ditagihkan diakui
berdasarkan persentase penyelesaian kontrak dengan pelanggan.

Kasus jurnal penyesuaian #2:

Manajemenkeuangan.net
Pada akhir tahun berjalan, pendapatan sebesar Rp 20.500.000 telah dihasilkan, tapi belum
ditagihkan ke klien.

Bagaimana ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat akruan pendapatan?

Solusi: contoh ayat jurnal transaksi di atas adalah sebagai berikut:

(Debit) Piutang Usaha = Rp 20.500.000

(Kredit) Pendapatan (Akruan Pendapatan) = Rp 20.500.000

d) Jurnal Penyesuaian untuk Akruan Beban

Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di
muka ini merupakan beban yang dtangguhkan (defferal). Jenis jasa lainnya dibayarsetelah
digunakan.

Contoh studi kasus akruan beban lengkap dengan langkah-langkah solusinya sudah saya
bahas di artikel Jurnal pembalik.

Mengambil contoh dari artikel tersebut, ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk mencatat
transaksi tanggal 31 Oktober 2017 adalah:

(Debit) Beban Gaji = Rp 250.000

(Kredit) Utang Gaji = Rp 250.000

Bagaimana akibatnya bila penyesuaian untuk gaji (Rp 250.000) tersebut tidak dibuat?

Dalam Laporan Laba Rugi, Beban Gaji akan kurang catat sebesar Rp 250.000, dan laba
bersih akan lebih catat sebesar Rp 250.000.

Di Neraca, Utang Gaji akan kurang catat sebesar Rp 250.000 dan modal akan lebih catat.

Hal yang akan terjadi jika jurnal penyesuaian tersebut tidak dibuat adalah sebagai berikut:

Manajemenkeuangan.net
e) Jurnal Penyesuaian untuk Beban Penyusutan

Pengertian Aset Tetap (fixed assets atau plan assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki
dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen dan memiliki masa kegunaan yang
panjang.

Sebenarnya, aset tetap merupakan jenis beban dibayar di muka jangka panjang.

Karena sifat dan masa manfaatnya yang panjang, aset ini dibahas terpisah dari beban
dibayar di muka lainnya, seperti bahan habis pakai dan asuransi dibayar di muka.

Contoh aset tetap adalah peralatan kantor seperti meja, kursi dan komputer yang digunakan
sama dengan bahan habis pakai, yaitu untuk menghasilkan pendapatan.

Namun tidak seperti bahan habis pakai, kita tidak dapat melihat secara kasat mata
terjadinya penurunan perlatan dalam hal kuantitas/fisik.

Seiring berjalannya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan


manfaat bagi penggunanya.

Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).

Semua aset tetap, kecuali TANAH akan kehilangan manfaatnya. Penurunan manfaat aset
yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban.

Tutorial video pendek berikut mudah-mudahan semakin membantu pemahaman. Selamat


menonton….

***

Meskipun demikian, penurunan dalam aset tetap sulit diukur. Karena alasan ini, sebagian
dari biaya aset tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatna.

Beban periodik ini disebut beban penyusutan (depreciation expense)

Manajemenkeuangan.net
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal penyesuaian
untuk penggunaan bahan habis pakai.

dikredit karena harga perolehan aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah
dicatat sejak pembeliannya biasanya dilaporkan di neraca.

Akun yang dikreditkan adalah akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).

Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau akun kontra aset
(contra asset accounts), karena akun tersebut dikurangkan dari akun aset pasangannya di
neraca.

Saldo normal akun kontra adalah kebalikan dari akun yang dikuranginya. Jadi saldo normal
Akumulasi Penyusutan adalah kredit.

Sebutan yang biasa digunakan untuk aset tetap dan akun Aset Kontra Terkait, berikut ini
beberapa contohnya:

(Aset Tetap) Tanah – (Aset Kontra) Tidak ada – tanah tidak disusutkan

(Aset Tetap) Gedung – (Aset Kontra) Akumulasi Penyusutan – Gedung

(Aset Tetap) Peralatan Kantor – (Aset Kontra) Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor

Contoh pencatatan jurnal penyesuaian:

Dan Perhatikan contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan PT Berkah Jaya
dalam ayat jurnal dan akun T.

Dalam contoh ini yang dijurnal adalah Peralatan Kantor. Estimasi besarnya penyusutan
untuk bulan Maret 2018 diasumsikan Rp 50.000.

Manajemenkeuangan.net
Dan Saldo awal akun Peralatan Kantor adalah Rp 1.800.000

(Debit) Beban Penyusutan = Rp 50.000

(Kredit) Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor = Rp. 50.000

Kenaikan Rp 50.000 dalam akun akumulasi penyusutan dikurangi dari biaya Rp 1.800.000
yang dicatat ada akun aset tetap terkait.

Selisih antara dua saldo adalah biaya Rp 1.750.000 yang belum disusutkan.

Jumlah sebesar Rp 1.750.000 disebut nilai buku aset (book value of the asset) atau nilai
buku bersih (net book value) yang disajikan di Neraca dengan urutan sebagai berikut:

= Peralatan Kantor – Dikurangi akumulasi penyusutan

= Rp 1.800.000 – Rp 50.000

= Rp 1.750.000

Perlu dicatat bahwa nilai pasar suatu aset tetap biasanya berbeda dengan nilai bukunya.
Karena penyusutan merupakan metode alokasi, bukan metode PENILAIAN.

Maksudnya adalah penyusutan mengalokasikan biaya aset tetap yang dibebankan selama
estimasi masa manfaat.

Penyusutan tidak berusaha untuk mengukur perubahan nilai pasar yang dapat berupa
signifikan dari tahun ke tahun.

Jika penyusutan sebelumnya atas penyusutan Rp 50.000 tidak dicatat,

Beban Penyusutan dalam laporan laba rugi akan kurang catat Rp 50.000, dan Laba Bersih
akan lebih catat Rp 50.000.

Sementara itu di Neraca, nilai buku peralatan kantor dan modal, akan lebih catat Rp 50.000.

Yang akan terjadi jika jurnal penyesuaian tersebut tidak dibuat adalah seperti berikut ini:

Manajemenkeuangan.net
Contoh soal jurnal penyesuaian dan jawabannya:

Contoh soal jurnal penyesuaian 01:

Estimasi penyusutan atas peralatan kantor untuk tahun berjalan adalah Rp 18.000.000.
Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat beban penyusutan.

Jawaban soal jurnal penyesuaian:

(Debit) Beban Penyusutan = Rp 18.000.000

(Kredit) Akumulasi Penyusutan – Peralatan kantor = Rp 18.000.000

Contoh soal jurnal penyesuaian 02:

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, PT Sukses Mulia Jaya tidak
memasukkan ayat jurnal penyesuaian untuk:

Pendapatan diterima di muka Rp 10.000.000 yang telah dihasilkan.

Pendapatan diterima yang belum ditagih Rp 12.500.000

Akruan gaji Rp 5.000.000.

Tunjukkan pengaruh seluruh kesalahan pada:

a. Pendapatan

b. Beban

c. Laba Bersih untuk Tahun 2017

Jawaban soal jurnal penyesuaian:

a. Pendapatan kurang catat sebesar:

= Rp 10.000.000 + Rp 12.500.000 = Rp 22.500.000

Manajemenkeuangan.net
b. Beban kurang catat sebesar Rp 5.000.000

c. Laba Bersih kurang catat sebesar:

= (Rp 10.000.000 + Rp 12.500.000) – Rp 5.000.000

= Rp 17.500.000

Bagaimana? Mudah ya?

Manajemenkeuangan.net
4. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dari Neraca Saldo

Pada bagian ini akan dibahas mengenai contoh soal neraca saldo dan jurnal penyesuaian
perusahaan jasa dalam satu neraca lajur. Praktis dan sederhana.

Ada 3 pembahasan, yaitu:

Membuat Neraca saldo

Membuat jurnal penyesuaian

Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

1. Membuat Neraca Saldo

Perhatikan contoh neraca saldo perusahaan jasa berikut ini:

Cara membuat neraca saldo adalah dengan memindahkan saldo-saldo akun di buku besar.

Fungsi neraca saldo adalah untuk memeriksa pencatatan debit dan kredit, apakah sudah
benar atau belum?

Jadi, angka-angka pada contoh neraca saldo di atas diperoleh dari saldo akun kas, piutang,
piutang sewa, perlengkapan, tanah, hutang, utang gaji, modal, prive, pendapatan jasa, beban
gaji, beban sewa, beban lain-lain, dan beban perlengkapan di buku besar.

Manajemenkeuangan.net
Perhatikan jumlah saldo di debit dan kredit, yaitu sebesar Rp 59.200.00. Sudah sama kan.

2. Membuat Jurnal Penyesuaian

Setelah membuat neraca saldo, selanjutnya kita melakukan proses penyesuaian terhadap
akun-akun tertentu dengan cara membuat jurnal penyesuaian.

Misalnya ada 4 akun yang memerlukan penyesuaian, yaitu:

 Pendapatan
 Perlengkapan
 Beban sewa
 Beban gaji

Data rinci pos yang memerlukan penyesuaian adalah sebagai berikut:

Pendapatan jasa yang belum diterima sebesar Rp 500.000

Perlengkapan yang tersisa Rp 200.000

Sewa tempat setiap bulannya Rp 100.000 dan dibayar selama 2 tahun

Beban gaji yang belum dibayar Rp 3.000.000

Selanjutnya, kita melakukan proses penyesuaian dengan membuat ayat jurnal penyesuaian
sebagai berikut:

1. Akun Piutang dan Pendapatan Jasa:

2. Akun Beban Perlengkapan dan Perlengkapan:

Khusus untuk akun perlengkapan ini ada penjelasan lebih lanjut. Sebelum membuat jurnal
penyesuaian dilihat dulu saldo akun perlengkapan di neraca saldo.

Pada neraca saldo, akun perlengkapan memiliki saldo sebesar Rp 800.000, sedangkan di
akhir periode jumlah perlengkapan yang tersisa sebesar Rp 200.000, berarti jumlah
perlengkapan yang terpakai sebesar:

Manajemenkeuangan.net
= Rp 800.000 – Rp. 200.000 = Rp 600.000

Sehingga bentuk jurnalnya adalah seperti di atas.

3. Akun Beban Sewa dan Piutang Sewa

4. Akun Beban Gaji dan Gaji Terutang:

3. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah melakukan proses penyesuaian, selanjutnya membuat neraca saldo setelah


penyesuaian yang data-datanya akan digunakan untuk membuat Laporan Laba Rugi,
Neraca, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas.

Dan format lengkap neraca lajur dengan kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan neraca
saldo setelah penyesuaian adalah seperti berikut ini:

Manajemenkeuangan.net
05. Studi Kasus Jurnal Penyesuaian – Microsoft Corporation

Dan perhatikan juga informasi penting berikut ini terkait materi jurnal penyesuaian:

Pastinya semua kenal Microsoft Corporation?

Yah, sebuah perusahaan pengembangan software paling populer di dunia, di mana


pendirinya menjadi salah seorang terkaya di dunia.

Microsoft mengembangkan, menghasilkan, mengeluarkan lisensi, dan mendukung sejumlah


besar produk piranti lunak untuk komputer, termasuk windows OS dan MS Office.

Ketika Microsoft menjual produk-produknya, mereka juga melakukan support terhadap


produk piranti lunaknya dengan dukungan teknis dan memberikan informasi tentang
update software secara periodik.

Hasilnya, tidak semua pendapatan diterima saat tanggal penjualan, sebagian pendapatan
saat tanggal penjualan merupakan pendapatan diterima di muka.

Bagian pendapatan yang terkait dengan jasa support, seperti informasi update dan
dukungan teknis, diterima dengan berlalunya waktu, yaitu saat jasa telah diberikan pada
customer.

Jadi setiap tahun Microsoft membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengubah sebagian
pendapatan yang diterima di muka menjadi pendapatan.

So, jika anda ingin bekerja di perusahaan kelas dunia pun harus menguasai materi jurnal
penyesuaian

Manajemenkeuangan.net
06. Kesimpulan

Kita telah panjang lebar dan super lengkap mempelajari tentang jurnal penyesuaian, mulai
dari pengertian dasar jurnal penyesuaian, termasuk jenis jurnal penyesuaian, ayat jurnal
penyesuaian dan fungsinya, dan pengaruh penyesuaian dalam laporan keuangan.

Untuk semakin memudahkan kita dalam memahami jurnal penyesuaian secara utuh, maka
kami berikan rangkuman penyesuaian dan pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan.

Perhatikan tabel berikut ini (angka-angka (dalam ribuan) diambil dari contoh-contoh di
atas):

Ayat jurnal penyesuaian diberi tanggal per hari terakhir periode tersebut.

Namun, karena diperlukan beberapa waktu untuk mengumpulkan informasi mengenai


penyesuaian, maka ayat jurnal penyesuaian biasanya dicatat pada tanggal setelah hari
terakhir periode akuntansi.

Setiap ayat jurnal penyesuaian biasanya didukung oleh penjelasan

Last….

Perhatikan tips rahasia yang terbukti ampuh untuk memastikan pencatatan jurnal
penyesuaian berikut ini:

“Salah satu cara bagi akuntan untuk memastikan apakah semua penyesuaian telah dibuat
adalah dengan membandingkan penyesuaian periode berjalan dengan penyesuaian periode
sebelumnya”

Semoga bermanfaat dan selamat meng-aplikasikan dalam pekerjaan dan bisnis Anda.
Sukses.

Manajemenkeuangan.net

Anda mungkin juga menyukai