Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NERACA LAJUR

Disusun Oleh :
Jean Berliana A. (1912110013)
Ronny Suryayojana (1912110019)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEME
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME yang


telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada
kami,sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
yang ditujukan atau dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pengantar Akuntansi”.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan, karena kami masih dalam tahap
pembelajaran. Namu, kami tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik serta saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan dalam penyusunan-penyusunan
berikutnya. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, Desember 2019

Jean Berliana & Ronny Suryayojana

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR…………………………………….......2
DAFTAR ISI………………………………………………...3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...………………………….4
1.2 TUJUAN PENULISAN…………………………..4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Neraca Lajur…………………………..5
2.2 Format Neraca Lajur………………………………5
2.3 Peran Neraca Lajur………………………………..7
2.4 Langkah Pengerjaan Neraca Lajur...………………7
2.5 Penyajian Laporan Keuangan……………………..11
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……………………………………15
3.2 KRITIK DAN SARAN………………………..…..15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam menyusun laporan keuangan, seorang akuntan harus menghimpun
data yang relevan untuk menentukan mana yang perlu dimasukkan. Sebagai
contoh, akuntan perlu memeriksa polis asuransi untuk melihat seberapa
banyak asuransi dibayar dimuka yang sudah menjadi beban asuransi, meneliti
catatan perlengkapan dan aktiva tetap guna menentukan besarnya penyusutan,
memeriksa persediaan yang dimiliki perusahaan, atau menghitung banyaknya
gaji yang terutang (terhimpun). Perhitungan tersebut, dan juga disertai dengan
komputasi, analisis, dan konsep pendahuluan laporan, akan membentuk kertas
kerja (working paper).
Kertas kerja ini sangat penting bagi akuntan. Salah satu jenis kertas kerja
adalah neraca lajur. Neraca lajur merupakan kertas kerja berkolom-kolom
(lajur) yang digunakan untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan
laporan keuangan perusahaan.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memahami neraca lajur itu
sendiri dan menambah wawasan kami serta pembaca dalam akuntansi kemudian
dapat mengaplikasikannya dengan baik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neraca Lajur


Neraca lajur merupakan bagian dari catatan akuntansi yang berfungsi sebagai alat untuk
mempermudah penyajian laporan keuangan. Karna keberadaan neraca lajur hanya sebagai alat
bantu dalam menyajikan laporan keuangan, maka kebaradaannya boleh ada boleh tidak. Untuk
orang-orang yang masih pemula dalam menyajikan laporan keuangan, neraca lajur sangat perlu
dan sangat membantu.

Neraca lajur biasanya disiapkan pada akhir periode akuntansi yakni pada saat menyajikan
laporan keuangan. Namun dalam auditing, neraca lajur merupakan bagian alat audit yang sangat
penting. Akuntan seringkali menggunakan neraca lajur atau kertas kerja (work sheet) untuk
mengumpulkan dan mengikhtisarkan data yang diperlukan dalam menyiapkan berbagai analisis
dan berbagai laporan. Neraca lajur merupakan alat yang sangat bermanfaat, namun bukanlah
bagian dari catatan akuntansi yang formal seperti bagan perkiraan, buku jurnal harian, dan buku
besar.

2.2 Format Neraca Lajur


Format neraca lajur dapat disajikan dalam 2 bentuk yaitu neraca lajur 10 kolom dan 8
kolom. Bentuk dari neraca lajur dapat disajikan berikut ini

Neraca Lajur 10 Kolom

“Monyi” Shop

Neraca Lajur

Per 31 Desember 2019

No. Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian NS Disesuaikan Laba Rugi Neraca


DR KR DR KR DR KR DR KR DR KR

Neraca Lajur 8 Kolom

“Monyi” Shop

Neraca Lajur

Per 31 Desember 2019

No. Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Laba Rugi Neraca


DR KR DR KR DR KR DR KR

5
Perbedaan dari ke-2 bentuk diatas terletak pada kolom Neraca Saldo yang Disesuaikan. Namun
pengaruh secara pengerjaan, perbedaan tidak begitu kelihatan.

Berikut ini akan dijeaskan peran masing-masing kolom yang ada dalam neraca lajur.

1. Kolom nomor
Diisi menurut urutan nomor perkiraan yang ada di perusahaan. Urutan nomor perkiraan
haruslah dimulai dari harta dan jenisnya, kemudian kewajiban dan jenisnya, selanjutnya
diikuti dengan modal, pendapatan dan terakhir beban dan sejenisnya.

2. Kolom perkiraan
Berisi nama jenis perkiraan-perkiraan yang ada dalam perusahaan, yang berasal dari
saldo perkiraan buku besar umum.

3. Kolom neraca saldo


Pindahan dari neraca saldo yang umunya sudah disiapkan. Semua saldo perkiran harus
ditempatkan pada posisi debet dan kredit yang benar.

4. Kolom penyesuaian
Kolom ini menampung ayat jurnal penyesuaian (jurnal yang dibuat dalam proses
pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah
saldo yang sebenarnya) yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Perkiraan-perkiraan
penyesuaian yang dibuat diasukan ke debet dan kredit sesuai dengan perkiraan-perkiraan
yang sudah ada sebelumnya. Namun jika perkiraan baru muncul sebagai akibat
penyesuaian, maka perkiraan yang baru tersebut dibuat pada bagian bawah perkiraan
yang sudah ada (urutan berikutnya). Dengan memasukan perkiraan-perkiraan kedalam
kolom penyesuaian sesuai dengan debet dan kreditnya, maka secara otomatis jumlah
masing-masing perkiraan yang disesuaikan akan berkurang atau bertambah sesuai dengan
jumlah yang seharusnya.

5. Kolom neraca saldo disesuaikan


Berisi perpindahan perkiraan-perkiraan dan jumlahnya setalah membandingkan antara
jumlah yang terdapat dalam neraca saldo dengan jumlah yang terdapat dalam kolom
penyesuaian. Jika jumlah debet ketemu debet atau kredit ketemu kredit, maka sifatnya
akan menambah. Sebaliknya, jika debet ketemu kredit atau kredit ketemu debet, maka
sifatnya akan mengurangi.

6. Kolom laba rugi


Menampung perkiraan nominal dari kolom neraca saldo disesuaikan (jika menggunakan
neraca lajur 10 kolom) atau perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam neraca saldo dan
penyesuaian (jika menggunakan neraca lajur 8 kolom). Semua perkiraan nominal yakni
perkiraan pendapatan dan beban langsung dipindahkan ke kolom laba rugi ini.
Pemindahan tersebut sesuai dengan posisi perkiraan tersebut adalah debet atau kredit.
Perkiraan yang termasuk jenis pendapatan pasti dikolom kredit seperti penjualan
(potongan penjualan dan retur penjualan) pendapatan bunga, pendapatan sewa dan
perkiraan pendapatan lainnya. Sedangkan perkiraan yang termasuk jenis beban pasti di
kolom debet sepeti pembelian (potongan pembelian dan pembelian retur) beban gaji,
beban penyusutan dan beban lainnya.

7. Kolom neraca
Khusus menampung perkiraan real dari kolom neraca saldo disesuaikan (jika
menggunakan neraca lajur 10 kolom) atau perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam
neraca saldo dan penyesuaian (jika menggunakan neraca lajur 8 kolom). Semua perkiraan
real yakni perkiraan harta, kewajiban dan ekuitas/ modal langsung dipindahkan atau
ditarik ke dalam kolom neraca ini. Pemindahan tersebut sesuai dengan posisi perkiraan

6
tersebut apakah debet atau kredit. Perkiraan seperti cadangan piutang tak tertagih,
akumulasi penyusutan, dan prive jika ada termasuk dalam perkiraan real.

2.3 Peran Neraca Lajur


Neraca lajur adalah kertas kerja yang biasa digunakan akuntan untuk mempermudah
menyajikan laporan keuangan. Dengan neraca lajur kita dapat menggabungkan neraca saldo,
penyesuaian, laba rugi, dan neraca dalam satu pengerjaan, hingga laba rugi dan neraca dapat
disajikan dengan mudah dan benar. Untuk mengerjakan neraca lajur, semua unsur yang ada
harus sudah tersedia.

2.4 Langkah Pengerjaan Neraca Lajur


Langkah mengerjakan Neraca lajur adalah sebagai berikut:

1. Siapkan dan pindahkan neraca saldo kedalam neraca lajur.


2. Siapkan dan pindahkan penyesuaian kedalam neraca lajur.
3. Gabungkan neraca saldo dan penyesuaian serta pindahkan kedalam kolom neraca saldo
disesuaikan.
4. Pindahkan semua perkiraan neraca saldo setelah disesuaikan kedalam laba rugi, dan
neraca dengan cara:
a. Semua perkiraan nominal (pendapatan dan beban) dipindahkan ke dalam kolom laba
rugi.
b. Selain perkiraan pendapatan dan beban yakni perkiraan “real” yang terdiri dari aktiva,
kewajiban dan modal dipindahkan ke kolom neraca.
5. Jumlahkan debet dan kredit di kolom laba rugi dan bandingkan. Jika:
Kredit > debet, berarti perusahaan untung
Kredit < debet, berarti perusahaan rugi
6. Jika perusahaan untung, selisih keuntungan ini dipindahkan ke kredit kolom neraca. Jika
perusahaan rugi, selisih kerugian dipindahkan ke debet kolom neraca. Lalu, jumlahkan
debet dan kredit kolom neraca. Jumlah harus sama! Jika berbeda, maka ada kekeliruan.
7. Siap menyajikan laporan keuangan.

Berikut contoh soal neraca lajur

Monyi Laundry

Data Neraca Saldo

Per 31 Desember 2019

Kas Rp 12.050
Piutang usaha Rp 5.500
Perlengkapan Rp 1.800
Peralatan Rp 17.900
Akumulasi penyusutan Rp 10.900
Utang usaha Rp 750
Honor diterima dimuka Rp 2.000
Modal monyi Rp 10.000
Penarikan monyi Rp 1.500
Pendapatan honor Rp 35.250
Beban sewa Rp 8.000
Beban upah Rp 8.500
Beban utilitas Rp 2.750
Beban rupa-rupa Rp 900

7
Data untuk penyesuaian:

a. Honor yang belum ditagih pada 31 Desember adalah Rp 1.200


b. Penyusutan peralatan untuk periode berjalan Rp 1.000
c. Jasa dari honor diterima dimuka periode berjalan hanya sebesar Rp700
d. Perlengkapan yang tersisa pada 31 Desember Rp 290
e. Upah akrual yang belum dibayar pada 31 Desember adalah Rp 140

Diminta :

1. Buat ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan


2. Susun neraca lajur 10 kolom
3. Sajikan rugi laba, neraca serta laporan equity per 31 Desember 2019

Jawab 1

Monyi Laundry

Jurnal Penyesuaian

Per 31 Desember 2019

No Uraian Debet Kredit


a Piutang usaha 1.200
Pendapatan Honor 1.200

b Beban penyusutan 1.000


Akumulasi penyusutan 1.000

c Honor diterima dimuka 700


Pendapatan honor 700

d Beban perlengkapan 1.510


Perlengkapan 1.510

e Beban upah 140


Utang upah 140

Analisa Jurnal

 Jurnal a

Pendapatan jasa usaha yang belum diterima honornya dari pelanggan. Karna honor belum
diterima dan jasa tekah diberikan, maka muncul piutang usaha di debet dan pendapatan honor di
kredit sejumlah Rp 1.200

 Jurnal b

Penyesuaian untuk mengalokasikan beban penyusutan peralatan sejumlah Rp 1.000 untuk


bulan berjalan, hingga dicatat beban penyusutan di debet dan akumulasi penyusutan peralatan
di kredit sejumlah Rp 1.000

 Jurnal c

Merupakan pendapatan honor yang diterima dimuka, sedangkan sesungguhnya kita belum
memberi jasa pada pelanggan. Karena itulah perusahaan mencatat sebagai pendapatan honor
diterima dimuka (sebagai kewajiban) dan itu di debet. Jika perusahaan telah memberi jasa pada
pelanggan, dapat diakui sebagai pendapatan real perusahaan dan akan di catat dikredit sejumlah
Rp 700

8
 Jurnal d

Merupakan jurnal untuk menyesuaikan perkiraan perlengkapan yang diakui sebagai beban.
Seperti yang bisa dilihat, total saldo pada neraca saldo selama tahun berjalan adalah Rp 1.800
setelah dihitung secara fisik, jumlah perlengkapan akhir bulan masih tersisa Rp 290 dengan
demikian dapat dipastikan, yang sudah terpakai dan menjadi beban adalah Rp 1.510 (1.800 –
290). setelah kita tahu perlengkapan yang sudah menjadi beban, maka tinggal catat jurnal
penyesuaian dengen mencatat beban perlengkapan di debet dan perlengkapan di kredit sejumlah
Rp 1.510

 Jurnal e

Penyesuaian untuk membukukan adanya beban upah bulan berjalan, namun belum dibayar.
Adapun jumlah beban gaji yang belum dibayar untuk bulan Desember adalah Rp 140 untuk
membukukan beban gaji bulan Desember, maka dibuat ayat jurnal penyesuaian dengan cara men
debet beban gaji dan meng kredit utang gaji sejumlah Rp 140

Jawab 2

Monyi Laundry

Neraca Lajur

Per 31 Desember 2019

No Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian NS Disesuaikan Laba Rugi Neraca


D K D K D K D K D K
Kas 12.050 12.050 12.050
Piutang usaha 5.500 a. 1.200 6.700 6.700
Perlengkapan 1.800 d 1.510 290 290
Peralatan 17.900 17.900 17.900
Ak. Penyusutan 10.900 b 1.000 11.900 11.900
Utang usaha 750 750 750
Honor dd mk 2.000 c. 700 1.300 1.300
Modal Monyi 10.000 10.000 10.000
Prive Monyi 1.500 1.500 1.500
Pendapatan hnr 35.250 a 1.200 37.150 37.150
c 700

Beban sewa 8.000 8.000 8.000


Beban upah 8.500 e. 140 8.640 8.640
Beban utilitas 2.750 2.750 2.750
Beban rupa” 900 900 900
Jumlah 58.900 58.900

Beban pnystan b. 1.000 1.000 1.000


Beban prlngkpn d. 1.510 e.140 1.510 1.510
Utang upah 140 140
22.800 37.150

Laba operasi 14.350 14.350

37.150 37.150 38.440 38.440

Dari neraca lajur diatas dapat kita lihat kalu perusahaan memperoleh laba usaha sebesar
Rp 14.350 laba usaha yang ada di kolom laba rugi kita pindahkan ke kolom neraca disebelah
kredit. Laba disebelah kredit ini mengindikasikan bahwa terdapat penambahan modal karena
selama bulan Desember ini perusahaan berhasil memperoleh laba. Setelah laba dari kolom laba
rugi, kita pindahkan ke kolom neraca, apabila jumlah debet dan kredit pada kolom kita
jumlahkan, maka hasilnya harus sama. Jika sama, berarti proses penyajian neraca lajur telah
dilakukan dengan tepat.

9
Jawab 3

Monyi Laundry

Laporan Laba Rugi

Periode 1/12 – 31/12 2019

Pendapatan Honor Rp 37.150,-

Biaya umum dan administrasi

 Beban Sewa Rp 8.000,-


 Beban Upah Rp 8.640,-
 Beban Utilitas Rp 2.750,-
 Beban Rupa-rupa Rp 900,-
 Penyusutan Rp 1.000,-
 Perlengkapan Rp 1.510,-

Total Biaya Umum dan Administrasi Rp 22.800,-

Laba Operasi Rp 14.350,-

Monyi Laundry

Laporan Perubahan Ekuitas

Per 31/12 19

Modal Monyi 1/12 Rp 10.000,-

Tambahan-pengurangan Modal :

Laba Bulan Berjalan Rp 14.350,-

Prive (Rp 1.500,-)

Tambahan Tetap Modal Rp 12.850,-

Modal Monyi 31/12 Rp 22.850,-

Monyi Laundry

Neraca

Per 31/12 19

Aktiva Lancar Utang lancar


Kas Rp 12.050,- Utang usaha Rp 750,-
Piutang Usaha Rp 6.700,- Honor ddmk Rp 1.300,-
Perlengkapan Rp 290,- Utang upah Rp 140,-
Total utang usaha Rp 2.190
Total aktiva lancar Rp 19.040,-
Aktivatetap Ekuitas
Peralatan Rp 17.900,- Modal Monyi Rp 22.850,-
Ak. Penyusutan Rp (11.900,-)
Total aktivatetap Rp 6.000,-

Total aktiva Rp25.040,- Total utang dan ekuitas Rp 25.040,-

10
2.5 Penyajian Laporan Keuangan
Dalam menyajikan laporan keuangan harus dimulai dari laba rugi, perubahan ekuitas, dan
terakhir neraca. Susuan laporan keuang dibawah ini mengikuti urutan laporan pengerjaannya.

Jasa Warnet Monyi

Laporan Laba Rugi

Periode 1/1 sd 31/12 2019

Pendapatan jasa Rp xxx

Biaya umum dan administrasi Rp xxx

--------------------------------

Laba operasi Rp xxx

Pajak penghasilan Rp xxx

---------------------------------
Jasa Warnet Monyi
Pendapatan setelah pajak Rp xxx
Laporan Perubahan Ekuitas

Jasa Warnet Monyi

Laporan Perubahan Ekuitas

Periode 1/1 sd 31/12 2019

Ekuitas 1/1 Rp xxx

Tambahan (pengurangan) ekuitas :

Laba Periode Berjalan Rp xxx

Prive Rp (xxx)

-------------------------

Tambahan (pengurangan) ekuitas Rp xxx

-------------

Ekuitas 31/12 Rp xxx

Jasa Warnet Monyi

Neraca

Periode 31/12 2019


AktivaLancar Rp xxx KewajibanLancar Rp xxx

KewajibanJangka Panjang Rp xxx

----------

AktivaTetap Rp xxx

Total Kewajiban Rp xxx

Ekuitas Rp xxx

------------- ----------

Total Aktiva Rp xxx Total Kewajiban dan Modal Rp xxx 11


Susunan di atas tidak terlihat dalam neraca lajur, namun unsurnya ada dineraca lajur. Yang perlu
diperhatikan dalam neraca lajur yaitu susunan neraca dan susunan ekuitas.

Susunan Neraca

Susunan neraca bentuk standar tidak akan kita temui dalam neraca lajur. Dalam bentuk standar,
kita mengklasifikasikan aktiva dan kewajiban berdasarkan sifatnya. Aktivat erbagi 2 yaitu :

- Aktiva lancar seperti kas, piutang yang mutasinya biasanya tidak lebih dari 1 tahun.
- Aktiva tetap yang mutasinya biasanya lebihdari 1 tahun.

Susunan Ekuitas

Susunan ini tidak terlihat sama sekali dalam neraca lajur. Susunan ekuitas melaporkan tentang
ekuitas awal periode, perubahannya, dan ekuitas akhir periode. Perkiraan prive dilaporkan dalam
laporan ekuitas, karna langsung berpengaruh terhadap laba periode berjalan untuk mempertajam
pemahaman mengenai kelengkapan neraca lajur ini. Berikut contoh dari penyesuaian.

Contoh

Berikut adalah saldo perkiraan dari CV. Monyi Lestari susuai dengan neraca saldo yang telah
disajikan.

Perlengkapan Rp 1.270.000,-

Asuransi dibayar dimuka Rp 620.000,-

Akumulasiperalatankantor Rp 9.000.000,-

Honor diterima dimuka Rp 1.250.000,-

Berdasarkan saldo diatas, buatlah ayat jurnal penyesuaian yang duperlukan apabila data
penyesuaian untuk akhir tahun berjalan disajikan sbb:

a. Perlengkapan tersisa tanggal 31 Des 19 sebesarRp 560.000,-


b. Premi asuransi yang terpakai pada tahun berjalanRp 250.000,-
c. Penyusutan peralatan kantor untuk tahun berjalanRp 1.000.000,-
d. Upah yang masih harus dibayar untuk DesemberRp 3.500.000,-
e. Pendapatan yang harus diterima dan belum dicatat per 31/12/19 sebesarRp 4.000.000,-
f. Honor diterimadimuka per 31 Des 19 Rp 250.000,-

Jawab

a. Beban pelengkapan Rp 710.000,-


Perlengkapan Rp 710.000,-

Analisis

Saldo perlengkapan yang tercatat dalam neraca saldo sejumlah Rp 1.270.000,- sedangkan pada
akhir tahun setelah dihitung secara phisisk, perlengkapan tsb masih tersisa Rp 560.000,- dengan
demikian perlengkapan yang terpakai (yang sudah menjadi beban) tentu Rp 710.000,- jadi ayat

12
penyesuaian yang dibuat untuk membebani jumlah yang Rp 710.000,- terlihat seperti jawaban
diatas. Jika kita buka buku besarnya maka perhitungan diatas akan terlihat sbb:

b. Beban asuransi Rp 250.000,-


Asuransi dibayar dimuka Rp 250.000,-

Analisis

Saldo asuransi dibayar dimuka menurut buku besar sebelum penyesuaian adalah Rp 620.000,-
namun yang sudah terpakai selama tahun berjalan adalah Rp 250.000,- dengan demikian saldo
yang masih tersisa dan akan dilaporkan dalam neraca adalah Rp 560.000,- untuk itulah jurnal
seperti diatas dibuat. Jadi jurnal penyesuaiannya hanya dibuat untuk mengukuhkan beban
asuransi sebesar Rp 250.000,- akibat jurnal ini, maka saldo asuransi menjadi Rp 560.000,- seperti
yang terlihat pada buku besar dibawah ini:

c. Beban penyusutan Rp 1.000.000,-


Akumulasi penyusutan Rp 1.000.000,-

Analisis

Beban penyusutan secara otomatis dibuatkan ayat penyesuaiannya dengan jurnal seperti diatas.
Masalahnya hanya pada besarnya beban penyusutan itu sendiri. Dalam kasus ini beban
penyusutan ditetpakan sebesar Rp 1.000.000,- jadi jurnal penyesuaian diatas standar untuk jurnl
penyusutan dan beban penyusutan dibuku besar umum spt dibawah ini:

d. Beban upah Rp 3.500.000,-


Utang Upah Rp 3.500.000,-

13
Analisis

Ini meupakan contoh beban akrual yang masih harus dibayar. Standar jurnal penyesuaian seperti
diatas. Dengan jurnal penyesuaian ini, maka beban upah pada tahun berjalan bertambah sesuai
dengan jumlah diatas. Buku besar untuk jurnal penyesuaian dapat dilihat sbb:

e. Piutang usaha Rp 4.000.000,-


Pendapatan Rp 4.000.000,-

Analisis

Ini merupakan contoh pendapatan akrual yang masih harus diterima. Standar jurnal
penyesuaiannya seperti diatas. Dengan jurnal penyesuaian ini, maka pendapatan pada tahun
berjalan bertambah sesuai dengan jumlah diatas, buku besar untuk jurnal penyesuaian diatas,
dapat dilihat sbb:

f. Honor diterima dimuka Rp 1.000.000,-


Pendapatan Rp 1.000.000,-

Analisis

Merupakan transaksi pendapatan dimuka. Jasa belum diberikan, tapi honor atas jasa itu sudah
diterima. Perusahaan menggunakan pendekatan utang untuk mencatat transaksi ini. Sebelumya
teah dijelaskan bahwa, jika perusahaan menggunakan pendekatan utang saat mencatat transaksi
penerimaan honor diterima dimuka tersebut, maka jurnal penyesuaiannya spt yang dibuat diatas.
Dineraca saldo terlihat bahwa saldo honor diterima dimuka sebesar Rp 1.000.000,- pada akhir
periode dinyatakan bahwa honor doterima dimuka tersisa saldo sebesar Rp 250.000,- dengan
demikian yang sudah terealisir menjadi pendapatan adalah Rp 1.000.000,- inilah logika mengapa
jurnal penyesuaian diatas sebesar Rp 1.000.000,- buku besar dari perkiraan honor diterima
dimuka dapat dilihat pada bagian ini:

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, kami mengambil kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut :

1. Neraca Lajur (worksheet) merupakan lembar kerja untuk merangkum


informasi buku besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan.
Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan
Jurnal Penyesuaian.

2. Neraca Lajur haruslah disusun berkolom-kolom dan untuk perusahaan


dagang atau jasa biasanya terdiri dari 10 atau 12 kolom, masing-masing
satu pasang kolom debet dan kredit. Kolom untuk Neraca Saldo, kolom
untuk Penyesuaian, kolom untuk Neraca Saldo Disesuaikan, kolom untuk
Rugi Laba, kolom untuk Perubahan Modal, dan kolom untuk neraca.

3. Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk


menyampaikan informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa hal,
diantaranya harta, utang, modal, dan semua pendapatan yang diperoleh
serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan.

4. Laporan keuangan dapat disusun dengan bantuan Neraca Lajur ataupun


langsung dari Neraca Saldo tanpa melalui Neraca Lajur.

3.2 KRITIK DAN SARAN

15

Anda mungkin juga menyukai