NERACA LAJUR
Disusun Oleh :
Jean Berliana A. (1912110013)
Ronny Suryayojana (1912110019)
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR…………………………………….......2
DAFTAR ISI………………………………………………...3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...………………………….4
1.2 TUJUAN PENULISAN…………………………..4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Neraca Lajur…………………………..5
2.2 Format Neraca Lajur………………………………5
2.3 Peran Neraca Lajur………………………………..7
2.4 Langkah Pengerjaan Neraca Lajur...………………7
2.5 Penyajian Laporan Keuangan……………………..11
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……………………………………15
3.2 KRITIK DAN SARAN………………………..…..15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Neraca lajur biasanya disiapkan pada akhir periode akuntansi yakni pada saat menyajikan
laporan keuangan. Namun dalam auditing, neraca lajur merupakan bagian alat audit yang sangat
penting. Akuntan seringkali menggunakan neraca lajur atau kertas kerja (work sheet) untuk
mengumpulkan dan mengikhtisarkan data yang diperlukan dalam menyiapkan berbagai analisis
dan berbagai laporan. Neraca lajur merupakan alat yang sangat bermanfaat, namun bukanlah
bagian dari catatan akuntansi yang formal seperti bagan perkiraan, buku jurnal harian, dan buku
besar.
“Monyi” Shop
Neraca Lajur
“Monyi” Shop
Neraca Lajur
5
Perbedaan dari ke-2 bentuk diatas terletak pada kolom Neraca Saldo yang Disesuaikan. Namun
pengaruh secara pengerjaan, perbedaan tidak begitu kelihatan.
Berikut ini akan dijeaskan peran masing-masing kolom yang ada dalam neraca lajur.
1. Kolom nomor
Diisi menurut urutan nomor perkiraan yang ada di perusahaan. Urutan nomor perkiraan
haruslah dimulai dari harta dan jenisnya, kemudian kewajiban dan jenisnya, selanjutnya
diikuti dengan modal, pendapatan dan terakhir beban dan sejenisnya.
2. Kolom perkiraan
Berisi nama jenis perkiraan-perkiraan yang ada dalam perusahaan, yang berasal dari
saldo perkiraan buku besar umum.
4. Kolom penyesuaian
Kolom ini menampung ayat jurnal penyesuaian (jurnal yang dibuat dalam proses
pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah
saldo yang sebenarnya) yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Perkiraan-perkiraan
penyesuaian yang dibuat diasukan ke debet dan kredit sesuai dengan perkiraan-perkiraan
yang sudah ada sebelumnya. Namun jika perkiraan baru muncul sebagai akibat
penyesuaian, maka perkiraan yang baru tersebut dibuat pada bagian bawah perkiraan
yang sudah ada (urutan berikutnya). Dengan memasukan perkiraan-perkiraan kedalam
kolom penyesuaian sesuai dengan debet dan kreditnya, maka secara otomatis jumlah
masing-masing perkiraan yang disesuaikan akan berkurang atau bertambah sesuai dengan
jumlah yang seharusnya.
7. Kolom neraca
Khusus menampung perkiraan real dari kolom neraca saldo disesuaikan (jika
menggunakan neraca lajur 10 kolom) atau perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam
neraca saldo dan penyesuaian (jika menggunakan neraca lajur 8 kolom). Semua perkiraan
real yakni perkiraan harta, kewajiban dan ekuitas/ modal langsung dipindahkan atau
ditarik ke dalam kolom neraca ini. Pemindahan tersebut sesuai dengan posisi perkiraan
6
tersebut apakah debet atau kredit. Perkiraan seperti cadangan piutang tak tertagih,
akumulasi penyusutan, dan prive jika ada termasuk dalam perkiraan real.
Monyi Laundry
Kas Rp 12.050
Piutang usaha Rp 5.500
Perlengkapan Rp 1.800
Peralatan Rp 17.900
Akumulasi penyusutan Rp 10.900
Utang usaha Rp 750
Honor diterima dimuka Rp 2.000
Modal monyi Rp 10.000
Penarikan monyi Rp 1.500
Pendapatan honor Rp 35.250
Beban sewa Rp 8.000
Beban upah Rp 8.500
Beban utilitas Rp 2.750
Beban rupa-rupa Rp 900
7
Data untuk penyesuaian:
Diminta :
Jawab 1
Monyi Laundry
Jurnal Penyesuaian
Analisa Jurnal
Jurnal a
Pendapatan jasa usaha yang belum diterima honornya dari pelanggan. Karna honor belum
diterima dan jasa tekah diberikan, maka muncul piutang usaha di debet dan pendapatan honor di
kredit sejumlah Rp 1.200
Jurnal b
Jurnal c
Merupakan pendapatan honor yang diterima dimuka, sedangkan sesungguhnya kita belum
memberi jasa pada pelanggan. Karena itulah perusahaan mencatat sebagai pendapatan honor
diterima dimuka (sebagai kewajiban) dan itu di debet. Jika perusahaan telah memberi jasa pada
pelanggan, dapat diakui sebagai pendapatan real perusahaan dan akan di catat dikredit sejumlah
Rp 700
8
Jurnal d
Merupakan jurnal untuk menyesuaikan perkiraan perlengkapan yang diakui sebagai beban.
Seperti yang bisa dilihat, total saldo pada neraca saldo selama tahun berjalan adalah Rp 1.800
setelah dihitung secara fisik, jumlah perlengkapan akhir bulan masih tersisa Rp 290 dengan
demikian dapat dipastikan, yang sudah terpakai dan menjadi beban adalah Rp 1.510 (1.800 –
290). setelah kita tahu perlengkapan yang sudah menjadi beban, maka tinggal catat jurnal
penyesuaian dengen mencatat beban perlengkapan di debet dan perlengkapan di kredit sejumlah
Rp 1.510
Jurnal e
Penyesuaian untuk membukukan adanya beban upah bulan berjalan, namun belum dibayar.
Adapun jumlah beban gaji yang belum dibayar untuk bulan Desember adalah Rp 140 untuk
membukukan beban gaji bulan Desember, maka dibuat ayat jurnal penyesuaian dengan cara men
debet beban gaji dan meng kredit utang gaji sejumlah Rp 140
Jawab 2
Monyi Laundry
Neraca Lajur
Dari neraca lajur diatas dapat kita lihat kalu perusahaan memperoleh laba usaha sebesar
Rp 14.350 laba usaha yang ada di kolom laba rugi kita pindahkan ke kolom neraca disebelah
kredit. Laba disebelah kredit ini mengindikasikan bahwa terdapat penambahan modal karena
selama bulan Desember ini perusahaan berhasil memperoleh laba. Setelah laba dari kolom laba
rugi, kita pindahkan ke kolom neraca, apabila jumlah debet dan kredit pada kolom kita
jumlahkan, maka hasilnya harus sama. Jika sama, berarti proses penyajian neraca lajur telah
dilakukan dengan tepat.
9
Jawab 3
Monyi Laundry
Monyi Laundry
Per 31/12 19
Tambahan-pengurangan Modal :
Monyi Laundry
Neraca
Per 31/12 19
10
2.5 Penyajian Laporan Keuangan
Dalam menyajikan laporan keuangan harus dimulai dari laba rugi, perubahan ekuitas, dan
terakhir neraca. Susuan laporan keuang dibawah ini mengikuti urutan laporan pengerjaannya.
--------------------------------
---------------------------------
Jasa Warnet Monyi
Pendapatan setelah pajak Rp xxx
Laporan Perubahan Ekuitas
Prive Rp (xxx)
-------------------------
-------------
Neraca
----------
AktivaTetap Rp xxx
Ekuitas Rp xxx
------------- ----------
Susunan Neraca
Susunan neraca bentuk standar tidak akan kita temui dalam neraca lajur. Dalam bentuk standar,
kita mengklasifikasikan aktiva dan kewajiban berdasarkan sifatnya. Aktivat erbagi 2 yaitu :
- Aktiva lancar seperti kas, piutang yang mutasinya biasanya tidak lebih dari 1 tahun.
- Aktiva tetap yang mutasinya biasanya lebihdari 1 tahun.
Susunan Ekuitas
Susunan ini tidak terlihat sama sekali dalam neraca lajur. Susunan ekuitas melaporkan tentang
ekuitas awal periode, perubahannya, dan ekuitas akhir periode. Perkiraan prive dilaporkan dalam
laporan ekuitas, karna langsung berpengaruh terhadap laba periode berjalan untuk mempertajam
pemahaman mengenai kelengkapan neraca lajur ini. Berikut contoh dari penyesuaian.
Contoh
Berikut adalah saldo perkiraan dari CV. Monyi Lestari susuai dengan neraca saldo yang telah
disajikan.
Perlengkapan Rp 1.270.000,-
Akumulasiperalatankantor Rp 9.000.000,-
Berdasarkan saldo diatas, buatlah ayat jurnal penyesuaian yang duperlukan apabila data
penyesuaian untuk akhir tahun berjalan disajikan sbb:
Jawab
Analisis
Saldo perlengkapan yang tercatat dalam neraca saldo sejumlah Rp 1.270.000,- sedangkan pada
akhir tahun setelah dihitung secara phisisk, perlengkapan tsb masih tersisa Rp 560.000,- dengan
demikian perlengkapan yang terpakai (yang sudah menjadi beban) tentu Rp 710.000,- jadi ayat
12
penyesuaian yang dibuat untuk membebani jumlah yang Rp 710.000,- terlihat seperti jawaban
diatas. Jika kita buka buku besarnya maka perhitungan diatas akan terlihat sbb:
Analisis
Saldo asuransi dibayar dimuka menurut buku besar sebelum penyesuaian adalah Rp 620.000,-
namun yang sudah terpakai selama tahun berjalan adalah Rp 250.000,- dengan demikian saldo
yang masih tersisa dan akan dilaporkan dalam neraca adalah Rp 560.000,- untuk itulah jurnal
seperti diatas dibuat. Jadi jurnal penyesuaiannya hanya dibuat untuk mengukuhkan beban
asuransi sebesar Rp 250.000,- akibat jurnal ini, maka saldo asuransi menjadi Rp 560.000,- seperti
yang terlihat pada buku besar dibawah ini:
Analisis
Beban penyusutan secara otomatis dibuatkan ayat penyesuaiannya dengan jurnal seperti diatas.
Masalahnya hanya pada besarnya beban penyusutan itu sendiri. Dalam kasus ini beban
penyusutan ditetpakan sebesar Rp 1.000.000,- jadi jurnal penyesuaian diatas standar untuk jurnl
penyusutan dan beban penyusutan dibuku besar umum spt dibawah ini:
13
Analisis
Ini meupakan contoh beban akrual yang masih harus dibayar. Standar jurnal penyesuaian seperti
diatas. Dengan jurnal penyesuaian ini, maka beban upah pada tahun berjalan bertambah sesuai
dengan jumlah diatas. Buku besar untuk jurnal penyesuaian dapat dilihat sbb:
Analisis
Ini merupakan contoh pendapatan akrual yang masih harus diterima. Standar jurnal
penyesuaiannya seperti diatas. Dengan jurnal penyesuaian ini, maka pendapatan pada tahun
berjalan bertambah sesuai dengan jumlah diatas, buku besar untuk jurnal penyesuaian diatas,
dapat dilihat sbb:
Analisis
Merupakan transaksi pendapatan dimuka. Jasa belum diberikan, tapi honor atas jasa itu sudah
diterima. Perusahaan menggunakan pendekatan utang untuk mencatat transaksi ini. Sebelumya
teah dijelaskan bahwa, jika perusahaan menggunakan pendekatan utang saat mencatat transaksi
penerimaan honor diterima dimuka tersebut, maka jurnal penyesuaiannya spt yang dibuat diatas.
Dineraca saldo terlihat bahwa saldo honor diterima dimuka sebesar Rp 1.000.000,- pada akhir
periode dinyatakan bahwa honor doterima dimuka tersisa saldo sebesar Rp 250.000,- dengan
demikian yang sudah terealisir menjadi pendapatan adalah Rp 1.000.000,- inilah logika mengapa
jurnal penyesuaian diatas sebesar Rp 1.000.000,- buku besar dari perkiraan honor diterima
dimuka dapat dilihat pada bagian ini:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, kami mengambil kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut :
15