Oleh :
Nama : RABIATUL
Kelas : XII
Jurusan : Perbankan
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah hingga makalah yang berjudul “Neraca Saldo” ini dapat saya selesaikan
dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
saya buat untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga, dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Terima Kasih.
RABIATUL
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adala sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Neraca Saldo?
2. Bagaimana pembuatan neraca saldo dalam suatu perusahaan?
1.3. Tujuan
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adala sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui pengertian dari Neraca Saldo.
3. Mampu mengetahui pembuatan neraca saldo dalam suatu perusahaan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Neraca saldo merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam proses
akuntansi (siklus akuntansi). Penyusunan neraca saldo bermanfaat untuk:
1. Menunjukkan ringkasan akun-akun buku besar, sehingga dapat menjadi sumber
informasi yang benar untuk menyusun laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan
neraca.
2. Melakukan pengujian keseimbangan jumlah debit dan kredit dalam buku besar dan
ketepatan perhitungannya dalam pembukuan selama tahun berjalan.
3
2.2. Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo
Setelah melakukan pemindahan dari buku harian ke buku besar langkah
berikutnya adalah membuat neraca saldo. Sesuai dengan siklus akuntansi, neraca saldo
disiapkan setelah proses posting selesai pada akhir periode.
Sebagai pengingat kembali, proses akuntansi (siklus akuntansi) pada halaman
berikut menunjukkan tahapan yang harus dilakukan dalam proses penyiapan laporan
keuangan. Ilustrasi 2.2 menunjukkan bahwa neraca saldo disiapkan setelah proses
posting selesai dilakukan yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
Prosedur penyiapan neraca saldo akun-akun buku besar tergantung pada bentuk
akun di buku besar. Jika akun buku besar menggunakan bentuk stafel, saldo setiap
akun bisa diketahui setiap saat sehingga neraca saldo dapat disusun dengan mengutip
jumlah saldo yang telah tersedia pada setiap akun.
Jika akun buku besar menggunakan bentuk skontro atau bentuk akun T, maka
saldo setiap akun harus dihitung terlebih dahulu. Langkah pertama yang dilakukan
adalah menjumlahkan kolom debit atau kolom kredit yang mempunyai dua atau lebih
pendebitan atau pengkreditan. Untuk akun yang hanya memiliki satu pengkreditan
atau pendebitan tidak perlu dilakukan penjumlahan. Langkah kedua adalah
menghitung selisih antara jumlah debit dengan jumlah kredit untuk menghitung
terjadinya saldo debit atau saldo kredit. Langkah ketiga adalah memindahkan
masing-masing saldo debit atau saldo kredit ke kolom debit atau kredit yang ada di
neraca saldo.
Prosedur penyiapan neraca saldo dengan menggunakan bentuk skontro yang
diuraikan di atas bisa dijelaskan dalam ilustrasi 2.3.
4
Ilustrasi 2.3. Prosedur Penyiapan Neraca Saldo (Bentuk Skontro)
Jika perusahaan menggunakan akun buku besar berbentuk stafel, maka saldo
yang ada di akun bisa langsung dipindah ke neraca saldo sesuai dengan debit
kreditnya. Ilustrasi 2.4 menunjukkan prosedur penyiapan neraca saldo dari akun buku
besar berbentuk stafel.
5
Ilustrasi 2.4. Prosedur Penyiapan Neraca Saldo (Bentuk Stafel)
6
Contoh: Perusahaan membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 100.000,-
tidak dicatat dalam buku harian. Angka ini tidak mempengaruhi kesamaan
jumlah debit dan kredit pada neraca saldo.
b. Mencatat transaksi dengan jumlah yang salah pada akun yang benar.
Contoh: Perusahaan membayar gaji sebesar Rp 3.000.000,- dicatat Rp.
300.000,-. Jumlah ini setelah di posting tidak akan mempengaruhi kesamaan
jumlah debit dan kredit di neraca saldo.
c. Mencatat suatu transaksi lebih dari satu kali
Contoh: membayar polis asuransi gedung Rp. 3.000.000,- dicatat sebanyak dua
kali. Jumlah ini tidak mempengaruhi kesamaan jumlah debit dan kredit di
neraca saldo.
d. Kesalahan pencatatan satu akun yang diimbangi dengan kesalahan akun yang
lain.
Contoh: Perusahaan membeli peralatan secara kredit dengan nilai Rp.
2.000.000,- dicatat ke perlengkapan. Akun yang salah tidak akan
mempengaruhi keseimbangan jumlah debit dan kredit.
7
2.4. Menyiapkan Neraca Saldo
Neraca saldo disiapkan berdasar pada informasi saldo akun di buku besar.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa informasi saldo untuk setiap akun bisa
dilihat pada saldo masing-masing akun di buku besar. Jika buku besar berbentuk stafel,
maka informasi saldo bisa diketahui secara langsung. Namun bila akun buku besar
berbentuk T atau skontro, maka informasi saldo bisa diketahui setelah dilakukan
perhitungan saldo untuk setiap akun.
Berikut adalah akun-akun yang ada di buku besar konsultan Cipta Jasa Karya
yang dipakai dasar untuk menyusun neraca saldo perusahaan.
8
9
Berdasarkan informasi saldo akun di buku besar tersebut selanjutnya disusun
neraca saldo. Informasi saldo di buku besar bentuk T ini, sama dengan informasi saldo
10
bentuk stafel di bagian sebelumnya. Ilustrasi 2.5 menunjukkan neraca saldo
perusahaan Cipta Jasa Karya per 31 Agustus 2006.
11
akuntansi berikutnya menjadi tidak dapat dilakukan, sampai ditemukannya kesalahan
dan dilakukan penyesuaian ataupun pembetulan (koreksi) kesalahan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah:
1. Neraca saldo (trial balance) adalah daftar yang berisi saldo (selisih antara total
debet dan kredit) setiap akun yang terdapat di buku besar utama (general ledger)
pada tanggal tertentu;
2. Neraca saldo terdiri dari dua (2) kolom, yaitu debet dan kredit. Sebagaimana
namanya, neraca saldo mencerminkan saldo setiap akun yang ada di buku besar
utama pada tanggal tertentu;
3. Mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan neraca saldo menjadi tidak
seimbang mutlak diakukan, karena apabila neraca saldo tidak seimbang, maka
proses akuntansi berikutnya menjadi tidak dapat dilakukan, sampai ditemukannya
kesalahan dan dilakukan penyesuaian ataupun pembetulan (koreksi) kesalahan.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat sampaikan penulis pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya dalam penyusunan makalah ini perluh ada pendampingan dari guru
mata pelajaran mengingat kami sebagai siswa belum terlalu sempurna dalam
penulisan makalah
2. Sebaiknya adanya konsultasi sebelum pengumpulan makalah agar penyusunan
makalah yang kami buat lebih maksimal lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah (2005), Media Ekonomi & Bisnis Vol. XII No.2 Desember 2005