MAKALAH
Oleh :
PROBIS UM
SEPTEMBER 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., karena atas rahmat dan nikmat yang
telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Laporan Keuangan Sektor Publik” tanpa suatu halangan apapun. Ucapan terimakasih kami
ucapkan kepada Dr. Purwaningrum Puji Lestari, M.Pd selaku dosen pengampu dan juga
teman kelompok yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami
meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2.5 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Dan Catatan Atas Laporan Keuangan ............17
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Mengetahui laporan posisi keuangan
1.2.2 Mengetahui laporan kinerja keuangan
1.2.3 Mengetahui penyusunan laporan perubahan dalam aktiva atau ekuitas netto
1.2.4 Mengetahui penyusunan arus kas
1.2.5 Mengetahui penyusunan kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
1.2.6 Mengetahui analisis laporan keuangan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Langkah ini adalah menyusun daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debit dan
kredit.Neraca saldo ini disusun bila semua jurnal sudah dibukukan ke masing-masing
rekeningnya.Penyusunan Neraca Saldo ini dilakukan sebelum adanya jurnal penyesuaian sehingga
disebut juga neraca saldo yang belum disesuaikan.Penyusunan Neraca Saldo adalah langkah pertama
untuk membuat jurnal penyesuaian dan Neraca Lajur.Selain itu dapat juga digunakan untuk
memeriksa keseimbangan debit dan kredit dari seluruh rekening buku besar.
Langkah 02. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyelesaian
Karena beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak
sesuai dengan keadaan pada akhir periode, maka perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan
digunakan sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuain.
4
Langkah 03. Menyusun Neraca Lajur (daftar kerja)
Neraca lajur (daftar kerja) merupakan suatu cara untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan.Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang
diperoleh dari langkah nomor #2 di atas.Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom
neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan
laba rugi.
Laporan keuangan ini adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (Laporan
Ekuitas Pemilik) dan laporan perubahan posisi keuangan.Laporan-laporan tersebut dapat disusun
dapat disusun langsung dari Neraca Lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah
yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan laba rugi.Kolom neraca dan laba rugi dalam neraca
lajur (daftar kerja) diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan laba rugi yang
mudah dibaca dan dianalisa.
5
Langkah 05. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening
Data yang diperoleh dalam langkah nomor #2 digunakan sebagai dasar untuk membuat jurnal
penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke rekening-rekening dalam buku besar.Setelah
rekening-rekening disesuaikan selanjutnya adalah membuat jurnal penutupan buku.Jurnal penutupan
buka adalah jurnal untuk menutup semua rekening nominal ke rekening rekening laba rugi dan
memindahkan saldo rekening laba rugi ke rekening laba tidak dibagi.
6
Langkah 07. Menyesuaikan kembali rekening-rekening
7
2.2 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.Hal terpenting yang
diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan Laporan kinerja adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada
pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.Laporan Kinerja juga sebagai upaya
perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi
dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala yaitu setiap triwulan
dan tahunan.
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja
dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas
dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk
memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
8
2.3 Penyusunan Laporan Perubahan dalam Aktiva atau Ekuitas Neto
Tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber
daya yang dipercayakan, dengan cara :
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan aktiva dan
kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang dan modal
pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi keuangan harus
memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
9
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
Laporan kinerja keuangan atau disebut dengan laporan pendapatan dan biaya, laporan
rugi laba, laporan operasi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama satu periode tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut :
Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto dari suatu entitas daiantara dua tanggal
pelaporan menggambarakan peningkatan atau penurunan kekayaan, bedasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto ini paling tidak meliputi :
1. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemili dalam kapasitanya sebagai pemilik
10
2. Saldo untuk surplus dan devisit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal
pelaporan dan pergerakan selama periode
3. Pengungkapan komponen aktiva/ekuitas neto secara terpisah, dan rekonsiliasi antara nilai
tercatat dari setiap komponen aktova atau ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan setiap perubahan.
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran dari kas
selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut
kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi. Informasi arus kas bermanfaat
bagi pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas
tersebut.
Kebiajakan akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu entitas untuk disajikan
meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pengakuan pendapatan
2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian
3. Investasi-investasi
4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud
5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual
7. Aktiva bersyarat lain
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
10. Instrument financial dan investasi
11. Sewa guna usaha/lease
11
12. Biaya penelitian dan pengembangan
13. Persediaan untuk dikonsumsi
14. Penyisihan
15. Biaya manfaat pensun
16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
18. Akuntansi inflasi
19. Hibah pemerintah.
12
Selain menganalisis laporan keuangan, pengukuran kinerja perekonomian dapat
dilakukan melalui beberapa indicator, yaitu:
1. Tingkat kematian
2. Tingkat kematian bayi
3. Konsumsi kalori per kapita
4. Tingkat pendidikan dasar
5. Tingkat pendidikan menengah
13
2.4 Penyusunan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara
kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode
tertentu.. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode
akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang dan investasi
non setara kas yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :
14
- Pembelian investasi jangka panjang
- Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
- Pemberian pinjaman pada pihak lain
- Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten
(tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)
Kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan
akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba rugi
komprehensif dari basis akrual menjadi basis kas.
Misalnya :
Penjualan + saldo awal piutang dagang – saldo akhir piutang dagang = tagihan kas dari
pelanggan
Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir akrual beban + saldo akhir beban dibayar
dimuka – saldo akhir beban dibayar dimuka – beban non kas lain (misalnya penyusutan) =
pembayaran kas untuk beban operasi
15
Dan
Pembelian + saldo awal utang dagang – saldo akhir utang dagang = pembayaran kas
kepada pemasok barang
Metode Langsung
Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan pada arus
kas daripada laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci.
16
2.5 Penyusunan Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan
Keuangan
KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. Pengertian
Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
spesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip yang dinilai oleh manajemen dari
entitas tersebut sebagai penyaji secara wajar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada
posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
1. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui dalam
penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan
rahasia atau disembunyikan.
17
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai
dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum
transaksi atau kejadian.
3. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang
mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.
G. Kebijakan Akuntansi
1. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
2. Prinsip Konsolidasi
3. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
4. Transaksi Hubungan Istimewa :
a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara
b. Perusahaan Asosiasi
c. Perorangan yang memiliki
d. Karyawan kunci
5. Pajak Penghasilan
6. Laba per Lembar
7. Informasi Segmen
1. Umum
a. Kebijakan konsolidasi
b. Konversi atau penjabaran mata uang asing : pengakuan keuntungan & kerugian pertukaran
c. Kebijakan penilaian menyeluruh : harga perolehan, daya beli umum, nilai penggantian
d. Peristiwa setelah tanggal neraca
e. Sewa guna usaha, sewa beli atau transaksi cicilan dan bung
f. Pajak
g. Kontrak jangka panjang
h. Franchise atau waralaba
2. Aktiva
a. Piutang
b. Persediaan (persediaan dan barang dalam proses) dan beban pokok penjualannya
18
c. Aktiva dapat disusutkan dan penyusutan
d. Tanaman belum menghasilkan
e. Tanah yang dimiliki untuk pembangunan dan biaya pembangunan
f. Investasi pada anak perusahaan, investasi dalam perusahaan asosiasi dan investasi lain
g. Penelitian dan pengembangan
h. Paten dan merek dagang
i. Goodwill
1. Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam PSAP No. 04 belum
memperoleh porsi pengaturan secara cukup dalam Kepmendagri 29/2002. Informasi
penting yang disajikan antara lain informasi umum, kebijakan akuntansi, penjelasan pos-
pos laporan keuangan, pengungkapan lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan.
2. Selanjutnya ilustrasi gambaran penyajian Catatan atas Laporan Keuangan juga dapat
dilihat pada PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Kemudian dasar hukum yang digunakan dalam pembuatan Catatan atas laporan keuangan
adalah Pasal 5 ayat (2) UUD RI tahun 1945, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
5. pasal 68 dan 69, UU No. 32 Th. 2004 tentang PEMDA
6. UU No. 12 Th. 2008 tentang perubahan kedua atas
7. UU No. 32 Th. 2004 tentang PEMDA.
19
B. Ruang Lingkup
Pernyataan Standar ini harus diterapkan pada:
1. Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas pelaporan;
2. Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk tujuan umum
oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan.
Pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang
memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah.
3. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi dan kejadian penting. Sedangkan kebijakan akuntansi
itu sendiri harus memiliki pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi perlu
disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan. Karena Sasaran pilihan kebijakan yang paling
tepat akan menggambarkan relitas ekonomi entitas pelaporan secara tepat dalam bentuk
keadaan keuangan dan kegiatan.
20
4. Mengungkapan Informasi yang diharuskan oleh SAP yang belum disajikan dalam lembar
muka Laporan Keuangan. Di latar belakangi oleh keterbatasan asumsi dan metode
pengukuran yang digunakan, beberapa transaksi atas peristiwa yang diyakini akan
mempunyai dampak penting bagi entitas pelaporan.
5. Mengungkapkan info untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dgn
penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dgn penerapan basis
kas. Tujuannya dari pengungkapan pos asset dan kewajiban agar pembaca laporan dapat
memahami pos-pos aset dan kewajiban yang timbul dikarenakan penerapan basis akrual pada
pos pendapatan dan belanja. Sedangkan tujuan rekonsiliasi adalah untuk menyajikan
hubungan antara laporan rekonsiliasi dimulai dari penambahan/penurunan ekuitas yang
berasal dari Laporan Kinerja Keuangan yang disusun berdasarkan basis akrual.
6. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian penting tahun
pelaporan, seperti:
a. Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan,
b. Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi manajemen baru
c. Komitemen atau kontijensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca
d. Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan
e. Kejadian yang mempunyai dampak sosial
21
2.6 PENYUSUNAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A. LAPORAN KEUANGAN
Adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan
keuangan.Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas
operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan
dating.
1. Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.
1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
22
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan
kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo. ~
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali
kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan,
atau bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan
nasional dan statisti lainnya
7. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian
aktivitasnya.
1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode.
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu
(rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan
datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi
perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi
kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio
perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio
rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
23
dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan
pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan,
elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan
keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang
sama dengan tahun dasar tersebut.
24
BAB 3
STUDI KASUS
Laporan keuangan PT. Karya Abadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009 :
Neraca komperatif untuk beberapa akun tertentu menunjukkan saldo sebagai berikut :
Diminta : Hitunglah jumlah kas bersih yang dihasilkan / digunakan dalam aktivitas operasi
untuk tahun 2009 baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung !
Jawab :
25
· Metode Tidak Langsung / Indirect Method
Arus kas dari Kegiatan Operasi :
26
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi Sektor Publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal
organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kerja
manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat
pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
27
Daftar Rujukan
sumiakuntansi.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m-1 (Materi 1)
http://manajemenkeuangan.net/7-langkah-murah-menyusun-laporan-keuangan/ (Materi 2)
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/06/laporan-keuangan-sektor-
publik.html?m=1 (Materi 3)
http://keuanganlsm.com/psak-45-tujuan-laporan-posisi-keuangan/ (Materi 4)
https://sibukkerjatugas.wordpress.com/2011/12/31/catatan-atas-laporan-keuangan/ATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN (Materi 5)
https://kolaseilmu.blogspot.com/2016/03/analisis-laporan-keuangan.html (Materi 6)
http://candraekonom.blogspot.com/2014/04/contoh-soal-dan-jawaban-laporan-arus-kas.html
(Studi Kasus)
28
29