Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANALISIS DAN SISTEM PENCATATAN


TRANSAKSI

Disusun oleh :

EDI SAPUTRA : (220610186)

Dosen Pengampul: Candra kirana,, M.Pd.

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOYGAKARTA

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat dan
Karunia-Nya yang telah menolong hamba-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen Candra kirana,, M.Pd..
menambah pengetahuan pembaca seputar "Menganalisis Transaksi: Akun, Saldo
Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Saldo, Koreksi."

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Menganalisis NoTransaksi: Akun,


Saldo Normal, Double Entry, Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Saldo, Koreksi ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogya,20 juni 2023

Edi Saputra
Nim:220610186

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………….…4

1.Latar Belakang……………………………………………4

2.Rumusan Masalah………………………………………...4

3.Tujuan Penulisan …………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN……………………………...………...5

A.Menganalisis Transaksi…………………………………..5

B.Akun…………………………………………………..….6

C.Saldo Normal ………………………………………….....7

D.Double Entry…………………………………………..…9

E.Jurnal Umum……………………………………………12

F.Buku Besar………………………………………………14

G.Neraca
Saldo…………………………………………….17

H.Koreksi………………………………………………….19

BAB III PENUTUP………………………………………...…..21

A.Kesimpulan……………………………………………....21

Daftar Pustaka……………………………………………..…...22

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi
yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja
sebuah perusahaan. Perusahaanperusahaan di Indonesia. Khususnya
perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan keuangan setiap
periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
B. Rumusan masalah.
1. Jelaskan pengerian dari Akun, Saldo Normal. Double Entry, Jurnal
Umum, Buku Besar. Neraca Saldo, dan Koreksi
2. Apa saja fungsi dari Akun, Saldo Normal, Double Entry, Jurnal
Umum, Buku Besar.Neraca Saldo, dan Koreksi.
3. Bagaimana contoh dari Akun. Saldo Normal Double Entry, Jumal
Umum. Buku Besar, Neraca Saldo, dan Koreksi.
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui arti dari Akun, Saldo Normal, Double
Entry, Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Saldo dan Koreksi

2. Agar mahasiswa mengetahui apa saja fungsi dari Akun, saldo normal,
double entry. jumal umum, buku besar, neraca saldo, koreksi.
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana contoh dari Akun, saldo
normal, double entry. jumal umum, buku besar, neraca saldo, koreksi.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menganalisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan kegiatan yang penting dalam tahapan
siklus akuntansi. Analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
transaksi terhadap akun-akun sehingga membentuk persamaan dasar
akuntansi.
a. Contoh Langkah-Langkah Analisis Transaksi
Untuk menganalisis transaksi, Anda dapat melakukan langkah-langkah
berikut ini:
1. Paham jenis-jenis akum dan komponennya, misal akun aset dapat terdin dari
piutang, persediaan, dan lain-lam
2. Tentukan pengaruh dari suatu transaksi pada akun aset, kewajiban, modal,
beban atau pendapatan
3. Tentukan pengaruhnya untuk setiap akun, apakah adanya transaksi tersebut
menjadikan jumlah saldo akun menjadi naik atau turun
4. Tulis kenaikan atau penurunan saldo atas akun tersebut di sebelah debit atau
kredit.
b. Jenis Transaksi Keuangan
Beberapa transaksi keuangan dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut:
1. Transaksi dengan pemilik
2. Transaksi dengan pemilik merupakan transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pemiliknya. Transaksi ini terdiri dari penyetoran modal dan
prive atau penarikan uang untuk kepentingan pribadi.
3. Transaksi dengan pelanggan
4. Transaksi ini terdiri dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggannya
Selain itu juga berkaitan dengan transaksi retur atau pengembalian barang
oleh pelanggan karena tidak sesuai dengan pesanan atau ada cacat.
5. Transaksi dengan pemasok
6. Transaksi dengan pemasok ini seperti transaksi pembelian bahan baku,
pembelian produk atau barang dagangan, retur pengembalian, dan transaksi
lainnya.
7. Transaksi dengan kreditor
8. yakni transaksi penarikan pinjaman dan transaksi pelunasan pinjaman.
9. Transaksi dengan penyedia nilai tambah

5
10. yaitu transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak lain yang
memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa perusahaan Anda. Pihak
yang memberikan nilai tambah misalnya adalah karyawan pada
perusahaan.Karyawan akan menyediakan tenaga ataupun pikirannya untuk
perusahaan, seperti membuat barang yang akan dijual kepada konsumen
atau memberikan jasa atau pelayanan untuk konsumen.

c. Contoh Analisis Transaksi Akuntansi

Tanggal 1 Januari 2017 Tuan Ilyas membuka bisnis atau perusahaan


dengan nama Binatu Rizky. Dia menyetorkan uang sebagai modal awal
pendirian bisnis tersebut sebesar 1 Miliar (Rp1.000.000.000).
Analisis transaksi: transaksi tersebut menambah nilai aset berupa kas
sebesar 1 Miliar untuk sisi debit Sementara sisi kredit yang terpengaruh atas
transaksi setoran ini adalah modal lebih tepatnya sebagai modal Ilyas.

Jurnal
Kas : 1.000.000.000
Modal Ilyas : 1.000.000.000

A. Menganalisis Akun

Analisis akun adalah proses di mana item baris terperinci dalam


transaksi atau laporan keuangan diperiksa dengan cermat untuk akun
tertentu, seringkali oleh auditor atau Akuntan terlatih. Analisis akun dapat
membantu mengidentifikasi tren atau memberikan indikasi tentang
bagaimana kinerja akun tertentu. Dalam akuntansi, analisis akun cukup
kompleks dan melibatkan pemahaman mendalam tentang data dan
perusahaan.
Ketika berbicara tentang perbankan, analisis akun mengambil
bentuk pernyataan berkala yang menguraikan layanan perbankan yang
diberikan kepada suatu perusahaan.
Contoh analisis Akun
1. Diketahui: 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar
Rp10.000.000 sebagai setoran modal ke UMKM GIATKERJA Ditanya:
a) Entitas apa saja yang terlibat?
b) Akun-akun elemen apa yang berubah?
c) Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban :
a. Entitas yang terlibat: UMKM dan pemilik modal
b. Akun Kas Aset dan akun Modal Ekuitas
c. Akun Kas hertambah Rp10.000.000, dan akun Modal bertambah
Rp10.000.000, ASET Rp 10.000.000. EKUITAS Rp 10.000.000.\

6
B. Saldo Normal
Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis
akun tertentu akan memiliki saldo debit atau kredit berdasarkan
klasifikasinya di dalam bagan akun. Mungkin saja akun yang
diharapkan memiliki saldo normal sebagai debit sebenarnya memiliki
saldo kredit, dan sebaliknya Saldo ini biasanya akan berpengaruh
terhadap pertambahan atauberkurangnya cara jumlah satu rekening.
Saldo normal juga diartikan sebagai klasifikasi terhadap sebuah
perkiraan akun yang menggunakan sebuah prinsip pembukuan secara
berpasangan. Definisi ini juga mengandung sebuah ketetapan yang
pasti bahwa setiap akun akan selalu menepati atau memiliki saldo
tersendiri dan saling berpasangan antara debit dan kredit Tentunya
ketika terdapat sebuah penambahan atau pengurangan jumlah pasti
akan dipengaruhi oleh akun yang lain. Saldo normal memiliki sebuah
sifat atau ciri-ciri yang ketika digunakan akan berpasangan, saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lain dan juga seimbang.
Ada beberapa fungsi yang menjadikan alasan saldo normal ini
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tersendiri. Dengan
mengetahui bagaimana saldo normal dalam akuntansi, ketika membuat
laporan keuangan akan lebih mudah dan juga bisa sesuai dengan
kondisi Kenangan yang sebenarnya. Berikut ini beberapa dari fungsi
saldo normal akuntansi ini, diantaranya:

1. Sebagai Aturan Pencatatan Akuntansi Agar tidak terjadi sebuah


kesalahan ketika membuat laporan akuntansi, tentu perlu dilakukan
sebuah aturan yang baku agar laporan keuangan bisa tersusun dengan
baik dan benar. Aturan pencatatan itu meliputi Bagaimana posisi antara
debit dan kredit di mana debit sebagai penambahan dan Credit jadikan
sebagai pengurangan
2. Penentu Antara Saldo Dehit Dan Kredit Dalam sistem akuntansi
terdapat dua sisi yaitu debit dan kredit, hal itu yang akan menunjukkan
bagaimana posisi saldo dalam laporan keuangan, Adanya posisi tersebut
untuk mengetahui antara aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang
lainnya. Debet dan kredit menjadi hal pokok dalam laporan akuntansi
ini. Pasalnya tidak semua akun rekening yang ada dalam akuntansi
selalu debet. Sebagai contoh kewajihan dan modal mengharuskan saldo
rekening berada di kredit.
3. Mekanisme Antara Debet Dan Kredit Mendebit berarti melakukan
sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di sebelah kiri
sesuai dengan akun yang bersangkutan. Disamping itu, mengkredit

7
merupakan melakukan pencatatan dalam akuntansi disebelah kanan
sesuai dengan aturan yang ada. Mekanisme ini akan membantu dalam
mengelompokkan atau mencatat transaksi seperti haknya kewajiban di
sebelah kanan dan pendapatan serta bebean di sebelah kiri
4. Pengelompokan Akun Riil Akun riil dalam akuntansi ini meliputi
neraca dimana berupa harta atau aktivitas seperti haknya perlengkapan,
peralatan, dan yang lainnya. Ketika akun riil atau yang masuk dalam
kelompok nenica, pastikan ketika bertambah berada di debet. Ketika
akun riil mengalami pengurangan, akun akan ditulis di sebelah kredit
atau kanan.
5. Pengelompokkan Akun Nominal Akun nominal merupakan sebuah
akun yang terdiri dari pendapatan dan juga biaya atau beban. Pencatatan
akun nominal ini berada di sebelah kredit. Hal ini berarti kebalikan dari
akun riil yang mana ketika bertambah berada di kredit dan jika
berkurang berada disebelah kiri atau debet.
6. Memudahkan Membaca Aset Dan Kewajiban Ketika perusahaan
memiliki banyak aset dalam artian keuntungan, tentu akan dengan
mudah ketika mengetahui bagaimana saldo normal yang seharusnya
sebagai contoh ketika akun aktiva berada di sebelah kiri, tentunya hal
itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman.

Jenis-Jenis Saldo Normal dalam Akuntansi


1. Saldo Normal.
Aset Pada setiap akun atau nomor rekening, jumlah dari saldo akan
selalu dilakukan perhitungan terlebih ketika membuat laporan
keuangan. Tentunya dalam kondisi normal akun aset saldo antara debet
dan kredit akan lebih besar sisi dehet. Hal ini dikarenakan saldo aset
normalnya berada di sebelah kiri (debet). Aset ini bisa berupa harta
yang dimiliki oleh sebuah perusahaan baik itu berupa kas, kas ditangan,
bank, piutang, perlengkapan peralatan. persediaan barang, piutang, atau
sesuatu yang dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun
barang baku juga masuk dalam sebuah aset ini. Aset tetap seperti
gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang
dimiliki perusahaan.
2. Saldo Normal Liabilias dan Ekuitas
Akun liabilitas (kewajiban) dan juga ekuitas (modal), pada kondisi yang
normal akan berada disebelah kanan atau kredit. Tak heran jika jumlah
antara kredit dan debit biasanya akan lebih tinggi yang kredit. Ketika
terdapat dalam sisi debet, hal itu berarti keuangan perusahaan tidak
dalam kondisi yang normal. Kewajiban merupakan sejumlah utang
yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak lain.
Baik dimasa sekarang atau mendatang, biasanya kewajiban perusahaan
memiliki tempo yang berbeda. Lain halnya dengan modal yang menjadi
sebuah kekayaan yang dipakai ketika membangun sebuah usaha atau
menjadi penggunaan awal perusahaan.

8
3. Saldo Normal Pendapatan dan Biaya
Berbicara mengenai sebuah pendapatan, tentu hal ini akan menambah
aset yang dimiliki oleh perusahaan. Namun ada kenyataan akun niil,
pencatatan pendapatan ini berada di sebelah kanan. Pendapatan ini bisa
berupa sebuah jumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan
barang maupun jasa. Sedangkan beban merupakan sebuah pengurangan
yang akan menghasilkan laba setelah dikurangi pendapatan yang ada.
4. Saldo Normal Beban
Akun beban berada di sebelah debit dengan alasan ketika perusahaan
mengeluarkan uang. dalam penyeimbangnya akan ditulis disebelah
debet. Hal ini yang menjadikan akun normal beban berada di debit.
Beban ini meliputi segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
apapun itu. Sebagai contoh untuk akun beban yaitu beban administrasi,
beban penjualan seperti halnya gaji, promosi angkut pembelian, sewa
toko, dan yang lainnya

D. DOUBLE ENTRY

Double Entry atau Pencatatan Ganda adalah metode pencatatan transaksi


keuangan yang dilakukan dua kali yakni pada sisi debit maupun kredit.
Metode double entry diperlukan untuk semua bisnis yang harus
menghasilkan akun laba rugi dan neraca Pengertian Pembukuan Double
Entry
Sistem double entry atau dalam bahasa Indonesianya adalah pencatatan
ganda merupakan sebuah konsep transaksi dimana setiap transaksi di
dalamnya akan melibatkan minimal dua akum. Contohnya, bila pada sebuah
perusahaan terjadi transkasi pembelian persediaan atau stok secara tunai,
maka dalam transaksi tersebut akan terjadi dua pengaruh, yaitu
bertambahnya debit
Terciptanya sistem double entry ini adalah guna menjaga keseimbangan
atau persamaan persedian dan berkurangnya uang kas atau kredit. akuntansi.
Rumus persamaan akuntansi tersebut adalah "Liabilitas Owner's
Equity/Ekuitas Pemilik - Asser"
Dalam konsep sistem pembukuan double entry, setiap transaksi akan
selalu menghasilkan dua efek yang harus diperhitungkan, atau dikenal
dengan prinsip dualitas. Artinya, meskipun perusahaan mengeluarkan
sejumlah uang dari akun perusahan, namun perusahaan akan pendapatkan
sesuatu sebagai bentuk imbalan
Walaupun ada aset yang bisa didapatkan dalam setiap pengeluaran,
namun sistem akuntansi hanya akan memberikan penilaian terbatas terkait
bagimana perusahaan tersebut mengelola sistem keuangannya.

9
Setiap transaksi pada double entry juga akan dicatat dalam buku besar,
akun buku besar neraca, atau akun buku besar laporan laba rugi, yang
mempunyai kolom dalam pembukuan untuk melakukan entri debit dan
kredit. Berikut ini adalah pengertian entri debit dan entri kredit
Entri debit adalah pencatatan sistem akuntasi ketika terjadi kondisi dimana
adanya pertambahan aset dan biaya, serta penurunan liabilitas dan ekuitas.
Dalam akuntansi, akun debit akan berada kolom kiri.
Entri kredit adalah sistem pencatatan akuntansi yang terjadi karena
adanya tambahan liabilitas atau ekuitas, atau adanya penurunan aset dan
biaya. Kredit berbanding terbalik dengan debit, posisi kolomnya berada di
sisi kanan dalam pembukuan akuntansi.

Penerapan Sistem Pembukuan Double Entry


Agar bisa di deskripsikan lebih terang lagi tentang sistem pembukuan
double entry, berikut ini akan kami berikan beberapa contoh penerapannya
yang sering dilakukan dalam suatu perusahaanperusahaan
1. Membeli berbagai peralatan dengan menggunakan uang tunai akan
menunjukkan debit untuk membeli peralatan dan kredit untuk uang
tunai, yang akan berimbas pada penurunan aset perusahaan,
2. Jika melakukan penjualan barang dagang secara tunai pada pelanggan,
maka debit tersebut adalah kas, dan kreditnya adalah pendapatan
3. Pembayaran tagihan listrik akan dicatat sebagai debit yang letaknya
berada di bawah biaya penggunaan, yang selanjutnya akan mampu
menghasilkan biaya. Sedangkan kreditnya adalah uang tunai
4. Menerima bunga ketika ada seoran uang ke bank akan menciptakan
debit untuk uang tumai yang hendak diterima, sedangkan kredimya
adalah pendapatan keuangan. Artinya, terjadi peningkatan pendapatan
pada Perusahaan
5. Menerima dana pinjaman dari bank akan menjadi debit atas kas yang
sudah diterima, sedangkan kreditnya akan diinput ke rekening sebagai
pinjaman bank. Ini artinya, debit mampu menghasilkan peningkatan aset
sedangkan kredit akan mampu meningkatkan liabilitas
Pengeluaran biaya yang dilakukan untuk tujuan investasi saham akan
menjadi debit, sedangkan kreditnya untuk modal saham yang nantinya akan
meningkatkan nilai ekuitas. Itu artinya, debit perusahaan akan mampu
menghasilkan aset baru.
Pengaturan dan Praktek Standar untuk Sistem Double Entry
Dalam suatu pembukuan keuangan bisnis, Anda pun harus membuat
daftar yang detil yang biasanya disebut dengan bagan akun. Pada umumnya,

10
beberapa software akuntansi akan memberikan saran terkait jenis akun yang
mungkin akan dibutuhkan oleh bisnis tersebut.
Jika bagan akun ternyata sudah siap. maka bagan akun akan dimanfaatkan
sebagai suatu titik referensi pada tiap dua atau lebih akun yang dipilihnya.
Hal tersebut juga akan dimanfaatkan untuk dimput ke transaksi di dalam
buku besar, Sekarang. Anda juga mampu menghapus beberapa akun yang
sudah dirasa tidak digunakan dan menambah banyak bagan akun yang Anda
rasa berguna.
Pada umumnya, entri pertama akan diisi dengan akun dan jumlah yang
harus di debit. Selanjutnya, kolom berikmaya akan diinput dengan
menunjukkan akun serta jumlah yang memang harus dikreditkan. Pada tiap
entri dua baris itu akan dikenal sebagai centri jurnal umum.
Keunggulan Penggunaan Sistem Double entry
Terdapat beberapa jenis transaksi keuangan yang memang tidak mampu
memengaruhi kas secara langsung, seperti ketika Anda menjual barang
dengan cara kredit, maka tentunya akan menambah jumlah piutang
sekaligus mengurangi stok persediaan, namun kas akan meningkat bila
transaksi sudah sepenuhnya di bayar. Tapi, jika hanya berdasarkan pada
pencatatan bank. maka Anda bisa kehilangan penilaian atau estimasi yang
jelas mengenai transaksi tersebut.
Catatan Keuangan Lebih Akurat
Di dalam sistem pembukuan double entry, ada dua keseimbangan yang
kedua kolom sisinya berbeda untuk tiap transaksi, yakni kredit dan debit.
Jika nantinya pada akhir tahunternyata ditemukan ketidaksesuaian antara
debit dan kredit, maka kesalahan akan terletak pada persamaan akuntansi
dasar atau neracanya.
Tapi, jika menggunakan sistem pembukuan double entry, maka kesalahan
pencatatan bisa diminimalisir, karena debit dan kredit akan membualikan
suatu keseimbangan.
Meminimalisir Kesalahan
Sistem double entry mempunyai informasi keuangan yang sangat deuil
dan bisa mendeteksi kesalahan dalam matematika. Menerapkan sistem
double entry akan menguntungkan perusahaan Anda karena di dalamnya
Anda bisa melacak pendapatan, pengeluaran, liabilitas dan aset.
Dengan adanya sistem double entry, maka perhitungan yang hendak
dilakukan akan lebih akurat karena mampu memperlihatkan seluruh saldo
akun. Jika nantinya ada kesalahan, maka akan dilacak kesalahannya karena
informasi di dalamnya sangat jelas. Oleh karena itu, berbagai kesalahan
pencatatan keuangan bisa diminimalisir dengan sistem double entry.

11
Mendeteksi Adanya Penipuan
Dengan menerapkan sistem double entry, maka Anda akan lebih mudah
dalam mendeteksi kesalahan dan juga penipuan. Sehingga, laporan
keuangan Anda akan lebih akurat dan tepat.
Perbedaan Single entry dan Double entry
Single entry dan double entry adalah dua cara dasar pencatatan transaksi
keuangan yang berbeda dalam dunia akuntansi, perbedaan antar keduanya
yaitu:
Single entry merupakan sistem pencatatan tunggal yang menggunakan
metode pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan hanya satu kali. Di
dalamnya hanya terdapat daftar transaksi yang mempengaruhi arus kas.
Artinya, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk,
sebaliknya pembayaran kas akan di anggap kas keluar. Biasanya, sistem
single entry dimanfaatkan oleh bisnis kecil yang mana neracanya tidak
begitu diperlukan untuk kontrol keuangan maupun kebutuhan pajak.
Berbanding terbalik dengan single entry, double catry atau pencatatan
ganda merupakan metode pencatatan transaksi keuangan yang harus
dilakukan dua kali, yaitu pada sisi debit dan kredit. Metode ini dibutuhkan
untuk seluruh model bisms yang harus menghasilkan laba, rugi, dan neraca.
Contoh Double Entry System
Apabila perusahaan menerima dana pinjaman dari bank, maka menerima
dana pinjaman dari bank akan menambah kolom debit dan kas yang sudah
diterima Saat melakukan pembayaran tagihan, perusahaan mencatatkan
haiaya penggunaan sebagai dehit yang bertambah dan kas sebagai kredit.
C. JURNAL UMUM
Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat
melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada
perusahaan dalam suatu periode tertentu.Pada dasarnya, salah satu fungsi
jurnal umum adalah fungsi historis artinya jurnal ini dipergunakan dalam
akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam
perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis.

Sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan


wurnal khusus.

Jurnal khusus adalah pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan


dan dikelompokkan dalam jenis yang sama, sering terjadi, dan berulang
dalam satu periode akuntansi baik bulanan, triwulan, maupun tahunan.

12
Pembuatan jurnal atau disebut juga penjumalan mempunyai tujuan
diantaranya untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan
melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa
transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk
memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam
sebuah akun sesuai transaksi.

Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum Adalah Sebagai Berikut:

Dalam membuat jurnal umum, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
Anda perhatikan yaitu:
1. Melakukan pengidentifikasian bukti transaksi keuangan yang dilakukan
perusahaan. Contoh dari bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota,
memo, dan sebagainya.
2. Menentukan akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi yang
terjadi dan menggolongkannya dalam jenis harta, utang, ataukah modal.
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait
dengan transaksi yang dilakukan.
4. Menetapkan untuk mendebit atau mengkredit akun yang terkait dengan
transaksi yang terjadi. Sebelumnya, Anda harus sudah menguasai cara
menentukan debit-kredit dalam suatu akun Akuntansi.
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi
yang dilakukannya.

Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi

Jurnal dalam siklus akuntansi memiliki 5 fungsi penting untuk sebuah


perusahaan jasa yaitu:
1. Fungsi historis Pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan
tanggal terjadinya transaksi. Jurnal menggambarkan kegiatan
perusahaan sehari-hari secara berurutan dan terus menerus Inilah
mengapa Jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara
sistematis dan kronologis.
2. Fungsi pencatatan Jurnal digunakan untuk mencatat setiap transaksi
yang terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan kekayaan, modal, biaya,
dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat kedalam jurnal umum.
Tujuannya adalah agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat
dilakukan secara lengkap.

13
3. Fungsi analisis Pencatatan dalam jumal merupakan hasil analisis
transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun yang terpengaruh.
Analisis ini mengenai penggolongan nama akun, pencatatan dalam
pendebitan ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.
4. Fungsi instruksi Catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk
mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal.
Pencatatan dalam jurnal umum bukan sebatas dokumen transaksi dalam
perusahaan tetapi bersifat instruksi. Hal ini dimaksudkan bahwa jurnal
umum adalah berfungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam
proses memasukkan data ke buku besar.
5. Fungsi informative Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan
mengenai bukti pencatatan transaksi yang terjadi.

Manfaat Pencatatan Jurnal

Manfaat dari penjualan dalam perusahaan adalah mengetahui jumlah yang


akan dicatat di satu atau lebih perkiraan. Misalnya seperti timbul
pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan dan mengetahui jumlah
yang didebit atau yang dikredit tetap seimbang. Selain itu, sebagai referensi
terhadap suatu jumlah telah diposting ke huku hesar. Jurnal umum juga bisa
digunakan sebagai referensi atau tanda telah diposting kedalam buku besar
untuk kemudian dilanjutkan menjadi laporan keuangan suatu Perusahaan.

F.BUKU BESAR

Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun
modal dalam perusahaan. Dalam pengertian lain, buku besar juga
merupakan alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan beragam
perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi keuangan,

Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja
berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis
kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan
perusahaan, serta volume transaksi. Aktivitas mencatat buku besar disebut
juga dengan posting. Buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal
umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal umum,

14
Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real
account dan juga nominal account atau akun nominal. Akun ril merupakan
akun yang ada pada neraca seperti hutang, aktiva, modal, dan kewajiban.
Sedangkan akun nominal merupakan akun yang ada pada laporan laba rugi
seperti akun beban dan pendapatan.

Fungsi buku besar sebagai berikut:


1. Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan
2. Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal
3. Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah
maupun keadaan rekening atau alcun
4. Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jumal
umum.

Macam-Macam Buku Besar

Buku besar juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:


1. Buku Besar Umum atau General Ledger Buku besar umum merupakan
segala perkiraan yang saling berdiri sendiri serta ada pada suatu periode
tertentu laiknya piutang, kas, persediaan utang, dan juga modal. Buku
ini merupakan ikhtisar pengaruh dari transaksi pada perubahan aktiva,
modal dari perusahaan, serta kewajiban perusahaan.
2. Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu kerap disebut sebagai buku
tambahan. Di dalamnya ada rekening rekening yang secara khusus
mencatat tentang piutang serta utang usaha dengan detail.

Terdapat dua jenis buku besar pembantu yang meliputi:

1. Buku Besar Pembantu Piutang usaha Buku ini kerap disebut dengan
buku piutang khusus yang merinci langganan kredit, dimana lokasi,
berapa jumlah transaksi, serta pada siapa saja perusahaan melakukan
transaksi penjualan dengan cara kredit,
2. Buku Besar Pembantu Utang Buku ini kerap juga disebut dengan buku
utang. Yang mana di dalamnya khusus mencatat tentang tiap pemasok
dengan rinci. Termasuk di dalamnya mencatat siapa pemasok yang
memberi pinjaman kredit serta jumlah utangnya sekaligus.

Bentuk-bentuk Buku Besar

15
Terdapat beberapa bentuk buku besar yang dapat dibuat. Beberapa
diantaranya meliputi:
1. Buku Besar Berbentuk T
Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana serta paling kerap
digunakan. Buku hesar jenis ini digunakan untuk keperluan analisis
transaksi serta untuk menjelaskan mekanisme penggunaan akun.
2. Buku Besar Berbentuk Skontro
Bentuk selanjutnya adalah skronto yang mana buku besar ini berbentuk
dua kolom, Buku skrunto merupakan bentuk T yang sudah lebih lengkap
lagi.
3 Buku Besar Berbentuk Staffel
Buku besar ini memiliki bentuk halaman serta mempunyai lajur saldo.
Ada dua jenis buku besar staffel yang meliputi buku besar 3 kolom yang
mempunyai lajur saldo tunggal serta buku besar dengan 4 kolom yang
mempunyai lajur saldo rungkap.
Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar
Cara memindahkan data dari jurnal umum dalam buku besar adalah sebagai
berikut:
1. Anda terlebih dahulu memindahkan tanggal kejadian pada jurnal umum
dalam tanggal yang ada pada buku besar.
2. Pindahkan juga jumlah debet dan jumlah kredit dalam kolom debet dan
kredit dalam buku besar
3. Masukkan nomor halaman dalam jurnal dalam kolom referensi dalam
buku besar,
4. pindahkan penjelasan dan keterangan singkat dalam jumal umum dalam
buku besar.
Cara Membuatnya
Agar lebih mudah membuat buku besar akuntansi, maka Anda dapat
memakai Microsoft Excel. Tentu beserta dengan rumus excel yang biasa
dipakai. Lantas, bagaimana cara membuatnya? Berikut langkah-langkahnya
secara lengkap:
1. Tahap Persiapan
Proses pembuatan buku besar dilakukan apabila sudah selesai dalam
mencatat semua transaksi pada buku jurnal entah transaksi pembelian,
penjualan, pengeluaran, atau penerimaan kas yang lain. Setelah itu,
Anda bisa mulai membuat for buku besar. Sedangkan untuk menghitung
serta memindahkan saldo dari buku jurnal, Anda dapat memakai fitur
dan rumud pada MS. Excel, Bentuk form buku besar terdiri dari tanggal,
pos, debit, kredit, saldo (debit dan kredit).
2. Tahap Pembuatan

16
pada MS. Excel Langkah selanjutnya terdiri dari beberapa step yang
terdiri dari:
Pada bagian teratas yakni nama akun atau rekening. Anda dapat
memilihnya langsung pada list yang telah ada. Untuk membuatnya.
Anda dapat menggunakan G.menu: "Data-Data Validation Data
Validation Setting" Setelah itu, pada menu Validation Criteria Allow
Pilih list. Lalu Source-ambil data dari daftar rekening. Daftar rekening
bisa dibuat dalam satu sheet dengan buku besar atau buat sheet tersendiri
dengan memberi nama COA-Chart of account.

Sedangkan untuk membuat daftar dapat berdasar nama rekening atau


akun atau kode rekening. Sila pilih sesuai keinginan. Jumlahkan
transaksi rekening pada sisi debit serta kredit dan hitung saldo rekening.
Pada tugas ini, Anda dapat menggunakan rumus SUMIF. Saldo akan
diperoleh dengan cara menghitung selisih dari saldo pada debit dengan
kredit. Anda tinggal menyesuaikan dengan jenis akun

Pengertian Buku Besar Menurut Para Ahli

1. Gito Brahmana
Pengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap
pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang
telah dikelompokkan yang bersumber dari jurnal.

2. Ade Firmansyah
Pengertian buku besar menurut Ade Finnansyah adalah kumpulan
akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah
dicatat dalam jumal umum. Buku besar biasanya dimiliki oleh
perusahaan. Jenis buku hesar yang dimiliki juga berbeda-beda.
Tergantung dari jumlah transaksi yang dijalankan sebuah perusahaan
jika dilihat dari jenis, volume, dan informasi yang diinginkan
perusahaan.

G. NERACA SALDO
Neraca saldo adalah istilah dari trial balance yang merupakan suatu daftar
dan memiliki keseluruhan data-data dari buku besar perusahaan. Seperti
contoh neraca saldo nomor akun, nama akun, debit, dan kredit pada periode
tertentu. Secara ringkas, neraca atau trial balance adalah daftar yang disusun
setelah penyusunan buku besar. Akun dalam laporan neraca harus dibuat
secara sistematis, yaitu sesuai dengan kode atau tidak boleh acak.
Sehingga kesimpulan dari neraca itu adalah suatu buku yang
menyediakan informasi, mengenai kumpulan saldo yang dimiliki oleh

17
rekening bank-bank terkait tetapi neraca saldo berbeda dengan rekening
koran Laporan neruca mi tidak memberikan bukti lengkap atas keakuratan
buku besar. Neraca ini hanya menunjukkan kesamaan jumlah sisi debit dan
sisi kredit.

Jenis Neraca Saldo


Secara umum ada 3 jenisnya, yaitu:
1. Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)

Neraca yang belum disesuaikan adalah daftar saldo yang dibuat setelah
semua transaksi diposting ke buku besar. Saldo-saldo akun dibuku besar
tersebut selanjutnya dipindahkan ke daftar saldo. Neraca saldo yang
belum disesuaikan disiapkan untuk menentukan apakah terdapat
kesalahan dalam postingan debit atau kredit ke buku besar. Melalui
daftar saldo yang belum disesuaikan akan mempermudah dalam
menemukan kesalahan pencatatan dan membantu dalam mengaudit
laporan keuangan perusahaan.

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Neraca setelah penyesuaian adalah daftar saldo yang dibuat setelah


proses penyesuaian akum-akun tertentu. Dalam penggunaan akuntansi
berbasis akrual, maka ada beberapa akun yang perlu penyesuaian
sebelum menyusun contoh laporan keuangan. Apabila tidak dilakukan
penyesuaian maka laporan keuangan yang dihasilkan kurang valid alias
kurang mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

3. Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance)

Pengertian neraca penutup adalah daftar saldo yang digunakan untuk


memastikan bahwa buku besar telah memiliki saldo untuk awal perinde
berikutnya. Prosedur ini merupakan langkah akhir dalam satu periode
akuntansi setelah ayat jurnal penutup dimasukkan. Semua akun beserta
saldo dalam daftar saldo penutup harus sama dengan akun dan saldo
neraca pada akhir periode.

Manfaat dan Fungsinya

Manfaat dari penyusunan trial balance bagi suatu perusahaan antara lain
sebagai berikut:

18
1. Dapat memudahkan dalam melakukan pengecekan terhadap kebenaran
buku besar yang telah dibuat.
2. Sebagai sumber pembuatan kertas kerja (neraca lajur).
3. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan

Neraca saldo pada dasarnya berguna untuk bahan evaluasi karena


menyajikan ringkasan daftar dari saldo-saldo akun yang berasal dari buku
besar. Dari evaluasi tersebut, maka fungsinya antara lain:
1. Untuk mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu
perusahaan baik perusahaan barang atau jasa (Fungsi Persiapan).
2. Untuk mencatat setiap data-data yang ada pada setiap akun (Fungsi
Pencatatan),
3. Untuk melakukan koreksi terhadap seluruh catatan seru siklus akuntansi
(Fungs Koreksi).
4. Melakukan pengawasan pada setiap akun dalam keuangan perusahan
(Fungsi Monitoring).
Secara prinsip, pembuatan neraca saldo ataupun neraca lainnya merupakan
komponen dalam siklus akuntansi yang hasil akhirnya adalah untuk
pembuatan lapomn keuangan. Karena setiap perusahaan membutuhkan
laporan keuangan dengan karakteristik yang benar. Tujuannya adalah agar
bisa diketahui perfoma keuangan perusahaan tersebut, apakah usaha tersebut
keuangannya sehat atau sedang sakit.

Oleh karena itu pembuatan neraca yang benar menipakan salah satu faktor
dalam validitas laporan keuangan yang baik. Salah satu ciri laporan
keuangan yang baik adalah mudah dibaca dan dibuat tepat waktu setiap
periodenya. Untuk membuat laporan keuangan yang praktis dan cepat, Anda
bisa menggunakan software akuntansi online terintegrasi seperti Harmony.

H. JURNAL KOREKSI

Jumal Koreksi atau Correction Entry merupakan jumal yang dibuat


khusus untuk memperbaiki kesalahan. Misalnya ketika terjadi kesalahan
saat mengklasifikasikan akun atau mencatat nilai. Jurnal pembetulan ini
diperlukan pada semua pekerjaan akuntansi baik manual atau menggunakan
software. Membuat sebuah jurnal memang membutuhkan ketelitian. Maka
dari itu, dalam pencatatan akuntansi tidak dianjurkan menggunakan
correction pen atau pencoretan yang dikhawatirkan menimbulkan keraguan.
Jika menggunakan software akuntansi mungkin kesalahan pada jurnal dapat
diperbaiki secara langsung. Caranya dengan mengganti nilai atau bisa

19
menghapus jurnal serta menggantinya dengan yang baru. Tidak masalah jika
memang hams menggantinya, tetapi ada baiknya untuk menyiapkan jumal
koreksi. Sistem koreksi ini memiliki beberapa manfaat yaitu menjadikan
pekerjaan akuntansi lebih terstruktur dan sistematis. Membuat jurnal juga
dapat melatih ketelitian selama proses pencatatan akuntansi dan
memperbaiki kesalahan pada jurnal untuk menghindari kesalahan. Terakhir,
jurnal koreks ini pun bisa menjadi cara untuk mengetahui riwayat dari suatu
transaksi.

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Jurnal satu ini sangat penting untuk mengoreksi atau membetulkan


kesalahan pada jurnal baik salah akun atau salah angka. Membuat jurnal ini
perlu memperhatikan langkah-langkahnya untuk menghindari kesalahan.
Berikut ini beberapa langkah membuat jumal pembetulan, antara lain:

1. Jurnal Penghapusan
Jurnal penghapusan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam membetulkan jurnal yang salah. Sebelum itu, jurnal yang salah
harus dihapus terlebih dahulu. Cara membuat jurnal penghapusan yaitu
dengan membalikkan posisi akun dan saldo.
2. Jurnal Sebenarnya
Jika jumal penghapusan dibuat dengan menghapus bagian yang salah,
maka jumal sebenarnya diisi dengan akun dan jumlah yang benar.
Jurnal ini berisi data yang seharusnya sebelum terjadi kesalahan. Oleh
karena itu, langkah ini perlu dilakukan untuk memperjelas perhitungan
pada sebuah jurnal.
3. Jurnal Koreksi
Pada tahapan ini, jurnal koreksi dibuat dengan menggabungkan jurnal
penghapusan dan jurnal sebenamya. Kedua tahapan tersebut
ditandingkan untuk dikoreksi. Selain dapat dibuat secara manual, jurnal
ini bisa dikerjakan dengan bantuan software akuntansi agar lebih mudah

Software tersebut dapat membantu proses pengerjaan sistem akuntansi


dengan cepat Pengguna dapat menginput transaksi yang ada dan software
tersebut akan mengolahnya secara otomatis menjadi laperan keuangan..

20
Jurnal Pengembalian atau Koreksi
Jurnal koreksi merupakan jurnal yang digunakan sebagai pembetulan
pada pencatatan transaksi yang salah. Ada beberapa kondisi yang perlu
dikoreksi dengan membuat jumal. Kesalahan pada pencatatan di periode
yang sama atau periode berbeda. Jenis kesalahan yang bisa terjadi biasanya
berupa kesalahan jumlah atau klasifikasi. Pembuat jurnal ini bertujuan untuk
mengoreksi atau memperbaiki kesalahan klasifikasi akun maupun pada nilai
transaksi yang dibukukan. Sedangkan tujuan dari jurnal penyesuaian untuk
memperoleh data akuntansi terbaru dan lebih akurat. Jurnal koreksi hanya
diperlukan jika ada kesalahan dalam akun. Entri yang dikoreksi dapat
melibatkan kombinasi laporan laba rugi dan akun neraca. Jurnal koreksi
dicatat jika: Jumlah yang salah digunakan dalam entri yang diposting
sebelumnya sebuah entri dicatat di akun yang salah.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
1. Analisis transaksi merupakan kegiatan yang penting dalam tahapan
siklus akuntansi. Analisis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
transaksi terhadap akun-akun sehingga membentuk persamaan dasar
akuntansi.
2. Analisis akun adalah proses di mana item baris terperinci dalam
transaksi atau laporan keuangan diperiksa dengan cermat untuk akun
tertentu, seringkali oleh auditor atau Akuntan terlatih.
3. Saldo normal pada proses akuntansi adalah perkiraan bahwa jenis akun
tertentu akan memiliki saldo debit atau kredit berdasarkan klasifikasinya
di dalam bagan akun.
4. Double Entry atau Pencatatan Ganda adalah metode pencatatan transaksi
keuangan yang dilakukan dua kali yakmi pada sisi debit maupun kredit.
5. Jumal umum adalah sebuah jumal yang dipergunakan untuk tempat
melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan pada
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
6. Buku besar adalah buku yang bensi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktivu, kewajiban,
maupun modal dalam perusahaan.
7. Neraca saldo adalah istilah dari trial balance yang merupakan suatu
daftar dan memiliki keseluruhan data-data dari buku besar perusahaan.

21
8. Jurnal Koreksi atau Correction Entry merupakan jurnal yang dibuat
khusus untuk memperbaiki kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://akuntansis.blogspot.com/2014/06/analisis-transaksi-dan-saldo-
normal.html?m=I https://www.jurnal.id/id/blog/metode-single-entry-dan-
double-entry-system-adalah https://www.academia.edu/15978186/Analisis
transaksi. https://www.academia.edu/28681024/Analisis transaksi jurnal
buku besar umum_dan_n eraca saldo_materi pengantar akuntansi
https://www.jurnal.id/id/blog/analisis-transaksi-bagi-pemula/6:-;text-
Analisis%20transaksi%20merupakan%20kegiatan%20yang sehingga
%20membentuk %20persamaan%20dasar%20akuntansi

22

Anda mungkin juga menyukai