Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


DAN AKUNTANSI PADA
PERUSAHAAN JASA

Disusun oleh:
Nama : Muhammad Gilang

Kelas :X AKL 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Persamaan Dasar Akuntansi tepat waktu. Makalah
pereamaan Dasar akuntansi disusun guna memenuhi tugas. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang akuntansi.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tugas yang telah


diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni saya. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................1.1
Rumusan Masalah............................................................................1.2
Tujuan...............................................................................................1.3
BAB 11
PEMBAHASAN
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Terminologi Dalam Akuntansi...........................................1
B.Persamaan Dasar Akuntansi...............................................2
C.Akun....................................................................................3
D.Jurnal..................................................................................4
BAB III
3.1 Pengertian perusahaan jasa..........................................................................
3.2 karakteristik perusahaan jasa.......................................................................
3.3 Siklus akuntansi perusahaan jasa................................................................

PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................1.4
Saran.....................................................................................1.5
Daftar Pustaka......................................................................1.6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang
berbeda-beda.Pada perkembangan saat ini,akuntansi dapat kita
definisikan dengan mengacu pada konsep informasi .Akuntansi adalah
aktivitas jasa.Fungsinya adalah menginformasikan informasi yang
kuantitatif ,terutama yang bersifat keuangan .
Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda –beda tentang
proses akuntansi dalam menguraikan perbedaan teori
akuntansi.Sebelum menguji teori pendekatan dalam perumusan teori
akuntansi.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu terminologi Dalam Akuntansi?
2.Apa saja Persamaan Dasar Akuntansi itu?
3.Apa itu Akun di dalam Akuntansi?
4.Apa itu Jurnal di dalam Akuntansi?

1.3.TUJUAN MASALAH

• Supaya Dapat memahami apa itu terminologi dalam Akuntansi


• Memahami apa saja Persamaan akuntansi itu
• Mengetahui Akun di dalam Akuntansi
• Memahami Jurnal di dalam Akuntansi

BAB II

PEMBAHASAN
A.TERMINOLOGI DALAM AKUNTANSI
Akuntansi keuangan bergantung pada sekelompok konsep yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, dan menginterpretasikan transaksi serta

kejadian lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. Beberapa terminologi dasar yang

dipakai dalam mengumpulkan data akuntansi adalah sebagai berikut

( Kejadian (Event)

Peristiwa yang berpengaruh. Suatu kejadian yang umumnya merupakan sumber atau

penyebab dari perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas.


Kejadian bisa bersifat eksternal ataupun internal. o

Transaksi (Transaction)

Kejadian eksternal yang melibatkan transfer atau pertukaran antara dua entitas atau

lebih.

o Akun (Account)

Catatan sistematis yang memperlihatkan pengaruh dari transaksi dan kejadian

lainnya terhadap aktiva tertentu atau ekuitas. Akun yang terpisah digunakan untuk

setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal

(ekuitas pemilik).

o Akun Riil dan Nominal

Akun riil (permanen) adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas; akunakun ini

muncul pada neraca. Akun nominal (temporer) adalah akun-akun pendapatan,

beban, dan dividen; akun-akun ini muncul pada laporan laba-rugi, kecuali dividen.

Akun nominal akan ditutup secara periodik; sementara akun riil tidak.

o Buku Besar (Ledger)

Suatu dokumen yang mengandung akun-akun. Setiap akun biasanya memiliki

halaman tersendiri. Buku besar umum berisi semua akun aktiva, kewajiban, ekuitas

pemilik, pendapatan, dan beban. Buku besar pembantu mencatat rincian yang

berhubungan dengan akun buku besar umum tertentu.

o Jurnal

Buku pencatatan awal di mana transaksi dan kejadian-kejadian lainnya dicatat

pertama kali. Berbagai jumlah yang terdapat dalam jurnal kemudian dipindahkan

ke buku besar. o Pemindahbukuan (Posting)

Proses pemindahan fakta-fakta dan angka-angka penting dari jurnal ke akun buku

besar.
o Neraca Saldo (Trial Balance)

Daftar semua akun terbuka dalam buku beserta saldonya. Neraca saldo yang tercipta

setelah semua penyesuaian dipindahkan ke buku besar disebut dengan Neraca Saldo

Yang Disesuaikan. Neraca saldo yang tercipta setelah semua ayat jurnal penutup di-

posting dinamakan Neraca Saldo Pasca-penutupan.

Neraca saldo bisa dibuat kapan saja.

o Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)

Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memperbaharui semua

akun agar laporan keuangan yang tepat bisa dibuat.

o Laporan Keuangan

Laporan yang mencerminkan pengumpulan, tabulasi, dan ikhtisar akhir dari


data akuntansi. Empat laporan yang umum adalah : (1) Neraca, yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi, (2) Laporan Laba

Rugi, yang mengukur hasil-hasil operasi selama periode bersangkutan, (3)

Laporan Arus Kas, yang melaporkan kas yang disediakan oleh aktivitas operasi,

investasi, dan pembiayaan selama suatu periode, dan (4) Laporan Laba Ditahan,

yang merekonsiliasi saldo akan laba ditahan dari awal periode sampai akhir

periode.

o Ayat Jurnal Penutup

Proses formal yang dipakai untuk mengurangi semua akun nominal menjadi nol dan

menentukan serta metransfer laba bersih atau rugi bersih ke akun ekuitas pemilik

yang umumnya diistilahkan dengan penutupan buku besar.


B.PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
• Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa
memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan
tersebut. Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui
adalah adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan
pengeluaran.
Atau adanya keseimbangan antara harta / liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan
dengan kewajiban. Adanya keseimbangan angka antara kedua bagian tersebut
tentu saja harus dianalisis lebih dalam dengan persamaan dasar akuntansi.
Nantinya persamaan dasar akuntansi tersebut digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan mengelola keuangan perusahaan.

• Prinsip Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan Dasar Akuntansi sering juga disebut sebagai PDA, dan merupakan
suatu konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau calon akuntan.
Semua perusahaan pasti memiliki harta / aset (yang dikenal juga sebagai sarana
melancarkan liabilitas), serta kewajiban (beban yang harus dibayar). Prinsip
persamaan dasar akuntansi secara matematis menghubungkan antara harta
perusahaan dengan hutang serta modal. Bagian harta atau aset perusahaan
termasuk dalam bagian Aktiva, sedangkan hutang dan modal masuk dalam bagian
Pasiva.

• Rumus Persamaan Dasar Akuntansi


rumus dari persamaan dasar akuntansi atau PDA adalah sebagai
berikut
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Seperti yang kita ketahui, semakin besar hutang pada sisi pasiva, akan
menyebabkan ketidakseimbangan pada sisi aktiva. Jika terjadi suatu
transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan, nantinya juga akan
terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar akuntansi tersebut

• Manfaat Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa
alasan. Tentu saja ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak
akuntan ataupun perusahaan dari tabel persamaan dasar akuntansi ini.
Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel persamaan
akuntansi :
1. Jadi sumber catatan yang nantinya bisa mempermudah proses
pencatatan transaksi keuangan. Persamaan dasar akuntansi
memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk
maupun keluar dari rekening perusahaan sehingga nantinya
memudahkan proses pembuatan laporan keuangan.
2. Sebagai sarana untuk memeriksa besarnya saldo yang masuk
maupun keluar dari rekening perusahaan. Berbeda dengan laporan
keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan dasar
akuntansi menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.
3. Sebagai sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva
maupun sisi pasiva. Perhitungan saldo pada kedua belah pihak tabel
persamaan dasar akuntansi nantinya menyisakan angka yang
seimbang jika semua transaksi telah dilaporkan dengan sebaik
mungkin.

C.AKUN
Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

• Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun
terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga
kelompok seperti harta, kewajiban, dan modal.
• Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba
rugi, akun nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.

Anda dapat memahami lebih mudah dari 5 jenis penggolongan akun Akuntansi
secara lengkap, antara lain :
1. Akun Harta (Assets)
Penggolongan Akun (Akun Harta, Akun Kewajiban, Akun Modal,
Akun Pendapatan, Akun Beban) dan Pengertian Harta Lancar,
Harta Tetap, Utang Lancar, Harta Tak Berwujud, Hak Paten, Hak Cipta, Kas, Efek,
Wesel Tagih, Piutang, Goodwill, Pendapatan Usaha dan Beban Usaha Beserta
Lengkap.
Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang
terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan
datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas),
yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan
harta-harta lainnya.
Harta lancar merupakan harta yang berupa uang kas/bank dan sangat mudah
dijadikan uang, yang biasa umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Berikut ini
berberapa harta lancar :

1. Kas, adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat
baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan
yang terdapat pada bank.
2. Surat-surat berharga (efek), adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan
untuk diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang
dipakai.
3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan
usaha.
5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk
dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan
perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya,
perlengkapan kantor atau perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan
habis pakai).
7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat
dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di
muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.
“Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang,
atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya
dalam bentuk saham dan obligasi.” Penyertaan (investasi) adalah investasi
jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.

Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-
mesin, dan peralatan. Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai
wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud, antara lain:
• Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan.
• Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu goodwill, yaitu
nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan
adanya goodwill, barang yang diproduksi mendapat kepercayaan dan dibeli
oleh masyarakat.
2. Akun Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini
dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang, antara lain :

Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun. Utang lancar meliputi wesel bayar, yaitu utang yang disertai
promes.
Utang usaha atau utang dagang, yaitu kewajiban yang timbul karena pembelian
jasa atau barang secara kredit, biaya yang masih harus dibayar, yaitu beban yang
sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang sewa, utang gaji, dan utang
bunga;

pendapatan diterima di muka, yaitu kewajiban yang disebabkan perusahaan


menerima lebih dahulu uang, sedangkan penyerahan jasa atau barang belum
dilakukan

1. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya


lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk
membeli peralatan-peralatan baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk
utang jangka panjang antara lain:
2. Utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
3. Utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
4. Utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan
menjual surat-surat berharga.
5. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun
utang jangka panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang
saham.
3. Akun Modal (Equility)
Modal adalah selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik
perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan
perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan
disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal
disebut dengan modal saham.
4. Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan. Pendapatan
dibedakan berdasarkan :

• Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung dengan


kegiatan usaha;
• Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang
menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak
lain.
5. Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatanusaha untuk
memperoleh pendapatan. Dapat dibedakan berdasarkan :

• Beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan


kegiatan usaha
Beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada
saat tertentu atas 2.1 Pengertian perusahaan jasa

Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu


tindakan yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan.
Sama dengan Kotler, Adrian Payne mendefinisikan perusahaan jasa sebagai
perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki manfaat intangible
dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau dengan barang miliknya
sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sementara, Gronross
menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki
serangkaian aktivitas intangible antara dua pelanggan dan karyawan jasa untuk
mengatasi masalah pelanggan.

2.2 Karakteristik perusahaan jasa


1. Kegiatan Utamanya Menjual Jasa

Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama perusahaan
jasa pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang dimilikinya.

2. Tidak Menyediakan Produk Dalam Bentuk Fisik

Seperti yang Anda tahu bahwa jasa merupakan bentuk intangible sehingga
perusahaan jasa tidak menjual produk yang bisa disimpan atau dilihat. Meskipun
produknya tidak dapat dilihat tetapi manfaat nya dapat dirasakan oleh konsumen
atau penggunanya.

3. Hasil Tidak Dapat Disamakan

Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan konsumen
atau pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu
konsumen dengan konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan
setiap orang berbeda. Selain itu, kualitas karyawan juga tergantung kondisi
psikologis, kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh karyawan yang memiliki
shift sejak pagi hingga sore pasti berbeda dalam memberikan pelayanannya,
layanan pagi pasti lebih prima dibanding dengan layanan yang dilakukan sore hari
saat kondisi karyawan sudah capek bukan?

4. Tidak Ada Harga Pokok Produksi

Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis


perusahaan lainnya adalah tidak adanya harga pokok produksi dan penjualan.
Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan produksi barang karena tidak
membutuhkan bahan baku produksi. Hal tersebut membuat laporan keuangan pada
perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang harga pokok produksi dan
penjualan.

5. Tidak Ada Standar Harga yang Umum

Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung keluhan


atau keinginannya. Sehingga harga jasa tidak bisa dipatok secara umum dan harus
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
2.3 Siklus akuntansi perusahaan jasa

Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus membuat
laporan keuangan. Nah, seperti yang Anda ketahui untuk membuat laporan
keuangan maka Anda harus mengetahui siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan
begitu laporan keuangan yang dihasilkan baik dan benar. Berikut siklus akuntansi
perusahaan jasa:

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan)

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis


transaksi. Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat
dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat
dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan
perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif.
Contohnya seperti nota pembelian, kwitansi penjualan, dan sebagainya. Setelah
mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi
keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis
yaitu

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

2. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, dicatatkan dalam buku jurnal. Jurnal adalah
suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu
periode akuntansi. Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal
umum berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada
tahap-tahap selanjutnya.

3. Posting ke Buku Besar

Langkah selanjutnya memposting transaksi dalam buku besar. Buku besar adalah
kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk
mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Golongkanlah data transaksi keuangan
berdasarkan jenis transaksi, tanggal, nomor dan nama akun dan lain sebagainya.
Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan
kas akan masuk pada satu buku besar kas. Lalu, hitunglah saldo masing-masing
akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.
4. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode
tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu
memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan.
Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara jumlah debit dan kredit.

5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian

Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, ada
transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat jurnal penyesuaian.
Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan
disusun. Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara
memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo
yang baru.

Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok aktiva
atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga
harus seimbang. Contohnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi
dan lain sebagainya.

6. Neraca Lajur

Penyusunan neraca lajur mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
Apabila keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan
secara mudah. Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan
laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan
keuangan.

7. Penyusunan Laporan Keuangan

Langkah selanjutnya yakni menyusun laporan keuangan. Berdasarkan informasi


pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan
keuangan. Laporan keuangan yang disusun seperti:

• Laporan laba rugi

• Laporan perubahan modal


• Neraca

• Laporan arus kas

8. Penyusunan Jurnal Penutup

Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup.
Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang
ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi. Caranya dengan me-nol
kan atau membuat nihil rekening terkait. Rekening-rekening nominal harus ditutup
karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-
sumber yang terjadi pada periode berjalan.

9. Jurnal Pembalik

Tahapan jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang telah
ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya
merupakan pembayaran yang dibayar di muka dan belum jatuh tempo.

10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)

Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang
dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai
neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.Fungsi analisis, transaksi
yang dicatat harus dianalisis buktinya dan dikelompokkan dalam sisi debit
atau kredit.

• Fungsi instruktif, pencatatan jurnal merupakan perintah untuk


melakukan pemindahan dalam buku besar.
• Fungsi informatif, dengan melihat jurnal Anda dapat mengetahui
informasi suatu transaksi.
PENUTUP
1.4.KESIMPULAN

• Persamaan dasar akuntansi adalahsuatu persamaan


untukmenggambarkan nilai kek ayaan suatuperusahaan
pada satu sisi, danmenggambar kan sumber/asal
usuldari kekakayaan tersebut pada sisil ain;

1.5.SARAN
Sebelum melakukan pencatatan transaksi akuntansi,
hendaknya kita memahami terlebih dahulu yang
menjadi persamaan dasar akuntansi yang meliputi
Terminologi dalam Akuntansi, Persamaan dasar
akuntansi,akun,dan kemudian Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai