Disusun Oleh :
D3 AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
20
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat yang
ia limpahkan rahmat kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah
mengenai “Buku Besar dan Buku Pembantu”. Makalah ini telah kami susun
berdasarkan sumber-sumber yang kami temukan dan kami olah secara maksimal
sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah Sistem Akuntansi.
Makalah ini kami harap dapat menambah pengetahuan dan pengalaman lebih lanjut
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyususan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena ini dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Buku Besar dan Buku
Pembantu” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terharap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini dengan melakukan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal
dan jumlah rupiah yang didebitkan atau dikreditkan didalam akun tersebut.
Setelah kegiatan ini selesai akun yang bersangkutan dikembalikan ke dalam
arsip untuk memudahkan pencarian kembali dalam kegiatan posting yang
lain.
d) Pengembalian akun ke dalam arsip pada urutannya semula
2
akun dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi
yang dicatat di dalam jurnal.
Akun ini mempunyai kolom keterangan yang sama lebar baik debit
maupun kredit. Umumnya akun buku besar menggunakan bentuk akun
ini. Contohnya buku pembantu piutang dan buku pembantu utang.
3. Akun berkolom saldo ditengah (Center Balance Ledger)
3
Bentuk akun ini digunakan jika hanya diperlukan penjelasan singkat
untuk setiap transaksi, jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap
saat, dan jika akun sangat aktif dipakai.
6. Akun dengan saldo lama dan saldo baru (Old and New Balance Ledger)
4
Data akuntansi perlu diberi identifikasi secara unik agar dapat
dilakukan pencatatan, klasifikasi, penyimpanan, dan pengambilan data
tersebut dengan benar.
2. Meringkas Data
Kode menjadikan data akuntansi lebih ringkas sehingga memerlukan
lebih sedikit ruang dalam pencatatan.
3. Mengklasifikasi Akun Atau Transaksi
Dalam pengolah data akuntansi, kode digunakan untuk menunjukan ke
dalam klasifikasi apa suatu akun atau transaksi dikelompokkan.
Sehingga memudahkan pengklasifikasian informasi.
4. Menyampaikan Makna Tertentu
Dengan kode kita dapat menyampaikan informasi yang bermakna
tertentu.
code)
Dalam metode pemberian kode ini, akun buku besar diberi kode
angka atau huruf yang berurutan. Kelemahan kode angka atau alfabet
urut ini adalah jika terjadi perluasan jumlah akun, hal ini akan
mengakibatkan perubahan menyeluruh terhadap kode akun yang
mempunyai kode angka yang lebih besar.
Kode angka urut ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Akun diberi kode angka urut, dari angka kecil ke angka besar
b. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama
5
c. Perluasan klasifikasi pada suatu akun akan mengakibatkan
perubahan kode semua akun yang kodenya lebih besar dari kode akun
yang mengalami perluasan.
Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang
dikombinasikan menjadi satu kode.
Kode angka kelompok memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Akun diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf.
b. Jumlah angka atau huruf dalam kode adalah tetap.
c. Posisi angka atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.
d. Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka
atau huruf ke kanan.
6
Decimal berarti persepuluhan. Kode angka desimal memberi kode
angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum
10 subkelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10
kelompok golongan yang lebih kecil dari subkelompok tersebut.
Kode angka desimal memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Akun diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke
angka besar.
b. Jumlah angka dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki
jumlah angka yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan
klasifikasi rinciannya.
c. Perluasan klasifikasi pada suatu akun dilakukan dengan maksimum
pemecahan tidak lebih dari 10. Pemberian kode perluasannya
dilakukan dengan menambahkan 1 angka disebelah kanannya.
Buku pembantu adalah suatu kelompok akun yang merupakan rincian akun
tertentu dalam buku besar (general ledger), yang dibentuk untuk memudakan
dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca saldo. Perincian akun dalam
buku pembantu disebut akun control (controlling account), sedangkan akun-
akun rincian yang terdapat dalam buku pembantu disebut akun pembantu
(subsidiary account).
Umumnya perusahaan manufaktur menyelenggarakan berbagai buku
pembantu berikut ini:
a. Buku pembantu persediaan
Buku ini terdiri dari kartu persediaan yang berisi informasi baik menganai
kuantitas maupun harga pokok persediaan. Kartu persediaan digunakan
7
untuk mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan. Kartu
persediaan ini disediakan oleh bagian akuntansi biaya.
8
sesungguhnya, beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran). Kartu
biayaumumnya menggunakan formulir akun dengan kolom saldo.
Posting adalah proses menyortir dan memindahkan data ke dalam akun buku
besar dan buku pembantu. Posting ke dalam buku besar dan buku pembantu
dapat dilakuakn dengan salah satu metode dibawah ini:
a. Posting jurnal ke dalam buku besar dengan dan posting dokumen sumber ke
dalam akun buku pembantu dengan tulisan tangan.
Dengan metode ini data yang terkumpul dalam jurnal di-posting ke
dalam buku besar dengan tulisan tangan. Posting ke dalam akun buku
pembantu dapat bersumber dari data yang telah dicatat dalam jurnal atau
langsung dari dokumen sumber. Untuk dapat mem-posting jurnal ke dalam
akun yang bersangkutan dalam buku besar, dilakukan pemubuatan
rekapitulasi jurnal
Untuk menjamin ketelitian posting, secara periodik dibuat neraca saldo
(trial balance) yang berisi jumlah pendebitan dan pengkreditan tiap akun
buku pembantu. Neraca saldo direkonsiliasi dengan pendebitan dan
pengkreditan akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar.
Dari akun-akun buku besar secara periodik dibuat neraca saldo untuk
mengecek apakah jumlah pendebitan dan pengkreditan akun-akun buku
besar seimbang.
9
Dalam metode posting ini, dokumen sumber di-posting ke dalam buku
pembantu dengan tulisan tangan atau degan mesin pembukuan, yang
tembusan posting-nya menghasilkan jurnal. Jika digunakan mesin
pembukuan, ketelitian posting dapat diuji dengan melakukan pembuktian
ketelitian posting langsung (direct posting) dengan menggunakan mesin
pembukuan atau dengan melaksanakan pembuktian ketelitian posting tidak
langsung (indirect posting).
Jika pembuktian ketelitian tidak langsung yang digunakan, secara
periodic dibuat neraca saldo yang berisi jumlah pendebitan dan pengkreditan
tiap akun buku pembantu. Neraca saldo ini direkonsiliasi dengan pendebitan
dan pengkreditan akun control yang bersangkutan dalam buku besar. Dari
akun-akun buku besar secara periodik dibuat neraca saldo untuk mengecek
apakah jumlah oendebitan dan jumlah pengkreditan akun-akun buku besar
sama.
10
Dalam metode posting ini, tidak digunakan buku pembantu dalam
pembukuan. Fungsi buku pembantu digantikan dengan arsip dokumen
sumber. Dokumen sumber dicatat dalam jural dengan tulisan tangan dan
secara periodic informasi dalam jurnal di-posting ke dalam akun yang
bersangkutan dalam buku besar dengan tulis tangan. Setelah dokumen
sumber dicatat dalam jurnal, kemudian diarsipkan sementara menurt abjad
atau susunan yang lain. Arsip dokumen sumber ini yang berfungsi sebagai
buku pembantu.
11
Tahap ke-4 : mencatat data yang tercantum dalam media ke dalam kartu akun
yang diambil dari arsip pada tahap ke-3
Tahap ke-5 : mengembalikan kartu akun ke tempatnya semula dalam arsip
untuk memudahkan pencariannya kembali dalam posting berikutnya.
Karena setiap kali posting bagian akuntansi harus melalui 5 tahap seperti
tersebut, maka umumnya media di-posting ke dalam akun pembantu secara
kelompok (batch) dan kelompok media tersebut di-posting sekaligus ke dalam
akun pembantu dalam satu kali periode posting.
12
b) Exhaust posting
Dalam metode posting ini, media dkelompokan dan dikolompokan
menurut akun yang akan didebit atau dikredit. Akun hanya diisi sekali
dengan semua debit atau kredit selama posting semu media.
Karakteristik exhaust posting adalah :
a. Setia akun hanya diambil sekali untuk diisi posting dari media
b. Media dapat diambil lebih dari satu kali untuk di-posting ke dalam
selama periode posting.
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian yang dpat kami sampaikan lewat makalah ini. Ada kurangnya itu
karena keterbatasan pengetahuan dan waktu kami. Penulis banyak berharap
pembanca mengkritik dan memberi saran yang membangun utuk keterlanjuta
makalah in idi kesempatan berikutnya.
14
DFATAR PUSTAKA
Buku Besar dan Buku Pembantu. (2018, Februari 29). Diambil kembali dari
https://www.coursehero.com/file/25269680/MAKALAH-BUKU-BESAR-
DAN-BUKU-PEMBANTUdocx/
15