Anda di halaman 1dari 13

WESEL TAGIH

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah I


Dosen

: Angela Dirman, SE, M.Ak

Penyusun

: Kelompok 6
-

Siti Nurliyana 43215110


Arnila Sari 43215110176
Leli Trisna 43215110233
Putri Almandanty Kurnianto 43215110246
Ria Novitasari 43215110247

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga kami, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan membahas tentang
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 dengan topik Wesel Tagih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang para pembaca untuk memberikan saran atau kritik yang
dapat membangun kami.
Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis, 13 Oktober 2016

Kelompok 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................3
1. Latar Belakang....................................................................................................3
2. Rumusan Masalah...............................................................................................3
3. Tujuan.................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................4
1.
2.
3.
4.

Pengertian Wesel (Promes).................................................................................4


Penilaian dan Pelaporan Wesel Tagih ( Valuation of Note Receivable )............4
Macam-macam Wesel.........................................................................................5
Masalah-masalah akuntansi dari wesel tagih......................................................7

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................11
1. Kesimpulan.........................................................................................................11
2. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada umumnya, hampir semua transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau

pembayaran tunda. Penjualan barang dagangan atau penjualan lainnya secara umum
dilakukan secara kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli
sesuatu, menjadi bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh
secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana persaingan sangat ketat
disatu sisi, namun daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi ini menyebabkan,
banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya
tentu penjualan kredit tersebut. Inilah salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan
saat ini. Konsekuensinya bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah piutang yang
tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar yang cukup besar
dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya
pelanggan yang tidak membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena
dilihat dari kekuatan administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan
dengan piutang dagang.
1.2 Rumusan Masalah
a)
b)
c)
d)

Apa pengertian wesel tagih ?


Penilaian dan Pelaporannya ?
Macam-Macam Wesel ?
Masalah-masalah Akuntansi dari wesel tagih ?

1.3 Tujuan
Untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri. Dan memaparkan secara
sistematis tentang Wesel Tagih.

BAB II
PEMBAHASAN
4

2.1

Pengertian Wesel (Promes)


Wesel tagih atau promes (promissory note) adalah janji tertulis untuk membayar

sejumlah uang atas permintaan pada suatu waktu tertentu. Pihak yang meminta agar promes
atau wesel dibayarkan disebut penerima pembayaran (payee), sedangkan pihak yang
membuat janji pembayaran disebut pembuat (maker)
2.2

Penilaian dan Pelaporan Wesel Tagih ( Valuation of Note Receivable )


Wesel Tagih yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun

akan dicatat dalam aktiva lancar. Dan Wesel Tagih yang berjangka waktu lebih dari satu tahun
dianggap sebagai Piutang Jangka Panjang. Wesel Tagih dinilai berdasarkan jumlah yang
diharapkan dapat ditagih (net realizable value) dan pada prinsipnya sama dengan Piutang
Dagang.
Wesel Tagih Jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat
direalisasi, yakni pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan.
Perkiraan penyisihan wesel tagih yang utama adalah Penyisihan untuk Piutang Yang
Diragukan. Perhitungan dari estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek
dan dalam mencatat beban piutang tak tertagih dan penyisihan yang berkaitan persis sama
dengan piutang usaha. Baik sebagai persentase atas pendapatan penjualan atau suatu analisis
piutang dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah piutang yang tak tertagih. Wesel tagih
jangka panjang menimbulkan masalah estimasi tambahan
Wesel tagih pada dasarnya dicatat berdasarkan nilai sekarang yang didefinisikan
sebagai jumlah penerimaan kas di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dengan
suku bunga sesuai. Dalam suatu transaksi peminjaman, nilai sekarang merupakan jumlah kas
yang diterima oleh peminjam. Jika suatu wesel ditukar dengan aktiva tetap, barang atau jasa,
nilai sekarangnya sesuai dengan harga jual tunai berjalan dari komoditi yang ditukar tersebut.
Perbedaan nilai sekarang dengan dan jumlah yang ditagih pada tanggal jatuh tempo
merupakan beban bunga.

2.3

Macam-Macam Wesel

Semua wesel timbul dari transaksi bebas ( antara pihak yang memiliki hubungan
istimewa) akan meliputi unsur bunga. Namun demikian, terdapat perbedaan antara wesel
berbunga dan wesel tak berbunga.
1. Wesel berbunga ditulis sebagai janji untuk membayar jumlah nominal ( face amount)
ditambah bunga berdasar suku bunga tertentu. Jika tidak ada ketentuan khusus maka
jumlah nominal wesel berbunga merupakan nilai sekarang dari penerbitan wesel.
2. Wesel tak berbunga tidak menentukan suatu suku bunga, tetapi jumlah nominalnya
meliputi beban bunga. Jadi, nilai sekarangnya merupakan selisih antara jumlah
nominal dan bunga yang dimasukan dalam jumlah tersebut yang kadang kala disebut
bunga implisit atau efektif.
Dalam mencatat penerimaan suatu wesel, wesel tagih di debit dan jika jumlah nominalnya
berbeda denga nilai sekarang dicatat sebagai premi atau diskonto dan diamortisasi selam
umur wesel tersebut.
Contoh

High Value Corporation menjual barang dagang, pada tanggal 1 januari 1987 dengan harga
$ 1.000. Pembeli memberi High Value suatu wesel atau promes yang jatuh tempo per 31
desember 1988. Nilai jatuh tempo wesel tersebut meliputi bunga 10%. Jadi High value harus
menerima $1.210 ( $1.000 X 1,21)8 pada saat wesel dibayarkan.
Ayat jurnal berikut ini akan menunjukan prosedur akuntansi untuk wesel berbunga dan wesel
tak berbunga :
Wesel berbunga
Jumlah nominal = nilai sekarang = $1.000 dan bunga yang ditetapkan = 10%.
1 janurai 1987
Wesel tagih 1.000
Penjualan .. 1.000

Wesel tak berbunga


Jumlah nominal = nilai jatuh tempo = $1.210 = $1.210 dan tidak ada penetapan suku bunga
Wesel tagih

1.210
Penjualan

1.000

Diskonto wesel tagih

2.4

210

Masalah-Masalah Akuntansi Dari wesel Tagih

Contoh soal :
Wesel berbunga 24% dikeluarkan tanggal 7 November 1998 jangka waktu 90 hari. nilai
nominal Rp 10.000.000,a. Penarikan Wesel (munculnya wesel)
Journal :
Wesel Tagih 10.000.000,Penjualan 10.000.000, Wesel Tagih
Piutang Dagang
b. Menghitung Tanggal Jatuh Tempo :
1. Jangka Waktu

90 hari

2. Bulan November

30

3. Wesel dikeluarkan

November

23
7

4. Desember

31

5. Januari

31

Total

85 hari

Jatuh tempo tanggal 5 Februari

Perhitungan Bunga.
Rumus = Nilai Nominal x tingkat Bunga x
Bunga = 10.000.000 x 24% x 90/300 = Rp 600.000,-

d. Pada akhir tahun ada AJP.


7 Nov s/d 31 Des = 54 hari
Bunga = Rp 10.000.000 x 24% x 54/300 = Rp 300.000,AJP = Bunga yang masih harus diterima 300.000,Pendapatan bunga

300.000,-

e. Pada awal tahun perlu dibuat journal balik.


Pendapatan bunga

300.000,-

Bunga yang masih harus diterima

300.000,-

f. Journal pada tanggal jatuh tempo.


Nilai Nominal
Bunga

= 10.000.000,=

600.000,10.600.000,-

Bank / kas

10.600.000,-

Wesel Tagih

10.000.000,-

Pendapatan Bunga

600.000,-

Jika tidak ada bunga. Journal pada saat jatuh tempo.


Bank

10.000.000,Wesel tagih

10.000.000,-

g. Mendiskontokan Wesel.
Pendiskontoan Wesel.
Dilakukan apabila perusahaan memerlukan uang tunai dengan jalan menjual wesel
tersebut kepada Bank atau pihak-pihak lain.
Bank akan menerima imbalan

Diskonto

Diskonto adalah bunga yang diperhintungkan di muka.


Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo,jangka waktunya adalah
antara saat wesel diserahkan kepada Bank sampai dengan tanggal jatuh tempo.
g. Mendiskontokan Wesel.
Pendiskontoan Wesel Tak Berbunga.
Contoh :
Tanggal 15 Desember 1985 wesel tak berbunga dengan jangka waktu 60 hari sebesar
Rp 5.000.000,- yang dikeluarkan tanggal 07 November 1985 oleh PT.ABC
didiskontokan ke Bank dengan tingkat bunga sebesar 27%. Yang akan diterima adalah
sebagai berikut :
1. Nilai nominalnya

5.000.000,-

2. Nilai pada saat jatuh tempo (07 Jan85)

5.000.000,-

3. Jangka waktu diskonto (15 Des85 07 Jan85)

23 hari

4. Diskonto yang disebabkan oleh Bank adalah :


5.000.000,- x 27% x 23/360

86.250,-

5. Hasil yang diterima (5.000.000 86.250)

4.913.750,-

Jurnalnya :
Kas

4.913.750,-

Biaya Bunga

86.250,-

Wesel tagih

5.000.000,-

Mendiskontokan Wesel.
Pendiskontoan Wesel Berbunga.
Contoh :
Tanggal 13 Januari 1986 wesel berjangka waktu 90 hari (jatuh tempo tanggal 05
Februari 1986) berbunga 24% sebesar Rp. 10.000.000,- yang dikeluarkan pada
tanggal 07 November 1985, didiskontokan ke Bank dengan tingkat diskonto 27%.
Uang yang akan diterima adalah sebagai berikut :
1. Nilai Nominal Wesel

10.000.000,-

2. Nilai pada saat jatuh tempo :


Nilai nominal Wesel

10.000.000,-

Bunga selama jangka Wesel


10.0000.000,- x 24% x 90/360 =

600.000,-

10

10.6000.000,3. Jangka waktu diskonto ( 13 Januari 199B sampai dengan 5 Februari 199B = 23 hari )
4. Diskonto yang dibebankan oleh Bank :
(Rp 10.600.000,- x 27% x 23/360)
Hasil yang diterima

182.850,10.417.150,-

Ayat journal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan wesel berbunga ini adalah
sebagai berikut :
Bank / Kas

10.417.150,-

Wesel Tagih

10.000.000,-

Pendapatan Bunga

417.150

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wesel Tagih yaitu jumlah

yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah

menerbitkan surat hutang formal. Pelunasan wesel hutang bagi penaggung harus
memperhatikan beberapa hal misalnya tanggal jatuh tempo, karena hal yang bersangkutan
akan dikenai bunga sesuai kesepakatan diawal dan jika pelunasan melebihi batas tanggal
jatuh tempo.
Adanya wesel tagih merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan atau yang
memberikan hutang. Tidak hanya dapat menjadi piutang bagi pendapatan namun juga
memberikan dampak signifikan bagi roda perekonomian perusahaan tersebut.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak
merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, kritik beserta saran juga kami harapkan agar
dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami

12

Daftar Pustaka
Carl S. Warren, James M, Reve, Philip E. Fees, Pengantar Akuntansi, Buku Satu Edisi Dua Satu,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008

13

Anda mungkin juga menyukai