Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI

“AKUNTANSI PIUTANG WESEL”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang telah di berikan


Dosen Pengampuh : Fitriani,S.Pd.,M.Ak

Disusun Oleh Kelompok 8:

1. Dwi Ayu Ningsih (19033008)

2. Siti Hadija Labaha (19033036)

3. Michael F. Sepanyo (19033037)

4. Natalia Laempah (19033068)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI KELAS A (SEMESTER 2)
T.A. 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan

sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada Orang Tua kami yang telah

membesarkan kami dengan baik dan bekerja keras untuk menyekolahkan kami

sampai tingkat perguruan tinggi seperti saat ini. Tak lupa juga ucapan Terima Kasih

kepada Ibu Fitriani,S.Pd.,M.,Ak yang telah memberikan kami tugas untuk membuat

makalah dengan judul “Rekonsiliasi Bank dan Elektronik Funds Transfer System”

serta bimbingannya dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lupa pula kami

ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah berkontribusi

dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan

rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh

dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Luwuk, 22 Februari 2020

KELOMPOK 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Penyelesaian Dan Pengalihan Piutang Wesel ................................ 3

B. Piutang Wesel Dengan Angsuran ......................................................... 7

C. Penyajian Piutang Dalam Neraca ......................................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penjualan barang daganga atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara
kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu,
menjadi bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh
secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana persaingan
sangat ketat disatu sisi, namun daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi
ini menyebabkan mau tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk
mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit tersebut. Inilah
salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat ini. Konsekuensinya
bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah piutang yang tercantum didalam
neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar yang cukup besar dimiliki oleh
umumnya perusahaan saat ini.

Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya pelanggan


yang tidak membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena dilihat
dari kekuatan administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan
dengan piutang dagang. Namun piutang wesel dapat saja bersumber dari pinjaman
bank atau pinjaman pihak lainnya.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penyelesaian dan pengalihan piutang wesel?

2. Bagaimana Perlakuan Jenis Piutang Wesel dengan Angsuran?

3. Bagaimana penyajian piutang dalam neraca?

C. Tujuan
Adapun untuk menyesuaikan dengan rumusan masalah di atas, maka

tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui dan


memahami apa itu Piutang wesel..

2. Untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep akuntansi piutang wesel.

3. Untuk mengetahui penyajian piutang wesel dalam neraca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyelesaian Dan Pengalihan Piutang Wesel


piutang wesel bisa dipindah tangankan ke bank. Maksudnya adalah pengalihan
piutang wesel atau pen-diskontoan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan
menggunakan piutang wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman
yang besarnya dibawah jumlah piutang wesel saat jatuh tempo serta dikenakan
bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto. Pen-diskonto-an wesel ini
biasanya dilakukan dengan syarat jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada
tanggal jatuh tempo. Maka pihak yang mendiskontokan bertanggungjawab untuk
melunasi wesel tersebut. Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang
mendiskontokan merupakan hutang yang belum pasti (contingent liabilities)
sehingga harus nampak dalam catatan.

Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :

Waktu antara tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo piutang wesel jangka
pendek bisa dinyatakan dalam hari atau bulan. Bila dinyatakan dalam hari maka
tanggal jatuh tempo wesel dinyatakan jumlah hari sesudah tanggal penerbitan.
Demikian juga bila dinyatakan dengan bulan.

Pendiskontoan / Pengalihan Piutang Wesel

Setiap pendiskontoan wesel tagih harus ditandatangani penjual (endosemen) pada


halaman belakang.

Hal ini menunjukan pertanggung jawaban kepada bank atau pihak lain yang
menerima wesel tersebut, sehingga apabila pada saat jatuh tempo pembuat atau
penanda tangan wesel atau akseptor tidak melunasi utang weselnya, maka penarik
wesel atau endosemen berkewajiban membayar kepada bank atau pembeli wesel.

Dalam hal ini bagi penarik wesel (yang menjual/mediskontokan) akan mempunyai
utang bersyarat (contingent liabilities) maka pendiskontoan wesel tidak dicatat dalam
rekening (akun) piutang, tetapi dicatat dalam rekening (akun) piutang wesel
didiskontokan.

Jika pada saat jatuh tempo yang kena tarik membayar (melunasi utang weselnya),
maka hapuslah utang bersyarat yang dibebankan kepada penarik wesel tadi,
sehingga oleh pihak penarik wesel akan dicatat dalam rekening (akun) piutang wesel
didiskontokan (debit) dan piutang wesel (kredit).

3
Contoh Soal Piutang Wesel dan Penjelasannya

15 Agustus 2019 CV Angkasa menjual barang dagangan secara kredit kepada Fa


Sempurna sebesar Rp.2.400.000

16 September 2019 CV Angkasa menarik wesel 60 hari atas Fa Sempurna sebesar


Rp.2.400.000

1 Oktober 2019 wesel yang sudah diaksep oleh Fa Sempurna tersebut oleh CV
Angkasa didiskontokan ke Bank, diskonto 12% dengan catatan jika pada saat jatuh
tempo Fa Sempurna tidak membayar, maka CV Angkasa berkewajiban membayar
kepada Bank tersebut.

15 November 2019 Fa Sempurna tidak membayar, Bank menagih kepada CV


Angkasa sebesar nilai jatuh tempo ditambah biaya penagihan Rp.5.000, tagihan
tersebut dilunasi oleh CV Angkasa.

15 Desember 2019 Fa Sempurna melunasi utang weselnya, ditambah dengan


bunga 15% setahun dari nilai nominal selama jangka waktu tunggakan dan biaya-
biaya lain.

Diminta

Buatlah jurnal untuk CV Angkasa , Fa Sempurna dan Bank jika dalam soal diatas
dinyatakan bahwa:

1. Wesel tersebut tidak berbunga


2. Wesel tersebut berbunga 15% setahun
3.

Jawab

4
Penjelasan

Nov 15

Karena akseptor Fa Sempurna tidak membayar utang weselnya, maka bank


menagih kepada endosemen (CV Sempurna).

Bagi CV Sempurna utang bersyarat (piutang wesel didiskontokan) akan hapus,


begitu pula piutang weselnya akan berubah menjadi piutang dagang kepada Fa
Sempurna sebesar nilai tunai pada saat jatuh tempo ditambah dengan biaya lain-
lain.

Andaikan saja pada tanggal 15 Nov tersebut Fa Sempurna membayar utang


weselnya, maka jurnal yang dibuat oleh Fa Sempurna dan CV Sempurna adalah
sebagai berikut:

5
Des 15

Jumlah yang harus dibayar oleh Fa Sempurna adalah sebesar nilai tunai wesel pada
saat jatuh tempo ditambah dengan denda/bunga selama masa tunggakan dan biaya
lain-lain yang diperhitungkan oleh pihak bank atau pembeli wesel maupun CV
Sempurna (endorsement).

Proses Pengalihan / Pendiskontoan Piutang Wesel


Alur pendiskontoan / pengalihan piutang wesel jika pembeli sanggup membayar
ketika jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Keterangan:

1. Terjadi kesepakatan untuk menerbitkan piutang wesel antara pembeli (A)


dengan penjual (B) dan pembeli (A) menyerahkan wesel kepada penjual (B).
2. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan dana yang mendesak, pihak penjual
(B) mediskontokan atau mengalihkan piutang wesel kepada pihak bank (C).
3. Ketika piutang wesel jatuh tempo, pihak bank (C) melakukan penagihan
kepada pihak yang membuat wesel atau pembeli (A).

Alur pendiskontoan / pengalihan piutang wesel jika pembeli tidak sanggup


membayar ketika jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Jika pembeli (A) tidak bisa melunasi weselnya pada saat jatuh tempo, maka bank
akan menagih kepada pihak penjual (B). Dan pihak penjual akan menagih kepada
pihak pembeli (A) sejumlah yang dibayarkannya kepada pihak bank (C).

6
Keterangan:

1. Terjadi kesepakatan untuk menerbitkan piutang wesel antara pembeli (A)


dengan penjual (B) dan pembeli (A) menyerahkan wesel kepada penjual (B).
2. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan dana yang mendesak, pihak penjual
(B) mediskontokan atau mengalihkan piutang wesel kepada pihak bank (C).
3. Pada saat wesel jatuh tempo pihak bank (C) melakukan penagihan kepada
pihak pembeli (A), namun pihak pembeli (A) tidak bisa membayar. Kemudian
pihak bank (C) melakukan penagihan kepada pihak penjual (B).
4. Pihak penjual (B) melakukan penagihan kepada pihak pembeli (A) sebesar
yang dibayarkannya kepada pihak bank (C).

B. Piutang Wesel Dengan Angsuran

Piutang wesel dengan angsuran adalah piutang wesel yang pembayarannya di-cicil
selama jangka waktu tertentu. Setiap penerimaan cicilan terdiri dari bunga dari
pokok pinjaman dan pengurangan atas pokok pinjaman.

Penerimaan bunga setiap periode cicilan piutang wesel akan semakin menurun
sedangkan cicilan pokok pinjaman makin bertambah.

Piutang wesel dengan angsuran dicatat sebesar nilai nominalnya, dan selanjutnya
dibuatkan jurnalnya untuk mencatat cicilan yang sudah dilakukan.

Wesel Jangka Panjang


Wesel jangka panjang dikeluarkan untuk memperoleh pinjaman uang dan
konsepnya sama dengan wesel jangka pendek, hanya periode waktunya
lebih dari satu tahun.

Contoh :

Pada tanggal 31 desember 2009 PT Lagi Sedih meminjam uang sebesar


120.000.000 yang dibayar dengan promes berbunga 10 % dan akan dilunasi
dengan enam kali angsuran tahunan. Jurnal yang di buat PT Lagi Sedih
adalah :

31/12 09 Kas 120.000.000


Utang wesel 120.000.000

(untuk mencatat penarikan pinjaman dengan promes)

Sedangkan penentuan besarnya angsuran dapat dilakukan dengan dua cara


yaitu :

7
a. Jumlah Angsuran Tidak Sama Besar

Angsuran satu dengan angsuran yang lain tidak sama besar. Angsuran terdiri
dari angsuran bunga dan angsuran pokok pinjaman. Jumlah angsuran pokok
pinjaman sama besar, sedangkan angsuran atas bunga tidak sama besar .
Hal ini disebabkan karena jumlah angsuran untuk pokok pinjaman yang harus
dibayar semakin menurun sehingga angsuran untuk bunga akan semakin
menurun juga.

Contoh :

Berdasarkan kasus diatas, PT Lagi Sedih harus mengangsur pinjamannya


setiap tanggal 31 desember . Sehingga perhitungan untuk jumlah angsuran
pokok pinjaman dan angsuran bunga adalah sbb :

Perhitungn

Tahun pertama

Angsuran pokok pinjaman (120.000.000/6) 20.000.000


Angsuran bunga ( 10 % x 120.000.000) 12.000.000 +

Besarnya angsuran tahun pertama 32.000.000

Jurnalnya :

31/12/10 Utang wesel 20.000.000


Biaya bunga 12.000.000
Kas 32.000.000

Tahun kedua

Angsuran pokok pinjaman (120.000.000/6) 20.000.000


Angsuran bunga ( 10 % x 100.000.000) 10.000.000 +

Besarnya angsuran tahun pertama 30.000.000

Jurnalnya :

31/12/11 Utang wesel 20.000.000


Biaya bunga 10.000.000
Kas 30.000.000
Jadi besarnya jumlah angsuran dari periode pertama dan seterusnya tidak
sama besar.

8
b. Jumlah Angsuran Sama Besar

Dalam cara ini, walaupu jumlah setiap angsuran sama besarnya, tapi
komposisi angsuran pokok pinjaman dan jumlah bunga yang dibayar
berubah-ubah.

Penetapan angsuran berdasarkan pada nilai sekarang (present value). Dalam


penerapan konsep ini, jumlah angsuran dapat di hitung dengan cara
membagi nilai nominal dengan faktor diskonto yang dapat dicari melalui table
(seperti table dibuku Haryono Jusup halaman 272).

Contoh :

Berdasarkan kasus diatas, maka faktor diskontonya (bunga 10 %, periode 6


tahun) adalah 4,3553

Jumlah tiap angsuran = 120.000.000/4,3553


= 27.552.637 (pembulatan)

Pengalokasian angsuran :

Tabel pembagian bunga dan pokok pinjaman dalam tiap angsuran

Akhir (a) (b) (c) (d) (e)


periode Saldo awal Angsuran Biaya bunga Bagian Saldo akhir
pokok tiap periode ini pokok poko
pinjaman periode (a) x 10% pinjaman pinjaman
(b) – (c) (a) – (d)
31/12/10 120.000.000 27.552.637 12.000.000 15.552.637 104.447.363
31/12/11 104.447.363 27.552.637 10.444.736,3 17.107.900,3 87.339.462.7
31/12/12 87.339.462.7 27.552.637 8.733.946,3 18.818.690,7 68.520.772
31/12/13 68.520.772 27.552.637 6.852.077,2 20.700.559,8 47.820.211,2
31/12/14 47.820.211,2 27.552.637 4.782.021,1 22.770.615,9 25.049.594,3
31/12/15 25.049.594,3 27.552.637 2.504.959,4 25.047.677,9 0

Jurnal untuk mencatat pembayaran angsuran wesel untuk tahun pertama


adalah sbb :

31/12/10 Utang wesel 15.552.637


Biaya bunga 12.000.000
Kas 27.552.637

9
C. Penyajian Piutang Dalam Neraca

piutang usaha dalam laporan neraca duduk pada sisi aktiva. karena piutang
merupakan asset dari perusahaan

Bagaimana pelaporan piutang wesel dalam neraca?

Perhatikan Laporan Keuangan Neraca berikut ini:

Perlu diketahui, bahwa untuk melaporkan piutang dalam neraca atau


laporan posisi keuangan adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan yaitu
jumlah yang diharapkan akan DAPAT DITAGIH.

Demikian juga dengan piutang wesel yang diperkirakan akan dapat ditagih dan
menjadi kas dalam satu periode disajikan pada Neraca di bagian aktiva lancar.

Urutan penyajian aktiva biasanya didasarkan pada tingkat likuiditasnya. Urutan


likuiditas ini mencerminkan seberapa cepat setiap jenis aktiva lancar bisa dikonversi
menjadi kas.

Piutang wesel disajikan pada laporan keuangan (neraca) bersama dengan piutang-
piutang lain dan diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya.

Piutang wesel disajikan pada urutan pertama dari piutang dengan asumsi piutang
wesel tersebut yang paling likuid dibandingkan dengan jenis piutang lain di urutan
bawahnya.

10
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) disebutkan bahwa "jumlah
bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti dengan penyisihan untuk
piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat diterima".

Secara umum, penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca berada
pada sisi aktiva. Untuk lebih jelasnya lihat neraca dibawah ini :

Jadi intinya banyak sekali orang yang salah dalam membuat neraca khusunya dalam
menampilkan akun piutang. Sering sekali akun piutang hanya ditampilkan sendiri
tanpa ditampilkannya akun cadangan kerugian piutang dalam neraca.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak
kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu dimasa yang akan datang. Piutang Wesel / Wesel Tagih yaitu
jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan
surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu
pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih
dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar. Cara menentukan tanggal jatuh tempo wesel tagih
dapat ditentukan dengan bulan atau dengan hari. Rumus untuk
menghitung bunga adalah:

Pinjaman pokok X tingkat bunga X waku = jumlah

Piutang wesel jangka pendek dilaporkan di neraca dalam kelompok aktiva


lancar. Piutang wesel disajikan di atas piutang dagang karena dapat
direalisasi dengan cepat menjadi kas melalui pendiskontoan.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Junior, Walter T. Harrison dkk. 2012. Akuntansi Keuangan. Jakarta : Erlangga

Pulungan, Andrey Hasiholan dkk. 2013. Akuntansi Keuangan Dasar. Jakarta : Mitra
Wacana Media

Horngren, T. Charles dkk. 1997. Akuntansi di Indonesia. Jakarta : PT Salemba


Empat

Hery. 2016. Akuntansi Aktiva, Utang dan Modal. Yogyakarta : Gava Media

13

Anda mungkin juga menyukai