Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Orang Tua kami yang telah
membesarkan kami dengan baik dan bekerja keras untuk menyekolahkan kami
sampai tingkat perguruan tinggi seperti saat ini. Tak lupa juga ucapan Terima Kasih
kepada Ibu Fitriani,S.Pd.,M.,Ak yang telah memberikan kami tugas untuk membuat
makalah dengan judul “Rekonsiliasi Bank dan Elektronik Funds Transfer System”
serta bimbingannya dalam proses pembuatan makalah ini. Tak lupa pula kami
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
KELOMPOK 8
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjualan barang daganga atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara
kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu,
menjadi bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh
secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana persaingan
sangat ketat disatu sisi, namun daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi
ini menyebabkan mau tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk
mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit tersebut. Inilah
salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat ini. Konsekuensinya
bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah piutang yang tercantum didalam
neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar yang cukup besar dimiliki oleh
umumnya perusahaan saat ini.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun untuk menyesuaikan dengan rumusan masalah di atas, maka
2
BAB II
PEMBAHASAN
Waktu antara tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo piutang wesel jangka
pendek bisa dinyatakan dalam hari atau bulan. Bila dinyatakan dalam hari maka
tanggal jatuh tempo wesel dinyatakan jumlah hari sesudah tanggal penerbitan.
Demikian juga bila dinyatakan dengan bulan.
Hal ini menunjukan pertanggung jawaban kepada bank atau pihak lain yang
menerima wesel tersebut, sehingga apabila pada saat jatuh tempo pembuat atau
penanda tangan wesel atau akseptor tidak melunasi utang weselnya, maka penarik
wesel atau endosemen berkewajiban membayar kepada bank atau pembeli wesel.
Dalam hal ini bagi penarik wesel (yang menjual/mediskontokan) akan mempunyai
utang bersyarat (contingent liabilities) maka pendiskontoan wesel tidak dicatat dalam
rekening (akun) piutang, tetapi dicatat dalam rekening (akun) piutang wesel
didiskontokan.
Jika pada saat jatuh tempo yang kena tarik membayar (melunasi utang weselnya),
maka hapuslah utang bersyarat yang dibebankan kepada penarik wesel tadi,
sehingga oleh pihak penarik wesel akan dicatat dalam rekening (akun) piutang wesel
didiskontokan (debit) dan piutang wesel (kredit).
3
Contoh Soal Piutang Wesel dan Penjelasannya
1 Oktober 2019 wesel yang sudah diaksep oleh Fa Sempurna tersebut oleh CV
Angkasa didiskontokan ke Bank, diskonto 12% dengan catatan jika pada saat jatuh
tempo Fa Sempurna tidak membayar, maka CV Angkasa berkewajiban membayar
kepada Bank tersebut.
Diminta
Buatlah jurnal untuk CV Angkasa , Fa Sempurna dan Bank jika dalam soal diatas
dinyatakan bahwa:
Jawab
4
Penjelasan
Nov 15
5
Des 15
Jumlah yang harus dibayar oleh Fa Sempurna adalah sebesar nilai tunai wesel pada
saat jatuh tempo ditambah dengan denda/bunga selama masa tunggakan dan biaya
lain-lain yang diperhitungkan oleh pihak bank atau pembeli wesel maupun CV
Sempurna (endorsement).
Keterangan:
Jika pembeli (A) tidak bisa melunasi weselnya pada saat jatuh tempo, maka bank
akan menagih kepada pihak penjual (B). Dan pihak penjual akan menagih kepada
pihak pembeli (A) sejumlah yang dibayarkannya kepada pihak bank (C).
6
Keterangan:
Piutang wesel dengan angsuran adalah piutang wesel yang pembayarannya di-cicil
selama jangka waktu tertentu. Setiap penerimaan cicilan terdiri dari bunga dari
pokok pinjaman dan pengurangan atas pokok pinjaman.
Penerimaan bunga setiap periode cicilan piutang wesel akan semakin menurun
sedangkan cicilan pokok pinjaman makin bertambah.
Piutang wesel dengan angsuran dicatat sebesar nilai nominalnya, dan selanjutnya
dibuatkan jurnalnya untuk mencatat cicilan yang sudah dilakukan.
Contoh :
7
a. Jumlah Angsuran Tidak Sama Besar
Angsuran satu dengan angsuran yang lain tidak sama besar. Angsuran terdiri
dari angsuran bunga dan angsuran pokok pinjaman. Jumlah angsuran pokok
pinjaman sama besar, sedangkan angsuran atas bunga tidak sama besar .
Hal ini disebabkan karena jumlah angsuran untuk pokok pinjaman yang harus
dibayar semakin menurun sehingga angsuran untuk bunga akan semakin
menurun juga.
Contoh :
Perhitungn
Tahun pertama
Jurnalnya :
Tahun kedua
Jurnalnya :
8
b. Jumlah Angsuran Sama Besar
Dalam cara ini, walaupu jumlah setiap angsuran sama besarnya, tapi
komposisi angsuran pokok pinjaman dan jumlah bunga yang dibayar
berubah-ubah.
Contoh :
Pengalokasian angsuran :
9
C. Penyajian Piutang Dalam Neraca
piutang usaha dalam laporan neraca duduk pada sisi aktiva. karena piutang
merupakan asset dari perusahaan
Demikian juga dengan piutang wesel yang diperkirakan akan dapat ditagih dan
menjadi kas dalam satu periode disajikan pada Neraca di bagian aktiva lancar.
Piutang wesel disajikan pada laporan keuangan (neraca) bersama dengan piutang-
piutang lain dan diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya.
Piutang wesel disajikan pada urutan pertama dari piutang dengan asumsi piutang
wesel tersebut yang paling likuid dibandingkan dengan jenis piutang lain di urutan
bawahnya.
10
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) disebutkan bahwa "jumlah
bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti dengan penyisihan untuk
piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat diterima".
Secara umum, penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca berada
pada sisi aktiva. Untuk lebih jelasnya lihat neraca dibawah ini :
Jadi intinya banyak sekali orang yang salah dalam membuat neraca khusunya dalam
menampilkan akun piutang. Sering sekali akun piutang hanya ditampilkan sendiri
tanpa ditampilkannya akun cadangan kerugian piutang dalam neraca.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak
kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu dimasa yang akan datang. Piutang Wesel / Wesel Tagih yaitu
jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan
surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu
pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih
dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar. Cara menentukan tanggal jatuh tempo wesel tagih
dapat ditentukan dengan bulan atau dengan hari. Rumus untuk
menghitung bunga adalah:
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pulungan, Andrey Hasiholan dkk. 2013. Akuntansi Keuangan Dasar. Jakarta : Mitra
Wacana Media
Hery. 2016. Akuntansi Aktiva, Utang dan Modal. Yogyakarta : Gava Media
13