Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WESEL TAGIH
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Akuntansi II
Dosen Pengampu: M. Jalil, SE.,M.Ak

Disusun Oleh
Kelompok 1

Program Studi : Manajemen


Semester/Lokal : II/D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “WESEL TAGIH” ini. Penulis
menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan
keterbatasan penulis dalam hal pengetahuan. Namun penulis telah berusaha dengan
kemampuan yang ada sehingga makalah sederhana ini, baik sistematikanya maupun isinya
jauh dari sempurna.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak M. Jalil, SE.,M.Ak. Penulis menyadari bahwa banyak
sekali kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Oleh sebab itu, arahan, kritik, dan saran
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tembilahan, 11 Mei 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
2.1 Pengertian Wesel Tagih.................................................................................... 2
2.2 Jatuh Tempo Wesel........................................................................................... 2
2.3 Perhitungan Bunga............................................................................................ 3
2.4 Penguangan Wesel............................................................................................ 4
2.5 Pendiskontoan Wesel........................................................................................ 6
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjualan barang dagangan atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara
kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu, menjadi
bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh secara bayar
tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana persaingan sangat ketat disatu
sisi, namun daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi ini menyebabkan mau
tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk mendapatkan pelanggan. Salah
satu caranya tentu penjualan kredit tersebut. Inilah salah satu yang melatarbelakangi
banyaknya penjualan saat ini. Konsekuensinya bagi perusahaan tentulah menimbulkan
jumlah piutang yang tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar
yang cukup besar dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya pelanggan
yang tidak membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena dilihat dari
kekuatan administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan dengan
piutang dagang. Namun wesel tagih dapat saja bersumber dari pinjaman bank atau
pinjaman pihak lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu wesel tagih ?
 Kapan waktu terjadinya jatuh tempo wesel ?
 Bagaimana cara menghitung bunga wesel tagih ?
 Bagaimana proses penguangan wesel ?
 Bagaimana cara pendiskontoan wesel ?

1.3 Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami serta dapat dimanfaatkan sebagai acuan pengetahuan tentang pengendalian
internal dan kas serta penambahan ilmu mengenai Wesel Tagih.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wesel Tagih


Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan
datang. Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah
menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu
pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu
satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Pengertian yang lain, wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory note)
adalah janji tertulis dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak lain
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang
atau tanggal jatuh tempo (maturity date). Surat tersebut dapat dibayarkan ke perorangan
atau perusahaan, atau penanggung atau pemegang wesel tagih.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji.
Pihak yang berhak menerima wesel tagih disebut penerima pembayaran (payee), dan
pihak yang membuat janji disebut pembuat janji (maker) . Wesel tagih ada yang dapat
dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang
dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan)
yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke
bank sebelum jatuh temponya.
Pencatatan wesel tagih harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel
dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum
dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam
rekening wesel tagih menunggak. Wesel tagih yang jatuh tempo dalam satu tahun
dimasukkan ke dalam aktiva lancar. Wesel tagih yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun dikategorikan sebagai piutang jangka panjang.

2.2 Jatuh Tempo Wesel


Beberapa wesel tagih biasanya mencantumkan tanggal wesel tersebut jatuh
tempo, seperti yang terlihat pada gambar. Bila periode jatuh tempo tersebut ditentukan
dengan bulan, maka tanggal jatuh tempo dari wesel tersebut akan jatuh pada tanggal yang

2
sama dengan wesel tagih tersebut dikeluarkan. Misalkan wesel tagih dengan periode 6
bulan yang dikeluarkan pada tanggal 16 februari akan jatuh tempo pada tanggal 16
agustus. Bila periode tersebut ditetapkan dengan hari, maka tanggal jatuh tempo akan
ditentukan dengan mehitung hari sejak tanggal wesel tersebut dikeluarkan. Wesel tagih
yang berumur 120 hari yang dikeluarkan pada tanggal 14 september 2008 akan jatuh
tempo pada tanggal 12 januari 2009, seperti yang terlihat pada perhitungan dibawah ini :
Bulan Jumlah hari Jumlah total
September 2008 30-14 16
Oktober 2008 31 47
November 2008 30 77
Desember 2008 31 108
Januari 2009 12 120

2.3 Penghitungan Bunga Wesel


Sebelum menghitung bunga pada wesel tagih, penting pula untuk mengetahui
dulu bagaimana cara menentukan tanggal jatuh tempo wesel tagih tersebut. Periode jatuh
tempo pada wesel tagih bisa ditentukan dalam bulan dengan tanggal yang sama pada
tanggal wesel. Contohnya jika wesel tagih dikeluarkan pada 10 Januari dan periode 6
bulan, maka jatuh temponya adalah pada 10 Juli. Apabila periode wesel ditentukan
dalam hari, maka tanggal jatuh temponya dihitung sejak hari wesel dikeluarkan.
Contohnya jika wesel dikeluarkan pada 14 September dan umur wesel 120 hari, maka
jatuh temponya adalah 12 Januari.
Perlu diketahui pula bahwa wesel tagih bisa saja belum jatuh tempo saat akhir
periode akuntansi. Selain itu, pendapatan bunga yang belum diterima namun telah
menjadi hak perusahaan periode itu maka harus dicatat sebagai pendapatan perusahaan di
periode bersangkutan. Terkait wesel tagih ini pula, ada istilah pendiskontoan. Hal ini
apabila ada pihak yang menjual wesel tagih sebelum jatuh tempo. 
Lantas, seperti apa cara menghitung bunga pada wesel tagih? Agar lebih
memahaminya, berikut adalah contoh sederhananya.
Contoh :
Perusahaan X mendapatkan wesel 30 hari dengan bunga 10%. Wesel tagih tersebut
bertanggal 23 November 2019 untuk penyelesaian piutang dengan PT.ABC yang sudah
lewat jatuh tempo. Nilai wesel itu sendiri adalah sebesar Rp10.000.000.

3
Berdasarkan informasi di atas, maka pencatatan weselnya adalah sebagai berikut :
Bulan Tanggal Ket
Nov 23 Wesel Tagih – PT. ABC 10.000.000
Piutang Usaha – PT. ABC 10.000.000
Ketika wesel jatuh tempo, maka perusahaan mencatat penerimaan atas pelunasan sebesar
Rp11.000.000 yang merupakan wesel pokok ditambah bunga 10%.
Bulan Tanggal Ket
Nov 23 Kas 11.000.000
Wesel Tagih – PT. ABC 10.000.000
Pendapatan Bunga 1.000.000

2.4 Penguangan Wesel


Wesel digunakan sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran.
Karena wesel dibayarkan di muka, penerima pembayaran dijamin untuk menerimanya
dalam jumlah penuh, ini lebih baik daripada cek yang berisiko ditolak atau nomor kartu
kredit yang buruk. Untuk menguangkan wesel, yang harus dilakukan adalah menemukan
tempat yang tepat entah untuk menyimpannya atau menukarnya dengan uang. Berikut
adalah cara menguangkan wesel :
a. Pilihlah tempat untuk menguangkan wesel
1. Tentukan dari mana wesel tersebut berasal. Wesel bisa diterbitkan oleh kantor
pos, bank, toko kelontong, convenience store (toserba yang buka sampai larut
malam), credit union (serikat kredit) dan cash advance store (toko yang
melayani penarikan tunai dari kartu kredit).
 Tempat asal wesel biasanya ditandai dengan logo atau stempel di salah satu
sudut kertas. Carilah logo kantor pos, logo bank, atau nama lembaga lain.
 Jika tidak jelas dari mana wesel tersebut berasal, tanyakan kepada orang
yang memberikannya kepada Anda dari mana dia mendapatkannya.
 Tidak mengapa Anda tidak tahu dari mana wesel tersebut berasal. Anda
memang tidak akan bisa membawanya ke kantor pos, tetapi Anda bisa
membawanya ke bank atau lembaga lain yang bisa menguangkan wesel.

2. Carilah tempat untuk menguangkannya. Wesel biasanya dapat diuangkan di


lokasi yang sama dengan tempat wesel tersebut dibeli. Jika Anda memiliki

4
rekening bank, Anda juga bisa memilih untuk menguangkannya di sana.
Praktek-praktek ini telah diikuti secara internasional.
 Pergilah ke bank Anda. Bank yang Anda gunakan untuk mengecek atau
menabung akan menguangkan wesel Anda. Beberapa bank akan meminta
Anda untuk memiliki dana yang cukup untuk menutupi jumlah uang yang
tertera pada wesel. Anda juga dapat mendepositkan wesel ke dalam rekening
bank Anda.
 Pergilah ke kantor pos. Kantor pos akan mencairkan wesel yang dikirimkan
dari kantor pos. Kantor pos yang lebih besar memiliki lebih banyak dana
tunai untuk menguangkan wesel yang lebih besar, jadi jika wesel Anda
memiliki nilai uang yang besar, pilihlah kantor pos yang lebih besar di
daerah Anda.
 Pergilah ke toko kelontong atau convenience store. Hampir semua toko
kelontong dan convenience store yang menjual wesel juga akan mencairkan
wesel. Biayanya biasanya murah, dan kadang-kadang mereka menguangkan
cek dengan gratis.
 Pergilah ke serikat kredit yang menjamin dana atas wesel itu. Misalnya, jika
wesel tersebut berasal dari L&N Federal Credit Union, setiap cabang L&N
Federal Credit Union akan mencairkan wesel tersebut secara penuh.
 Pergilah ke check cashing store (toko tempat mencairkan cek). Gunakan ini
sebagai langkah terakhir, karena check cashing store biasanya memungut
biaya yang lebih tinggi daripada toko kelontong atau convenience store.
 Jika Anda memiliki wesel dari luar negeri, Anda mungkin harus menyuruh
orang untuk menguangkannya di negara tersebut lalu mentransfer uangnya
kepada Anda. Biasanya bank menarik biaya yang tinggi untuk layanan ini,
jadi jika memungkinkan, pastikan wesel Anda dibuat dalam mata uang dari
negara tempat Anda ingin mencairkannya.
b. Uangkan Wesel
1. Bawalah kartu identitas. Karena wesel dibuat untuk dibayarkan kepada
penerima uang tertentu, Anda akan memerlukan bukti bahwa Anda adalah
penerima uang yang dituju. Bawa SIM, paspor, atau kartu identitas lain untuk
membuktikan bahwa Anda memang orang yang dimaksud.

5
2. Tunjukkan weselnya. Berjalanlah menuju teller, pegawai kantor pos atau kasir
dan katakan padanya bahwa Anda memiliki wesel untuk diuangkan. Dia akan
meminta Anda untuk memperlihatkan wesel dan kartu identitas Anda.
 Sebelum Anda menyerahkan weselnya, tanyalah kepada pegawai tersebut
berapa kira-kira biayanya. Meskipun Anda sudah mencari keterangan tentang
hal itu sebelumnya, penting untuk memastikan bahwa Anda menanyakan
langsung pada perwakilan lembaga tersebut agar tidak terjadi
miskomunikasi.
 Jangan takut untuk berbalik jika Anda tidak nyaman menguangkan wesel
pada lembaga tertentu. Jika pegawainya menarik biaya yang lebih tinggi dari
jumlah biaya yang Anda perkirakan, cobalah bank, toko, atau convenience
store yang berbeda.

3. Terima uang tunai Anda. Setelah pegawai tersebut memproses wesel Anda,
Anda akan menerima uang tunai dari wesel Anda. Biasanya Anda dapat meminta
surat tanda terima dengan ukuran tertentu. Hitung uangnya untuk memastikan
jumlahnya sudah benar sebelum meninggalkan lembaga tersebut.
 Anda bisa meminta kuitansi, untuk berjaga-jaga seandainya Anda salah
menghitung uangnya dan kemudian menyadari bahwa kantor itu membayar
Anda lebih sedikit dari yang seharusnya.
 Jika uang dalam wesel tersebut Anda simpan di bank Anda, Anda bisa
meminta sebagian dari wesel tersebut diberikan kepada Anda dalam bentuk
tunai.

2.5 Pendiskontoan Wesel


Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan
wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga
yang diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan
ini disebut juga diskonto.
Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada
tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk
melunasi wesel tersebut. Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :

Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

6
Contoh : Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1
Maret 1991 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.
Periode diskonto dihitung sebagai berikut :
26-1 Maret : 5 hari
April : 30 hari
Mei (tanggal jatuh tempo) : 1 hari
Periode diskonto : 36 hari
Perhitungan pendiskontoan wesel
1. Wesel tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel : Rp. 5.000.000
Diskonto : Rp. 5.000.000 x 10% x 36/360 : 50.000
Uang yang diterima : Rp. 4.950.000
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat
pendiskontoan wesel di atas adalah :
Kas Rp. 4.500.000
Biaya bunga 50.000
Piutang wesel Rp. 50.000.000
(wesel tagih didiskontokan)

2. Wesel berbunga
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan
diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991
adalah :
Nilai nominal wesel : Rp. 5.000.000
Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000 : 100.000
Nilai jatuh tempo wesel : Rp. 5.100.000
Diskonto :
Rp. 5.100.000 x 10% x 36/360 : 51.000
Uang yang diterima : Rp. 5.049.000
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat
pendiskontoan wesel di atas adalah :

7
Kas Rp. 5.049.000
Wesel tagih Rp. 5.000.000
(wesel tagih didiskontokan)
Pendapatan bunga 49.000

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan
datang. Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah
menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu
pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu
satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Cara
menentukan tanggal jatuh tempo wesel tagih dapat ditentukan dengan bulan atau dengan
hari. Rumus untuk menghitung bunga adalah :

Pinjaman pokok x tingkat bunga x waktu = jumlah

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebihbanyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, T. Charles dkk. 1997. Akuntansi di Indonesia. Jakarta : PT Salemba Empat


Hery. 2016. Akuntansi Aktiva, Utang dan Modal. Yogyakarta : Gava Media
Junior, Walter T. Harrison dkk. 2012. Akuntansi Keuangan. Jakarta : Erlangga
Pulungan, Andrey Hasiholan dkk. 2013. Akuntansi Keuangan Dasar. Jakarta : Mitra Wacana
Media

10

Anda mungkin juga menyukai