DANA PELUNASAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Keuangan dan Hitung Dagang
Dosen pengampu:
Deri Heryanto, M. Pd
Disusun Oleh :
Aldi. Ramadhan
Muhammad Irfan Maulana
Puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas ridho dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MAKALAH MATEMATIKA
KEUNGAN AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
matematika keuangan dan hitung dagang . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pengetahuan tentang perhitungan dagang secara matematis
khususnya pada Amortisasi Utang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami akan sangat mengharapkan serta menghargai segala saran dan kritik yang
bersifat membangun bagi perbaikan penulis berikutnya. Sekian laporan ini kami buat, semoga
makalah ini dapat diterima dan dipahami oleh siapapun yang membacanya dan bisa menambah
wawasan untuk para pembaca, selain itu makalah ini dapat berguna bagi diri kami dan orang
lain.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah .......................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Amortisasi Utang ............................................................................................... 3
2.2 Perbedaan Amortisasi dengan Depresi dan Deplesi ........................................................ 4
2.3 Perhitungan Amortisasi Utang ......................................................................................... 7
2.4 Dana Pelunasan (Sinking Fund)..................................................................................... 13
2.5 Perbedaan Amortisasi Dengan Dana Pelunasan Utang ................................................. 16
BAB III.................................................................................................................................... 17
PENUTUP............................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia bisnis, hutang merupakan hal yang lumrah dan sangat berhubungan.
Bahkan, hampir setiap laporan keuangan perusahaan pasti memiliki akun hutang. Secara
umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang
atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan harus
segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat. Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi
adalah pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva
sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak yang
saling terlibat.
Amortisasi adalah suatu proses pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu
ataupun periode tertentu dan juga dikerjakan secara bertahap. Contoh sederhana dari
pembayaran amortisasi ini adalah pembayaran tagiahan bulanan pada kredit kendaraan,
pinjaman kartu kredit, pinjaman KPR, dll. Prosedur pembayaran amortisasi pun mempunyai
perhitungan khususnya sendiri. Tapi yang pasti, angka cicilan ataupun pembayarannya harus
lebih besar daripada pokok pinjaman serta beban bunga yang juga harus ditanggung pihak
peminjam. Jadi, nilai amortiasi ini lambat laun akan terlunasi pada setiap pembayaran
angsuran. Amortisasi pun bisa diartikan sebagai suatu penyebaran jumlah ataupun biaya modal
pada bentuk aset tidak berwujud dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, amortisasi
diberlakukan selama aset tersebut masih bisa digunakan.
Amortisasi utang ini tidak akan lepas dari dunia bisnis karena ini merupakan salah satu metode
dalam pelunasan dan pembayaran suatau kewajiban secara berkala dan diangsur dengan tempo
waktu yang sudah disetujui oleh duabelah pihak yang saling terikat. Fungsi dari amortisasi
adalah sebagai cerminan atas nilai penjualan kembali dari aset tak berwujud tersebut. Sebagai
contoh, saat melakukan pinjaman dengan nilai cicilan sejumlah tertentu, bisa diketahui bahwa
nilai amortisasinya adalah sebesar jumlah cicilan yang harus dibayarkan tersebut. Tanpa
menghitung amortisasi, perusahaan tidak akan bisa menunjukkan kondisi laporan keuangan
yang sebenarnya. Cara menghitungnya pun harus melalui rumus dan langkah yang telah
ditentukan. Dengan begitu, jumlah amortisasi yang dimiliki oleh perusahaan dapat diketahui
oleh seluruh pihak yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini mudah-mudahan bisa menjadi suatu pembelajaran atau bahan pembelajaran
sehingga bisa menjadi suatu referensi dalam mendalami suatu pembelajaran khususnya pada
mata kuliah Matematika Keuangan dan Hitung Dagang Untuk Unsur Amortisasi Utang. Selain
itu, tujuan utama dari penulisan karya ilmiah (makalah) ini adalah diantaranya :
• Sebagai bukti telah menyelesaikan tugas dari Mata Kuliah Matetamtika Keuangan Dan
Hitung Dagang.
• Memberikan gambaran secara tertulis mengenai definisi dari aspek-aspek untuk
Amortisasi utang dan Dana Pelunasan.
• Menginformasikan syarat ketentuan dari para pelau usaha dalam pelaksanaan dan
praktik hitung dari amortisasi utang dan Dana Pelunasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Amortisasi Utang
Amortisasi adalah suatu proses pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu
ataupun periode tertentu dan juga dikerjakan secara bertahap. Contoh sederhana dari
pembayaran amortisasi ini adalah pembayaran tagiahan bulanan pada kredit kendaraan,
pinjaman kartu kredit, pinjaman kpr, dll. Prosedur pembayaran amortisasi pun mempunyai
perhitungan khususnya sendiri. Tapi yang pasti, angka cicilan ataupun pembayarannya harus
lebih besar daripada pokok pinjaman serta beban bunga yang juga harus ditanggung pihak
peminjam. Jadi, nilai amortiasi ini lambat laun akan terlunasi pada setiap pembayaran
angsuran. Amortisasi pun bisa diartikan sebagai suatu penyebaran jumlah ataupun biaya modal
pada bentuk aset tidak berwujud dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, amortisasi
diberlakukan selama aset tersebut masih bisa digunakan.
Karena ada banyak jenis pinjaman yang tersedia, dan mereka semua tidak bekerja dengan
cara yang sama. Setiap pinjaman angsuran diamortisasi dan peminjam membayar saldo ke nol
seiring waktu dengan pembayaran rata-rata. Pinjaman biasanya berlangsung selama lima tahun
atau lebih pendek, pinjaman diamortisasi yang di bayar dengan pembayaran bulanan tetap.
Bahkan, beberapa orang, termasuk pembeli dan dealer mobil, berpikir untuk membeli mobil
dalam hal pembayaran bulanan saja. Pinjaman yang lebih panjang tersedia, tetapi berisiko,
yang berarti pinjaman telah melebihi nilai jual kembali tersebut, jika memperpanjang terlalu
lama untuk mendapatkan pembayaran yang lebih rendah. Plus, akan menghabiskan lebih
banyak bunga. Pinjaman rumah secara tradisional adalah hipotek suku bunga tetap 15 tahun
atau 30 tahun. Pinjaman pribadi yang didapatkan dari bank, credit union, atau pemberi
pinjaman online umumnya adalah pinjaman yang diamortisasi. Mereka sering memiliki jangka
3
waktu tiga tahun, suku bunga tetap, dan pembayaran bulanan tetap. Pinjaman ini sering
digunakan untuk usaha kecil atau dana darurat. Dengan beragam bentuk dan jenis pinjaman,
termasuk pinjaman rumah dan kredit mobil, sementara setiap pembayaran bulanan tetap sama,
pembayaran terdiri dari bagian-bagian yang berubah seiring waktu. Sebagian dari setiap
pembayaran ditujukan untuk biaya bunga dan mengurangi saldo pinjaman atau juga dikenal
sebagai melunasi pokok pinjaman. Amortisasi sendiri teknik akuntansi yang digunakan untuk
secara berkala menurunkan nilai buku pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu
tertentu. Istilah “amortisasi” bisa merujuk pada dua situasi.
Pertama, amortisasi digunakan dalam proses pelunasan hutang melalui pembayaran pokok dan
bunga reguler seiring waktu. Jadwal amortisasi digunakan untuk mengurangi saldo pinjaman
saat ini, misalnya kredit mobil, melalui pembayaran cicilan.
Kedua, amortisasi juga dapat merujuk pada penyebaran biaya modal yang terkait dengan aset
tidak berwujud selama jangka waktu tertentu biasanya selama masa manfaat aset untuk
keperluan akuntansi dan pajak.
• Pinjaman/kredit kendaraan
• Pinjaman/kredit pribadi
• Pinjaman/kredit bisnis
Pinjaman yang tidak dapat diamortisasi termasuk didalamnya setiap hutang bergulir dan kartu
kredit, karena jenis pinjaman berbasis kredit ini tidak memiliki pembayaran bulanan yang tetap.
Utang bergulir dan kartu kredit tidak memiliki fitur yang sama dengan pinjaman diamortisasi,
karena mereka tidak menetapkan jumlah pembayaran atau jumlah pinjaman tetap.
Pada umumnya, jika pemberi pinjaman memberi tahu kita dengan tepat berapa banyak
pembayaran yang perlu kita lakukan untuk melunasi pinjaman, dan memberi tahu kita bahwa
setiap pembayaran bulanan adalah jumlah yang sama, itu artinya amortisasi pinjaman telah
dilakukan. Jika pinjaman bervariasi dalam jumlah total yang terutang setiap bulan,
kemungkinan pinjaman itu tidak bisa diamortisasi.
4
2.2 Perbedaan Amortisasi dengan Depresi dan Deplesi
Sebelum kita bisa lebih memahami perbedaan antara amortisasi, depresi dan deplesi maka
berikut adalah pemaparan dari pemaparan nya :
1. Amortisasi
Seperti yang sudah di paparkan pada penjelasana sebelumnya Amortisasi adalah suatu proses
pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu ataupun periode tertentu dan juga
dikerjakan secara bertahap. Contoh sederhana dari pembayaran amortisasi ini adalah
pembayaran tagiahan bulanan pada kredit kendaraan, pinjaman kartu kredit, pinjaman kpr, dll.
Atau secara sedeerhana suatu prosedur pembayaran utang yang dilakukan secara bertahap
dalam periode waktu yang telah ditentukan.
2. Depresiasi
Yaitu suatu prosedur dalam mengalokasikan biaya penyusutan terhadap aset tetap selama
periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aset tersebut. Aset tetap sendiri
berarti aset yang dapat dilihat dan digunakan dalam operasional perusahaan tetapi tidak
diperjual belikan. Contoh dari aset tetap yaitu seperti tanah yang digunakan sebagai tempat
berdirinya gedung perusahaan, perbaikan properti perusahaan seperti jalanan di sekitar area
perusahaan, tempat parkir, saluran air bawah tanah. Selain itu ada juga gedung perusahaan serta
peralatan kantor, pabrik, kendaraan operasional dll yang turut masuk dalam kategori aset tetap.
Kecuali tanah, yang nilainya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, aset tetap yang
lain nilainya akan semakin berkurang seiring dengan penggunaan aset tersebut dalam periode
tertentu. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan pada aset tetap, yaitu:
• Harga Perolehan (Acquisition Cost): Ini adalah harga yang harus Anda keluarkan ketika
membeli aset tetap tersebut. Faktor ini merupakan yang paling berpengaruh terhadap
perhitungan penyusutan karena menjadi dasar perhitungan seberapa besar depresiasi
yang harus dialokasikan per periode akuntansi.
• Nilai Residu (Salvage Value): Ini merupakan perkiraan nilai yang didapat apabila aset
tetap tersebut dijual pada saat penghentian masa guna aset. Nilai Residu tidak ada ketika
aset tetap tidak dijual pada saat masa penghentiannya atau dibiarkan habis terkorosi.
Tentu saja, setiap akuntan tidak akan menyarankan ini. Ada baiknya aset tetap dapat di
daur ulang.
5
• Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time): Kebanyakan aset tetap memiliki dua
jenis umur yang dapat diukur, yaitu umur fisik dan umur fungsional. Suatu aset tetap
dinilai masih memiliki umur fisik ketika secara fisik aset tetap tersebut masih dalam
kondisi baik, walaupun mungkin fungsinya sudah menurun. Sedangkan umur
fungsional dinilai apabila aset tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi
perusahaan. Biasanya umur fungsional (umur ekonomis) yang dijadikan bahan
perhitungan.
3. Deplesi
Deplesi merupakan kata lain dari penyusutan nilai yang dialami oleh benda yang sifatnya alami
dan tidak dapat diperbaharui, dalam hal ini adalah sumber daya alam. Istilah ekonomi geografi
ini biasanya digunakan dalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dan
sebagainya, dimana aset tetap ini (sumber daya alam) tidak dapat segera diganti apabila sudah
habis. Beda dengan aset tetap yang dihitung oleh Depresiasi dimana aset tetap yang diukur
pada umumnya dapat diganti jika sudah habis ‘masa pakainya’. Kata Deplesi sendiri berasal
dari bahasa Inggris Depletion yang berarti penipisan atau pengurangan. Biasanya deplesi
digunakan perusahaan untuk mengalokasikan biaya penggalian atau eksploitasi dan dihitung
untuk pengurangan pajak serta pembukuan. Perhitungan untuk deplesi biasanya ditentukan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
• Harga Perolehan Aset (Aktiva): Ini merupakan total jumlah pengeluaran yang
dilakukan sejak memperoleh izin hingga sumber daya alam tersebut dapat diambil
hasilnya.
• Taksiran nilai sisa apabila sumber daya alam telah selesai dieksploitasi: Ini merupakan
perkiraan nilai dari lahan tambang yang telah dieksploitasi.
• Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi: Taksiran ini merupakan
perkiraan deplesi yang dihitung untuk tiap unit dari hasil sumber daya alam yang
diambil.
Dari beberapa define tersebut maka kita bisa menyimpulkan bahwa Jika depresi adalah biaya
penyusutan aset tetap terhadap manfaatnya seperti contohnya kendaraan, deplesi adalah biaya
penyusutan pada bidang pertambangan. Amortisasi adalah prosedur dimana terjadinya
6
penyusutan pada pengurangan nilai aktiva tidak berwujud setiap periode akuntansi. Perusahaan
melakukan penghapusan untuk aset tak berwujud melalui amortisasi seperti Goodwill.
Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan memiliki pinjaman sebesar Rp10.000.000 dan
setiap tahun diangsur sebesar Rp500.000 selama 20 tahun, maka perusahaan tersebut sedang
mengamortirsasi sampai pinjaman tersebut hilang.
Sebelum memasuki perhitungan kita perlu mengetahui terlebih dahulu rumus yang bisa di
pakai untuk memperhitungkan dari amortisasi itu sendiri, maka rumus yang di pakai adalah :
Px(i/12)
(1-(1+(i/12)^-t)
Keterangan:
Keterangan khusus :
Sebelum menghitung tentunya kita harus mengetahui dan mengumpukan informasi terlebih
dahulu diantaranya :
• Kumpulkan data
Anda membutuhkan data sebelum memulai perhitungan. Data-data yang diperlukan, yakni
suku bunga, pokok pinjaman, dan jangka waktu pinjaman, siapa yang meminjam, dan dari
pihak Lembaga keuangan sendiri sudah mensetujui atau kah belum. Tetapi yang paling
pokok adalah mengetahui pokok pinjaman, bunga yang ditetapkan dan berapa lama untuk
pengembalian dana yang dipinjam.
Persiapkan kertas kerja agar bisa memudahkan perhitungan biaya amortisasi. Anda dapat
menggunakan Microsoft Excel dan membuat beberapa kolom untuk data-data. Data yang
7
dimaksud, antara lain, bulan, bunga, cicilan pokok, angsuran bunga, total cicilan, dan pokok
pinjaman. Semua data tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam rumus. Dan jika ingin
dilakukan dengan manual juga bisa hanya saja membutuhkan kalkulator yang memadai.
Bapak berinisial A meminjam uang pada koperasi simpan pinjam sebesar Rp. 250.000,00
untuk menambah jumlah dagangan sayurnya supaya lebih berfariatif, pihak koperasipun
mensetujui dengan syarat ketentuan diantaranya bunya sebesar 3% untuk setiap bulan
pengembalian. Bapak berinisial A tersebut mensetujui dan berjanji akan mengenbalikan
uang hasil pinjaman tersebut selama 4 bulan, tentukanlah amortisasi utang dari bapak
berinisial A untuk 4 bulan kedepan beserta jadwal amortisasinya..?
Diketahui :
Jawaban :
Px(i/12)
(1-(1+(i/12)^-t)
Atau
Karena sudah diketahui bahwa bunga perbulan.
Px(i)
(1-(1+(i)^-t)
Hal pertama yang harus kita cari dari rumus adalah Total Angsuran.
gambar 2.1
8
Setelah kita mendapatkan angsuran pokok, selanjutnya kit acari tahu bunga ynag diperoleh,
dengan Pokok pinjaman x besaran bunga perbulan :
Setelah itu mencari saldo pinjaman dengan cara pokok pinjaman – pokok pinjaman
A/ Bulan 1
Sebelum kita masukan kedalam table, kita harus mencari dulu angsuran bulan ke 2 – 4 dengan
cara :
A/ Bulan 2 :
Rp. 190.243,24 x 3% = Rp. 5.707,30 .................................. bunga
Rp. 67. 256,76 - Rp. 5.707,30 = Rp. 61.549,46 .....................Pokok Angsuran
Rp. 190.243,24 - Rp. 61.549,46 = Rp. 128.639,77 ............... saldo Pinjaman
A/ Bulan 3 :
A/Bulan 4 :
Setelah kita bisa mengetahui seluruh angsuran dari mulai Total Angsuran, Bungan, Pokok
Angsuran dan Saldo Pinjaman maka bisa untuk dimasukan kedalam tabel.
9
Tabel 2.1
Metode sinking fund atau dana pelunasan hutang, yaitu pembayaran hutang yang
dilakukan dengan 1 kali pembayaran pada akhir periode hutang. Merupakan pengumpulan
dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam jumlah yang sama untuk
memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada periode tertentu.Suatu hutang yang
berbunga dikatakan telah dilunasi jika seluruh pertanggungan (pokok dan bunga)
telah dibebaskan dengan suatu deretan pembayaran yang dibuat dalam suatu interval yang
sama.Metode sinking fundmengasumsikan bahwa peminjam membuat pembayaran
secara berkala ke dalam suatu dana yang di sebut dana pelunasan (sinking fund).
Metode Sinking fund pada dasarnya sama saja dengan metode amortisasi, bedanya
adalah pembayaran oleh debitur kepada kreditur dilakukan satu kali yang dikenal dengan
istilah lump-sum payment, pada ujung periode berlakunya hutang. Dengan metode ini,
kreditur tidak membuatkan angsuran cicilan kepada debitur melainkan menerima dana
pengembalian sesuaidengan suku bunga yang disepakati di akhir periode hutang, sehingga
dalam banyak kasus, debitur akan membuat suatu alokasi dana pribadi yang dapat
dicicilnya setiap interval waktu tertentu dengan harapan pada ujung periode hutangnya, dana
pelunasan telah tersedia. Beberapa debitur mencoba untuk mengalokasikan dana ke sebuah
rekening atau pihak kreditur lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. Dalam
perhitingan dari dana pelunasan ini ada dua metode diantaranya metode anuitas biasa yang
hanya ingin mengetahui kisaran angsuran perbulan atau bertahun, ada metode dana pelunasan
dimana metode ini bisa mencakup keseluruhan dari mulai cicilan dengan Bungan, bunga,
cicilan tanpa bunga dan pelunasan setelah jangka waktu tertentu.
10
a) Dana Pelunasan Metode Anuitas Biasa.
Metode Anuitas Biasa Yang Hanya Ingin Mengetahui Kisaran Angsuran Perbulan Atau
Bertahun,
Rumus :
Contoh kasus :
Jawaban :
Maka didapat hasil setoran perbulan selama 5 tahun dengan bunga 6% adalah :
Rp. 28.665.603,06
11
b) Metode Pelunasan Utang
metode dana pelunasan dimana metode ini bisa mencakup keseluruhan dari mulai cicilan
dengan Bungan, bunga, cicilan tanpa bunga dan pelunasan setelah jangka waktu tertentu.
Contoh kasus :
Sebuah pinjaman sebesar Rp 500.000.000 akan jatuh tempo 4 tahun lagi dan harus
dibayarkan dengan metode dana pelunasan.Jika pinjaman itu berbunga sederhana (simple
interest) 9% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan dan pembayaran dana pelunasan dapat
memperoleh bunga 8% p.a. dihitung triwulanan, hitunglah:
Jawab:
PV = Rp. 500.000.000
n = 4 x 4 = 16
t = 4 tahun
I = 0,2
n = 16
12
c) nilai buku pinjaman
- nilai pokok utang – jumlah dana pelunasan
- = Rp. 500.000.000 – Rp. 230.238.685
- = Rp. 269.761.315
Dari beberapa perhitungan yang sudah di paparkan pada halaman sebelunya maka dapat kita
ambil kesimpulan bahwa ada perbedaan antara dana pelunasan utang dan amortisasi utang
dimana Dengan metode amortisasi, pengeluaran periodik adalah sama besar dengan
besar pembayaran angsuran per periode, sedangkan dengan metode dana pelunasan,
pengeluaran periodik adalah jumlah pembayaran bunga dan setoran untuk dana pelunasan.
Jika dilihat amortisasi utang pembayaran secara secara utang dan bung aitu dikeluarkan secara
periodic dimana dan terstruktur sesuai dengan tabel amortisasi, pada dana pelunasan utang
perencaaan masa depan untuk mengunpulkan dana demi membayar sebuah kewajiban
berjangka Panjang dengan dana yang di kumpulkan secara periodik.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amortisasi adalah suatu proses pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu
ataupun periode tertentu dan juga dikerjakan secara bertahap. Contoh sederhana dari
pembayaran amortisasi ini adalah pembayaran tagiahan bulanan pada kredit kendaraan,
pinjaman kartu kredit, pinjaman kpr, dll. Prosedur pembayaran amortisasi pun mempunyai
perhitungan khususnya sendiri. Tapi yang pasti, angka cicilan ataupun pembayarannya harus
lebih besar daripada pokok pinjaman serta beban bunga yang juga harus ditanggung pihak
peminjam. Jadi, nilai amortiasi ini lambat laun akan terlunasi pada setiap pembayaran
angsuran. Amortisasi pun bisa diartikan sebagai suatu penyebaran jumlah ataupun biaya modal
pada bentuk aset tidak berwujud dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, amortisasi
diberlakukan selama aset tersebut masih bisa digunakan.
Metode sinking fund atau dana pelunasan hutang, yaitu pembayaran hutang yang
dilakukan dengan 1 kali pembayaran pada akhir periode hutang. Merupakan pengumpulan
dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam jumlah yang sama untuk
memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada periode tertentu.Suatu hutang yang
berbunga dikatakan telah dilunasi jika seluruh pertanggungan (pokok dan bunga)
telah dibebaskan dengan suatu deretan pembayaran yang dibuat dalam suatu interval yang
sama.Metode sinking fundmengasumsikan bahwa peminjam membuat pembayaran
secara berkala ke dalam suatu dana yang di sebut dana pelunasan (sinking fund).
Dengan menggunakan 2 metode yaitu : metode anuitas biasa dan dana pelunasan utang dengan
rumus : A= FV
PV = (1 + i)^n - 1
i (1 + i)^n - 1
i
Dari beberapa perhitungan yang sudah di paparkan pada halaman sebelunya maka dapat kita
ambil kesimpulan bahwa ada perbedaan antara dana pelunasan utang dan amortisasi utang
dimana Dengan metode amortisasi, pengeluaran periodik adalah sama besar dengan
14
besar pembayaran angsuran per periode, sedangkan dengan metode dana pelunasan,
pengeluaran periodik adalah jumlah pembayaran bunga dan setoran untuk dana pelunasan.
Jika dilihat amortisasi utang pembayaran secara secara utang dan bung aitu dikeluarkan secara
periodic dimana dan terstruktur sesuai dengan tabel amortisasi, pada dana pelunasan utang
perencaaan masa depan untuk mengunpulkan dana demi membayar sebuah kewajiban
berjangka Panjang dengan dana yang di kumpulkan secara periodik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Irwan Nuryana Kurniawan, 2018, Eksplorasi Properti Psikometrik Kuesioner Takwa kepada
Allah Ta’ala, googlescholar, diakses pada 2021.
Irene Radius Saretta, 2020, Arti Amortisasi Sebenarnya dalam Bidang Akuntansi,
https://www.cermati.com/artikel/mirip-dengan-depresiasi-inilah-arti-amortisasi-
sebenarnya-dalam-bidang-akuntansi, diakses pada 13 maret 2021.
Martina, 2019, Perbedaan Istilah Amortisasi, Depresiasi dan Deplesi dalam Dunia Akuntansi
Keuangan, https://ukirama.com/en/blogs/perbedaan-istilah-amortisasi-depresiasi-
dan-deplesi-dalam-dunia-akuntansi-keuangan, diakses pada 13 maret 2021.
16