(Sebagai Tugas Mata Kuliah Matematika Keuangan dengan Dosen Pengampu Azwar Anwar
S.Pd, M.Pd.)
Disusun Oleh:
Rezki
1840604007
Ita
1840604009
Selma
1840604025
Lusiani Pakiling
1840604051
Regina Gratia Uran
1840604055
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“OBLIGASI (BOND)” ini tepat padawaktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen Pengampu Bapak Azwar Anwar, S. Pd., M.Pd. pada mata kuliah Matematika
Keuangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Azwar Anwar, S. Pd., M.Pd
selakudosenpengampumatakuliahMatematikaKeuanganyangtelahmemberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kamitekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atau pihak yang telah
mendukung dan menyusun makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu. Membagi sebagian pengetahuan dan mampu bekerja sama dengan
baik merupakan cara kami dalam membuat dan menyusun makalah ini.
Kamisebagaipenyusun makalahmengakuibahwaadabanyakkekuranganpadamakalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi, yang
memungkinkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, peminjam
berusaha meminjamkan biaya bunga yang harus dibayarkan. Sebaliknya pemilik uang
berusaha untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi atas investasinya. Malalui obligasi
ini kedua keinginan dapat terpenuhi, dimana pemilik uang dapat berhubungan langsung
dengan pihak yang kekurangan modal, sehingga peranan bank sebagai perantara dapat
dihilangkan. Sebagai bukti utang, peminjam mengeluarkan surat utang yang disebut
obligasi, yang diberikan kepada investor. Pembiayaan semacam ini disebut pembiayaan
langsung (direct financing). Obligasi juga merupakan salah satu sumber pendanaan bagi
perusahaan selain saham.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai obligasi serta perhitungan-
perhitungan yang terkait dengan obligasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Obligasi?
2. Bagaimana Perhitungan harga wajar Obligasi?
3. Apa dan bagaimana cara perhitungannya Obligasi ditebus (colable bonds)?
4. Apa itu Amortisasi Premium Dan Diskon Obligasi?
5. Apa dan bagaimana cara perhitungan Obligasi tidak berbunga?
6. Bagaimana perhitungan Harga Obligasi Diantara Dua Tanggal Pembayaran Bunga?
7. Bagaimana perhitungan Penentuan Yield Obligasi?
8. Bagaimana Penerapan Anuitas pada Obligasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui Apa Pengertian Obligasi
2. Mengetahui Bagaimana Perhitungan harga wajar Obligasi
3. Mengetahui Apa itu dan bagaimana perhitungannya Obligasi ditebus (colable bonds)
4. Mengetahui Apa itu Amortisasi Premium Dan Diskon Obligasi
5. Mengetahui Apa dan bagaimana cara perhitungan Obligasi tidak berbunga
6. Mengetahui Bagaimana perhitungan Harga Obligasi Diantara Dua Tanggal
Pembayaran Bunga
7. Mengetahui Bagaimana perhitungan Penentuan Yield Obligasi
8. Mengetahui Bagaimana Penerapan Anuitas pada Obligasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Obligasi
Obligasi atau bond adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan
yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada
saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Obligasi adalah instrument investasi keuangan yang sangat penting. Karena selain
saham, dewasa ini alternative utama investasi sekaligus pembiayaan oleh para investor
banyak dilakukan menggunakan obligasi. Ketika suatu perusahaan memerlukan modal
cukup besar untuk jangka Panjang, dahuluh hanya mempunyai pilihan meminjam dari
bank. Uang yang dipinjamkan juga sebagian besar berasal dari penabung dan deposito.
Jadi bank hanya berperan sebagai parentara keuangan (financial intermediary), antara
pihak yang kekurangan uang (cash deficit) dengan pihak yang kelebihan uang (cash
surplus). Pembiayaan melalui cara demikian disebut pembiayaan tidak langsung (indirect
financing).Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi, yang
memungkinkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, peminjam
berusaha meminjamkan biaya bunga yang harus dibayarkan. Sebaliknya pemilik uang
berusaha untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi atas investasinya. Malalui obligasi
ini kedua keinginan dapat terpenuhi, dimana pemilik uang dapat berhubungan langsung
dengan pihak yang kekurangan modal, sehingga peranan bank sebgai perantara dapat
dihilangkan. Sebagai bukti utang, peminjam mengeluarkan surat utang yang disebut
obligasi, yang diberikan kepada investor. Pembiayaan semacam ini disebut pembiayaan
langsung (direct financing)
Oleh karena itu pengertian obligasi (bond) adalah surat utang jangka Panjang
yang dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman (investor). Untuk obligasi
dalam rupiah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia disebut Surat Utang
Negara (SUN). investor obligasi kebanyakan adalah investor yang berpendapatan tetap
seperti perusahaan asuransi, dana pension atau sebagian lagi investor individu.
Sedangkan emiten dapat berupa perusahaan, pemerintah setempat, atau pemerintah asing.
Obligasi ada dua macam yaitu obligasi tidak berbunga dan obligasi berbunga.
Obligasi tidak berbunga yaitu tidak memberikan bunga sama sekali dan pelunasan hanya
sebesar nilai nominal pada saat jatuh tempo. Sedangkan obligasi berbunga (compound
bond) adalah obligasi yang memberikan bunga secara periodic kepada pemegangnya.
Setiap obligasi berbunga sebagai surat utang jangka Panjang memuat:
a. Nilai nominal, yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat jatuh tempo
b. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal pelunasan utang obligasi
c. Tingkat bunga obligasi (kupon) yang biasanya dinyatakan per tahun (p.a)
2
d. Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan frekuensi pembayaran setahun sekali
atau setahun dua kali
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
𝑃 = 𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟
Harga wajar suatu obligasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
𝐶 1 − (1 + 𝑖)−𝑛 𝐹
𝑃= + 𝑛
𝑖 1+𝑖
Atau dengan menggunakan persamaan berikut:
−𝑛
1− 1+𝑖
𝑃 =𝐹+ 𝑐−𝑖 𝐹
𝑖
Contoh:
Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 1.000.000.000,00 dengan bunga j2 = 16% akan jatuh
tempo 15 tahun lagi. Hitunglah harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yiel 18%
p.a
Jawab:
𝐹 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
16%
𝑐= = 8% = 0,08
2
𝑛 = 2 × 15 = 30 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟
18%
𝑖= = 9% = 0,09
2
𝐶 = 8% × 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 = 𝑅𝑝 80.000.000,00
3
𝐶 1 − (1 + 𝑖)−𝑛 𝐹
𝑃= + 𝑛
𝑖 1+𝑖
−30
𝑅𝑝 80.000.000,00 1 − 1 + 0,09 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
𝑃= +
0,09 1 + 0,09 30
= 𝑅𝑝 897.263.459,57
Atau dengan menggunakan persamaan:
−𝑛
1− 1+𝑖
𝑃 =𝐹+ 𝑐−𝑖 𝐹
𝑖
−30
1 − 1 + 0,09
𝑃 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 + 0,08 − 0,09 𝐹
0,09
= 𝑅𝑝 897.263.459,57
Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000,00 berjangka waktu 25 tahun,
serta dengan kupon j2= 12%. Tetapi dapat ditebus pada nilai pari setelah 10 tahun.
Tentukan besarnya harga pembelian yang menjamin investor memperoleh yield minimum
j2=15%
Jawab:
𝐹 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
𝑛 = 25 𝑡𝑎𝑢𝑛 = 50 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟
4
15%
𝑖= = 7,5% 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 = 0,075
2
𝐶 = 0,06 × 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 = 𝑅𝑝 60.000.000,00
Jika obligasi ditebus setelah 10 tahun, maka harga wajarnya adalah:
−𝑛
1− 1+𝑖
𝑃 =𝐹+ 𝑐−𝑖 𝐹
𝑖
−10
1 − 1 + 0,075
𝑃 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 + 0,06 − 0,075 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
0,075
= 𝑅𝑝 6.761.119.741,64
Jika obligasi ditebus sampai jatuh tempo setelah 25 tahun, maka harga wajarnya adalah:
−50
1 − 1 + 0,075
𝑃 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 + 0,06 − 0,075 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
0,075
= 𝑅𝑝 805.377.826,45
Jadi jika investor membayar Rp 6.761.119.741,64 untuk obligasi di atas, ia akan
memperoleh yield j2= 15% hanya jika obligasi ditebus setelah 5 tahun. Jika obligasi
dilunasi hingga jatuh tempo setelah 25 tahun, invsteor akan menerima yield lebih rendah
dari j2= 15%
Sebuah obligasi bernialai nominal Rp 1.000.000.000,00 akan jatuh tempo 5 tahun lagi
dengan kupon j1 = Rp 13% p.a. jika investor mengharapkan yield 12% p.a, maka buatlah
skedul amortisasi obligasi tersebut
Jawab:
𝐹 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
𝑛 = 5 𝑡𝑎𝑢𝑛
5
𝑐 = 13% = 0,13
𝑖 = 12% = 0,12
−𝑛
1− 1+𝑖
𝑃 =𝐹+ 𝑐−𝑖 𝐹
𝑖
−5
1 − 1 + 0,12
𝑃 = 𝑅𝑝 1.000.000.000,00 + 0,13 − 0,12 𝑅𝑝 1.000.000.000,00
0,12
= 𝑅𝑝 1.036.047.762,02
Skedul Amortisasi Obligasi (Rp)
A B C D(B-C) E(E-D)
Periode Bunga Dibayar Bunga Efektif Amortisasi Nilai Buku
(𝑐 × 𝐹) (𝑖 × 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢) Premium
0 1.036.047.762,02
1 130.000.000,00 124.325.731,44 5.674.268,56 1.030.373.494,47
2 130.000.000,00 123.644.819.,22 6.355.180,78 1.024.018.312,68
3 130.000.000,00 122.882.197,52 7.117.802,48 1.016.900.510,43
4 130.000.000,00 122.028.061,22 7.971.938,78 1.000.000.000,00
5 130.000.000,00 121.071.428,57 8.928.571,43
Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp 50.000.000,00 akan jatuh tempo
dalam waktu 15 tahun. Jika investor mengharapkan yield j2= 15% p.a, maka tentukan
besarnya harga wajar obligasi tersebut
Jawab:
𝐹 = Rp 50.000.000,00
𝑛 = 2 × 15 = 30 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟
6
15%
𝑖= = 7,5% = 0,075
2
𝐹
𝑃= 𝑛
1+𝑖
𝑅𝑝 50.000.000,00
𝑃= = 𝑅𝑝 5.711.051.50
1 + 0,075 30
F. Harga Obligasi Diantara Dua Tanggal Pembayaran Bunga
Pembayaran untuk menghitung harga wajar obligasi diantara dua tanggal pembayaran
bunga adalah besarnya bunga yang diberikan (terkandung) dalam obligasi yang
diseraterimakan, dan berubahnya nilai buku obligasi dari tanggal terakhir pambayaran
bunga. Dalam praktik perdagangan obligasi di pasar modal, pembeli membayar kepada
penjual bunga yang terkandung dalam obligasi, yaitu bunga yang belum dibayar dari
tanggal pembayaran bunga terakhir hingga tanggal transaksi. Pembeli bersedia
membayarkan bunga secara penuh pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Misalkan P0harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran terakhir, P1harga wajar
obligasi pad tanggal pembayaran berikutnya, f jumlah hari yang telah lewat sejak tanggal
pembayaran bunga terakhir dibagi denga total jumlah hari antara dua tanggal
pembayaran, Pq harga penawaran obligasi dipasar ( market quotation) dan tidak termasuk
bunga, dan P harga yang harus dibayarkan pembeli. Notasi-notasi sebelumnya masih juga
digunakan di sini. Harga wajar suatu obligasi yang diperjual-belikan di antara dua tanggal
pembayaran bunga, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑃𝑞 = 𝑃0 + 𝑃1 − 𝑃0 𝑓
𝑃 = 𝑃𝑞 + 𝐼𝑎
Contoh:
Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 100.000.000,00 dengan kupon j2= 11% dan jatuh
tempo 1 Oktober 2013. Obligasi ini dijual pada tanggal 10 November 2012 dengan harga
penawaran pasar (market quotation) Rp 105.000.000,00. Jika tanggal-tanggal
pembayaran bunga adalah 1 Maret dan 1 Oktober, maka berapa harga yang harus dibayar
oleh pembeli?
Jawab:
𝐹 = 𝑅𝑝 100.000.000,00
11%
𝑐= = 5,5% = 0,055
2
7
𝑃𝑞 = 𝑅𝑝 105.000.000,00
Jumlah hari antara 1 Oktober 2012 dan 1 Maret 2013= 152 hari
Jumlah hari antara 1 Oktober dan 10 November 2012= 42 hari
42
𝑓= = 0,27631578947
152
𝐼𝑎 = 𝑓 × 𝐶 = 𝑓 × 𝑐 × 𝐹 = 0,27631578947 × 0,055 × 𝑅𝑝 100.000.000,00
= 𝑅𝑝 1.519.736,84
G. Penentuan YieldObligasi
Perhitungan nilai yield obligasi dilakukan oleh investor untuk memilih obligasi
mana yang ada di pasar, yang paling menarik dibeli, yaitu yang memberikan selisih yield
terbesar di atas yield yang diharapkan.
Ada tiga konsep yield yang dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan dalam investasi berupa obligasi. Pertama, yield sekarang (current yield) yaitu
nilai yield yang diberikan obligasi pada saat ini. Kedua, yield tanggal penebusan (yield to
call-YTC) adalah yield yag diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali. Obligasi ini
memperbolehkan emiten untuk bisa melunasi atau membeli kembali obligasi yang sudah
diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut (sebelum jatuh
tempo), Yield ini hanya berlaku pada callable bond. Ketiga, yield to maturity-YTM yaitu
tingakat return majemuk yang akan dikembalikan dan diterima investor jika pembeli
obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo.
Yield sekarang berkaitan dengan kupon tahunan yang diperoleh investor dengan
harga yang dibayarkan atau pasar obligasi, sehingga persamaan untuk yield sekarang
adalah sebagai berikut:
𝐾𝑢𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑎𝑢𝑎𝑛
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖
Sedangkan persamaan untuk menghitung yield to call atau yield to maturity adalah
sebagai berikut:
𝑅−𝑃 𝑅−𝑃
𝐶+ 𝐶 2𝐶 2 𝑅−𝑃
𝑛 𝑛
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑅+𝑃 = 𝑅+𝑃 + 𝑅+𝑃 = + ,
𝑅+𝑃 𝑛 𝑅+𝑃
2 2 2
8
Sebuah obligasi berkupon 10,25% p.a ditawarkan pada harga 107,50 per Juni 2012.
Berapa yield sekarang obligasi ini?
Jawab:
Kupon tahunan = 10,25% dan Harga obligasi = Rp 107,50
𝐾𝑢𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑎𝑢𝑎𝑛 10,25%
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 = = = 0,095%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 107.50
Contoh:
Sebuah obligasi bernilai nominal Rp 200.000.000,00 dengan bunga j2= 12% dan jatuh
tempo pada tanggal 1 Juli 2022, ditawarkan pada harga 107,25 per 1 Juli 2010. Hitunglah
besarnya nilai yield j2
Jawab:
𝐹 = 𝑅𝑝 200.000.000,00
12%
𝐶= = 6%
2
𝑃 = 107,25%
𝑅 = 𝐹 = 100%
9
nasabah dalam membayar jumlah angsuran atau cicilan setiap bulan selama jangka waktu
pinjaman Menentukan besar angsuran adalah sebagai berikut:
10
11
Table pelunasan obligasi secara anuitas:
Th Pinjaman Awal Tahun Jumlah obligasi Besar angsuran Sisa pinjaman akhir
ke yang diangsur tahun
1 Rp 12.000.000,00 196 lembar Rp 1.960.000,00 Rp 10.040.000,00
2 Rp 10.040.000,00 216 lembar Rp 2.160.000,00 Rp 7.880.000,00
3 Rp 7.880.000,00 238 lembar Rp 2.380.000,00 Rp 5.500.000,00
4 Rp5.500.000,00 262 lembar Rp 2.620.000,00 Rp 2.880.000,00
5 Rp 2.880.000,00 288 lembar Rp 2.880.000,00 0
Jumlah 1.200 lembar Rp 12.000.000,00
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obligasi (bond) adalah surat utang jangka Panjang yang dikeluarkan
peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman (investor).
Harga wajar suatu obligasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
𝐶 1 − (1 + 𝑖)−𝑛 𝐹
𝑃= + 𝑛
𝑖 1+𝑖
Obligasi dapat ditebus (colable bonds) adalah obligasi yang dapat ditebus
sebelum waktu jatuh tempo.
Penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodic hingga
tidak ada lagi pada waktu jatuh tempo dinamakan amortisasi premium (diskon)
atau amortisasi agio (disagio). Untuk menentukan besar amortisasi per periode,
dan nilai buku pada akhir periode, biasanya dilakukan dengan menyusun skedul
(table) amortisasi obligasi
Obligasi tidak berbunga (zero-coupon bond) adalah obligasi yang tidak
memberikan bunga sama sekali, sehingga pada waktu jatuh tempo hanya
membayar niali nominal saja. Harga wajar obligasi tidak berbunga dapat dihitung
dengan menggunakan parsamaan sebagai berikut:
𝐹
𝑃= 𝑛
1+𝑖
Pembayaran untuk menghitung harga wajar obligasi diantara dua tanggal
pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang diberikan (terkandung) dalam
obligasi yang diseraterimakan, dan berubahnya nilai buku obligasi dari tanggal
terakhir pambanyaran bunga. Harga wajar suatu obligasi yang diperjual-belikan di
antara dua tanggal pembayaran bunga, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝑃𝑞 = 𝑃0 + 𝑃1 − 𝑃0 𝑓
𝑃 = 𝑃𝑞 + 𝐼𝑎
13
- Persamaan untuk yield sekarang adalah sebagai berikut:
𝐾𝑢𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑎𝑢𝑎𝑛
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖
- persamaan untuk menghitung yield to call atau yield to maturity adalah
sebgai berikut:
𝑅−𝑃 𝑅−𝑃
𝐶+ 𝐶 2𝐶 2 𝑅−𝑃
𝑛 𝑛
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑅+𝑃 = 𝑅+𝑃 + 𝑅+𝑃 = + ,
𝑅+𝑃 𝑛 𝑅+𝑃
2 2 2
14
DAFTAR PUSTAKA
Darmayasa,Putu. 2016. Konsep Matematika (Koma): Penerapan Anuitas Pada Obligasi. Tersedia
pada: https://www.konsep-matematika.com/2016/09/penerapan-anuitas-pada-
obligasi.html?m=1. (diakses: 12 April 2021)
15