Anda di halaman 1dari 13

ANUITAS BIASA

PENGERTIAN ANUITAS
Merupakan suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara cicilan
yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa tertentu dan
masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta bunganya.
Pembayaran bunga
Pembayaran bunga pinjaman, bunga deposito,bunga obligasi,cicilan kredit
rumah,cicilan kredit motor atau mobil adalah beberapa contoh anitas.
PERSAMAAN ANUITAS SEKARANG
PV = (1-(1+i)-n ) / i x A
Dengan keterangan
PV =niali periode diawal atau niali sekarang (present volue)
i =tingkat bunga per periode
n =jumlah periode
A =anuitas atau pembayaran per periode
Contoh soal
1. Sebuah pinjaman di kenakan bunga 18% p.a.dan dapat di linasi 12 kali
cicilan masing masing Rp 10.000.000 per tahun. Berapakah pinajaman
tersebut ?
Jawaban :
A = 10.000.000
i = 18% = 0,18
n = 12
PV = (1-(1+i)-n ) / i x A
(1-(1+0,18)-12 ) / 0,18 X 10.000.000
Rp 47.932.249
PV = [((1−(1+i)‾(ⁿˉ¹))/i]A+A
Contoh 1.1 :
Hitunglah nilai sekaranag dari Rp 1.000.000 yang diterima setiap bulan selama 4
kali mulai hari ini jika tingkat bunga yang relevan adalah 18% p.a.atau 1,5%
perbulan.
Jawab:
PV = [(((1−(1+0,015)‾³)/0,015)+1] × Rp 1.000.000
= Rp 3.933.333,33
1. Anuitas di Muka untuk Nilai Akan Datang
FV = [((1+i)ⁿ − 1)/i]A(1+i)
Contoh 1.2 :
Hitunglah nilai akan datang (pada akhir periode 10) dari 1 selama 10 periode mulai
hari ini jika tingkat bunga adalah 3% per periode.
Jawab:
FV = [((1+i)ⁿ − 1)/i](1+i)
= [((1+0,03)¹° − 1)/0,03](1+0,03)
= 11,807795
Dari persamaan (29), kita dapat dapat menurutkan persamaan baru untuk mencari
cicilan atau angsuran yaitu A
PV = ani X A
(1-(1+i)-n ) / i
A = PV/ ani
A =PV/ (1-(1+i)-n ) / i
Contoh soal
1. Rina meminjam uang sebesar 10.000.000 dengan bunga 12% p.a. jika
pinjaman tersebut harus dilunasi dalam 24 kali cicilan bulanan, berapakah
besarnya cicilan yang harus ia bayar setiap bulannya ?
Jawaban :
PV = 10.000.000
n = 24
i = 12%/12 =1% = 0,01
A = PV/ ani
A = 10.000.000/a24 1%
A= 470.734.72

MENGHITUNG JUMLAH PERIODE


Dari persamaan (29), kita juga dapat menurunkan persamaan untuk
mencari jumlah periode.
Contoh soal :
KPR sebersar Rp210.000.000 di kenakan bunga 18% p.a. jika besarnya
angsuran per bulan adalah Rp3.783.889.18, dalam brapa lama kpr
tersebut akan lunas?
Jawaban
PV = Rp 210.000.000
i = 18%/12 =1,5% =0,015
A = Rp 3.783.889,18
n =-log (1-(PV.i/A))/log (1-i)
=-log (1-210.000.000 x0,015/3.783.889.18)) / log (1+0.015)
=- log 0,167523188/ log1,015
=-(-0,77592507)/ 0,00646604
= 120 bulan atau 10 tahun
Jadi, KPR tersebut akan lunas dalam 120 bulan atau 10 tahun
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA
Apabila nilai i itu tidak memenuhi, kita dapat mencoba nilai i yang
baru dan demikian seterus nya sehingga kiat mendapatkan nilai i yang
memenuhi persamaan.pencarian nilai i seperti ini di sebut trial and error
yang artinya coba kalau salah, coba yang lain. Oleh karena itu, dalam
mencari nilai i di perlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan
dengan mencari variabel lain karena tidak ada persamaan eksplisit dengan
i di sebelah kiri dan variabel lain ( kecuali i) di sebelah kanan.
Contoh soal
1. Sebuah perhiasan bernilai Rp 30.000.000 tunai dapt di beli dengan 12 kali
angsuran bulanan masing masing sebesar Rp 2.758.973,49. Berapah
tingkat bunga yang dikenal?
Jawaban : pertama, kita harus mencoba 1 nilai i tertentu, misalkan 18%
p.a.atau 1,5% perblan dan mencoba memasukkan persamaan (29).
i = 1,5% = 0,015
A =Rp 2.758.973,49
PV =Rp 30.000.000
n =12
PV =(1-(1+i)-n/i xA
PV =(1-(1+0.015)-12 / 0.015 x Rp 2.758.973,49
PV = Rp 30.093.517,7
Ternyata PV ≠ Rp 30.000.000 sehingga kita harus mencoba i yang baru.
Karena PV yang di dapat > Rp 30.000.000 maka kita harus mencoba
dengan nilai i yang lebih besar lagi, misalkan 19% p.a.
i = 0,0158333 (19%/12)
A =Rp 2.758.973,49
PV =Rp 30.000.000
n =12
PV =(1-(1+i)-n/i xA
PV =(1-(1+0,0158333)-12 0,0158333 / x Rp 2.758.973,49
PV =Rp 29.937.889,81
Ternyata PV ≠ Rp 30.000.000 sehingga kita harus mencoba i yang baru.
Karena PV yang didapat kan > Rp 30.000.000 dengan i =19 % p.a. dan PV
yang didapat > Rp 30.000.000 dengan i 18% p.a., maka kita dapt ambil
kesimpulan bahwa tingakat bunga berada diantara 18%p.a. dan 19% p.a.
selanjut nya kita bisa mencoba misalkan 18,5% p.a:
i = 0,0158333 (18,5%/12)
A =Rp 2.758.973,49
PV =Rp 30.000.000
n =12
PV =(1-(1+i)-n/i xA
PV =(1-(1+0,01541666)-12 0,01541666 / x Rp 2.758.973,49
PV = 30.015.556,77
Karena PV masih > Rp 30.000.000, kita naikkan tingkat bunga lagi
menjadi 18,6% p.a. atau 1,55% per bulan.
i = 0,0155
A =Rp 2.758.973,49
PV =Rp 30.000.000
n =12
PV =(1-(1+i)-n/i xA
PV =(1-(1+0,0155)-12 0,0155 / x Rp 2.758.973,49
PV = 30.000.000
Jadi i = 1,55 per bulan atau 18,6% p.a
PERPETUITAS
kembali kepada pertnyaan pembuka di awal bab ini,berapakah nilai
sekrang dari Rp 1.000.000 setiap 3 bulan seumur hidup 3 bulan lagi ? hal
ini adalah contoh anuitas tak terhingga atau perpetuitas dan perhitungan
untuk mendapatkan nilai sekarang dari anuitas tak terhinngga ternyata
sangatlah mudah, yaitu dengan menggunakan persamaan :
PV= A/i
Apabila tingkat bunga yang relevan untuk yang di gunakan dalam
menjawab pertanyaan diatas adalah 12%p.a., maka niali sekarang dari Rp
1.000.000 setiap 3 bulan adalah :
PV= (1.000.000/12%/4)=(1.000.000/3%) = 33.333.333,33
Jadi hadiah yang harus di pilih adalah hadiah 50.000.000 sekali saja pada
hari ini karena nilai sekarang lebih besar.
PERSAMAAN ANUITAS NILAI AKAN DATANG
n
FV = (1+i -1)/ i x A dengan FV = nilai pada akhir periode atau nilai yang
akan datang (1+in -1)/ i x A dalam persamaan di atas di sebut faktor anuitas
nilai akan datang dan di notasikan Sni
Contoh soal :
Hitunglah nilai akan datang dari 1 selama 10 periode apabila tingkat bunga
perperiode adalah 3%.
Jawaban
Soal diatas menanyakan tentang faktor anuitas niali akann datang S10 3% .
hasil dapat di liat langsung di tabel anuitas biasa untuk nilai yang akan
datang, yaitu dengan menulusuri kolom i =3% dan baris n = 10.
FV = (1+in -1)/ i x A
FV = ((1+0.03)10 -1)/0.03 x 1
FV =11,463879
MENGHITUNG BESAR TABUNGAN PERIODIK
FV = (1+in -1)/ i x A
A =FV/((1+i)n -1/i atau A = FV/ Sni
Ibu aisyah ingin memiliki uang sebesar Rp 500.000.000 pada saat ai
pensiun nanti, tepatnya 20 hari lagi. Untuk tujuan tersebut, ia menyisihkan
gajinya setiap bulan untuk ditabung di bank pasti jaya. Berapakah besar
gaji bulanan yang harus ibu iasyh sisi kan untuk ia tabung apabila tingat
bunga tabungan 9% p.a. perhitungan bunga bulanan ?
Jawaban
FV = 500.000.000
n = 20 x12 =240 periode
i = 9%/12 = 0,75 % = 0,0075
A =FV/((1+i)n -1/i
A =500.000.000/((1+0,0075) 240 -1 /0,0075
A = 748.629.78
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE TABUNGAN
FV =((1+i)n -1) x A/i
FV/A =((1+i)n -1)/i
FV.i/A = (1+i)n -1
1+FV.i/A = (1+i)n
Log (1+FV.i /A) = n log (1+i)
n= log (1+FV.i/A)/ n log (1+i)
contoh soal :
seorang perdagang kecil berencana unutuk menabung Rp 1.000.000
setiap bulan agar dapat memperokeh uang sebesar Rp 200.000.000. jika
tingkat bunga tabungan yang ditaawarkan adalah 6% p.a., berapa lama dia
harus menabung ?
i= 6%/12 =0,5% =0,005
n= log (1+FV.i/A)/ n log (1+i)
n =log 1+200.000.000(0,005)/1.000.000/ log (1+0,005)
n = 2 log /log 1,005
n = 138,976 bulan atau 139 bulan.

MENGHITUNG TINGKAT BUNGA TABUNGAN


Sama seperti kita mencari i dalam persamaan anuitas nilai sekarang,
mencari i dalam anuitas nilai akan datang juga ahrus dengan metode trial
and error dan dengan metode interfolasi linier setelah mendapatkan
kisaran (range) jawaban alternatif lain adalah dengan menggunakan
bantuan tabel anuitas.
Contoh soal
S8 1 = FV/A
= 3.342.500/350.00 = 9,5
PENGARUH PAJAK TABUNGAN
Jika kita misalkan tingakt bunga sebelum pajak ibt,pajak atas bunga
tabungan dan deposito adalah t,dan tingkat bunga setelah pajakiat maka,
I=iab=(1-t)itb
Jadi, jika ada pajak tabbung dan deposit, tingkat bunga tabungan yang
harus kita gunakan dalam persamaan persamaan niali akan datang adalah
tingkat bunga setelah pajak.
Contoh soal
n =5
i=iat = (1-t)ibt
= (1-20%) 10%
= 8% =0,08
A = Rp 1.000.000.
FV =((1+i)n -1) x A/i
FV =((1+0,08)5-1)/0,08 x 1.000.000
FV = 5,8666 X 1.000.000
FV =5.866.600

TINGKAT BUNGA FLAS VS TINGKAT BUNAG EFEKTIF


Persaman yang dapat digunakan untuk mendapatkan tingkat bunga efektif
adalah :
i= 2nr /n+1
dengan i = tingakat bunga effektif
r = tingakt bunga flas
n = lama periode angsuran
untuk kasus bank mandiri diatas :
i = 2(12)0,05%/12+1 = 0,923
i= 11,08% p.a.

ANUITAS DI MUKA
Perbedaan anuitas di muka dari anuits biasa adalah dalam hal
angsuran berakhir dalam hal angsuran terakhir dalam anuitas biasa di ganti
dengan angsuran pada hari ini atau saat transaksi dalam anuitas di
muka.karena persamaannya hanya berbeda dalam jumlah periode dalam
anuitas biasa di kurangi 1 dan kemudian hasil nya di tambah A yaitu
angsuran pertama yang di bayarkan hari ini.
PV = [((1−(1+i)‾(ⁿˉ¹))/i]A+A
Contoh 1.1 :
Hitunglah nilai sekaranag dari Rp 1.000.000 yang diterima setiap bulan selama 4
kali mulai hari ini jika tingkat bunga yang relevan adalah 18% p.a.atau 1,5%
perbulan.
Jawab:
PV = [(((1−(1+0,015)‾³)/0,015)+1] × Rp 1.000.000
= Rp 3.933.333,33
2. Anuitas di Muka untuk Nilai Akan Datang
FV = [((1+i)ⁿ − 1)/i]A(1+i)
Contoh 1.2 :
Hitunglah nilai akan datang (pada akhir periode 10) dari 1 selama 10 periode mulai
hari ini jika tingkat bunga adalah 3% per periode.
FV = [((1+i)ⁿ − 1)/i](1+i)
= [((1+0,03)¹° − 1)/0,03](1+0,03)
= 11,807795
sumber :frensidy,budi.(2007).Matematika keuangan.salemba empat.jakarta
Diposting oleh Nanda Rahmi di 22.04 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 21 Januari 2017


Bunga sederhana
Uang adalah petukaran yang sah dalam kehiduan sehari hari setiap
manusia pesti membutuhkan uang untuk membiayai kebutuhan hidupnya
seperti sandang, pangan, papan dan lain sebagainya .Ketika kita tidak
memiliki uang yang cukup untuk membeli suatu atau membayar kewajiban
kita dapat melakukan pinjaman ke pihak lain, seperti saudra
kawan,tetangga, lentenir atau pun lembaga keuangan ( bank,
nonbank,pegadaian,koperasi dan lain lain).Kita dapat memiliki uang lebih,
kita akan mencari alternatif alternatif investasi dan dan memmilih
alternatif yang menguntungkan.
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbalan jasa ini
merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat
kedepan dari pinjaman uang tersebut apabila diinvestasikan.Jumlah
pinjaman tersebut disebut” pokok utang”.pokok utang yang akan dibayar
sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “ suku
bunga.
Bunga sederahan adalah hasil dari pokok hutang, suku bunga
perperiode, dan lama nya waktu peminjaman.
Ada 2 pilihan yang harus kita ambil :
1. Menerima Rp 1.000.000 pada hari ini
2. Menerima Rp 1.000.000 enam bulan lagi
Karena Rp 1.000.000 hari ini akan memberikan bunga selama 6 bulan
yang besar nya tergantung tingkat bunga.kita juga dapt menggunakan
pendekatan nilai sekarang (present value) yaitu denga mengitung nilai hari
ini dari uang senilai Rp 1.000.000 pada hari ini. Karena pendekatan ini
harus memberikan keputusan yang sama.
Contoh sedehana diatas dapat kita lanjukan dengan pilihan pilihan
lainnya. Misalkan, bagaimana kalau Rp 1.000.000 hari ini dengan
Rp1.100.000 6 bulan lagi atau Rp1.000.000 hari ini Rp 100.000 setiap
bulan selama 1 tahun mulai bulan depan atau Rp1.000.000 hari ini dengan
Rp 90.000 setiap bulan selama 1 tahun mulai hari ini.
Melanjutkan contoh pertama kita, menjadi berapa uang Rp 1.000.000
itu 6 bulan lagi akan di tentukan jika kita diberikan tingkat bunga tambahan
informasi mengenai apakah tingkat bunga yan dipergunakan tersebut
adalah bunga sederhan (simple inters-SI) atau bunga majemuk
(commpound interest-CI). Apabial menggunakan bunga majemuk, kita
masih memerlukan informasi mengenai periode compound atau periode
perhitungan bunga.
Apabila menggunskns konsep bunga sederhana, besarnya bunga di
hitung dari nilai pokok awal (principal-P) dikalikan dengan tingkat bunga
(interest rate-r) dan waktu (time-t). Perhitungan bunga ini dilakukan satu
kali saja yaitu pada akhir periode atau pada tanggal pelunasan.
Secara matematis hal ini dapt dinnyatakan dalam persamaan sebagai
berikut :
SI=P r t
Dengan SI =simple interest ( bunga sederhan)
P =principal (pokok)
r =inretest rate p.a( tingkat bung/tahun)
t =time( waktu dalam tahun)
karena t adalah tahun, jika waktu t diberikan dalam bulan maka kita dapt
menggunakan persamaan sebagai berikut:
t=jumlah bulan dibagikan 12 bulan
metode bunga tepat atau SIe dengan t = jumlah hari per 365
metode bunga biasa atau SIo dengan t = jumlah hari per 360
penggunaan metode bunga biasa (ordinari interest) akan menguntung
penerima bunga dan merugikan pembayaran bunga. Sebalik nya
penggunaan metode bunga tepat(exact interest) akan menguntungkan
pembayaran bunga dan merugikan pembayaran bunga. Oleh karena
itu,dalam hal pinjaman (kredit), bank lebih menyukai metode bunga biasa,
sementara tabungan dan deposito mereka lebih memilih metode
bunga tepat dalam pehitungan bunganya.
Contoh soal
1. hitunglah bunga tepat dan bunga biasa dari sebuah pinjaman sebesar Rp
20.000.000 selama 60 hari dengan bunga 8%
jawab:
P =Rp 20.000.000
r =8%
t =60 hari
SI=P r t
Bunga tepat :SI =P r t
=Rp 20.000.000 x 8% x 60/365
=Rp 263.013.70
Bunga biasa :SI= P r t
=Rp 20.000.000 x8% x60/360
=Rp266.666.67
2. sepasang pengantin baru mengambil KPR (kredit pengambilan rumah)
sebesar Rp 100.000.000 dengan tingkat bunga efektif 15% p.a., angsuran
perbulan Rp 2.000.000. untuk angsuran pertama mereka bayarkan,
berapakah besar pembayaran bunga dan pelunasan pokok ?
jawaban :
Dik p = Rp 100.000.000
angsuran =Rp 2.000.000
r = 15%
t = 1/12
SI = P r t
=Rp 100.000.000 x15% x 1/12
=Rp 1.250.000
Jika, pelunasan pokok dalam angsuransi pertama di sebut adalah sebesar
Rp 750.000 (Rp 2.000.000 –Rp 1.250.000).

Manipulasi persamaan bunga


sederhana
Dengan mengunakan persamaan , kita juga dapat menghitung nilai
pokok,tingkat bunga, ataupun waktu, jika diberikan variabel lainnya. Jika SI=
P t r, maka :
P=SI/r t
r= SI/P t
Dan t =SI/ P r
Contoh soal
1. apabila anton menabung Rp 20.000.000 di bank yang memberinya
tingkat bunga sederhana 15% p.a.,berapa lama waktu yang di perlukan
supaya tabungan tersebut menghasilkan tabungan Rp 1.000.000 ?
jawaban:
p = Rp 2.000.000
SI = Rp 1.000.000
r = 15%
t = SI / P r
t = Rp 1.000.000 /Rp 2.000.000 x 15% = 0.0075 atau 4 bulan.

Jika S kita notasikan untuk akhir atau jumlah dari nilai pokok dan bunga
maka :
S = P+ SI
S = P+ P r t
S = p(1+rt)
Jika S,r dan t yang diberikan dan P yang dicari, maka :
P = S / (1+rt)
P = S (1 + rt)-1
Faktor (1+ rt)-1 dalam persamaan diatas disebut juga faktor diskon
(discount factor) dengan mengunakan bunga sederhana, dan preses
menghitung P diatas banyk digunakan dalam wesel (promissory notes),
NCD ( Nonnegotiable certificate of deposit),SBI (sertifikaat bank indonesia )
dan disebut pendiskotoan dengan bunga sederhana.
Contoh soal :
1. sejumlah uang yang di simpan dengan tingkat bunga sedehana 9%p.a.
akan menjadi Rp 5.000.000 setelah 6 bulan. Berapa jumlah uang tersebut?
Jawaban :
S = Rp 5.000.000
r = 9%
t = 6/12 =0,5
P = S / (1+rt)
= 5.000.000/ (1+ 9% x 0,5) = Rp 4.784.689.

Menghitung jumlah hari


Ada dua metode yang dapat di pergunakan dalam menghitung jumlah hari
antara dua tanggal kalender. Metode pertama adalah dengan menghitung
jumlah hari perbulan dan kemudian menjumlahkan seluruhnya. Metode
kedua dengan menggukan table nomor urut hari seperti yang pada table
1.1., jangan lupa umtuk menambahkan 1 untuk semua tanggal
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tgl
1 1 32 60 91 121 152 182 213 244 274 305 335 1
2 2 33 61 92 122 153 183 214 245 275 306 336 2
3 3 34 62 93 123 154 184 215 246 276 307 337 3
4 4 35 63 94 124 155 185 216 247 277 308 338 4
5 5 36 64 95 125 156 186 217 248 278 309 339 5
6 6 37 65 96 126 157 157 218 249 279 310 340 6
7 7 38 66 97 127 158 188 219 250 280 311 341 7
8 8 39 67 98 128 159 189 220 251 281 312 342 8
9 9 40 68 99 129 160 190 221 252 282 313 343 9
10 10 41 69 100 130 161 191 222 253 283 314 344 10
11 11 42 70 101 131 162 192 223 254 284 315 345 11
12 12 43 71 102 132 163 193 224 256 285 316 346 12
13 13 44 72 103 133 164 194 225 257 286 317 345 13
14 14 45 73 104 134 165 195 226 258 287 318 346 14
15 15 46 74 105 135 166 196 227 259 288 319 347 15
16 16 47 75 106 136 167 197 228 260 289 320 348 16
17 17 48 76 107 137 168 198 229 261 290 321 349 17
18 18 49 77 108 138 169 199 230 262 291 322 350 18
19 19 50 78 109 139 170 200 231 263 292 323 351 19
20 20 51 79 110 140 171 201 232 264 293 324 352 20
21 21 52 80 111 141 172 202 233 265 294 325 353 21
22 22 53 81 112 142 173 203 234 266 295 326 354 22
23 23 54 82 113 143 174 204 235 267 296 327 355 23
24 24 55 83 1114 144 175 205 236 268 297 328 356 24
25 25 56 84 115 145 176 206 237 269 298 329 357 25
26 26 57 85 116 146 178 207 238 270 299 330 358 26
27 27 58 86 117 147 179 208 230 271 300 331 359 27
28 28 59 87 118 148 178 209 240 272 301 332 360 28
29 29 * 88 119 149 180 210 241 273 302 333 361 29
30 30 ---- 89 120 150 181 211 242 274 303 334 362 30
31 31 ---- 90 ---- 151 ---- 212 243 ---- 304 ---- 363 31

Contoh soal
1. hitunglah hari antara 15 jamuari 2005 dan 22 juni 2005
jawaban 22 juni 2005 bernomor urut 173
15 januari 2005 bernomor urut 15 = 158 hari

Pembayaran dengan
angsuran
Pembayaran secara angsuran atau cicilian sering ditawarkan oleh
pemberi kredit (pedagang atau lembaga keuangan) untuk membantu
pelanggan yang tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar barang
yang dibelinya (misalkan, televisi, lemari es,mesin cuci,rumah,dan lain
lain).pihak memberi kredit setuju menerima uang muka pada awal
perjanjian dan memperolehkan pelanggannya untuk melunasi sisanya
dengan dikenakan bunga biaya bunga untuk jangka waktu yang telah
disepakati bersama dengan membayarnya secara cicilan atau ansuransi
Pada prektiknya,tingkat bunga yang digunakan untuk menghitunug
besar angsuransi dengan cara ini disebut tingkat bunga flat.
Contoh soal
Ibu siska minnjam uang dari bank paramita sebesar Rp 70.000.000. ia janji
akan membayar kembali pinjamannya selama 20 bulan dengan cara
mengangsur Rp 3.850.000 setiap bulan nya. Berapa tingkat bunga
sederhana yang di kenakan bank kepada ibu siska?
Jawaban
Total pembayaran =20 x 3.850.00 =
77.000.000
Total pinjaman = =70.000.000
Total biaya bunga = =7.000.000
P = 70.000.000
SI = 7.000.000
t =20/12 =5/3
r = SI/Pt
= 7.000.000
70.000.000 x 5/3 = 6% p.a.

Anda mungkin juga menyukai