Anda di halaman 1dari 27

BAB 3 BUNGA MAJEMUK

Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

PENGERTIAN BUNGA MAJEMUK


 Bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke nilai pokok pada akhir
setiap periode compound atau periode perhitungan bunga untuk
mendapatkan pokok yang baru (bunga berbunga).
 Periode perhitungan bunga dapat dinyatakan dalam harian (j365),
mingguan (j52), bulanan (j12), triwulanan (j4), semesteran (j2) atau
tahunan (j1).

Contoh 3.1
Hitunglah bunga dari Rp 1.000.000 selama 2 tahun dengan
tingkat bunga 10% p.a. apabila bunga dihitung semesteran, dan
bandingkan dengan bunga sederhana yang dihasilkan.

3
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

JAWAB:
Pokok Nilai Pada
Periode Perhitungan Bunga Majemuk
Pinjaman Akhir Periode

1 1.000.000 1.000.000 x 0,05 = 50.000 1.050.000

2 1.050.000 1.050.000 x 0,05 = 52.500 1.102.500

3 1.102.500 1.102.500 x 0,05 = 55.125 1.157.625

4 1.157.625 1.157.625 x 0,05 = 57.881 1.215.506,25

Total bunga majemuk selama 2 tahun adalah Rp 215.506,25;


sedangkan bila menggunakan bunga sederhana, total
bunganya adalah Rp 200.000 (Rp 1.000.000 x 10% x 2).
Selisih 5.506,25 disebut efek compounding.

4
PERHITUNGAN BUNGA MAJEMUK

S = P (1 + i)n dengan Jm
i
dengan
m
P = Nilai pokok awal (principal)
S = Nilai akhir
n = Jumlah periode perhitungan bunga
m = Frekuensi perhitungan bunga dalam setahun,
yaitu 2 utk semesteran, 4 untuk triwulanan, dst.
Jm = Tingkat bunga nominal tahunan dengan
periode perhitungan m kali per tahun
i = Tingkat bunga per periode perhitungan bunga
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
5
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

CONTOH 3.2
Berapakah nilai S dari P sebesar Rp 10.000.000 jika j12 = 12%
selama:
a. 5 tahun
b. 25 tahun
a. P  Rp 10.000.000 b. P  Rp 10.000 .000
12%
i   1%  0,01 i  1%  0,01
12
n  25 tahun  12  300 bulan
n  5 tahun  12  60 bulan
n S  P (1  i)n
S  P (1  i)
60  Rp 10.000 .000 (1  0,01)300
 Rp 10.000.000 (1  0,01)
 Rp 18.166.967  Rp 197 .884 .662,6

6
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

BUNGA EFEKTIF DAN BUNGA NOMINAL


 Bunga Nominal  tingkat bunga tahunan yang dinyatakan,
dan tidak terpengaruh periode perhitungan bunga
 Bunga Efektif  tingkat bunga tahunan j1 yang ekuivalen,
tingkat bunga sebenarnya atau yang akan diperoleh

j1 = (1 + i)m – 1
atau
1 + j1 = (1 + i)m

7
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

CONTOH 3.4
Hitunglah tingkat bunga efektif j1 yang ekuivalen dengan:
a. j2 = 10% 12
 0 ,12 
b. j12 = 12% b . j1  1   1
c. j365 = 13,25%  12 
j1  (1,01)12  1
j1  0 ,126825  12 ,68 %
2
 0,1  Tingkat bunga efektif  12 ,68 %
a. j1  1    1
 2  365
 0 ,1325 
j1  (1,05) 2  1 c. j1  1   1
 365 
j1  0,1025  10,25%
j1  (1,14165 ) 365  1
Tingkat bunga efektif  10,25%
j1  0 ,14165  14 ,17 %
Tingkat bunga efektif  14 ,17 %
8
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

CONTOH 3.6
Berapa tingkat bunga sederhana yang ekuivalen dengan j 2 = 9%, jika uang
disimpan selama 3 tahun?
Jawab:

9
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

perhatikan
t m
 jm 
M 0 1  rt   M 0  1  
 m 
3 2
 0 , 09 
1  3 r    1  
 2 
1  3 r   1  0 , 0045  6

1  3 r  1, 3022601
3 r  0 , 3022601
r  0 ,1007533
r  10 , 08 %
10
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

MENGHITUNG NILAI SEKARANG


S n
P   S ( 1  i )
(1  i) n
FV n
PV   FV (1  i )
(1  i ) n
Proses mencari P dari S atau PV dari FV disebut
pendiskontoan (discounting) dan faktor (1+i)-n disebut faktor
diskonto (discount factor).
Contoh 3.7
Dengan menggunakan j12 = 12%, hitunglah nilai diskonto dari
uang sejumlah Rp 100.000.000 yang jatuh tempo:
a. 10 tahun lagi
b. 25 tahun lagi
11
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

JAWAB:

a. S  Rp 100 .000 .000 b. S  Rp 100.000.000


n  10  12  120 n  25  12  300
12 % 12%
i   1%  0,01 i   1%  0,01
12 12
S S
P  P
(1  i)n (1  i)n
Rp 100 .000 .000 Rp 100.000.000
P  P
(1  0,01)120 (1  0,01)300
P  Rp 30.299 .477,97 P  Rp 5.053.448,75

12
Contoh

Pada tanggal 1 januari 2010, sebidang tanah ditawarkan pada harga


Rp180.000.000 secara tunai dengan membayar Rp100.000.000 hari ini
ditambah Rp50.000.000 satu tahun lagi dan Rp50.000.000 dua tahun lagi.
Jika diketahui j1 = 16%, alternatif pembayaran mana yang sebaiknya
dipilih pembeli?

Nilai sekarang dari alternatif kedua adalah


 100.000.000  50.000.0001  0,16  50.000.0001  0,16
1 2

 100.000.000  43.103.448  37.158.145


 Rp180.261.593

Alternatif kedua lebih mahal nRp261.593 dibandingkan dengan alternatif pertama.


Oleh karena itu, pembeli sebaiknya memilih alternatif pertama.
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH PERIODE

1 S
log
 S n P
i  1 n
P log (1  i)
Contoh 3.9
Berapa tingkat bunga j12 yang dapat membuat sejumlah uang
menjadi tiga kali lipat dalam 12 tahun?

Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

14
JAWAB:
Kita asumsikan uang tersebut sebagai x.
n = 12 x 12 = 144
Maka:
x (1+i)144 = 3x
(1+i) = (3)1/144
i = (3)1/144 – 1
i = 0,00765843

j12 = 12 x i
j12 = 12 x 0,00765843 = 0,09190114
j12 = 9,19%
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
15
CONTOH 3.10
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat uang
sebesar Rp 5.000.000 menjadi Rp 8.500.000 dengan j12 =
12%?

Jawab:

P = Rp 5.000.000
S = Rp 8.500.000
i = 12%
 1%  0,01
12

Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


16
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

JAWAB:
S
log
n  P
log (1  i)
Rp 8.500.000
log
Rp 5.000.000
n 
log (1  0,01)
log 1,7
n 
log 1,01
n  53,3277bulan
atau
n  4 tahun 5 bulan 10 hari  4 tahun 6 bulan

17
Contoh
Berapa tingkat bunga nominal j4 per tahun yang
dapat membuat Rp10.000.000 menjadi
Rp.30.000.000 dalam 4 tahun?
S  P 1  i  n S = Rp10.000.000
30.000.000  10.000.0001  i  P= Rp30.000.000
16
n=4x4 = 16 periode
3  (1  i )16

 3
1
16  1 i
1,071075483  1  i
i  0,071075483
jm
i berarti j 4  i  m  0,071075483  4  0,284301932  28,43%
m
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

ATURAN 72
 Hasil kali return tahunan dan jumlah tahun untuk
membuat nilai awal menjadi dua kali lipat adalah
selalu 72.

 P menjadi 2P jika dan hanya jika i * n= 72


 P menjadi 2P i * n= 72
72
n= i
atau 72
i = n
19
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

 Jika diketahui tingkat bunga bersih deposito


adalah 8%, maka diperlukan waktu 9 tahun
untuk membuat nilai awal P menjadi 2P.

 Jika investor ingin portofolionya berlipat dua


dalam 6 tahun, return tahunan yang
diperolehnya adalah 12%.

20
CONTINUOUS COMPOUNDING
 Digunakan untuk kasus-kasus yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang sangat cepat (continuous
compounding), misalnya per detik.

S = P er t atau FV = PV er t

Contoh 3.11
Berapakah jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010
apabila diketahui tahun 2004 Indonesia memiliki
penduduk 220.000.000 jiwa dengan tingkat pertumbuhan
penduduk per tahun 1,7%?
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
21
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

JAWAB:

P2004 = 220.000.000
r = 1,7%
t = 6

P2010 = P2004 er t
P2010 = 220.000.000 e(1,7%)(6)
P2010 = 220.000.000 e(10,2%)
P2010 = 243.624.364 jiwa

22
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

CONTOH 3.13
 Sebuah deposito sebesar Rp 10.000.000 dapat
memberikan pendapatan bunga Rp 5.600.000
selama 36 bulan. Hitunglah tingkat bunga
nominal tahunannya apabila :
a. Perhitungan bunga tahunan
b. Continuous compounding

23
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

JAWAB:
a. S = Rp 15.600.000
P = Rp 10.000.000
t =3
S =P (1 + i)n
Rp 15.600.000 =Rp 10.000.000 (1 + i)3
15,6 =(1 + i)3
i = 0,159778 = 15,98%

24
Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

b. S = Rp 15.600.000
P = Rp 10.000.000
t =3
S = Pert
Rp 15.600.000 = Rp 10.000.000 ert
ln 1,56 = ln ert
r .t = 0,4446858213
r =0,148228607 = 14,82%

25
KONVERSI BUNGA DISKRIT KE BUNGA KONTINU DAN
DARI BUNGA KONTINU KE BUNGA DISKRIT
 Dari FV = PV (1 + i)n dan FV = PV er t, turunkan i = f (r) dan r = f (i).
FV = PV (1 + i)n dan FV = PV er t  PV (1 + i)n = PV er t

Jika PV, n, dan t (karena n dan t sama yaitu menyatakan waktu) di kiri
dan kanan dicoret, kita akan mendapatkan: (1 + i) = er . Kita akan dapat
memperoleh persamaan i dan r dari persamaan terakhir ini yaitu:
i = er – 1 dan
r = ln (1 + i)

Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


26
KONVERSI BUNGA DISKRIT KE BUNGA KONTINU DAN
DARI BUNGA KONTINU KE BUNGA DISKRIT (2)
Contoh:
 Hitunglah bunga kontinu yang ekuivalen dengan bunga diskrit 10% p.a.

r = ln (1 + 10%) = ln 1,1 = 9,53%

 Hitunglah bunga diskrit yang ekuivalen dengan bunga kontinu 8% p.a.

i = er - 1 = 8,33%

Bab 3 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


27

Anda mungkin juga menyukai