INDONESIA
Pendapatan Pajak Dalam Negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal
dari pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak pertambahan nilai barang
dan jasa dan pendapatan pajak penjualan atas barang mewah, pendapatan pajak
bumi dan bangunan, pendapatan cukai, dan pendapatan pajak lainnya.
1. Pajak Penhasilan
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang
dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan
usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi,
perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-
undang PPN.
Surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan
efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan.
5. Pajak Bumi bangunan
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah
dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh
realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
6. Pajak Lainnya
Pajak lainya yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
1. Pengertian
2. Objek PNBP
a. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pemanfaatan Sumber Daya Alam
sebagaimana terdiri atas :
2. Pelayanan
a. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari terdiri atas:
Tarif Pelayanan dasar; dan
Tarif Pelayanan nondasar.
b. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pelayanan disusun dengan
mempertimbangkan:
Dampak pengenaan tarif terhadap masyarakat, dunia usaha, dan sosial
budaya;
Biaya penyelenggaraan layanan;
Aspek keadilan; dan/ataukebijakan Pemerintah.
c. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pelayanan diatur dengan Peraturan
Pemerintah dan/atau Peraturan Menteri.
5. Pengelolaan Dana
Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pengelolaan Dana disusun dengan
mempertimbangkan hasil dan manfaat terbaik serta kebijakan Pemerintah.
Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pengelolaan Dana diatur dengan
Peraturan Menteri.
Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Hak Negara Lainnyadiatur dengan
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan/atau Peraturan Menteri.
3. Pengelolaan PNBP
Pengelolaan PNBP terdiri dari :
1. perencanaan;
2. pelaksanaan;
3. pertanggungjawaban; dan
4. pengawasan
1. perencanaan
2. pelaksanaan
Pelaksanaan meliputi
3. pertanggungjawaban
Instansi Pengelola PNBP dan Wajib Bayar yang menghitung sendiri PNBP
Terutang wajib menatausahakan PNBP. Penatausahaan wajib diselenggarakan di
wilayah yurisdiksi Indonesia dan disusun dalam:
4. Pengawasan
APBN merupakan bagian dari keuangan negara. Dalam teori anggaran terdapat
beberapa pendapatmengenai anggaran. Misalnya Burkhead and Winer
mendefinisikan anggaran sebagai rencana pengeluaran dan penerimaan
negara untuk tahun mendatang yang dihubungkan dengan rencana dan
proyek-proyek untuk jangka waktu yang lebih lama. SedangkanWelsch
memberikan definisi anggaran belanja negara sebagai pedoman untuk
membiayai tugas-tugas negara disegala bidang termasuk belanja pegawai
untuk jangka waktu tertentu, lazimnya satu tahun mendatang. Tugas-tugas
negara diselenggarakan demi kepentingan masyarakat (rakyat). Jadi
masyarakat dibebani biayai untuk penyelenggaraan tugas-tugas itu. Itulah
sebabnya masyarakat dikenakan pungutan-pungutan berupa pajak-pajak, bea
dan cukai dan lain-lain pungutan. Untuk memperkirakan berapa besarnya iuran-
iuran (pungutan) itu maka direncanakan anggaran pendapatan (LPEM,1993).
Dari pendapat tersebut maka secara umum pengertian terhadap anggaran negara
adalah:
3.Meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember (Pasal 4);
Sesuai dengan berbagai literatur dan sejarah APBN, fungsi APBN selalu
dikaitkan dengan tiga fungsi yaitu alokasi, distribusi dan stabilisasi. Tetapi secara
normatifuntuk Indonesia, maka fungsi APBN secara tegas menjadi aturan
normatif dalam kebijkana APBN-nya. Berdasarkan Pasal 3 Ayat 4 UU
No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, ditegaskan bahwa mempunyai
fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Dalam penjelasannya disebutkan bahwa: