Anda di halaman 1dari 8

Pendapatan Pemerintah

Pusat di Indonesia
oleh :
- Indah Salma Fitra 1510531047
Sumber-Sumber Penerimaan
Negara Indonesia
Menurut UU RI Nomor 17 tahun
2003 tentang keuangan negara,
pendapatan negara dan hibah
adalah semua penerimaan negara
yang berasal dari penerimaan
perpajakan,penerimaan negara
bukan pajak,serta penerimaan
hibah dari dalam negeri dan luar
negeri.
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari
pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

Pendapatan Pajak Internasional


Pendapatan Pajak Dalam Negeri
1. pendapatan bea masuk
1. pendapatan pajak penghasilan (PPh)
ialah bea yang dipungut dari jumlah harga barang yang
2. pendapatan pajak pertambahan nilai
dimasukkan ke daerah pabean dengan maksud untuk
dan jasa dan pajak penjualan atas
barang mewah dipakai dan dikenakan bea menurut tarif tertentu yang
ditetapkan dengan UU dan keputusan Menteri keuangan.
3. pendapatan pajak bumi dan bangunan
2. pendapatan bea keluar
4. pendapatan cukai

ialah bea yang dipungut dari jumlah harga barang tertentu


5. pendapatan pajak lainnya
yang dikirim keluar daerah Indonesia dihitung berdasarkan
tarif tertentu berdasarkan UU.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Menurut UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,
PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan.

a. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah yang terdiri:

Penerimaan jasa giro,

Penerimaan sisa anggaran pembangunan (SIAP) dan sisa anggaran rutin (SIAR).

b. Penerimaan dari pemanfaatan SDA terdiri:

Royalti bidang perikanan,

Royalti bidang kehutanan,

Royalti bidang pertambangan, kecuali Migas.

Royalti adalah pembayaran yang diterima oleh negara sehubungan dengan pemberian
izin atau fasilitas tertentu dari negara kepada pihak lain untuk memanfaatkan atau
mengolah kekayaan negara.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
c. Penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan terdiri:

Bagian laba pemerintah,

Hasil penjualan saham pemerintah,

Deviden: pembayaran berupa keuntungan yang diterima oleh negara sehubungan


dengan

keikutsertaan mereka selaku pemegang saham dalam suatu perusahaan.

d. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilakukan pemerintah terdiri:

Pelayanan pendidikan,

Pelayanan kesehatan,

Pemberian hak paten, hak cipta, dan merk.


Penerimaan Negara Bukan Pajak
e. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan yang terdiri:

Lelang barang,

Denda,

Hasil rampasan yang diperoleh dari kejahatan.

f. Penerimaan berupa hibah.

g. Penerimaan lain yang diatur dengan UU.


Perencanaan Penerimaan Negara
Tahapan ini dilakukan pada tahun sebelum anggaran tersebut dilaksanakan (APBN t-1) misal
untuk APBN 2016 dilakukan pada tahun 2015. Tahap perencanaan dimulai dari:
penyusunan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional
Kementerian Negara/Lembaga (K/L) melakukan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada tahun berjalan, menyusun rencana inisiatif baru dan indikasi kebutuhan
anggaran
Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan yang sedang berjalan dan mengkaji usulan inisiatif baru
berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi
indikasi kebutuhan dananya
Pagu indikatif dan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah ditetapkan;
Kementerian Negara/Lembaga (K/L) menyusun rencana kerja (Renja);
Pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) dilaksanakan antara K/L, Kementerian
Perencanaan, dan Kementerian Keuangan;
Rancangan awal RKP disempurnakan;
RKP dibahas dalam pembicaraan pendahuluan antara Pemerintah dengan DPR;
RKP ditetapkan.
Sumber

Rachmat. 2010. Akuntansi Pemerintahan. Bandung : Pustaka Setia.

Suparmoko. 2008. Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek.


Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

http://www.kemenkeu.go.id/SP/anggaran-pendapatan-dan-belanja-
negara-tahun-2016

http://www.kemenkeu.go.id/en/node/47651

https://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_N
egara_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai