DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL FAJRIAH AY
NIM: 2020222586
Jurusan : S1 Akuntansi
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-
Nya lah sehingga saya dapat menyusun makalah ini yang berisikan tentang “Hutang
jangka panjang”. Dimana maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai kewajiban
untuk melengkapi tugas saya sebagai mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Nobel
Indonesia Makassar untuk jurusan Akuntansi untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah I.
Makalah ini disusun sesuai infomasi yang telah dijelaskan oleh dosen dan juga
bedasarkan hasil pencarian beberapa referensi pada media elektronik internet yang
disusun secara sederhana guna memenuhi kebutuhan mahasiswa yang ingin
mempelajari tentang Hutang Jangka Panjang. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam isi maupun sistematika penulisannya.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang saya miliki serta
kami hanya manusia biasa yang takluput dari kesalahan.
Oleh karena itu, saya berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya untuk saya yang meyusun makalah ini dan umumnya untuk para
pembaca makalah ini. Saya sebagai penyusun makalah ini mohon maaf apabila dalam
penulisan makalah terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis. Sekian dan terima kasih.
NURUL FAJRIAH AY
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
1.2 TUJUAN........................................................................................................... 2
1.3 MANFAAT ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A. PENGERTIAN HUTANG JANGKA PANJANG...................................................... 3
1. Hutang Jangka Panjang Menurut Para Ahli............................................... 3
2. Pengertian Hutang Jangka Panjang .......................................................... 3
B. JENIS-JENIS HUTANG JANGKA PANJANG........................................................ 4
C. SIFAT OBLIGASI DAN UNTUK PENERBITAN OBLIGASI.................................... 7
1. Sifat Obligasi............................................................................................. 7
2. Penerbitan Obligasi.................................................................................. 7
D. WESEL JANGKA PANJANG................................................................................. 9
E. MENYELESAIKAN HUTANG JANGKA PANJANG............................................... 10
1. PENYAJIAN DAN MENGANILISIS HUTANG JANGKA PANJANG........... 13
2. Penyajian Hutang Jangka Panjang............................................................ 13
3. Analisis Hutang Jangka Panjang................................................................ 14
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 16
Kesimpulan ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hutang atau pinjaman merupakan bagian dari kelompok passiva dan
neraca. Yang merupakan bagian penting dalam sebuah usaha. Dalam sebuah
perusahaan, hutang juga memegang peranan penting karena pinjaman tersebut
akan terus ada dan tumbuh seiring berjalannya waktu. Meski hampir semua
perusahaan mempunyai hutang, tapi besaran hutang atau pinjaman tentu
berbeda-beda dan setiap perusahaan juga menggunakan pinjaman tersebut untuk
keperluan yang berbeda pula.
Secara umum, Hutang adalah kewajiban yang wajib dan harus dibayar
yang timbul karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa yang
dilakukan secara kredit. Dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan antara dua belah pihak. Sedangkan hutang dalam akuntansi
merupakan pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan
jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu
antara kedua belah pihak yang saling terlibat. Adapun sistem pengembalian
hutang merupakan salah satu masalah yang sering perusahaan hadapi. Maka dari
itu, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan sistem tersebut agar
pengelolaan keuangan tetap stabil. Karena mengambil pinjaman tidak selalu
berakhir buruk apabila perusahaan mampu mengelola pinjaman tersebut dengan
tujuan yang baik dan jelas, sehingga perusahaan bisa berkembang menjadi lebih
maju. Tetapi, apabila pinjaman atau hutang tidak digunakan untuk kebutuhan
produktif atau kebutuhan perusahaan, maka pinjaman tersebut tentu akan
membebankan perusahaan dan membuatnya berakhir dengan buruk.
Adapun yang harus diketahui dimana hutang terbagi menjadi dua yaitu
hutang lancar (current liabilities) dan hutang tidak lancar (Non- current liabilities).
Yang mana hutang lancar (current liabilities) kewajiban jangka pendek perusahaan
yang mempunyai batas jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan atau satu
tahun dalam siklus operasi normal. Dimana, siklus operasi juga disebut sebagai
siklus konversi kas, yang artinya waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
membelih sebuah inventaris dan mengubahnya menjadi kas dari penjualan. Dan
hutang tidak lancar (Non- current liabilities) adalah hutang atau kewajiban yang
waktu pelunasannya diberikan tenggat waktu yang cukup lama dan dalam
melakukan peminjaman diperlukan bermacam-macam syarat yang harus diberikan
terlebih dahulu sebagai jaminan hutang tidak lancar (Non- current liabilities)
biasanya juga disebut dengan hutang jangka panjang dengan jangka waktu
1
pembayarannya lebih dari satu tahun. Maka, pada makalah ini akan berfokus pada
hutang jangka panjang sebagai materi yang akan dijelaskan untuk lebih jelasnya
tentang apa yang dimaksud dengan hutang jangka panjang dan jenis-jenis hutang
jangka panjang tersebut.
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hutang jangka panjang
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis hutang jangka panjang
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat obligasi dan menentukan akuntansi
untuk penerbitan obligasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan akuntansi untuk hutang wesel jangka
panjang
5. Mahasiswa mampu menjelaskan akuntansi untuk menyelesaikan hutang
jangka panjang
6. Mahasiswa mampu menyajikan dan menganalisis Hutang jangka panjang
1.3 MANFAAT
1. Untuk mengetahui definisi dari hutang jangka panjang dan jenis-jenisnya
2. Untuk dapat memahami sifat obligasi dan mengetahui bagaimana
menentukan akuntansi untuk penerbitan obligasi
3. Untuk dapat mengetahui tentang akuntansi untuk hutang wesel jangka
panjang
4. Untuk dapat mengetahui cara untuk menyelesaikan hutang jangka panjang
5. Untuk dapat memahami dan dapat mengerti bagaimana penyajian dan
menganalisis hutang jangka panjang
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kesepakatan dari kedua belah pihak dan kemampuan pihak yang mengajukan
hutang jangka panjang untuk melakukan pembayaran yang telah disepakati
sebelumnya.
Hutang jangka panjang ini, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dana dalam merealisasikan rencana-rencana strategis
perusahaan, misalnya penambahan modal kerja permanen, pembelian mesin-
mesin atau aktiva tetap baru, perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan
hutang jangka panjang lain yang segera jatuh tempo, dan lain sebagainya.
Dalam mendapatkan sebuah pinjaman atau hutang jangka panjang tidaklah
mudah, hal ini memerlukan beberapa jaminan dan persyaratan tertentu.
Jaminan hutang jangka panjang ini bermacam-macam di antaranya adalah
jaminan barang tak bergerak, yang termasuk ke dalam jaminan barang tak
bergerak adalah aset-aset seperti Sertifikat Tanah dan Bangunan/Gedung, dan
Rumah. Dan dalam pelunasan hutang jangka panjang dilakukan dengan
menggunakan sumber-sumber yang bukan digolongkan sebagai aktiva lancar.
4
tersebut. Obligasi ini hanya berbentuk kertas namun memiliki nilai yang
berharga. Pada dasarnya obligasi adalah surat yang berisikan sebuah
pengakuan dan pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara atau
pihak swasta perusahaan yang memiliki hutang kemudian diserahkan kepada
pemegang obligasi dengan di lengkapi perjanjian pembayaran hutang beserta
bunga sebelum masa waktu yang telah ditentukan. Di Indonesia, tempo atau
jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi termasuk
dalam surat hutang jangka menengah panjang. Obligasi terdaftar dalam Bursa
Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat.
Selain negara, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.
JENIS-JENIS OBLIGASI
1) Berdasarkan sisi penerbit, ada 3 jenis obligasi yang perlu diketahui
Obligasi korporasi, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta
Obligasi Pemerintah, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis inii diterbitkan setiap 1 tahun
sekali dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama
diterbitkan Agustus 2006
Obligasi daerah, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah
dalam melakukan pembangunan.
2) Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua jenis yang
berbeda, yakni:
Obligasi Konvensional, Merupakan obligasi atau surat hutang
dengan nominal yang sangat besar yakni kurang lebih 1 milyar
rupiah per slotnya
Obligasi Ritel, Obligasi ritel adalah surat hutang yang mempunyai
nominal yang kecil, contohnya 1 juta rupiah
3) Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat 4 jenis obligasi yang
penting untuk diketahui
Obligasi Kupon, Merupakan surat hutang yang secara berkala
memberikan bunga kepada pihak investornya. Kupon ini berisikan
suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak sebelumnya
5
Zero Coupon Bond adalah surat hutang tanpa bunga dan tidak
harus dibayarkan secara berkala. Pihak investor akan
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan harga
awal surat hutang saat diperjual belikan. Obligasi jenis ini memiliki
jangka waktu tempo mulai dari 1 – 10 tahun
Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. Jenis obligasi ini memiliki
penawaran obligasi dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap
hingga waktu jatuh tempo surat hutang tersebut tiba
Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang. Kupon yang
ditawarkan oleh jenis obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung
dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini, terdapat kupon batas
minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan
akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu
jatuh tempo
4) Berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam beberapa jenis
di bawah ini
Obligasi Konvensional, merupakan surat hutang yang diterbitkan
oleh suatu pihak untuk mendapatkan pinjaman yang nantinya
digunakan sebagai tambahan modal, yakni dengan memberikan
imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu
tertentu
Obligasi Syariah, Surat hutang jenis ini diterbitkan dengan tujuan
memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya
diukur sesuai dengan prinsip syariah Islam dan tanpa mengandung
unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan dibayarkan
secara berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah
ditentukan.
6
C. SIFAT OBLIGASI DAN UNTUK PENERBITAN OBLIGASI
1. SIFAT OBLIGASI
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki obligasi, yakni:
a. Nilai Obligasi.
Nilai obligasi atau per value obligasi merupakan jumlah uang yang dipinjam
oleh perusahaan dan dilunasi sebelum jatuh tempo. Obligasi yang
dikeluarkan oleh suatu pihak harus memberikan informasi jelas. Pihak yang
berperan dalam mengeluarkan obligasi harus memberikan informasi terkait
jumlah uang yang dibutuhkan, atau sering disebut dengan jumlah emisi
obligasi. Besaran jumlah obligasi yang dikeluarkan ini harus ditentukan oleh
aliran arus kas, performa perusahaan dan besarnya keperluan bisnis.
b. Jangka waktu
Obligasi memiliki jangka waktu mulai dari 1 tahun – 10 tahun. Tapi,
umumnya jatuh tempo suatu obligasi adalah 5 tahun. Biasanya, para
investor lebih memilih obligasi jangka pendek karena memiliki nilai risiko
yang kecil.
c. Principal dan Coupon Rate
Principal rate adalah jumlah uang yang berkaitan dengan par value,
redemption value, dan maturity value. Nominal tersebut dikeluarkan oleh
pihak penerbit obligasi dan diberikan kepada pihak yang menerima obligasi
saat waktu jatuh tempo. Sementara, coupon rate atau tingkat kupon adalah
bunga yang wajib dibayarkan oleh penerbit obligasi setiap tahunnya kepada
pemegang obligasi.
d. Waktu Pembayaran
Kupon atau tingkatan bunga obligasi harus dibayarkan oleh penerbit secara
berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, yakni
bisa per semester, per tiga semester, per triwulan, dan lain sebagainya.
2. PENERBITAN OBLIGASI
Penerbit obligasi adalah peminjam kemudian pemegang obligasi disebut
pemberi kreditur. Kupon obligasi atau bunga pinjaman yang harus dibayar oleh
kedua belah pihak yang telah bersepakat. Jadi, dengan demikian
diterbitkannya obligasi ini dimungkinkan bagi peminjam demi memperoleh
pembiayaan jangka panjang.
Proses Penerbitan Obligasi Secara umum, proses penerbitan obligasi
melalui penjamin emisi atau dikenal dengan istilah underwriting. Dalam proses
ini, satu atau beberapa perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi
7
guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya
kembali kepada para investor. Biasanya penjualan obligasi pemerintah melalui
proses lelang.
Dalam menerbitkan obligasi, tentunya ada beberapa pihak yang terlibat
didalamya. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan pihak yang terlibat dalam
penerbitan obligasi:
1) Emiten, yaitu pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan obligasi
dengan tujuan untuk mendapatkan dana. Disini, yang bertindak
sebagai emiten adalah perusahaan, BUMN, BUMD maupun
pemerintah daerah. Emiten menjual obligasi agar ia mendapatkan dana
dengan cara berhutang kepada pembeli obligasi tersebut
2) Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili para pemegang obligasi dalam
hubungannya dengan penerbitan obligasi yang bersangkutan
3) Penjamin Emisi/Efek (Underwriter), yaitu perusahaan yang menjamin
penjualan obligasi. Dalam artian, pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak
terjual. Dalam hal ini, penjamin efek bertindak sebagai pihak yang
menjamin atas keberhasilan penjualan obligasi
4) Akuntan Publik, yaitu profesi penunjang pasar modal yang berfungsi
memeriksa kondisi keuangan emiten serta memberikan pendapatnya
tentang kelayakan emiten dalam menerbitkan efek
5) Konsultan Hukum, yaitu ahli hukum yang membantu dalam aspek
hukum emiten yang akan melakukan emisi obligasi
6) Notaris, yaitu pejabat yang berwenang untuk membuat akta otentik
mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundangan
7) Penanggung (Guarantor). Biasanya penanggung ini dilaksanakan oleh
bank. Jasa penanggung diperlukan apabila suatu pihak (perusahaan,
negara dan pemerintah daerah) menerbitkan obligasi. Tujuannya
adalah untuk menjamin pelunasan seluruh pinjaman pokok beserta
bunga, apabila ternyata dikemudian hari emiten tidak mampu
membayar/wanprestasi
8) Investor (masyarakat pemodal), yaitu pihak yang menginvestasikan
dananya di pasar modal, dengan cara membeli efek yang bersifat
utang (obligasi) maupun saham
8
9) Pemeringkat Efek, yaitu pihak yang menerbitkan peringkat bagi
penerbitan surat utang
10) Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan
emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan efek.
Adapun Syarat Umum Penerbitan Obligasi, yaitu sebagai berikut:
Beroperasi minimal 3 (tiga) tahun
Ekuitas sedikitnya Rp 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah)
Laba usaha untuk 1 (satu) tahun terakhir
Pernyataan Pendaftaran Telah Efektif
Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di
Bapepam untuk periode 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut dengan
sedikitnya memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang tercatat
di Bapepam setidaknya BBB- ( investment Grade ).
9
2. Wesel berbunga, adalah tagihan dengan janji tertulis yang akan dibayar
pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga. Untuk
wesel berbunga diskonto dihitung dari jumlah nominal ditambah bunga.
Wesel berbunga merupakan wesel yang ada pada saat pembayarannya
selain membayar pokok hutangnya juga harus membayar bunga yang
telah disepakati.
10
Penyelesaian :
Jumlah
Tanggal Nama Ref
Debet Kredit
01/02/2019 Tanah dan bangunan 600.000.000
Kas atau bank 600.000.000
Hutang hipotik 400.000.000
31/12/2019 Biaya bunga 48.000.000
Hutang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 248.000.000
31/12/2020 Biaya bunga 24.000.000
Hutang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 224.000.000
2. Hutang obligasi
Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh
temponya. Selisih antara jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi
dicatat sebagai laba atau rugi karena penarikan obligasi. Nilai buku obligasi
adalah nilai nominal ditambah dengan agio yang belum diamortisasi atau
dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat biaya
penjualan obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga
dikurangkan pada nilai nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dari
pelunasan obligasi, dimasukkan dalam elemen-elemen luar biasa (extra
ordinary).
Penyelesaian atau Pelunasan Utang Obligasi
Ada tiga kemingkinan obligasi dihapuskan dari rekening:
a. Obligasi dilunasi karena jatuh tempo
Contoh soal : 1.000 lembar obligasi dengan nila nominal Rp.1.000,00
dilunasi pada tgl jatuh tempo.
Jurnal:
Utang obligasi Rp.1.000.000,00
Kas Rp.1.000.000,00
b. Obligasi dilunasi sebelum jatuh tempo (callable bond)
Apabila jenis obligasi adalah collable bond, maka perusahaan yg
mengeluarkan obligasi dapat menarik obligasi tersebut sebelum jatuh
tempo. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan ingin memperbaiki
11
komposisi modal perusahaan. Penarikan obligasi dapat dilakukan
berdasarkan kurs yg ditentukan perusahaan atau berdasarkan bunga
efektif. Dalam hal ini diskonto/premium yg belum diamortisasi dihapuskan
dari rekening, sehingga dalam collable bond ini akan timbul laba atau rugi.
Contoh: Tanggal 1 Januari 2018 dikeluarkan 1.000 lembar obligasi dengan
kurs 98%, nominal Rp.10.000,00 per lembar, umur 5 tahun. Pada tanggal
31 Desember 2000, seluruh obligasi ditarik pada nilai nominalnya.
Penyelesaian:
Jurnal pengeluaran:
Kas Rp.9.800.000,00
Diskonto obligasi Rp.200.000,00
Hutang obligasi Rp. 10.000.000,00
Perhitungan:
Harga jual obligasi 1 Januari2018 = Rp.9.800.000,00
Amortisasi diskonto 2018 – 2020:
3/5 x Rp200.000,00 = Rp. 120.000,00
Nilai buku obligasi per 31 Des 2020 = Rp.9.920.000,00
Nilai pelunasan = 1.000 x Rp.10.000,00 = (Rp.10.000.000,00)
Rugi pelunasan = Rp. 80.000,00
3. Hutang wesel jangka panjang
Contoh soal pelunasan :
Bank asia pada tanggal 1 Oktober 2016 setuju memberikan pinjaman
kepada PT. merpati sebesar Rp. 60. 000.000; untuk itu PT. merpati
harus menandatangani promes dengan bunga 10% yang berjangka waktu
3 tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 oktober.
12
Saat tutup tahun, 31 Desember 2017, PT. merpati membuat jurnal
penyesuaian untuk biaya bunga selama tiga bulan (Okt-Des)
Beban bunga Rp 1.500.000
Utang bunga Rp 1.500.000
Bunga = Rp 60.000.000 X 10% X 3/12 = Rp 1.500.000
Pada 1 Januari dibuat jurnal pembalik
Pencatatan saat pembayaran bunga setiap tanggal 1 Oktober:
01/10/17 Beban bunga Rp 4.500.000
Utang bunga Rp. 1.500.000
Kas Rp 6.000.000
Bunga = Rp 60.000.000 X 10% X 9/12 = Rp 4.500.000
(Januari-September)
Jurnal saat pembayaran utang wesel, 1 Oktober 2019 :
Utang wesel Rp 60.000.000
Utang bunga Rp 1.500.000
Biaya bunga Rp 4.500.000
Kas Rp 66.000.000
Keterangan : utang bunga Rp 1.500.000 telah dibebankan pada tahun
2018 biaya bunga Rp 4.500.000, adalah biaya bunga untuk bunga bulan
Januari sampai September 2019
13
Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca.
Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam
neraca. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang
meliputi: nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah
dtarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian
deviden, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan
penjelasan jumlah dan jenis aktiva yang dijaminkan. Umumnya hutang jangka
panjang dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu hutang jangka panjang yang
ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai
dengan perjanjian tertulis. Contoh hutang kelompok pertama adalah
hutang bank dan hutang obligasi, sedangkan contoh hutang kelompok
kedua adalah pengkreditan yan ditangguhkan (deferredcredits), jaminan
dari pelanggan (customer’s deposit), hutang garansi produk.
Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai
nominalnya, dan dicantumkan pada tanggal jatuh tempo serta tarif
bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan pada nilai
nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi
atau dikurangi dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi.
14
b) Rasio Berapa Kali Bunga Dihasilkan (TimesInterestEarnedRatio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan membyar bunga ketika jatuh
tempo. Rumus perhitungannya yaitu :
Berapa kali bunga dihasilkan = laba sebelum pajak penghasilan dan bebanbunga
Beban bunga
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hutang jangka panjang merupakan sebuah hutang yang umumnya dibutuhkan
oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam merealisasikan rencana-
rencana strategis perusahaan, misalnya Penambahan modal kerja permanen, pembelian
mesin-mesin atau aktiva tetap baru, Perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan hutang
jangka panjang lain yang segera jatuh Tempo, dan lain sebagainya. Yang mana hutang
jangka panjang harus dibayarkan tepat waktu jika jatuh tempo masa hutangnya.
Hutang Jangka panjang ini merupakan jenis hutang yang pembayaran atau
pelunasannya diberikan dalam jangka waktu yang cukup lama dan bisa lebih dari satu
tahun. Karena Jumlah dana yang dipinjamkan dalam jenis hutang ini dapat bernilai besar,
Namun tetap saja untuk jangka waktu pelunasan hutang jangka panjang harus sesuai
dengan perhitungan waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak sesuai dengan
jenis hutang jangka panjang yang di ambil seperti yang telah dijelaskan pada makalah
diatas bahwa hutang jangka panjang terdiri dari hutang hipotek, obligasi, dan wesel
jangka panjang yang perhitungan nya berbeda-beda. Sehingga Sebuah perusahaan atau
seseorang wajib menerapkan sebuah perhitungan yang tepat mengenai sistem keuangan
agar selanjutnya tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kerugian yang signifikan.
Dan apabila Semakin lama batas waktu pelunasan hutang, maka risiko yang akan
ditanggung perusahaan juga semakin besar, bahkan kehilangan atas aset sebagai
jaminan karena di dalam jenis transaksinya, hutang jangka panjang disertai dengan
jaminan berupa barang tidak bergerak. Maksud barang tidak bergerak di sini adalah
mengarah pada properti seperti gedung, pabrik, rumah maupun tanah yang merupakan
aset perusahaan. Meskipun disertai dengan jaminan, perusahaan yang berutang dalam
jangka panjang tetap bisa memanfaatkan barang-barang properti tersebut. Maka sangat
penting bagi perusahaan untuk mengelola keuangan usaha , agar setiap hutang jangka
panjang dapat di bayar sesuai jangka waktu yang sudah di tetapkan. Namun, disarankan
sebuah perusahaan bisa mengelola keuangan dan membayar utang jangka panjang yang
menjadi kewajiban suatu perusahaan tersebut. Menghemat keuangan secara efisien juga
sangat membantu keuangan bisnis agar dapat berjalan dengan baik.
Itulah pembahasan mengenai hutang jangka panjang. Pada dasarnya, hutang
jangka panjang bermanfaat bagi perusahaan jika mampu mengembangkannya dengan
baik. Namun, akan menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan bijak.
16
DAFTAR PUSTAKA
Harrison, W.T., dkk. 2011. Akuntansi Keuangan IFRS Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
ALICIA,TUOVILA.2020.”KewajibanJangkaPanjang”,https://www.investopedia.com/terms/
l/longtermliabilities.asp,diakses pada 17 Januari 2022 pukul 11.44
17
II. Soal Studi Kasus
Kerjakan problem dibawah ini dengan cara mengetik jawabannya pada halaman terakhir
dari tugas makalah diatas. Hanya satu file yang di upload siakad elearning, yang intinya
berisi makalah & penyelesaian studi kasus berikut :
NIM:2020222586
Problem 1:
UD Sobat pada tanggal 16 Juni 2020 membeli sebuah kendaraan yang akan digunakan
sebagai alat transportasi perusahaan. Harga faktur perusahaan sebesar Rp.
160.XX0.000,- dengan termin 5/10, n/30. Biaya administrasi pembelian kendaraan adalah
Rp.1.25X0.X00,- yang meliputi PPN, pembuatan surat-surat kendaraan, serta biaya
untuk membawa kendaraan sampai ke perusahaan. Apabila UD Sobat membayar
pembelian kendaraan tersebut tidak melebihi tanggal 26 Juni 2020.
Diminta:
a. Buatlah perhitungan pembelian kendaraan tersebut.
b. Butlah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian kendaraan tersebut.
c. Buatlah jurnal yang harus dibuat UD. Sobat jika perusahaan membayar pembelian
kendaraan tersebut antara tanggal 26 Juni sampai 16 Juli 2020.
JAWABAN:
Diketahui : UD. Sobat membeli kendaraan pada tanggal 16 juni 2020 dengan
Termin ( 5/10, N/30)
Harga faktur perusahaan Rp. 160.860.000
Biaya adm. Kendaraan Rp. 1.258.600
Problem 2 :
CV BatuBara membeli sebuah dump truk dengan cara mengangsur. Harga truk jika dibeli
secara tunai adalah Rp 2.5XX.000.000,00. Pembayaran pertama sebesar Rp
1.0XX.000.000,00 dilakukan saat truk diserahkan, yaitu pada tanggal 2 Januari 2021.
Kekurangannya diangsur sebanyak 3 kali yang harus dibayar tiap tanggal 31 Desember
dengan dibebani bunga 10 % per tahun dari saldo utang.
Diminta:
a. Buatlah Jurnal yang harus dibuat oleh CV BatuBara sehubungan dengan transaksi
di atas.
b. Buatlah perhitungan depresiasi tiap tahunnya dengan menggunakan metode
jumlah angka tahun, seadainya usia ekonomisnya 5 tahun dengan nilai sisa Rp.
25X.X00.000,-
JAWABAN :
Kekurangannya diangsur sebanyak 3 kali yang harus dibayar tiap tanggal 31 Desember
dengan dibebani bunga 10 % per tahun dari saldo utang.
Problem 3 :
Toko Mawar melakukan penyusutan terhadap peralatan tokonya untuk periode akuntansi
2016 sebesar Rp 60.xx0.000,00.
Apabila pada tanggal 31 Desember 2016, yaitu saat Toko Mawar melakukan tutup buku,
rekening akumulasi depresiasi peralatan toko mempunyai saldo Rp20.XX0.000,00 dan
harga perolehan peralatan tokonya adalah Rp15.xx0.000,00. Ket: “XX”= ganti dengan 2
angka terakhir NIM Anda
Diminta:
a. Buatlah Jurnal untuk mencatat depresiasi toko tersebut
b. Buatlah pencatatan neraca per tanggal 31 Desember 2016 saat melakukan tutup
buku.
JAWABAN :
Toko Mawar
Neraca
per tanggal 31 Desember 2016
Aktiva lancar : Passiva:
Aktiva tetap :
Peralatan toko Rp. 15.860.000
Akum. Depresiasi peralatan toko Rp. 20.860.000
Rp. 36.720.000
Problem 4 :
PT. ANUMOES menukarkan sejumlah truk bekasnya dan menerima sejumlah kas untuk
memperoleh sebidang tanah kosong sebagai tempat pabrik barunya dimasa mendatang.
Truk mempunyai nilai buku gabungan Rp. 42.000.000 yang terdiri dari harga perolehan
truk Rp. 64.000.000,- dan akumulasi penyusutan truk Rp. 22.000.000,- Berdasarkan pihak
yang ahli dalam mobil bekas menyatakan bahwa nilai wajar (harga pasar) truk sebesar
Rp. 49.000.000,- Selain truk yang ditukarkan, PT. ANUMOES juga menerima sejumlah
kas Rp. 15.000.000,- tunai dalam pertukaran tersebut.
Diminta:
a. Hitung berapa besar harga perolehan tanah
b. Hitung berapa besar keuntungan/kerugian yang akan dialami oleh PT. ANUMOES
dalam transaksi pertukaran tersebut
c. Buat jurnal pertukaran tersebut.
JAWABAN :
Nilai buku gabungan Rp. 42.000.000
Harga perolehan truk Rp. 64.000.000
Akumulasi penyu.truk Rp. 22.000.000
Nilai wajar truk Rp. 49.000.000
Kas yang diterima Rp. 15.000.000
a. Besar harga perolehan tanah
Harga perolehan tanah = Nilai wajar – kas yang diterima
=Rp. 49.000.000 - Rp. 15.000.000
= Rp. 34.000.000
b. Keuntungan/kerugian yang akan dialami oleh PT. ANUMOES dalam transaksi
pertukaran
Nilai wajar truk Rp. 49.000.000
Nilai buku truk :
Harga perolehan truk Rp. 64.000.000
Akumulasi penyu. truk (Rp. 22.000.000)
Nilai buku truk (Rp. 42.000.000)
Keuntungan/laba pertukaran Rp. 7.000.000
c. Jurnal Pertukaran
Tanah Rp. 34.000.000
Akumulasi penyu.truk Rp. 22.000.000
Kas Rp. 15.000.000
Truk Rp. 64.000.000
Keuntungan/laba pertukaran Rp. 7.000.000