Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“HUTANG JANGKA PANJANG”


AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
Dosen : Muhammad Fachrul Syarlis, ST., SE., MPd

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL FAJRIAH AY
NIM: 2020222586
Jurusan : S1 Akuntansi

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNISNOBEL


INDONESIA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-
Nya lah sehingga saya dapat menyusun makalah ini yang berisikan tentang “Hutang
jangka panjang”. Dimana maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai kewajiban
untuk melengkapi tugas saya sebagai mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Nobel
Indonesia Makassar untuk jurusan Akuntansi untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah I.
Makalah ini disusun sesuai infomasi yang telah dijelaskan oleh dosen dan juga
bedasarkan hasil pencarian beberapa referensi pada media elektronik internet yang
disusun secara sederhana guna memenuhi kebutuhan mahasiswa yang ingin
mempelajari tentang Hutang Jangka Panjang. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam isi maupun sistematika penulisannya.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang saya miliki serta
kami hanya manusia biasa yang takluput dari kesalahan.
Oleh karena itu, saya berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya untuk saya yang meyusun makalah ini dan umumnya untuk para
pembaca makalah ini. Saya sebagai penyusun makalah ini mohon maaf apabila dalam
penulisan makalah terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis. Sekian dan terima kasih.

Papua, 25 Januari 2022


Peyusun,

NURUL FAJRIAH AY

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
1.2 TUJUAN........................................................................................................... 2
1.3 MANFAAT ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A. PENGERTIAN HUTANG JANGKA PANJANG...................................................... 3
1. Hutang Jangka Panjang Menurut Para Ahli............................................... 3
2. Pengertian Hutang Jangka Panjang .......................................................... 3
B. JENIS-JENIS HUTANG JANGKA PANJANG........................................................ 4
C. SIFAT OBLIGASI DAN UNTUK PENERBITAN OBLIGASI.................................... 7
1. Sifat Obligasi............................................................................................. 7
2. Penerbitan Obligasi.................................................................................. 7
D. WESEL JANGKA PANJANG................................................................................. 9
E. MENYELESAIKAN HUTANG JANGKA PANJANG............................................... 10
1. PENYAJIAN DAN MENGANILISIS HUTANG JANGKA PANJANG........... 13
2. Penyajian Hutang Jangka Panjang............................................................ 13
3. Analisis Hutang Jangka Panjang................................................................ 14
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 16
Kesimpulan ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hutang atau pinjaman merupakan bagian dari kelompok passiva dan
neraca. Yang merupakan bagian penting dalam sebuah usaha. Dalam sebuah
perusahaan, hutang juga memegang peranan penting karena pinjaman tersebut
akan terus ada dan tumbuh seiring berjalannya waktu. Meski hampir semua
perusahaan mempunyai hutang, tapi besaran hutang atau pinjaman tentu
berbeda-beda dan setiap perusahaan juga menggunakan pinjaman tersebut untuk
keperluan yang berbeda pula.
Secara umum, Hutang adalah kewajiban yang wajib dan harus dibayar
yang timbul karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa yang
dilakukan secara kredit. Dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan antara dua belah pihak. Sedangkan hutang dalam akuntansi
merupakan pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan
jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu
antara kedua belah pihak yang saling terlibat. Adapun sistem pengembalian
hutang merupakan salah satu masalah yang sering perusahaan hadapi. Maka dari
itu, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan sistem tersebut agar
pengelolaan keuangan tetap stabil. Karena mengambil pinjaman tidak selalu
berakhir buruk apabila perusahaan mampu mengelola pinjaman tersebut dengan
tujuan yang baik dan jelas, sehingga perusahaan bisa berkembang menjadi lebih
maju. Tetapi, apabila pinjaman atau hutang tidak digunakan untuk kebutuhan
produktif atau kebutuhan perusahaan, maka pinjaman tersebut tentu akan
membebankan perusahaan dan membuatnya berakhir dengan buruk.
Adapun yang harus diketahui dimana hutang terbagi menjadi dua yaitu
hutang lancar (current liabilities) dan hutang tidak lancar (Non- current liabilities).
Yang mana hutang lancar (current liabilities) kewajiban jangka pendek perusahaan
yang mempunyai batas jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan atau satu
tahun dalam siklus operasi normal. Dimana, siklus operasi juga disebut sebagai
siklus konversi kas, yang artinya waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
membelih sebuah inventaris dan mengubahnya menjadi kas dari penjualan. Dan
hutang tidak lancar (Non- current liabilities) adalah hutang atau kewajiban yang
waktu pelunasannya diberikan tenggat waktu yang cukup lama dan dalam
melakukan peminjaman diperlukan bermacam-macam syarat yang harus diberikan
terlebih dahulu sebagai jaminan hutang tidak lancar (Non- current liabilities)
biasanya juga disebut dengan hutang jangka panjang dengan jangka waktu

1
pembayarannya lebih dari satu tahun. Maka, pada makalah ini akan berfokus pada
hutang jangka panjang sebagai materi yang akan dijelaskan untuk lebih jelasnya
tentang apa yang dimaksud dengan hutang jangka panjang dan jenis-jenis hutang
jangka panjang tersebut.

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hutang jangka panjang
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis hutang jangka panjang
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat obligasi dan menentukan akuntansi
untuk penerbitan obligasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan akuntansi untuk hutang wesel jangka
panjang
5. Mahasiswa mampu menjelaskan akuntansi untuk menyelesaikan hutang
jangka panjang
6. Mahasiswa mampu menyajikan dan menganalisis Hutang jangka panjang

1.3 MANFAAT
1. Untuk mengetahui definisi dari hutang jangka panjang dan jenis-jenisnya
2. Untuk dapat memahami sifat obligasi dan mengetahui bagaimana
menentukan akuntansi untuk penerbitan obligasi
3. Untuk dapat mengetahui tentang akuntansi untuk hutang wesel jangka
panjang
4. Untuk dapat mengetahui cara untuk menyelesaikan hutang jangka panjang
5. Untuk dapat memahami dan dapat mengerti bagaimana penyajian dan
menganalisis hutang jangka panjang

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUTANG JANGKA PANJANG


1. Hutang Jangka Panjang Menurut Para Ahli
a. Menurut Ahmad, Hutang jangka panjang biasanya muncul ketika suatu
perusahaan membutuhkan tambahan dana yang berguna memberikan hasil
dalam jangka panjang, misalnya dapat berupa pembangunan gedung dan
pembelian mesin dan kewajiban jangka panjang merupakan hutang atau
kewajiban yang memerlukan waktu penyelesaian lebih dari satu periode
akuntansi yang pelunasannya tidak mengunakan aktiva lancar atau yang
menggunakan dana khusus yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan
cara menimbulkan kewajiban jangka panjang yang baru.
b. Stice et al, menyatakan Kewajiban yang tidak diharapkan akan dibayar
dalam waktu 12 bulan (atau dalam satu siklus operasi yang melebihi 12
bulan) diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar atau kewajiban
jangka panjang.
c. Subramanyam dan Wild, menyatakan Kewajiban tak lancar (atau jangka
panjang) merupakan kewajiban yang jatuh temponya tidak dalam waktu
satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.
d. Menurut Baridwan, hutang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan
hutang-hutang yang pelunasannya dilakukan dalam waktu lebih dari satu
tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok
aktiva lancar.
Berdasarkan penjelasan dan definisi para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hutang jangka panjang merupakan pinjaman yang
diperoleh dari pihak ketiga atau kreditor yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar,
serta jumlah hutang jangka panjang tersebut tidak boleh melebihi jumlah
modal sendiri.
2. Pengertian Hutang Jangka Panjang
Adapun untuk pengertian secara umum, Hutang jangka panjang adalah
semua kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu priode
akuntansi, atau yang sering disebut sebagai kewajiban tidak lancar dan
merupakan kewajiban perusahaan yang jatuh tempo pembayarannya lebih dari
satu tahun atau 12 bulan. Bahkan memiliki pembayaran jatuh tempo bisa
sampai sekitar 5–20 tahun. Dimana, waktu pembayaran ini bergantung

3
kesepakatan dari kedua belah pihak dan kemampuan pihak yang mengajukan
hutang jangka panjang untuk melakukan pembayaran yang telah disepakati
sebelumnya.
Hutang jangka panjang ini, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dana dalam merealisasikan rencana-rencana strategis
perusahaan, misalnya penambahan modal kerja permanen, pembelian mesin-
mesin atau aktiva tetap baru, perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan
hutang jangka panjang lain yang segera jatuh tempo, dan lain sebagainya.
Dalam mendapatkan sebuah pinjaman atau hutang jangka panjang tidaklah
mudah, hal ini memerlukan beberapa jaminan dan persyaratan tertentu.
Jaminan hutang jangka panjang ini bermacam-macam di antaranya adalah
jaminan barang tak bergerak, yang termasuk ke dalam jaminan barang tak
bergerak adalah aset-aset seperti Sertifikat Tanah dan Bangunan/Gedung, dan
Rumah. Dan dalam pelunasan hutang jangka panjang dilakukan dengan
menggunakan sumber-sumber yang bukan digolongkan sebagai aktiva lancar.

B. JENIS-JENIS HUTANG JANGKA PANJANG


1. Hutang hipotik (Mortage Notes Payable)
Hutang hipotik merupakan suatu jenis pinjaman (hutang) jangka panjang
dengan jaminan benda-benda tidak bergerak. Atau kewajiban jangka panjang
yang dilakukan dengan memberikan hak tanggungan properti dari peminjam
kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan terhadap kewajibannya sekama
priode tertentu, peminjam dapat membayar kembali pinjaman tersebut dengan
cara mengangsur dengan bunga hingga lunas, hingga peminjam bisa memiliki
properti sepenuhnya. Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan
peminjam yang dijadika jaminan. misalnya berupa tanah atas gedung, maka
pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan
pinjaman yang bersangkutan. Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana
yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, mislanya dengan
mengambil pinjaman dari satu bank tertentu. Jatuh tempo hutang hipotik
adalah dalam jangka waktu yang cukup lama bisa 15-25 tahun.

2. Hutang obligasi (Bond payable)


Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang dapat diperjual
belikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
hutang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi

4
tersebut. Obligasi ini hanya berbentuk kertas namun memiliki nilai yang
berharga. Pada dasarnya obligasi adalah surat yang berisikan sebuah
pengakuan dan pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara atau
pihak swasta perusahaan yang memiliki hutang kemudian diserahkan kepada
pemegang obligasi dengan di lengkapi perjanjian pembayaran hutang beserta
bunga sebelum masa waktu yang telah ditentukan. Di Indonesia, tempo atau
jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi termasuk
dalam surat hutang jangka menengah panjang. Obligasi terdaftar dalam Bursa
Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat.
Selain negara, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.

JENIS-JENIS OBLIGASI
1) Berdasarkan sisi penerbit, ada 3 jenis obligasi yang perlu diketahui
 Obligasi korporasi, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta
 Obligasi Pemerintah, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis inii diterbitkan setiap 1 tahun
sekali dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama
diterbitkan Agustus 2006
 Obligasi daerah, merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah
dalam melakukan pembangunan.
2) Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua jenis yang
berbeda, yakni:
 Obligasi Konvensional, Merupakan obligasi atau surat hutang
dengan nominal yang sangat besar yakni kurang lebih 1 milyar
rupiah per slotnya
 Obligasi Ritel, Obligasi ritel adalah surat hutang yang mempunyai
nominal yang kecil, contohnya 1 juta rupiah
3) Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat 4 jenis obligasi yang
penting untuk diketahui
 Obligasi Kupon, Merupakan surat hutang yang secara berkala
memberikan bunga kepada pihak investornya. Kupon ini berisikan
suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak sebelumnya

5
 Zero Coupon Bond adalah surat hutang tanpa bunga dan tidak
harus dibayarkan secara berkala. Pihak investor akan
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan harga
awal surat hutang saat diperjual belikan. Obligasi jenis ini memiliki
jangka waktu tempo mulai dari 1 – 10 tahun
 Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. Jenis obligasi ini memiliki
penawaran obligasi dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap
hingga waktu jatuh tempo surat hutang tersebut tiba
 Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang. Kupon yang
ditawarkan oleh jenis obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung
dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini, terdapat kupon batas
minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan
akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu
jatuh tempo
4) Berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam beberapa jenis
di bawah ini
 Obligasi Konvensional, merupakan surat hutang yang diterbitkan
oleh suatu pihak untuk mendapatkan pinjaman yang nantinya
digunakan sebagai tambahan modal, yakni dengan memberikan
imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu
tertentu
 Obligasi Syariah, Surat hutang jenis ini diterbitkan dengan tujuan
memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya
diukur sesuai dengan prinsip syariah Islam dan tanpa mengandung
unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan dibayarkan
secara berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah
ditentukan.

3. Wesel bayar jangka panjang (Long Term Notes)


Wesel bayar adalah janji tertulis yang dibuat perusahaan sebagai bukti
pembayaran kepada kreditur dengan tingkat bunga yang disepakati. Dalam
wesel bayar juga sudah dilengkapi dengan informasi tanggal dan nominal yang
harus diserahkan. Berbeda dengan wesel bayar, wesel tagih adalah bukti janji
tertulis pelanggan untuk membayar kepada perusahaan dengan tingkat bunga
tertentu dan sudah disepakati. Sedangkan wesel tagih gagal bayar adalah
wesel yang pembuatannya sudah jatuh tempo. Wesel berjangka waktu
minimum 30 hari, yang biasaya ditarik antara 60-90 hari setelah diterbitkan.

6
C. SIFAT OBLIGASI DAN UNTUK PENERBITAN OBLIGASI
1. SIFAT OBLIGASI
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki obligasi, yakni:
a. Nilai Obligasi.
Nilai obligasi atau per value obligasi merupakan jumlah uang yang dipinjam
oleh perusahaan dan dilunasi sebelum jatuh tempo. Obligasi yang
dikeluarkan oleh suatu pihak harus memberikan informasi jelas. Pihak yang
berperan dalam mengeluarkan obligasi harus memberikan informasi terkait
jumlah uang yang dibutuhkan, atau sering disebut dengan jumlah emisi
obligasi. Besaran jumlah obligasi yang dikeluarkan ini harus ditentukan oleh
aliran arus kas, performa perusahaan dan besarnya keperluan bisnis.
b. Jangka waktu
Obligasi memiliki jangka waktu mulai dari 1 tahun – 10 tahun. Tapi,
umumnya jatuh tempo suatu obligasi adalah 5 tahun. Biasanya, para
investor lebih memilih obligasi jangka pendek karena memiliki nilai risiko
yang kecil.
c. Principal dan Coupon Rate
Principal rate adalah jumlah uang yang berkaitan dengan par value,
redemption value, dan maturity value. Nominal tersebut dikeluarkan oleh
pihak penerbit obligasi dan diberikan kepada pihak yang menerima obligasi
saat waktu jatuh tempo. Sementara, coupon rate atau tingkat kupon adalah
bunga yang wajib dibayarkan oleh penerbit obligasi setiap tahunnya kepada
pemegang obligasi.
d. Waktu Pembayaran
Kupon atau tingkatan bunga obligasi harus dibayarkan oleh penerbit secara
berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, yakni
bisa per semester, per tiga semester, per triwulan, dan lain sebagainya.

2. PENERBITAN OBLIGASI
Penerbit obligasi adalah peminjam kemudian pemegang obligasi disebut
pemberi kreditur. Kupon obligasi atau bunga pinjaman yang harus dibayar oleh
kedua belah pihak yang telah bersepakat. Jadi, dengan demikian
diterbitkannya obligasi ini dimungkinkan bagi peminjam demi memperoleh
pembiayaan jangka panjang.
Proses Penerbitan Obligasi Secara umum, proses penerbitan obligasi
melalui penjamin emisi atau dikenal dengan istilah underwriting. Dalam proses
ini, satu atau beberapa perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi

7
guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya
kembali kepada para investor. Biasanya penjualan obligasi pemerintah melalui
proses lelang.
Dalam menerbitkan obligasi, tentunya ada beberapa pihak yang terlibat
didalamya. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan pihak yang terlibat dalam
penerbitan obligasi:
1) Emiten, yaitu pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan obligasi
dengan tujuan untuk mendapatkan dana. Disini, yang bertindak
sebagai emiten adalah perusahaan, BUMN, BUMD maupun
pemerintah daerah. Emiten menjual obligasi agar ia mendapatkan dana
dengan cara berhutang kepada pembeli obligasi tersebut
2) Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili para pemegang obligasi dalam
hubungannya dengan penerbitan obligasi yang bersangkutan
3) Penjamin Emisi/Efek (Underwriter), yaitu perusahaan yang menjamin
penjualan obligasi. Dalam artian, pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak
terjual. Dalam hal ini, penjamin efek bertindak sebagai pihak yang
menjamin atas keberhasilan penjualan obligasi
4) Akuntan Publik, yaitu profesi penunjang pasar modal yang berfungsi
memeriksa kondisi keuangan emiten serta memberikan pendapatnya
tentang kelayakan emiten dalam menerbitkan efek
5) Konsultan Hukum, yaitu ahli hukum yang membantu dalam aspek
hukum emiten yang akan melakukan emisi obligasi
6) Notaris, yaitu pejabat yang berwenang untuk membuat akta otentik
mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundangan
7) Penanggung (Guarantor). Biasanya penanggung ini dilaksanakan oleh
bank. Jasa penanggung diperlukan apabila suatu pihak (perusahaan,
negara dan pemerintah daerah) menerbitkan obligasi. Tujuannya
adalah untuk menjamin pelunasan seluruh pinjaman pokok beserta
bunga, apabila ternyata dikemudian hari emiten tidak mampu
membayar/wanprestasi
8) Investor (masyarakat pemodal), yaitu pihak yang menginvestasikan
dananya di pasar modal, dengan cara membeli efek yang bersifat
utang (obligasi) maupun saham

8
9) Pemeringkat Efek, yaitu pihak yang menerbitkan peringkat bagi
penerbitan surat utang
10) Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan
emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan efek.
Adapun Syarat Umum Penerbitan Obligasi, yaitu sebagai berikut:
 Beroperasi minimal 3 (tiga) tahun
 Ekuitas sedikitnya Rp 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah)
 Laba usaha untuk 1 (satu) tahun terakhir
 Pernyataan Pendaftaran Telah Efektif
 Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di
Bapepam untuk periode 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut dengan
sedikitnya memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
 Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang tercatat
di Bapepam setidaknya BBB- ( investment Grade ).

D. WESEL JANGKA PANJANG


Hutang Wesel jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara
peminjam dengan kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman
sejumlah uang tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang
mencakup bunga dan pokok pinjaman.l yang berjangka waktu minimum 30 hari,
biasanya wesel jangka panjang ini ditarik antara 60-90 hari setelah diterbitkan.
Jenis-jenis wesel jangka panjang
1. Wesel tidak berbunga, adalah hutang dengan janji tertulis yang jumlah
nominalnya akan akan di bayar pada saat jatuh tempo pembayaran.
Pembayaran sebelum jatuh tempo akan mengurangi jumlah uang yang
dibayar kurang dari nilai nominal. Dimana selisih nominal dengan jumlah
yang dibayar sebelum jatuh tempo disebut diskonto. Wesel tidak berbunga
merupakan wesel yang tidak secara ekspilit menyebutkan tingkat bunga
tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan . sebenarnya wesel tersebut
tetap ada bunganya karena peminjam wajib membayar lebih besar
daripada pinjaman yang diterima. Selisih antara pinjaman yang diterima
dan yang harus dibayar inilah disebut dengan bunga. Dengan kata lain,
peminjam menerima kas sebesar nilai tunai atau nilai wesel saat ini.
Dimana nilai tunai adalah sama dengan nilai nominal wesel pada tanggal
jatuh tempo dikurangi bunga atau diskonto yang dibebankan.

9
2. Wesel berbunga, adalah tagihan dengan janji tertulis yang akan dibayar
pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga. Untuk
wesel berbunga diskonto dihitung dari jumlah nominal ditambah bunga.
Wesel berbunga merupakan wesel yang ada pada saat pembayarannya
selain membayar pokok hutangnya juga harus membayar bunga yang
telah disepakati.

E. MENYELESAIKAN UTANG JANGKA PANJANG


1. Hutang hipotik
Berakhirnya Hipotik, Ada beberapa hal yang menyebabkan terhentinya sebuah
perjanjian hutang hipotik adalah:
 Hutang hipotik beserta bunga telah dibayar lunas oleh pemberi hipotik
 Musnahnya aset yang menjadi jaminan pada perjanjian hipotik. Hal ini
bisa terjadi misalnya gedung yang hancur karena bencana alam. Kapal
yang tenggelam. Tanah yang longsor dan lain lain
 Berakhirnya jangka waktu hipotik, maka hapuslah hak hipotik tersebut
 Menurut KUH Perdata pasar 1169, penghapusan hak  hipotik juga bisa
apabila pemilik aset bergerak yang dijaminkan hanya memiliki hak
bersyarat terhadap aset tersebut dan hak bersyarat tersebut terhenti
 Bisa juga perjanjian hipotik gugur disebabkan oleh daluarsa yang
membuat seseorang bebas dari sebuah kewajiban (kadaluarsa
ekstraktif)
 Apabila kreditur atau penerima hipotik dengan sukarela melepaskan hak
hipoteknya. Pelepasan sukarela seperti ini tidak ditentukan secara
bentuk hukumnya. Namun harus diungkapkan dengan tegas dan jelas.

Contoh soal penyelesaian hutang hipotek


Pada tanggal 1 Februari 2019, PT. Mei Jaya membeli sebidang tanah berikut
bangunan dengan harga Rp 600.000.000,- dibayar dengan uang muka sebesar
Rp 200.000.000,- dan ditanda tangani kontrak pinjaman dari bank sebesar
Rp 400.000.000,-. Kontrak mengharuskan perusahaan untuk membayar kembali
pinjaman dalam 2 kali angsuran masing-masing sebesar Rp 200.000.000,- pada
tanggal 31 desember 2004 dan tanggal 31 desember 2005 di tambah bunga 12%
dari sisa pinjaman.

10
Penyelesaian :
Jumlah
Tanggal Nama Ref
Debet Kredit
01/02/2019 Tanah dan bangunan 600.000.000
Kas atau bank 600.000.000
Hutang hipotik 400.000.000
31/12/2019 Biaya bunga 48.000.000
Hutang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 248.000.000
31/12/2020 Biaya bunga 24.000.000
Hutang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 224.000.000

2. Hutang obligasi
Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh
temponya. Selisih antara jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi
dicatat sebagai laba atau rugi karena penarikan obligasi. Nilai buku obligasi
adalah nilai nominal ditambah dengan agio yang belum diamortisasi atau
dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat biaya
penjualan obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga
dikurangkan pada nilai nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dari
pelunasan obligasi, dimasukkan dalam elemen-elemen luar biasa (extra
ordinary).
Penyelesaian atau Pelunasan Utang Obligasi
Ada tiga kemingkinan obligasi dihapuskan dari rekening:
a. Obligasi dilunasi karena jatuh tempo
Contoh soal : 1.000 lembar obligasi dengan nila nominal Rp.1.000,00
dilunasi pada tgl jatuh tempo.
Jurnal:
Utang obligasi Rp.1.000.000,00
Kas Rp.1.000.000,00
b. Obligasi dilunasi sebelum jatuh tempo (callable bond)
Apabila jenis obligasi adalah collable bond, maka perusahaan yg
mengeluarkan obligasi dapat menarik obligasi tersebut sebelum jatuh
tempo. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan ingin memperbaiki

11
komposisi modal perusahaan. Penarikan obligasi dapat dilakukan
berdasarkan kurs yg ditentukan perusahaan atau berdasarkan bunga
efektif. Dalam hal ini diskonto/premium yg belum diamortisasi dihapuskan
dari rekening, sehingga dalam collable bond ini akan timbul laba atau rugi.
Contoh: Tanggal 1 Januari 2018 dikeluarkan 1.000 lembar obligasi dengan
kurs 98%, nominal Rp.10.000,00 per lembar, umur 5 tahun. Pada tanggal
31 Desember 2000, seluruh obligasi ditarik pada nilai nominalnya.
Penyelesaian:
Jurnal pengeluaran:
Kas Rp.9.800.000,00
Diskonto obligasi Rp.200.000,00
Hutang obligasi Rp. 10.000.000,00

Jurnal pelunasan obligasi:


Hutang obligasi Rp.10.000.000,00
Rugi pelunasan Rp.80.000,00
Diskonto obligasi Rp. 80.000,00
Kas Rp.10.000.000,00

Perhitungan:
Harga jual obligasi 1 Januari2018 = Rp.9.800.000,00
Amortisasi diskonto 2018 – 2020:
3/5 x Rp200.000,00 = Rp. 120.000,00
Nilai buku obligasi per 31 Des 2020 = Rp.9.920.000,00
Nilai pelunasan = 1.000 x Rp.10.000,00 = (Rp.10.000.000,00)
Rugi pelunasan = Rp. 80.000,00
3. Hutang wesel jangka panjang
Contoh soal pelunasan :
Bank asia pada tanggal 1 Oktober 2016 setuju memberikan pinjaman
kepada PT. merpati sebesar Rp. 60. 000.000; untuk itu PT. merpati
harus menandatangani promes dengan bunga 10% yang berjangka waktu
3 tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 1 oktober.

Jurnal penerimaan kas oleh PT. merpati : 


Kas Rp 60.000.000
Utang wesel Rp 60.000.000

12
Saat tutup tahun, 31 Desember 2017, PT. merpati membuat jurnal 
penyesuaian untuk biaya bunga selama tiga bulan (Okt-Des)
Beban bunga Rp 1.500.000
Utang bunga Rp 1.500.000
Bunga = Rp 60.000.000 X 10% X 3/12 = Rp 1.500.000
Pada 1 Januari dibuat jurnal pembalik
Pencatatan saat pembayaran bunga setiap tanggal 1 Oktober:
 01/10/17  Beban bunga  Rp 4.500.000
Utang bunga Rp. 1.500.000
Kas Rp 6.000.000
Bunga = Rp 60.000.000 X 10% X 9/12 = Rp 4.500.000
(Januari-September)
Jurnal saat pembayaran utang wesel, 1 Oktober 2019 :
Utang wesel Rp 60.000.000
Utang bunga Rp 1.500.000
Biaya bunga Rp 4.500.000
Kas Rp 66.000.000
Keterangan : utang bunga Rp 1.500.000 telah dibebankan pada tahun
2018 biaya bunga Rp 4.500.000, adalah biaya bunga untuk bunga bulan
Januari sampai September 2019

F. PENYAJIAN DAN MENGANALISIS UTANG JANGKA PANJANG


1. Penyajian Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus
dilaporkan sebagai kewajiban lancar kecuali penarikan dipenuhi dengan aktiva
selain aktiva lancar. Apabila hutang didanai kembali, dikonversi menjadi
saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi maka harus dilaporkan
sebagai pos tidak lancar dan dilengkapi dengan catatan penjelasan mengenai
metode yang digunakan dalam likuidasi. Pengungkapan catatan berisi sifat
dan kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, provilige
konversi, pembatasan oleh keditor dan aktiva sebagai jaminan. Nilai wajar
hutang jangka panjang harus diungkapkan jika dianggap praktis utuk
mengestimasi nilai wajar. Pengungkapan diperlukan bagi pembayaran masa
depan demi kebutuhan dana pelunasan serta jumlah jatuh tempo hutang
jangka panjang selama 5 tahun. Tujuan pengungkapan adalah untuk
mengevaluasi jumlah dan waktu dari dana arus kas masa depan.

13
Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca.
Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam
neraca. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang
meliputi: nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah
dtarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian
deviden, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan
penjelasan jumlah dan jenis aktiva yang dijaminkan. Umumnya hutang jangka
panjang dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu hutang jangka panjang yang
ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai
dengan perjanjian tertulis. Contoh hutang kelompok pertama adalah
hutang bank dan hutang obligasi, sedangkan contoh hutang kelompok
kedua adalah pengkreditan yan ditangguhkan (deferredcredits), jaminan
dari pelanggan (customer’s deposit), hutang garansi produk.
Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai
nominalnya, dan dicantumkan pada tanggal jatuh tempo serta tarif
bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan pada nilai
nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi
atau dikurangi dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi.

2. Analisis hutang Jangka Panjang


Hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah
rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan
solvensi jangka panjang. Hutang jangka panjang memiliki rasio ekuitas atau
Jumlah perbandingan mengenai aktiva bersih perusahaan yaitu jumlah aktiva
yang telah dikurangi kewajiban pembayaran-pembayaran perusahaan. Rasio
ekuitas terhadap total aktiva merupakan perbandingan antara hutang jangka
pendek, hutang Jangka panjang, serta jumlah seluruh aktiva perusahaan.
Rasio ekuitas merupakan hasil dari selisih aktiva yang dimiliki perusahaan
setelah dikurangi hutang lancar dan hutang jangka Panjang.
a) Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt Total AssetsRatio) Rasio ini
mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor. Rumus
perhitungannya yaitu:
Hutang terhadap total aktiva = Total Hutang
Total aktiva
Apabila semakin tinggi persentase huang terhadap aktiva maka semakin
tinggi risiko perusahaan tidak daapat memenuhi kewajibannya.

14
b) Rasio Berapa Kali Bunga Dihasilkan (TimesInterestEarnedRatio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan membyar bunga ketika jatuh
tempo. Rumus perhitungannya yaitu :

Berapa kali bunga dihasilkan = laba sebelum pajak penghasilan dan bebanbunga
Beban bunga

15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hutang jangka panjang merupakan sebuah hutang yang umumnya dibutuhkan
oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam merealisasikan rencana-
rencana strategis perusahaan, misalnya Penambahan modal kerja permanen, pembelian
mesin-mesin atau aktiva tetap baru, Perluasan pabrik, akuisisi, afiliasi, pelunasan hutang
jangka panjang lain yang segera jatuh Tempo, dan lain sebagainya. Yang mana hutang
jangka panjang harus dibayarkan tepat waktu jika jatuh tempo masa hutangnya.
Hutang Jangka panjang ini merupakan jenis hutang yang pembayaran atau
pelunasannya diberikan dalam jangka waktu yang cukup lama dan bisa lebih dari satu
tahun. Karena Jumlah dana yang dipinjamkan dalam jenis hutang ini dapat bernilai besar,
Namun tetap saja untuk jangka waktu pelunasan hutang jangka panjang harus sesuai
dengan perhitungan waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak sesuai dengan
jenis hutang jangka panjang yang di ambil seperti yang telah dijelaskan pada makalah
diatas bahwa hutang jangka panjang terdiri dari hutang hipotek, obligasi, dan wesel
jangka panjang yang perhitungan nya berbeda-beda. Sehingga Sebuah perusahaan atau
seseorang wajib menerapkan sebuah perhitungan yang tepat mengenai sistem keuangan
agar selanjutnya tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kerugian yang signifikan.
Dan apabila Semakin lama batas waktu pelunasan hutang, maka risiko yang akan
ditanggung perusahaan juga semakin besar, bahkan kehilangan atas aset sebagai
jaminan karena di dalam jenis transaksinya, hutang jangka panjang disertai dengan
jaminan berupa barang tidak bergerak. Maksud barang tidak bergerak di sini adalah
mengarah pada properti seperti gedung, pabrik, rumah maupun tanah yang merupakan
aset perusahaan. Meskipun disertai dengan jaminan, perusahaan yang berutang dalam
jangka panjang tetap bisa memanfaatkan barang-barang properti tersebut. Maka sangat
penting bagi perusahaan untuk mengelola keuangan usaha , agar setiap hutang jangka
panjang dapat di bayar sesuai jangka waktu yang sudah di tetapkan. Namun, disarankan
sebuah perusahaan bisa mengelola keuangan dan membayar utang jangka panjang yang
menjadi kewajiban suatu perusahaan tersebut. Menghemat keuangan secara efisien juga
sangat membantu keuangan bisnis agar dapat berjalan dengan baik.
Itulah pembahasan mengenai hutang jangka panjang. Pada dasarnya, hutang
jangka panjang bermanfaat bagi perusahaan jika mampu mengembangkannya dengan
baik. Namun, akan menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan bijak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Jerry J. Weygandt. (2015). Financial accounting. IFRS edition. 03. John Wiley & Sons,


Inc. Hoboken. ISBN: 9781118978085.

Harrison, W.T., dkk. 2011. Akuntansi Keuangan IFRS Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.

DyIlham,satria. 2016. Modul akuntansi keuangan 2. Universitas Malikussaleh

ALICIA,TUOVILA.2020.”KewajibanJangkaPanjang”,https://www.investopedia.com/terms/
l/longtermliabilities.asp,diakses pada 17 Januari 2022 pukul 11.44

Rahmah. 2018.”Jenis Utang Jangka Panjang (Kewajiban Jangka Panjang), Keuntungan


dan Risikonya Ketahui”,https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/12/jenis-utang-jangka-
panjang-ketahui-keuntungan-dan-risikonya.html?m=1, diakses pada 19 Januari 2022
pukul 15.00

Yusuf,Mahesa.2020.”Pengertian Apa Itu Hutang Jangka Panjang?”,


https://belajarekonomi.com/hutang-jangka-panjang/, diakses pada 22 Januari pukul 16.00

Zivan. 2015. “Penerbitan Obligasi dan MTN (Surat Berharga Jangka


Menengah)”,https://ziffany.firdinal.my.id/penerbitan-obligasi-dan-mtn/ ,diakses pada 26
Januari 2022 pukul 16.00

17
II. Soal Studi Kasus
Kerjakan problem dibawah ini dengan cara mengetik jawabannya pada halaman terakhir
dari tugas makalah diatas. Hanya satu file yang di upload siakad elearning, yang intinya
berisi makalah & penyelesaian studi kasus berikut :

NIM:2020222586

Problem 1:

UD Sobat pada tanggal 16 Juni 2020 membeli sebuah kendaraan yang akan digunakan
sebagai alat transportasi perusahaan. Harga faktur perusahaan sebesar Rp.
160.XX0.000,- dengan termin 5/10, n/30. Biaya administrasi pembelian kendaraan adalah
Rp.1.25X0.X00,- yang meliputi PPN, pembuatan surat-surat kendaraan, serta biaya
untuk membawa kendaraan sampai ke perusahaan. Apabila UD Sobat membayar
pembelian kendaraan tersebut tidak melebihi tanggal 26 Juni 2020.

Ket: “XX”= ganti dengan 2 angka terakhir NIM Anda.

Diminta:
a. Buatlah perhitungan pembelian kendaraan tersebut.
b. Butlah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian kendaraan tersebut.
c. Buatlah jurnal yang harus dibuat UD. Sobat jika perusahaan membayar pembelian
kendaraan tersebut antara tanggal 26 Juni sampai 16 Juli 2020.

JAWABAN:
Diketahui : UD. Sobat membeli kendaraan pada tanggal 16 juni 2020 dengan
Termin ( 5/10, N/30)
Harga faktur perusahaan Rp. 160.860.000
Biaya adm. Kendaraan Rp. 1.258.600

a. Perhitungan pembelian kendaraan


Harga faktur perusahaan : Rp. 160.860.000
Biaya adm. Kendaraan : Rp. 1.258.600
Potongan (5% x 160.860.000) : (Rp. 8.043.000)
Harga perolehan kendaraan : Rp. 154.075.600
b. Jurnal Untuk Mencatat Transaksi Pembelian Kendaraan
Kendaraan Rp. 154.075.600
Kas Rp. 154.075.600
( Jurnal apabila UD. Sobat membayar kendaraan tidak melebihi tanggal 26 juni 2020)
c. jurnal yang harus dibuat UD. Sobat jika perusahaan membayar pembelian
kendaraan tersebut antara tanggal 26 Juni sampai 16 Juli 2020.
Kendaraan Rp. 154.075.600
Potongan Rp. 8.043.000
Kas Rp. 162.118.600

Problem 2 :

CV BatuBara membeli sebuah dump truk dengan cara mengangsur. Harga truk jika dibeli
secara tunai adalah Rp 2.5XX.000.000,00. Pembayaran pertama sebesar Rp
1.0XX.000.000,00 dilakukan saat truk diserahkan, yaitu pada tanggal 2 Januari 2021.
Kekurangannya diangsur sebanyak 3 kali yang harus dibayar tiap tanggal 31 Desember
dengan dibebani bunga 10 % per tahun dari saldo utang.

Ket: “XX”= ganti dengan 2 angka terakhir NIM Anda.

Diminta:
a. Buatlah Jurnal yang harus dibuat oleh CV BatuBara sehubungan dengan transaksi
di atas.
b. Buatlah perhitungan depresiasi tiap tahunnya dengan menggunakan metode
jumlah angka tahun, seadainya usia ekonomisnya 5 tahun dengan nilai sisa Rp.
25X.X00.000,-

JAWABAN :

Diketahui : CV BatuBara membeli sebuah dump truk dengan cara mengangsur

Harga truk jika dibeli secara tunai : Rp. 2.586.000.000

02/01/2021 pembayaran pertama : Rp. 1.086.000.000

Kekurangannya diangsur sebanyak 3 kali yang harus dibayar tiap tanggal 31 Desember
dengan dibebani bunga 10 % per tahun dari saldo utang.

a. Jurnal yang harus dibuat oleh CV Batu Bara


02/02/2021 kendaraan dump truk Rp. 2.586.000.000
Kas Rp. 1.086.000.000
Hutang kendaraan Rp. 1.500.000.000
( Jurnal pencatatan pembayaran pertama pembelian kendaraan dump truk)
Angsuran sebanyak 3 kali yang harus dibayar tiap tanggal 31 Desember dengan dibebani
bunga 10 % per tahun dari saldo utang.
31/12/2021 beban bunga Rp. 150.000.000
Hutang kendaraan Rp. 500.000.000
Kas Rp. 650.000.000
(Pencatatan angsuran pertama pembelian dump truk dengan bunga 10% x
1.500.000.000)

31/12/2021 beban bunga Rp. 100.000.000


Hutang kendaraan Rp. 500.000.000
Kas Rp. 600.000.000
(Pencatatan angsuran kedua pembelian dump truk dengan bunga 10% x 1.000.000.000)

31/12/2021 beban bunga Rp. 50.000.000


Hutang kendaraan Rp. 500.000.000
Kas Rp. 550.000.000
(Pencatatan angsuran pertama pembelian dump truk dengan bunga 10% x 500.000.000)

b. perhitungan depresiasi tiap tahunnya dengan menggunakan metode jumlah


angka tahun dengan
Nilai sisa : Rp. 258.600.000
Umur ekonomis : 5 tahun
Metode jumlah angka tahun : N (N+1)
2
Dimana, N = Umur ekonomis
Metode jumlah angka tahun : N (N+1)
2
: 5 (5+1) = 15
2
: 1 + 2 +3 + 4 + 5 = 15
Penyelesaian :
Harga perolehan : Rp. 2.586.000.000
Nilai sisa : Rp. 258.600.000
Umur ekonomis : 5 tahun
Perhitungan Depresiasi Tiap Tahunnya :
Tahun 1 = 5/15 x (Rp. 2.586.000.000 - Rp. 258.600.000)
= 5/15 x ( Rp. 2.327.400.000)
= Rp. 775.800.000
Tahun 2 = 4/15 x (Rp. 2.586.000.000 - Rp. 258.600.000)
= 4/15 x ( Rp. 2.327.400.000)
= Rp. 620.640.000
Tahun 3 = 3/15 x (Rp. 2.586.000.000 - Rp. 258.600.000)
= 3/15 x ( Rp. 2.327.400.000)
= Rp. 465.480.000
Tahun 4 = 2/15 x (Rp. 2.586.000.000 - Rp. 258.600.000)
= 2/15 x ( Rp. 2.327.400.000)
= Rp. 310.320.000
Tahun 5 = 1/15 x (Rp. 2.586.000.000 - Rp. 258.600.000)
= 1/15 x ( Rp. 2.327.400.000)
= Rp. 155.160.000
Keterangan B. Depreasiasi Akum. Depresiasi Nilai Buku
Harga perolehan - - Rp. 2.586.000.000
Tahun 1 Rp. 775.800.000 Rp. 775.800.000 Rp. 1.810.200.000
Tahun 2 Rp. 620.640.000 Rp. 1.396.440.000 Rp. 1.189.560.000
Tahun 3 Rp. 465.480.000 Rp. 1.861.920.000 Rp. 724.080.000
Tahun 4 Rp. 310.320.000 Rp. 1.551.600.000 Rp. 413.760.000
Tahun 5 Rp. 155.160.000 Rp. 1.396.440.000 Rp. 258.600.000

Problem 3 :

Toko Mawar melakukan penyusutan terhadap peralatan tokonya untuk periode akuntansi
2016 sebesar Rp 60.xx0.000,00.
Apabila pada tanggal 31 Desember 2016, yaitu saat Toko Mawar melakukan tutup buku,
rekening akumulasi depresiasi peralatan toko mempunyai saldo Rp20.XX0.000,00 dan
harga perolehan peralatan tokonya adalah Rp15.xx0.000,00. Ket: “XX”= ganti dengan 2
angka terakhir NIM Anda

Diminta:
a. Buatlah Jurnal untuk mencatat depresiasi toko tersebut
b. Buatlah pencatatan neraca per tanggal 31 Desember 2016 saat melakukan tutup
buku.
JAWABAN :

Dik : Depresiasi peralatan toko (2016) Rp. 60.860.000

Saldo akumulasi depresiasi peralatan toko Rp. 20.860.000

Harga perolehan peralatan toko Rp. 15.860.000

a. Jurnal untuk mencatat depresiasi peralatan toko

31/12/2016 Biaya Depresiasi peralatan toko Rp. 60.860.000

Akumulasi Depresiasi peralatan toko Rp. 60.860.000

( pencatatan depresiasi peralatan toko )

b. pencatatan neraca per tanggal 31 Desember 2016 saat melakukan tutup


buku

Toko Mawar
Neraca
per tanggal 31 Desember 2016
Aktiva lancar : Passiva:

Aktiva tetap :
Peralatan toko Rp. 15.860.000
Akum. Depresiasi peralatan toko Rp. 20.860.000
Rp. 36.720.000

Problem 4 :

PT. ANUMOES menukarkan sejumlah truk bekasnya dan menerima sejumlah kas untuk
memperoleh sebidang tanah kosong sebagai tempat pabrik barunya dimasa mendatang.
Truk mempunyai nilai buku gabungan Rp. 42.000.000 yang terdiri dari harga perolehan
truk Rp. 64.000.000,- dan akumulasi penyusutan truk Rp. 22.000.000,- Berdasarkan pihak
yang ahli dalam mobil bekas menyatakan bahwa nilai wajar (harga pasar) truk sebesar
Rp. 49.000.000,- Selain truk yang ditukarkan, PT. ANUMOES juga menerima sejumlah
kas Rp. 15.000.000,- tunai dalam pertukaran tersebut.

Diminta:
a. Hitung berapa besar harga perolehan tanah
b. Hitung berapa besar keuntungan/kerugian yang akan dialami oleh PT. ANUMOES
dalam transaksi pertukaran tersebut
c. Buat jurnal pertukaran tersebut.
JAWABAN :
Nilai buku gabungan Rp. 42.000.000
Harga perolehan truk Rp. 64.000.000
Akumulasi penyu.truk Rp. 22.000.000
Nilai wajar truk Rp. 49.000.000
Kas yang diterima Rp. 15.000.000
a. Besar harga perolehan tanah
Harga perolehan tanah = Nilai wajar – kas yang diterima
=Rp. 49.000.000 - Rp. 15.000.000
= Rp. 34.000.000
b. Keuntungan/kerugian yang akan dialami oleh PT. ANUMOES dalam transaksi
pertukaran
Nilai wajar truk Rp. 49.000.000
Nilai buku truk :
Harga perolehan truk Rp. 64.000.000
Akumulasi penyu. truk (Rp. 22.000.000)
Nilai buku truk (Rp. 42.000.000)
Keuntungan/laba pertukaran Rp. 7.000.000

c. Jurnal Pertukaran
Tanah Rp. 34.000.000
Akumulasi penyu.truk Rp. 22.000.000
Kas Rp. 15.000.000
Truk Rp. 64.000.000
Keuntungan/laba pertukaran Rp. 7.000.000

Anda mungkin juga menyukai