BANGUN INDONESIA.TBK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II
Dosen Pengampu : Mela Nurdialy, SE., M.Ak
Disusun Oleh :
`
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "ANALISIS PENERAPAN LIABILITAS
PROVISI PADA PT SOLUSI BANGUN INDONESIA TBK”. Makalah ini dibuat dan disusun
untuk memenuhi tugas besar Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang penerapan provisi pada suatu proses bisnis sebuah
perusahaan.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terlibat yang telah
membantu penulis untuk mengerjakan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis berterima kasih kepada Ibu Mela Nurdialy, SE., M.Ak selaku dosen Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah II karena telah membimbing kami selama pengerjaan makalah
ini.
Makalah ini memberikan penjelasan mengenai penerapan liabilitas provisi pada suatu
perusahaan. Dengan laporan ini juga penulis berharap dapat memberikan pengetahuan kepada
pembaca mengenai provisi dan pencatatannya pada laporan keuangan.
Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya agar pembuatan makalah-makalah terkait
selanjutnya menghasilkan hasil yang baik serta menjadi panduan bagi penulis untuk menyusun
laporan dengan lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia akuntansi, utang dibagi menjadi utang lancar atau biasa disebut dengan utang
jangka pendek dan utang tidak lancar atau utang jangka pendek masuk ke dalam bagian pasiva
kategori kewajiban. Utang jangka pendek ini memiliki banyak jenisnya, bukan hanya utang usaha
saja. Misalnya, wesel jangka pendek, obligasi jangka pendek, dan lain-lain yang mana utang ini
jangka waktunya kurang dari setahun. Adapun juga utang jangka panjang yang jangka waktunya
lebih dari satu tahun. Namun, dalam utang juga ada yang jangka waktunya tidak bisa ditentukan
contohnya provisi.
Maka dari itu, kami sebagai penulis hendak memaparkan lebih lanjut penjelasan mengenai
provisi beserta kasus dan pembahasannya. Serta bagaimana pencatatan provisi ini dalam laporan
keuangan.
1.3 Tujuan
1.Mengetahui definisi dari liabilitas.
2.Mengetahui utang jangka pendek dan jangka panjang.
3.Mengetahui definisi dan konsep utang yang jangka waktunya belum pasti
4.Menjelaskan apa itu provisi lingkungan
5.Menjelaskan apa itu provisi kontrak memberatkan dan bagaimana contoh kasusnya.
6.Menjelaskan apa itu provisi restrukturisasi dan bagaimana contoh kasusnya.
4
1.4 Batasan Masalah
Dalam makalah ini, penulis hanya akan membahas ruang lingkup provisi dalam bentuk
provisi lingkungan, provisi kontrak memberatkan, serta provisi restrukturisasi yang terjadi pada
proses bisnis perusahaan PT Solusi Bangun Indonesia. Tbk. Penulis memberikan batasan masalah
agar penelitian yang dilakukan merinci dan fokus sehingga menghasilkan hasil yang tepat.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
3. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
4. Kewajiban jangka pendek yang diharapkan akan dibiayai kembali.
5. Hutang dividen.
6. Uang muka dan simpanan pelanggan.
7. Pendapatan diterima di muka.
8. Hutang pajak penjualan dan pertambahan nilai.
9. Hutang pajak penghasilan.
10. Kewajiban terkait karyawan.
3.3 Provisi
Berdasarkan PSAK 57, Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Provisi
diakui jika:
1. entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu;
2. kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
3. estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Dalam menentukan estimasi
terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu
mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan. Jika nilai waktu dari uang cukup material, maka
jumlah provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban. Peristiwa masa mendatang yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa
itu akan terjadi. Serta keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh
dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi.
Contoh Provisi
1. Perkara pengadilan dan klaim
2. Biaya garansi dan jaminan
3. Consideration Payable
4. Lingkungan
5. Kontrak Memberatkan
7
6. Restrukturisasi
8
Kontrak seperti itu biasanya mempengaruhi laporan keuangan karena entitas harus mencatat
kewajiban atau beban tersebut dalam neraca atau laporan laba rugi. Kontrak yang memberatkan
juga dapat berupa kewajiban finansial seperti pinjaman atau hutang jangka panjang. Entitas harus
mencatat pembayaran bunga dan pengurangan pokok hutang dalam laporan laba rugi, serta
mencatat kewajiban hutang dalam neraca mereka.
Ketika entitas memiliki kontrak yang memberatkan, mereka harus memperhatikan pengaruh
kontrak tersebut pada laporan keuangan mereka. Mereka juga harus memastikan bahwa mereka
memenuhi kewajiban pembayaran yang diatur dalam kontrak tersebut agar tidak terjadi masalah
keuangan di masa depan.
3.6 Provisi Restrukturisasi
Restrukturisasi dalam akuntansi keuangan adalah proses pengubahan struktur keuangan
suatu perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan, efisiensi
operasional, dan mengoptimalkan nilai pemegang saham. Restrukturisasi dapat meliputi
perubahan pada struktur kepemilikan, reorganisasi operasional, pengurangan biaya, restrukturisasi
hutang, dan sebagainya.
Dalam proses restrukturisasi, perusahaan biasanya melakukan evaluasi terhadap aset dan
kewajiban mereka dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi keuangan
perusahaan. Dalam hal restrukturisasi hutang, perusahaan dapat melakukan negosiasi dengan
kreditur untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran hutang, mengurangi bunga, atau bahkan
menghapus sebagian hutang yang dimiliki perusahaan. Beberapa konsep yang terkait dengan
restrukturasi antara lain:
1. Penilaian kembali nilai aset: Saat melakukan restrukturasi, perusahaan mungkin perlu
menilai kembali nilai aset-asetnya, seperti saham, obligasi, atau real estate, untuk
memastikan bahwa nilai mereka tercermin secara akurat dalam laporan keuangan
perusahaan.
2. Pengakuan kerugian: Restrukturasi seringkali melibatkan pemotongan biaya dan
pengurangan jumlah karyawan, yang mungkin mengakibatkan kerugian di laporan
keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengakui kerugian ini secara
akuntansi.
3. Pembebanan kembali biaya: Restrukturasi dapat memerlukan biaya tambahan, seperti
biaya hukum atau biaya pemberian tunjangan kepada karyawan yang di-PHK. Biaya-biaya
ini harus diperhitungkan dalam laporan keuangan perusahaan.
4. Perubahan struktur keuangan: Restrukturasi seringkali melibatkan perubahan struktur
keuangan, seperti pengurangan hutang atau penerbitan saham baru. Perusahaan harus
mempertimbangkan efek perubahan ini pada laporan keuangannya.
5. Pengungkapan informasi: Perusahaan harus memberikan informasi yang cukup tentang
restrukturasi dalam laporan keuangannya agar para pemangku kepentingan dapat
memahami dampaknya pada kesehatan keuangan dan kelangsungan usaha perusahaan.
Perusahaan harus mematuhi standar akuntansi yang berlaku untuk memastikan bahwa laporan
keuangannya akurat dan dapat dipercaya. Restrukturasi pada akuntansi keuangan memerlukan
kecermatan dalam memahami dan menerapkan konsep akuntansi yang sesuai.
9
BAB IV
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Solusi Bangun Indonesia Tbk (31-
Mar-2022), yaitu PT Semen Indonesia Industri Bangunan (induk usaha) (83,52%) dan Taiheiyo
Cement Corporation (15,04%). Induk usaha terakhir Perseroaan adalah Semen Indonesia (Persero)
Tbk (SMGR). Pihak pengendali dan pemilik manfaat sebenarnya (ultimate beneficial owner)
Perseroan adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.
PT Solusi Bangun Tbk, menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai
dan produksi agregat. PT Solusi Bangun Indonesia mengoperasikan empat pabrik semen yaitu
Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah),Tuban (Jawa Timur) dan Lhoknga (Aceh). PT
Solusi Bangun Indonesia Tbk saat ini mengoperasikan jaringan penyedia bahan bangunan yang
mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan binaan perusahaan dan solusi sousi
bernilai tambah lainnya.
Pembangunan berkelanjutan menjadi bagian dari merek dan reputasi perusahaan, dan
inilah yang membedakan kami dengan para pesaing. Prinsip ini pun tertuang dalam kebijakan
perusahaan maupun dalam sistem pengelolaan usaha dan tidak lepas dari komunikasi yang kami
jalin dengan para pemangku kepentingan. Dan prinsip ini dapat dikatakan menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari karyawan perusahaan.
10
• dari aspek ekonomi: cara SBI bekerja dengan toko penjual, produsen produk semen dan
beton, ahli bangunan dan sektor pengembang pada umumnya.
• dari aspek lingkungan hidup: cara SBI mengelola sumber daya alam dan menangani
dampak yang dihasilkan kegiatan usaha kami terhadap iklim dan ekosistem, dan cara kami
membalas budi kepada masyarakat, misalnya dengan membantu mereka menanggulangi
limbah pertanian dan limbah lain.
• dari aspek sosial: cara SBI membantu memenuhi kebutuhan warga setempat,
memperlihatkan kepedulian dan memberikan sumbangan, membantu memperhatikan
pendidikan, keselamatan dan kesehatan warga, membantu mereka dalam kehidupan sehari-
hari dan pada saat mereka membutuhkan, baik sebagai perusahaan nasional maupun
perusahaan.
11
BAB IV
PT. Solusi Bangun Indonesia menyewa Excavator untuk mengeruk semen yang ada di Maloko Jawa
Barat. PT Solusi Bangun Indonesia telah melakukan kontrak selama 1 tahun yaitu pada tanggal 1 Januari
2021 sampai tanggal 31 Desember 2021 dan di bayar per bulan sebesar £10.000. Ternyata pengerukan
semen ini telah selesai pada tanggal 30 Juni 2021 dan PT Solusi Bangun Indonesia ingin mengalokasikan
dana sewa Excavator ini ke truck pengangkut semen. Sayangnya PT Solusi Bangun Indonesia tidak bisa
memutuskan kontrak terhadap Excavator yang sedang berjalan ini. Biaya yang diharapkan untuk
memenuhi kontrak yang memberatkan ini adalah sebagai berikut:
Dik:
12
Dit:
Jawab:
10 / 11
Jurnal:
13
1. Termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
Biaya Pemutusan Kontrak Rp 400.000
Rugi atas Pemutusan Kontrak Rp 250.000
Provisi Pemutusan Kontrak Rp 650.000
2. Tidak termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
3. Tidak termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
4. Tidak termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
5. Termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
Biaya Pemberhentian Karyawan Rp 3.000.000
Provisi Pemberhentian Karyawan Rp 3.000.000
6. Tidak termasuk ke dalam biaya restrukturisasi
Maka dari itu, provisi atas restrukturisasi ini akan diakui pada kolom pasiva kategori liabilitas pada
laporan posisi keuangan PT SBI Tbk.
14
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan kasus dan informasi yang bersumber dari Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Solusi Bangun Indonesia Tbl pada tahun 2021, dapat disimpulkan bahwa PT
SBI telah menerapkan prinsip akuntansi khususnya PSAK no. 57 tentang Provisi, tentang kontrak
yang memberatkan dan restrukturisasi. Provisi Restrukturisasi ini timbul karena adanya kewajiban
perusahaan untuk melakukan Restrukturisasi guna kepentingan manajemen. Adapun pemanfaatan
dari restrukturisasi pada PT SBI yaitu menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk
mengundurkan diri secara sukarela dan pemindahan karyawan ke divisi yang lain. Pesangon
pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima
penawaran tersebut. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran
yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan
mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya.
Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Provisi
Kontrak Memberatkan juga akan diakui apabila PT Solusi Bangun Indonesia Tbk melakukan
pemutusan kontrak sewa sehingga mengakibatkan utang yang tak terhindarkan atau
mengakibatkan pembayaran denda jika kontrak diberhentikan langsung. Provisi lingkungan yang
dilakukan oleh PT SBI juga dilakukan dengan mengakui utang biaya restorasi untuk perbaikan
kualitas lingkungan di sekitar daerah tambang semen.
15
DAFTAR PUSTAKA
[Binus]. 2017. PSAK 57 (Penyesuaian 2014): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi. Di akses melalui https://accounting.binus.ac.id/2017/08/15/psak-57-
penyesuaian-2014-provisi-liabilitas-kontinjensi-dan-aset-
kontinjensi/#:~:text=Provisi%20adalah%20liabilitas%20yang%20waktu%20dan%20juml
ahnya%20belum%20pasti
16