Oleh:
Kelompok 1 Kelas D
Aulia Salzabilla Ramadhan Rahman (921419085)
Fatmawaty Rupu (921419097)
Ratna Daud (921419084)
AKUNTANSI D
DOSEN PENGAJAR
Nurhayati Panigoro, M. Si
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Liabilitas Jangka Pendek..............................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Liabilitas Jangka Pendek..........................................................................5
2.3 Provisi dan Pengungkapan Kontijensi........................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................7
3.2 Saran ………………………………………………………………………………....8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam akuntansi, kita mengenal tiga hal yang sangat sering dibahas dan menjadi dasar.
Yaitu aset, modal, dan kewajiban atau hutang. Hutang dipahami sebagai hal-hal yang
menjadi beban atau kewajiban perusahaan. Namun, hutang ternyata bukan hanya dalam
artian seperti itu.
Liabilitas menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan
(KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Liabilitas
mengandung komponen utama yaitu adanya kewajiban kini yang timbul, terjadi dari
transaksi dimasa lalu dan penyelesaiannya menyebbkan arus keluar kas atau sumber daya
entitas.
PSAK 1 (Revisi 2009) mengharuskan entitas menyajikan liabilitas jangka pendek
terpisah dari liabilitas jangka panjang. Namun untuk industri perbankan atau keuangan,
entitas dapat menyajikan berdasarkan urutan likuiditas, tanpa memisahkan liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang. Pemisahan jangka pendek dan jangka panjang
menggunakan jangka waktu 12 bulan atau satu siklus operasi perusahaan.
Liabilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetapi
dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan. Misalnya liabilitas keuangan yang diklarifikasikan sebagai dimiliki
untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2013) Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran, cerukan bank, bagian jangka pendek dari liabilitas keuangan
jangka panjang, dividen terutang, pajak penghasilan terutang, dan utang non-usaha
lainnya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi liabilitas dan liabilitas jangka pendek
2. Jenis-jenis liabilitas jangka pendek
3. Bagaimana Provisi dan Kotjensi dalam liabilitas jangka pendek
3. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan definisi liabilitas dan liabilitas jangka pendek
2. Menjelaskan jenis-jenis liabilitas jangka pendek
3. Menjelaskanprovisi dan mengungkapkan kontijensi
BAB II
PEMBAHASAN
Wesel berbunga
Merupakan utang wesel yang pada tanggal jatuh tempo pelunasannya sebesar nilai
nominal wesel ditambah dengan bunga.
Misalkan Bank duta Pertiwi menyetujui untuk member pinjaman sebesar Rp10.000.000
pada tanggal 1 oktober 1992. Untuk itu Bank minta kepada CV Progo untuk
menandatangani perjanjian dengan bunga 12%, dan berjangka waktu 4 bulan. Apabila
wesel berbunga, maka jumlang uang yang diterima CV Progo setelah wesel
ditandatangani adalah sebesar nilai nimonal wesel tersebut. Jurnal yang dibuat oleh CV
Progo pada tanggal 1 Oktober 1992 adalah sebagai berikut:
Okt. 1
Kas 10.000.000
Utang wesel 10.000.000
(untuk mencatat penerimaan kas dan penarikan wesel, 12%,4 bulan)
Wesel tak berbunga
Wesel tak berbunga adalah wesel yang tidak secara eksplisit menyebutkan tingkat
bunga tertentu dalam surat wesel yang bersangkutan.
Contoh: CV progo menandatangani wesel dengan nilai nominal Rp. 10.400.000 jangka
waktu 4 bulan, tanpa bunga untuk bank Duta pertiwi. nilai tunai wesel adalah Rp.
10.000.000 jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
Kas 10.000.000
Diskonto utang wesel 400.000
Utang wesel 10.400.000
(untuk mencatat penerimaan kas dan penarikan wesel 4 bulan tanpa bunga)
3.1 Kesimpulan
Liabilitas jangka pendek dapat berbentuk utang bank atau utang kepada pihak lain yang
akan dibayarkan dalam waktu kurang dari dua belas. Untuk utang bentuk ini sering kali ada
bunga, sehingga bunga yang telah terjadi dan belum dibayarkan harus diakui sebagai liabilitas
juga. Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan, akan
disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Utang berbunga jangka pendek yang umum dijumpai adalah utang bank dan wesel bayar
(promissory note). Utang bank lebih sering dijumpai dalam laporan keuangan entitas
dibandingkan dengan wesel bayar. Utang bank jangka pendek adalah utang suatu entitas kepada
bank dengan jangka waktu satu tahun atau kurang. Utang bank jangka pendek biasanya
berbunga. Utang bank jangka pendek ditarik oleh entitas untu memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan. Pemenuhan kebutuhan modal kerja permanen, tetap akan dipenuhi dengan
liabilitas jangka panjang.
3.2. Saran
Penulis Menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang ada pada makalah ini. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik serta saran mengenai pembahasan pada makalah demi
kesempurnaan makalah.
DAFTAR PUSTAKA