Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR AKUNTANSI II

KEWAJIBAN LANCAR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi II

Dosen pengampu : Alfiana, S.E.,M.Si.

Oleh kelompok 7 :

1. Ahmad Aufal Marom Jailani 221611018154203

2. Dani Riyadi 221611018154227

3. Dian Sonya Kristanti 221611018154223

4. Syavina Viddya Ramdania 221611018153901

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYAGAMA

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentu kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada baginda tercinta nabi besar Muhammad saw. Kami mengucapkan syukur
kepada Allah swt atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Pengantar Akuntansi II. Makalah ini berisi tentang uraian materi mengenai “Kewajiban
Lancar.”

Tentu makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangan didalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian makalah yang bisa kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Malang, 11 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..…..i

DAFTAR ISI …………………………………………………………..….....ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….…..1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..1

C. Tujuan……………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Kewajiban………………………………………………………3

2. Kewajiban Lancar…………………………………………………………..3

Jenis-Jenis Kewajiban Lancar…………………………………………...3

Contoh Kewajiban Lancar………………………………………….…...3

Contoh Kewajiban Tidak Lancar………………………………………..4

Perbedaan Kewajiban Lancar Dan Kewajiban Tidak Lancar……….......4

Jenis-Jenis Kewajiban Lancar Yang Sudah Pasti…………………….....4

Jenis-Jenis Kewajiban Kontijensi Atau Bersyarat……………………..14

3. Dasar Kas…………………………………………………………………...15

4. Dasar Akrual………………………………………………………………..16

5. Premi Dan Kupon…………………………………………………………...17

6. Kewajiban Lingkungan……………………………………………………..18

7. Penyajian Kewajiban Lancar……………………………………………….18

8. Penyajian Kontijensi………………………………………………………..20

9. Analisis Kewajiban Lancar…………………………………………………21

ii
10. Perlakuan Akuntansi Pada Kewajiban Lancar……………………………..22

11. Risiko Yang Terkait Dengan Kewajiban Lancar…………………………..22

12. Cara Mengantisipasi Risiko Kewajiban Lancar……………………………23

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………..……………………………………………..24

B. Saran………………………………………………………………………..24

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...25

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kewajiban atau hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa
mendatang karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi tersebut dapat
berbentuk penyerahan uang, aktiva lain, jasa-jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu. Tindakan
transaksi dapat berupa diterimanya uang, barang atau jasa, diakuinya suatu biaya atau kerugian.
Kewajiban mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk
mengklaim aktiva perusahaan. Kewajiban biasanya dapat ditentukan jumlahnya atau mudah
ditaksir dalam satuan uang.
Dari segi pembelanjaan, kewajiban merupakan salah satu sumber pembelanjaan untuk
memperoleh aktiva perusahaan. Pada hakikatnya, kewajiban dapat berasal dari dua sumber
yakni, investasi pemilik dan kreditur. Kewajiban adalah sumber pendanaan yang berasal dari
kreditur. Dalam laporan neraca sebuah perusahaan akun harta sama dengan jumlah kewajiban
ditambah modal atau investasi pemilik. Kewajiban dapat digolongkan menjadi
1. Status kewajibannya telah pasti
2. Kepastian munculnya kewajiban masih bergantung pada kejadian di masa mendatang. Oleh
karena itu akan dibahas mengenai kewajiban kontinjensi (belum pasti).
B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan kewajiban?

2. Apa yang dimaksud dengan kewajiban lancar dan bagaimana komponen di dalamnya?

3. Jelaskan yang dimaksud dengan dasar kas?

4. Jelaskan yang dimaksud dengan dasar akrual?

5. Jelaskan yang dimaksud dengan premi dan kupon beserta contoh penyajiannya?

6. Cara kerja kewajiban lingkungan?

7. Bagaiman penyajian kewajiban lancar dan kontijensi?

8. Sebutkan analisis kewajiban lancar?

1
9. Bagaimana perlakuan akuntansi pada kewajiban lancar?

10. Sebutkan risiko yang terkait dengan kewajiban lancar?

11. Sebutkan cara mengantisipasi risiko kewajiban lancar?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyampaikan hal-hal mengenai Kewajiban
Lancar. Menjabarkan materi dan contoh soal yang terkait pada materi tersebut. Serta untuk
menjawab pertanyaan terkait rumusan masalah pada makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewajiban

Kewajiban atau liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi
yang muncul dari kewajiban saat ini, entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan
jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi kejadian masa lalu.
Kewajiban memiliki tiga karakteristik utama:
a. Kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan kemungkinan transfer masa depan
atau pengguanaan kas, barang, dan jasa.
b. Kewajiban yang tidak dapat dihindari.
c. Transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu harus telah terjadi.
Karena kewajiban melibatakan pengeluaran aktiva atau jasa di masa depan, maka salah satu
karakteristik yang paling penting adalah tanggal dimana kewajiban itu harus dibayarkan.
Kewajiban yang jatuh tempo saat ini harus diselesaikan secara tepat waktu dan dalam kegiatan
bisnis yang biasa jika operasi akan dilanjutkan. Sehingga, karakteristik tersebut menimbulkan
pembagian dasar kewajiban menjadi dua yaitu:
a. Kewajiban lancar.
b. Kewajiban jangka panjang.
2. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara
layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya. Kewajiban lancar juga dapat didefinisikan
sebagai hutang yang masa jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun yang dapat dilunasi dengan
aktiva lancar maupun pembuatan kewajiban lancar lainnya.
a. Jenis-jenis kewajiban lancar:
1. Kewajiban lancar yang sudah pasti.

2. Kewajiban kontijensi atau bersyarat.

b. Contoh kewajiban lancar


1. Pinjaman jangka pendek dari bank.
2. Utang usaha.
3. Utang pajak.
4. Biaya yang masih harus dibayar.
5. Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo.
c. Contoh kewajiban tidak lancar
1. Dasar-dasar obligasi
2. Akuntansi untuk penarikan obligasi
3. Akuntansi untuk wesel bayar jangka panjang
4. Penyajian dan analisis laporan
d. Perbedaan kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar
Kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar adalah dua kategori yang berbeda dari kewajiban
finansial yang harus ditanggung oleh sebuah perusahaan. Kewajiban lancar adalah kewajiban
yang harus dipenuhi dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 bulan berikutnya. Sedangkan
kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang harus dipenuhi lebih dari 12 bulan.
Perbedaan utama antara kedua kewajiban ini adalah jangka waktu untuk menyelesaikannya.
Perbedaan lain antara utang lancar dan tidak lancar adalah jenis utang yang termasuk dalam
kategori ini. Utang lancar biasanya meliputi utang jangka pendek, utang dagang, hutang pajak,
biaya sewa, dan utang beban lainnya. Sementara utang tidak lancar biasanya meliputi utang
jangka panjang, utang obligasi, utang hipotek, dan utang jangka panjang lainnya.
Kewajiban lancar juga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Kewajiban
lancar yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ketergantungan yang tinggi pada
utang jangka pendek, yang mungkin mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajibannya. Di sisi lain, utang tidak lancar tidak dianggap sebagai indikator kondisi keuangan
yang baik, karena perusahaan sering memiliki utang jangka panjang untuk investasi jangka
panjang
e. Jenis-jenis kewajiban lancar yang sudah pasti

 Hutang usaha

Hutang usaha (account payable) atau hutang dagang (trade account payable) merupakan saldo
yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun
terbuka secara kredit. Hutang usaha muncul karena adanya kesenjangan waktu antara penerima
jasa dan pembayarannya. Periode perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan
penjualan. Misalnya 2/10, n/30 dan biasanya adalah 30 hingga 60 hari.
Untuk menggambarkan hal tersebut anggaplah bahwa pada tanggal 30 Desember 199A
perusahaan A membeli barang dagangan seharga Rp. 15.000 dengan syarat franco gudang.
Barang sudah diterima pada tanggal 31 Desember 199A dan sudah dimasukkan ke dalam
persediaan. Pembelian ini harus sudah dicatat sebagai hutang pada tanggal 31 Desember 199A,
walaupun faktur penagih dari supplier belum datang (dan oleh karena itu belum sempat dicatat
dalam buku pembelian). Seperti telah dijelaskan dalam bab lalu, dalam keadaan demikian, jurnal
penyesuaian seperti dilihat dibawah ini perlu dibuat pada tanggal 31 Desember 199A.
(D) Pembelian 15.000
(K) Hutang dagang 15.000
Ayat jurnal seperti diatas juga perlu dibuat apabila syarat jual belinya loko gudang dan
barangnya sudah dikirim. Walaupun barang serta faktur penagihan dari supplier belum diterima
pembelian tersebut sudah merupakan hutang. Dalam hal ini nilai persediaan pada tanggal 31
Desember 199A harus ditambah dengan jumlah yang masih dalam pengiriman. seperti telah
disebutkan, hutang dagang dinilai dan dilaporkan di neraca sejumlah uang yang harus
dikeluarkan untuk melunasi kewajiban tersebut. Jumlah ini sama dengan aktiva (dalam hal ini
persediaan barang) yang diterima. Perhatikan bahwa cara penilaian hutang dagang berbeda
dengan piutang dagang. Piutang dagang dinilai dan dilaporkan sejumlah yang diharapkan dapat
diterima. Yaitu, sebesar jumlah bruto dikurangi penyisihan untuk piutang tidak tertagih. Untuk
hutang dagang pembentukan penyisihan untuk hutang-hutang yang tidak akan dibayar tidak
diperkenankan.

 Wesel bayar
Wesel bayar (notes payable) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada suatu
tanggal tertentu dimasa depan dan dapat berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi
lainnya. Di beberapa industry, wesel sering kali disebut sebagai wesel bayar dagang atau trade
notes payable, wesel ini diperlukan sebagai bagian dari transaksi pembelian dan penjualan untuk
pengganti perluasan kredit yang normal atau kredit lisan. Wesel bayar kepada bank atau
perusahaan peminjam umumnya berasal dari pinjaman kas atau uang tunai. Wesel dapat
diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang, Tergantung pada tanggal jatuh
tempo pembayarannya. Selain itu wesel dapat diklasifikasikan sebagai wesel dengan bunga atau
wesel tanpa bunga.
a. Penerbitan wesel dengan bunga
Asumsikan bahwa Castle National Bank setuju untuk meminjamkan uang sejumlah $ 100.000
kepada Landscapa Co. pada tanggal 1 Maret 2007, jika landscape Co. menandatangani sebuah
wesel 4 bulan senilai $ 100.000 dengan bunga 6% . Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas
oleh Landscape Co. pada tanggal 1 Maret adalah sebagai berikut:
1 Maret Kas 100.000
Wesel Bayar 100.000
(Untuk mencatat penerbitan wesel 4 bulan dengan bunga 6% kepada Castle National Bank)
Jika Landscape Co. menyusun laporan keuangan secara setengah tahunan. Maka suatu ayat
jurnal penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga sebesar
$2.000 ($ 100.00 x 6% x 4/12) pada tanggal 30 Juni. Ayat Jurnal penyesuain tersebut adalah
sebagai berikut:
30 Juni Beban bunga 2.000
Hutang Bunga 2.000
(Untuk mengakrualkan bunga selama 4 bulan atas wesel Castle National Bank)
Jika Landscape menyusun laporan keuangannya secara bulanan, maka ayat jurnal penyesuaian
pada akhir setiap bulan akan menjadi $ 500 ($ 100.000 x 6% x 1/12).
Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli), Landscape Co. harus membayar nilai nominal wesel ($
100.000) ditambah bunga sebesar $ 2.000 ($ 100.000 x 6% x 4/12). Ayat jurnal untuk mencatat
pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:
1 Juli Wesel Bayar 100.000
Hutang Usaha 2.000
Kas 102.000
(Untuk mencatat pembayaran wesel berbunga Castle National Bank dan bunga akrual pada saat
jatuh tempo)
b. Penerbitan wesel tanpa bunga
Wesel tanpa bunga tidak secara eksplisit menyatakan suku bunga atas nilai nominal wesel. Akan
tetapi, bunga tetap dibebankan. Pada saat jatuh tempo peminjam diharuskan untuk membayar
kembali suatu jumlah yang lebih besar dari kas yang diterima pada tanggal penerbitan. Dengan
kata lain, peminjam menerima kas sebesar nilai sekarang wesel. Nilai sekarang sama dengan
nilai nominal wesel pada saat jatuh tempo dikurangi bunga atau diskonto yang dibebankan oleh
pemberi pinjaman sesuai dengan persyaratan wesel, pada dasarnya, bank mengambil honor
jasanya “dimuka” dan bukan pada tanggal jatuh tempo wesel.
Sebagai ilustrasi, kita akan mengsumsikan bahwa Landscape Co. menerbitkan wesel tanpa bunga
berjangka waktu 4 bulan senilai $ 102.000 kepada Castle National Bank. Nilai sekarang wesel
itu adalah $ 100.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini bagi Landscape Co. adalah
sebagai berikut:

1 Maret Kas $ 100.000


Diskonto atas Wesel Bayar $ 2.000
Wesel Bayar $ 102.000
(Untuk mencatat penerbitan wesel tanpa bunga 4 bulan kepada Castle National Bank)
Akun wesel bayar Landscape dikredit sebesar nilai nominal wesel yaitu $ 2.000 lebih besar dari
kas aktual yang diterima. Perbedaan antara kas yang diterima dan nilai nominal wesel didebet ke
diskonto atas wesel bayar. Diskonto atas wesel bayar merupakan akun kontra bagi wesel bayar
dan oleh karena itu, dikurangkan dari wesel bayar pada neraca. Penyajian neraca pada tanggal 1
Maret ditunjukkan pada ilustrasi 13-1 sebagai berikut:
Kewajiban Lancar
Wesel Bayar $ 102.000
Dikurangi: Diskonto atas Wesel Bayar $ 2.000 100.000
Jumlah diskonto sebesar $ 2.000 dalam kasus ini merupakan biaya pinjaman sebesar
$100.000 selama 4 bulan. Oleh karena itu, diskonto dibebankan pada beban bunga selama umur
wesel yaitu saldo diskonto atas wesel bayar merupakan beban bunga yang dapat dibebankan
keperiode masa depan. Jadi, tidak tepat jika Landscape mendebet beban bunga sebesar $2.000
pada saat pinjaman diperoleh.
c. Wesel bayar jangka pendek dan bagian lancar utang jangka panjang
Kelompok kewajiban lancar pada neraca memuat pos-pos yang digunakan dalam membiayai
operasi perusahaan, misalnya wesel bayar dan bagian utang jangka panjang yang akan jatuh
tempo dalam periode berikutnya.
d. Wesel bayar jangka pendek
Wesel bayar biasanya diterbitkan pada saat pembelian barang dagang atau aktiva lain. Wesel
bayar juga bisa diterbitkan kepada kreditor untuk mengganti utang usaha yang telah dibuat
sebelumnya. Sebagai contoh ; misalnya suatu perusahaan menerbitkan wesel bayar berjangka
waktu 90 hari bunga 12%, senilai $1.000, tertanggal 1 agustus 2006, kepada Murray Co. Untuk
membayar utang usaha senilai $1.000 yang jatuh tempo. Ayat untuk mencatat penerbitan wesel
bayar ini adalah:
1 Agustus Utang Usaha Murray Co. 1.000
Wesel Bayar 1.000
Menerbitkan wesel bayar 90 hari , 12%
Pada wesel bayar jatuh tempo, ayat jurnal untuk mencatat pembayaran pokok $1.000 ditambah
bunga $30 ($1000x12%x90/360) adalah sebagai berikut:
30 Okt Wesel Bayar 1.000
Beban Bunga 30
Kas 1.030
Melunasi pokok dan bunga
Beban bunga dilaporkan pada bagian Beban lain-lain dalam laporan Laba rugi untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2006, Akun beban bunga ditutup pada tanggal 31 Desember

 Bagian dari utang jangka panjang


Kewajiban jangka panjang biasanya dilunasi secara periodik yang disebut angsuran atau cicilan
(installments), seperti yang kita tahu pinjaman pemilikan mobil. Angsuran kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun harus diklasifikasikan sebagai
kewajiban lancar. Sedangkan jumlah sisa angsuran yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Sebagai contoh , Starbucks Corp.
Melaporkan jadwal pembayaran utang yang berbentuk wesel bayar pada laporan keuangan per
30 September 2002 kepada pemegang saham sebagai berikut
Akhir tahun fiskal
2003 $ 710.000
2004 722.000
2005 735.000
2006 748.000
2007 762.000
Periode setelahnya 2.109.000
Total pembayaran pokok $5.786.000 Utang sebesar $710.000 yang jatuh tempo pada tahun 2003
dilaporkan sebagai kewajiban lancar pada neraca 30 september 2002. Sisa utang sebesar
$5.076.000($5.786.000-$710.000) dilaporkan sebagai utang jangka panjang .
.a. Penarikan
Suatu wesel dapat ditarik untuk mengganti hutang dagang yang telah jatuh tempo, oleh karena
dalam syarat jual beli memang harus diterbitkan wesel, atu karena pinjaman yang diberikan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa tanggal 7 Nopember 199A PT XYZ menarik wesel tak
berbunga, berjangka waktu 60 hari sejumlah Rp. 5.000 . Wesel tak berbunga ini ditarik karena
pembelian barang dagangan kepada PT ABC. Ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah:
(D) Pembelian 5.000
(K) Wesel bayar 5.000
Pada tanggal yang sama, sebuah wesel berbunga 24%, berjangka waktu 90 hari sejumlah Rp.
10.000,- ditarik untuk PT PQR guna mengganti hutangnya yang telah jatuh tempo. Ayat jurnal
yang dibuat adalah: (D) Hutang dagang 10.000
(K) Wesel bayar 10.000
b. Pembayaran
Pada tanggal 6 Januari 199B wesel tak berbunga yang ditarik kepada PT ABC akan jatuh tempo.
Apabila pada tanggal ini wesel tersebut dibayar maka ayat jurnal yang dibuat adalah:
(D) Wesel bayar 5.000
(K) Bank 5.000
Pada tanggal 5 Pebruari 199B, ganti wesel berbunga yang ditarik untuk PT PQR jatuh tempo.
Pembayaran wesel ini serta bunganya sebesar Rp. 600 akan dicatat:
(D) Wesel bayar 10.000
(D) Biaya bunga 600
(K) Bank 10.600
c. Jurnal penyesuaian
Pada tanggal 31 Desember 199A, saat perusahaan yang menarik wesel menutup bukunya, akan
dibuat jurnal penyesuaian untukbunga yang terhutang dari tanggal 7 Nopember 199A, saat
ditariknya wesel, sampai dengan 31 Desember 199A. Apabila pada saat jatuh tempo, perusahaan
yang menarik wesel tidak dapat membayar, maka wesel yang bersangkutan harus dipindahkan ke
perkiraan hutang dagang. Pengecualian dilakukan bila ia memperbaharui wesel tersebut.
Kadang-kadang penerima wesel membebankan biaya administrasi atas tidak terbayarnya wesel.
Biaya administrasi yang dibebankan ini akan dicatat sebgai biaya . anggaplah bahwa wesel
berbunga yang ditarik untuk PT PQR tidak dapat dibayar dan atas penolakan wesel ini dibebani
biaya administrasi sebesar Rp.25. ayat jurnal yang perlu dibuat adalah:
(D) Wesel bayar 10.000
(D) Biaya bunga 600
(D) Biaya lain-lain 25
(K) Hutang dagang 10.625

 Hutang lain-lain
Pos-pos yang termasuk dalam kelompok ini di antaranya adalah:
1. Hutang biaya
2. Pendapatan ditangguhkan (deferred revenue) atau sering disebut pendapatan diterima dimuka
(unearned revenue)
3. hutang pajak
4. Uang jaminan yang diterima dari langganan
5. Hutang kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi

 Hutang biaya
Pos ini kadang-kadang disebut biaya masih harus dibayar (accrued liabilities). Seperti halnya
biaya dibyar dimuka, pos ini timbul karena perbedaan waktu antara saat biaya sudah harus
menjadi beban dengan saat dibayarnya biaya. Perbedaaan tersebut juga tidakakan menimbulkan
masalah, apabila perusahaan tidak membagi dan melaporan kegiatannya dalam periode-periode
akuntasi tertentu. Oleh karena itu, pada saat akan dibuat laporan keuangan, terdapat
kemungkinan bahwa ada biaya yang sudah menjadi beban tapi, oleh karena beberapa alasan,
baru akan dicatat pada saat dibayar.
Walaupun belum dibayar, tapi apabila manfaat barang dan jasa sudah diterima dan digunakan
untuk menghasilkan pendapatan, maka biayanya sudah harus dibebankan dalamperiode diterima
dan digunakannya barang dan jasa tersebut. Hal ini sesuai konsep yang mengatakan bahwa
semua biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan dalam suatu
periode harus dibebankan periode yang sama dari diperolehnya pendapatan itu.
Pada saat dibuat laporan keuangan, pada umumnya hutang biaya ini belum dicatat. Hal itu,
biasanya, disebabkab karena sistem akuntasi yang diterapkan dalam perusahaan memang belum
memungkinkan adanya pencatatan. Pembayaran gaji/upah dan bunga yang telah banyak dibahas
dalam bab-bab lalu, merupakan salah satu contoh. Oleh karena belum dicatat, maka sebelum
laporan keuangan disusun,perlu dibuatkan jurnal penyesuaian untuk hutang biaya. Seperti hutang
biaya pada akhir tahun dibuat dengan mendebit perkiraan dan menkredit hutang biaya. Pada awal
periode berikutnya, atas jurnal penyesuaian hutang biaya dibuat jurnal balik. utang biaya
biasanya bukan merupak bagian yag cukup besar dibandingkan dengan total kewajiban
perusahaan. Apabila demikian, maka beberapa pos hutang biaya dapat disajikan secara
gabungan. Tetapi, apabila salah satu pos dari hutang biaya ini jumlahnya cukup besar, maka pos
itu perlu disajikan secara terpisah. Hutang biaya pada umumnya akan digolongkan ke dalam
kewajiban lancar. Dalam literatur Indonesia hutang biaya kadang-kadang disebut pos antisipasi
pasif.

 Hutang dividen

Hutang dividen tunai adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang
sahamnya sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Dividen tunai selalu dibayar dalam satu
tahun setelah pengumuman 3 bulan, maka hal itu diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
Dividen saham preferen tertunggak bukan kewajiban sehingga tindakan formal dewan direksi
mengotorisasi pembagian laba.

 Uang muka dan deposito pelanggan


Kewajiban lancar perusahaan mencakup deposito kas yang dikembalikan, yang diterima dari
pelanggan dan karyawan. Perusahaan dapat menerima deposito dari pelanggan untuk menjamin
pelaksanaan kontrak sebagai jaminan untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di
masa depan.

 Pendapatan diterima dimuka

Kriteria dari pendapatan diterima dimuka adalah:


a. Ketika uang muka diterima: Kas didebet, akun kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber
pendapatan diterima di muka dikredit.
b. Ketika pendapatan diterima; akun pendapatan diterima di muka didebet, akun pendapatan
yang diterima dikredit.
Contoh kasus mengenai pendapatan diterima dimuka:
Tanggal 1 Maret 2014 diterima sewa bangunan $195.000 untuk 1 tahun.
Kas 195.000
Pendapatan diterima dimuka 195.000
Pada akhir tahun pendapatan yang telah dihasilkan selama 10 bulan sebesar $162.500 (10/12 ×
$195.000)
Jurnal Penyesuain tanggal 31 Desember 2014
Pendapatan diterima dimuka 162.500
Pendapatan sewa 162.500
Kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali dapat ditunjukkan perusahaan dengan:
a. Mendanai kembali secara actual kewajiban jangka pendek dengan menerbitkan kewajiban
jangka panjang atau sekuritas ekuitas setelah tanggal neraca tapi sebelum neraca tersebut
diterbitkan
b. Melakukan perjanjian pendanaan yang secara jelas mengizinkan perusahaan untuk mendanai
kembali hutang atas dasar jangka panjang pada syarat-syarat yang dapat ditentukan.

 Hutang pajak penjualan

Pajak penjualan atas transfer properti pribadi berwujud dan atas jasa-jasa tertentu harus ditagih
dari pelanggan dan diserahkan kepada otoritas pemerintah yang tepat. Jurnal : kas atau piutang
usaha didebet, akun penjualan dan utang pajak penjualan dikredit.
Ayat jurnal berikut ini mengilustrasikan penggunaan akun hutang pajak penjualan untuk
transaksi penjualan sebesar $3.000 apabila pajak penjualan sebesar 4% diberlakukan.
Kas atau Piutang Usaha 3.120
Penjualan 3.000
Hutang Pajak Penghasilan 120

 Hutang pajak penghasilan

Hutang pajak penghasilan adalah pajak penghasilan tahun berjalan yang masih harus dibayar,
setelah diperhitungkan pajak yang dibayar dimuka. Perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak
penghasilan dan menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari operasi periode
berjalan. Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang dihitung per SPT pajak, harus
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.

 Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan

Jumlah yang terhutang kepada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir periode akuntansi
dilaporkan sebagai kewajiban lancar. Pos-pos yang berhubungan dengan kompensasi karyawan
dilaporkan sebagai kewajiban lancar yaitu pemotongan gaji, absensi yang dikompensasi, dan
bonus.
Pemotongan gaji:
Jenis paling umum dari pemotongan gaji adalah pajak premi, asuransi, tabungan karyawan, dan
iuran serikat kerja. Jika jumlah yang dipotong belum diserahkan kepada pihak yang berwenang
pada akhir periode akuntansi, maka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancar. Ada
beberapa hal yang dapat mengurangi jumlah perolehan gaji atau upah seorang karyawan, di
antaranya adalah:
a.Pajak jaminan sosial
b.Pajak pengangguran
c.Pemotongan pajak penghasilan
Contoh soal
Asumsikan pembayaran gaji mingguan sebesar $ 10.000 seluruhnya terkena pajak FICA dan
Medicare 7.65%, pajak pengangguran federal 0,8%, dan Negara bagian 4%, dengan pemotongan
pajak penghasilan sebesar $3.120 dan iuran serikat kerja sebesar $88.
Perusahaan mencatat upah dan gaji yang dibayarkan dan potongan gaji karyawan sebagai
berikut:
Beban gaji dan upah 10.000
Hutang pajak yang dipotong 1.320
Hutang pajak FICA 765
Hutang iuran serikat kerja lokal 88
Kas 7.827

Ayat jurnal untuk mencatat pajak gaji pemberi kerja adalah sebagai berikut:
Beban pajak gaji 1.245
Hutang pajak FICA 765
Hutang pajak pengangguran federal 80
Hutang pajak pengangguran negara bagian 400
 Absensi yang dikompensasi

Absensi yang dikompensai adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit, dan hari libur. Suatu
kewajiban harus diakrualkan untuk biaya kompensasi atas absensi dimasa depan jika semua
kondisi berikut dipenuhi:
a. Kewajiban pemberi kerja atau majikan yang berhubungan dengan hak karyawan untuk
menerima kompensasi atas absensi dimasa depan berasal dari jasa karyawan yang telah
diserahkan,
b. Kewajiban yang berhubungan dengan hak yang bersifat terjamin penuh atau berakumulasi,
Penyajian akrual untuk absensi yang dikompensasi pada neraca:

Kewajiaban Lancar
Hutang usaha $ 6.308
Gaji, upah dan komisi akrual 2.278
Absensi yang di kompensasi 2.271
Kewajiban pensiun akrual 1.023
Kewajiban akrual lainnya 4.572

 Perjanjian Bonus

Perusahaan memberikan bonus kepada pekerja atau karyawan sebagai tambahan gaji atau upah
regular.
Contoh: asumsikan bahwa Palmer Inc. menunjukkan laba tahun 2007 sebesar $100.000, dan
akan membayar bonus sebesar $10.700 pada bulan januari 2008. Palmer membuata ayat jurnal
penyesuain tertanggal 31 desember 2007 untuk mencatat bonus adalah sebagai berikut:
Beban Bonus Karyawan 10.700
Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700
Pada bulan Jnauari 2008, ketika Palmer membayar bonus, ayat jurnalnya adalah:
Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700
Kas 10.700
f. Jenis-jenis kewajiban kontijensi atau bersyarat

 Kontinjensi
Kontinjensi adalah suatu kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan
ketidakpastian mengenai keuntungan atau kerugian untuk perusahaan yang pada akhirnya akan
diselesaikan apabila satu atau lebih kejadian di masa depan terjadi atau tidak terjadi. Kewajiban
kontijensi juga dapat diartikan sebagai kewajiban lancar dengan kepastian jumlah yang
dibayar,pihak yang menerima pembayaran, dan tanggal pembayarannya tergantung pada
peristiwa dimasa yang akan datang. Kewajiban ini meliputi utang garansi dan utang hadiah.
a. Utang garansi adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat pemberian garansi atas pembelian
barang/jasa.Adapun perlakuan terhadap biaya garansi adalah garansi dakui sebagai biaya pada
periode penjualan (expense warranty treatment), dan biaya garansi diakui jika garansi tersebut
telahterjadi (sales warranty treatment).
Contoh pada tanggal 5 April 2011 PT AUTO menjual sebuah mobil dengan harga $20.000.
Garansi diberikan pada pembeli mobil dalam bentuk perbaikkan dan pemeliharaan
pada36.000 km pertama atau selama 3 tahun mana yang tercapai lebih dulu. Pembeli mobil
jugamembeli jasa perbaikkan dan pemeliharaan mobil untuk tambahan 36.000 km atau 3
tahunsenilai $600. Maka ayat jurnal untuk mencacat penjualan mobil dan jasa pemeliharaan
adalah sebagai berikut:
5/4/2011 Kas $20.600
Penjualan $20.000
Pendapatan garansi diterima dimuka $ 600
b. Utang hadiah
Kewajiban yang timbul dalam periode hadiah, karena hadiah tersebut belum diambiloleh
pelanggan. Hadiah ini akan diberikan apabila pembeli memenuhi syarat yang
telahditetapkan oleh penjual.Contoh sebuah swalayan membeli 30 unit barang untuk
hadiah bagi pelanggan yangmengirimkan kupon berhadiah yang didapat pada saat mereka
belanja seharga Rp15.000.000.Maka ayat jurnal adalah sebagai berikut:
- Pada saat pembelian hadiah tanggal 2 Februari 2011:
2/2/2011 Persediaan hadiah Rp15.000.000
Kas Rp15.000.000
-Pada saat mencatat utang hadiah pada ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2011, karena
hadiah akan diundi dan diberikan bulan Januari 2012:
31/12/2011 Biaya hadiah Rp15.000.000
Utang hadiah Rp15.000.000
-Pada saat memberikan hadiah tanggal 5 Januari
20125/1/2012 Biaya hadiah Rp15.000.000
Persediaan hadiah Rp15.000.000

a. Keuntungan kontinjensi
1. Penerimaan atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
2. Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
3. Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
4. Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan.
Keuntungan kontinjensi tidak akan dicatat dan akan diungkapkan dalam catatan hanya jika
probabilitasnya tinggi bahwa suatu keuntungan kontinjensi akan menjadi kenyataan.
b. Kerugian kontinjensi
Situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang
terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut definisinya disebut sebagai kewajiban
kontinjen (kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah hutang, pihak yang dibayar, tanggal
pembayaran, atau keberadaannya).
Jenis kerugian kontinjensi, yaitu :
1. Perkara pengadilan, klaim, dan pengenaan.

 Periode waktu penyebab dasar tindakan.


 Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
 Estimasi layak mengenai jumlah kerugian.
2. Biaya garansi dan jaminan
Jaminan adalah janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki defisiensi
kuantitas, kualitas, atau kinerja suatu produk. Jaminan ini umumnya digunakan oleh manufaktur
sebagai teknik promosi penjualan. Metode dasar akuntansi yang digunakan untuk biaya jaminan
adalah matode dasar kas dan matode akrual.
3. Dasar Kas
Biaya jaminan dicatat sebagai beban pada saat dikeluarkan. Dengan kata lain, biaya jaminan
dibebankan ke periode dimana penjual atau produsen mengerti jaminan itu. Tidak ada kewajiban
yang dicatat untuk biaya masa depan yang berasal dari jaminan, dan periode saat penjualan.
Metode dasar kas diwajibakan apabila kewajiban jaminan tidak di akrualkan pada tahun
penjualan karena:
 Tidak mungkin bahwa kewajiban telah terjadi
 Jumlah kewajiban tidak dapat diestimasi dengan layak
4. Dasar Akrual
Menurut metode akrual, biaya jaminan dibebankan ke beban operasi pada tahun penjualan. Ini
merupakan metode yang diterima umum dan digunakan jika jaminan merupakan bagian integral
dan tidak dapat dipisahkan dari penjualan serta dipandang sebagai kerugian kontinjensi. Kita
menyebut pendekatan ini sebagai pendekatan beban (warranty expense approach).
Contoh pendekatan jaminan beban:
Denson Machinery Company memulai produksinya pada mesin baru dalam bulan juli 2006, dan
menjual 100 unit masing-masing seharga $5.000 pada akhir tahun, yaitu 31 Desember 2006.
Setiap mesin mendapat jaminan selama satu tahun. Denson telah mengestimasi, dari pengalaman
masa lalu dengan mesin sejenis, bahwa biaya jaminan rata-rata mungkin sebesar $200 per unit.
Lebih lanjut, sebagai akibat dari penggantian komponen dan servis yang diberikan sesuai dengan
jaminan mesin, perusahaan mengeluarkan biaya garansi sebesar $4.000 pada tahun 2006 dan
$16.000 pada tahun 2007.
Penjualan 100 mesin masing-masing seharga $5.000, selama bulan juli hingga Desember 2006:
Kas dan Piutang Usaha 500.000
Penjualan 500.000
Pengakuan beban jaminan, bulan Juli hingga Desember 2006:
Beban Jaminan 4.000
Kas , Persediaan, Gaji Akrual 4.000
(biaya jaminan yang terjadi)
Beban Jmainan 16.000
Estimasi Kewajiban menurut Jaminan 16.000
(untuk mengakrualkan estimasi biaya jaminan)
Neraca per 31 Desember 2006 akan melaporkan Estimasi Kewajiban menurut Jminan” sebagai
kewajiban lancar sebesar $16.000, dan laporan laba-rugi untuk tahun 2006 akan melaporkan
beban Jaminan sebesar $20.000
Pengakuan biaya jaminan yang dikeluarkan pada tahun 2007 atas penjualan mesin tahun 2006
Estimais kewajiban meurut Jaminan 16.000
Kas, Persediaan atau Gaji Akrual 16.000
(Biaya garansi yang dikeluarkan)
Contoh pendekatan jaminan penjualan:
Jaminan kadang-kadang dijual secara terpisah dari produk. Contoh: asumsikan anda baru saja
membeli mobil baru di TOYOTA seharga $20.000. selain jaminan yang biasa atas mobil itu
(semua reparasi akan dibayar oleh produsen untuk 36.000 mil pertama atau 3 tahun, mana yang
muncul lebih dahulu), Anda juga membeli jaminan yang di perpanjang dengan biaya $ 600 yang
melindungi anda 23 tahun tambahan atau 36.000 mil. TOYOTA mencatat penjualan mobil
dengan jaminan biasa dan penjualan jaminan yang diperpanjang pada tanggal 2 Januari 2006
sebagai berikut:
Kas 20.600
Penjualan 20.000
Pendapatan Garansi Diterima Dimuka 600
Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan pada akhir tahun keempat (dengan menggunakan
amortisasi garis lurus) adalah sebagai berikut:
Pendapatan Garansi Diterima Dimuka 200
Pendapatan Garansi 200
5. Premi Dan Kupon
Premi adalah peralatan dari perak, pirung, alat rumah tangga kecil, mainan, barang lainnya, atau
transportasi gratis. Kupon adalah sesuatu yang ditebus untuk potongan tunai atas barang yang
dibeli.
Contoh: Cakemix Company menawarkan pelanggannya mengkuk pencampur besar yang anti
pecah sebagai penukaran atas 25 sen dan 10 tutup kotak. Mangkuk pencampur itu berharga
pokok 75 sen, dan perusahaan mengestimasi bahwa 60% dari tutup kotak akan ditebus.
Penawaran premi ini dimulai bulan juni 2007 dan menghasilkan transaksi serta ayat jurnal
berikut:
Untuk mencatat pembelian 20.000 mangkuk pencampur masing-masing seharga 75 sen
Persediaan premi mangkuk pencampur 15.000
Kas 15.000
Untuk mencatat penjualan 300.000 kotak campuran kue masing-masing seharga 80 sen:
Kas 24.000
Penjualan 24.00
Untuk mencatat penebusan actual dari 60.000 tutup kotak, penerimaan sebesar 25 sen per 10
tutup kotak, dan pengiriman mangkuk pencampur
Kas (60.000/10) x $ 0,25 1.500
Beban premi 3.000
Persediaan premi mangkuk pencampur 4.500
[perhitungan: (60.000/10) x $ 0,75 = $4.500]
Untuk mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode atas estimasi kewajiban untuk penawaran
premi yang berlaku:
Beban premi 6.000
Estimasi kewajiban untuk premi 6.000
Perhitungan:
Total tutup kotak yang dijual dalam tahun 2007 300.000
Total estimasi penebusan (60%) 180.000
Tutp kotak yang ditebus dalam tahun 2007 60.000
Estimasi penebusan masa depan 120.000
Biaya estimasi kalim yang beredar (120.000/10) x (0,75-0,25) = $6.000

6. Kewajiban Lingkungan
Estimasi biaya untuk membersihkan lokasi limbah beracun mencapai $ 752 miliar selama
periode 30 tahun. Selain itu, biaya untuk membersihkan udara dan mencegah kerusakan
lingkungan diestimasi akan menelan biaya yang lebih besar lagi. Rata-rata biaya lingkungan per
perusahaan dalam berbagai industri pada suatu waktu adalah: perusahaan teknologi tinggi$2 juta
(6,1% dari pendapatan); prasarana, $340 juta (6,1% dari pendapatan); perusahaan baja dan
logam, $50 juta (2,9 dari pendapatan), dan perusahaan minyak, $430 juta (1,9% dari pendapatan)

7. Penyajian Kewajiban Lancar


Dalam praktek, kewajiban lancar biasanya dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam
laporan keuangan pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatnya periode waktu yang
terlibat, yang sering kali kurang dari satu tahu, maka perbedaan antara nilai sekarang kewajiban
lancar dan nilai jatuh tempo biasanya tidak besar. Pemilihan kewajiban yang sedikit terlalu tinggi
akibat pencatatan kewajiban lancer pada nilai jatuh tempo dianggap sebagai tidak material.
Akun kewajiban lancar biasanya disajikan sebagai kalsifikasi pertama dalam kelompok
kewajiban dan ekuitas pemegang saham neraca. Dalam kelompok kewajiban lancer , akun-akun
itu dapat dicantumkan menurut jatuh temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut
prefensi likuidasinya. Berikut ini ilustrasi penyajian kewajiban lancar pada neraca.

Best Buy Co.


(000
) 26-Feb 28-Feb
2005 2004
Aktiva Lancar
Kas dan ekuivalen kas $ 470 $ 245
Investasi jangka pendek $ 2,878 $ 2,355
Piutang $ 375 $ 343
Persediaan barang dagang $ 2,851 $ 2,607
Aktiva lancar lainnya $ 329 $ 174
Aktiva lancar total $ 6,903 $ 5,724

Kewajiban Lancar

$ 2,460
Hutang usaha $ 2,824
Kewajiban kartu gift yang tidak ditebus $ 410 $ 300
Kompensasi akrual dan beban yang terkait $ 234 $ 269
Kewajiban yang di akrualkan $ 844 $ 724
Pajak Penghasilan yang diakrualkan $ 575 $ 380
Porsi lancar dan hutang jangka panjang $ 72 $ 368
Kewajiban Lancar Total $ 4,959 $ 4,501

Informasi yang terinci dan bersifat tambahan mengenai kewajiban lancer harus memadai untuk
memenuhi persyaratan pengungkapan penuh. Kewajiban yang dijamin harus diidentifikasi
dengan jelas, dan aktiva terkait yang dijaminkan harus ditunjukkan. Jika tanggal jatuh tempo
setiap kewajiban dapat diperpanjang maka rinciannya harus diungkapkan. Kewajiban lancer ini
tidak boleh dioffset terhadap aktiva yang akan digunakan untuk likuidasinya. Hutang jangka
panjang yang akan jatuh tempo saat ini harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancer.
Terdapat pengecualian penting apabila kewajiban yang jatuh tempo saat ini harus dibayar dari
aktiva yang diklasifikasikan sebagai jangka panjang. Sebagai contoh, jika pembayaran untuk
menarik hutang obligasi diambil dari dana pelunasan obligasi yang diklasifikasikan sebagai
aktiva jangka panjang, maka hutang obligasi harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban jangka
panjan. Penyajian hutang ini dalam kelompok kewajiban lancar akan mengganggu posisi modal
kerja perusahaan.
Jika kewajiban jangka pendek dikeluarkan dari kewajiban lancar karena pendanaan kembali,
maka catatan atas laporan keuangan harus mencakup:
a. Penjelasan umumu mengenai perjanjian pendanaan.
b. Persyaratan dari setiap kewajiban baru yang terjadi atau akan terjadi.
c. Persyaratan dari setiap sekuritas ekuitas yang diterbitkan atau akan diterbitkan.
Apabila pendanaan kembali atas dasar jangka panjang diharapkan dapat dilakukan melalui
penerbitan sekuritas ekuitas, maka tidak layak untuk memasukkan kewajiban jangka pendek
dalam ekuitas pemilik. Pada tanggal neraca, kewajiban itu merupakan suatu kewajiban bukan
ekuitas pemilik. Persyaratan pengungkapan ditunjukkan dalam ilustrasi dibawah ini:

31 Desember 2006

Kewajiban Lancar
Hutang Usaha $ 3,600,000
Hutang akrual $ 2,500,000
Hutang pajak penghasilan $ 1,100,000
Bagian Lancar hutang jangka panjang $ 1,000,000
Total Kewajiban Lancar $ 8,200,000

Hutang jangka panjang


Wesel bayar yang didanai kembali pada bulan januari $ 2,000,000
2007 (catatan 1)
Obligasi 11% yang jatuh tempo secara berurutan hingga $ 15,000,000
tahun 2007
Total Hutang jangka pnjang $ 17,000,000

Catatan 1: Pada tanggal 19Januari 2007, perusahaan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa
dan menerima hasil berjumlah 2385000, dimana sebesar 2000000 digunakan untuk melikuidasi
wesel bayar yang jatuh tempo pada tanggal 1 Februari 2007. Wesel bayar seperti itu telah
diklasifikasikan sebagai hutang jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2006

8. Penyajian Kontijensi
Perusahaan mencatat kerugian kontinjensi dan kewajiban jika kerugiannya adalah mungkin dan
dapat diestimasi. Akan tetapi, jika kerugiaanya sangat mungkin atau dapat diestimasi tetapi tidak
keduanya, dan jika terdapat paling sedikit kemungkinan yang layak bahwa suatu kewajiban telah
terjadi, maka pengungkapan berikut diperlukan dalam catatan:
a. Sifat kontinjensi
b. Estimasi mengenai kemungkinan kerugian atau rentang kerugian atau suatu pernyataan
bahwa estimasi tidak dapat dilakukan.
Ilustrasi pengungkapan kerugian kontinjensi melalui perkara pengadilan.

Raymark Corporation

CATATAN 1: Perkara Pengadilan. Raymark merupakan pihak yang tergugat atau pihak yang
turut tergugat dalam sejumlah besar gugatan hukum dengan tuduhan telah menimbulkan luka
dan/atau kematian akibat serat asbestosdi udara. Tabel berikut mengikhtisarkan aktivitas
gugatan hukum tersebut:

Klaim
Ditunda pada awal tahun 8,719
Diterima sepanjang tahun berjalan 4,494
Diselesaikan atau sebaliknya
dihentikan (1,445)
Ditunda pada akhir tahun 11,768
Rata-rata biaya ganti rugi $ 3,364
Rata-rata biaya per kasus, termasuk biaya pembelaan $ 6,499
Aktivitas Sidang
Keputusan bagi perusahaan 23
Total sidang 36

Tabel berikut menyajikan biaya pembelaan atas perkara pengadilan masalah asbes, bersama
dengan beban asuransi dan kompensasi pekerja yang berhubungan.

Dimasukkan dalam laba operasi $ 1,872,000


Beban non
operasi $ 9,077,000
Total $ 10,949,000

Perusahaan sedang mencari cara untuk menentukan secara layak kewajibannya.


Akan tetapi, tidak mungkin untuk meramalkan teori asuransi mana yang dapat
diterapkan, berapa jumlah gugatan hukum yang akan diajukan, berapa biaya
penyelesaian dan pembelaan terhadap kasus yang ada dan belum diajukan, atau
dampak akhir dari gugatan hukum tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi .
Beberapa kewajiban kontinjensi lain yang harus diungkapkan meskipun perusahaan
kemungkinan kerugiannya kecil adalah sebagi berikut:
a. Jaminan atas hutang pihak lain
b. Kewajiban bank konvensional menurut “ stand-by letters of credits.”
c. Jaminan untuk membeli kembali piutang (property lain yang berhubungan) yang telah
dijual atau diberikan.

9. Analisis Kewajiban Lancar


Analisis kewajiban lancar menggunakan menggunakan rasio tertentu .
1.Rasio lancar
Rasio lancar adalah rasio total aktiva lancar terhadap total kewajiban lancar. Rumusnya:
Ratio Lancar = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar
2.Rasio cepat
Rasio cepat menghubungkan total kewajiban lancar dengan kas, sekuritas, dan piutang.
Ratio Cepat = (Kas + Investasi Jangka Pendek + Piutang Bersih) : Kewajiban Lancar.
10. Perlakuan Akuntansi Pada Kewajiban Lancar
Perlakuan akuntansi terhadap kewajiban lancar pada dasarnya sama dengan perlakuan akuntansi
terhadap semua kewajiban. Utang lancar harus dicatat dalam neraca sebagai bagian dari
kewajiban jangka pendek. Utang lancar harus dicatat sebesar jumlah nominal yang disepakati
untuk pembayaran. Selain itu, kewajiban lancar juga harus dicatat dengan tepat waktu.
Kewajiban ini harus dicatat berdasarkan prinsip akuntansi dasar, yaitu prinsip akuntansi dasar
yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan. Prinsip akuntansi dasar menyatakan bahwa
semua transaksi harus dicatat sebesar nilai pembayaran yang disepakati. Selain itu, prinsip
akuntansi dasar menyatakan bahwa transaksi harus dicatat pada saat mereka terjadi. Perlakuan
akuntansi terhadap utang lancar juga harus mencerminkan kebijakan akuntansi yang ditetapkan
oleh entitas. Kebijakan akuntansi terkait dengan utang lancar bisa berupa pencatatan utang lancar
pada saat mereka terjadi atau pencatatan kewajiban lancar sebelum jatuh tempo. Kebijakan
akuntansi lainnya yang dapat diterapkan terkait dengan utang lancar adalah mengenai bagaimana
utang ini harus diklasifikasikan dalam laporan keuangan, seperti kewajiban jangka pendek atau
jangka panjang.
Selain itu, perlakuan akuntansi terhadap utang lancar juga harus mencerminkan prinsip akuntansi
yang diterapkan oleh entitas. Prinsip akuntansi yang diterapkan oleh entitas harus mencerminkan
cara yang tepat dalam mencatat utang lancar. Dalam penjurnalan, kewajiban lancar akan dicatat
dengan ketentuan sebagai berikut: Apabila akun kewajiban lancar bertambah, maka dicatat pada
sisi kredit. Sebaliknya, jika akun kewajiban lancar berkurang, maka akan dicatat pada sisi debit.
11. Risiko Yang Terkait Dengan Kewajiban Lancar
Risiko yang terkait dengan kewajiban lancar adalah:
a. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas menyebabkan perusahaan atau individu gagal menyelesaikan kewajibannya
karena mereka tidak memiliki akses ke sumber-sumber pendanaan yang cukup. Hal ini dapat
menyebabkan kerugian keuangan.
b. Risiko kredit
Risiko kredit muncul ketika pihak yang menerima dana tidak membayar kembali pinjaman atau
membayar dengan terlambat. Hal ini dapat menyebabkan kerugian keuangan untuk pemberi
pinjaman.
c. Risiko pasar
Risiko pasar dapat terjadi akibat fluktuasi harga aset, tingkat suku bunga, atau kondisi ekonomi
secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian keuangan bagi perusahaan.
d. Risiko tingkat inflasi
Risiko tingkat inflasi terjadi ketika tingkat inflasi naik melebihi tingkat pengembalian yang
diharapkan dari suatu investasi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian keuangan bagi perusahaan.
e. Risiko politik
Risiko politik muncul ketika perubahan politik atau regulasi dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajibannya. Hal ini dapat menyebabkan kerugian keuangan bagi
perusahaan.
12. Cara Mengantisipasi Risiko Kewajiban Lancar
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi risiko yang terkait dengan utang lancar.
a. Manajemen kas
Manajemen kas yang efektif dapat membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini
dimungkinkan dengan membuat proyeksi arus kas yang akurat, mengelola aktiva dan utang
lancar, dan memastikan bahwa kewajiban dan pembayaran lancar tidak terlalu tinggi.
b. Menghindari pembelian berlebihan
Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak melakukan pembelian berlebihan karena dapat
menyebabkan masalah keuangan. Kebutuhan akan modal kerja harus diperhitungkan dan
pembelian harus sesuai dengan arus kas yang tersedia.
c. Memperluas sumber pendapatan
Memperluas sumber pendapatan dapat membantu mengurangi risiko utang lancar. Hal ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan penjualan, memperluas pasar, mengembangkan produk baru,
dan lainnya.
d. Melakukan diversifikasi risiko
Diversifikasi risiko dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang lancar. Hal ini
dapat dilakukan dengan membagi investasi di berbagai jenis produk keuangan, seperti saham,
obligasi, komoditas, dan lainnya.
e. Mengontrol biaya operasional
Mengontrol biaya operasional dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan utang
lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperbaiki
efisiensi operasional, dan mengurangi biaya overhead.
f. Melakukan manajemen risiko
Melakukan manajemen risiko yang efektif adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko
yang terkait dengan utang lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang
mungkin terjadi, menganalisis dampak risiko, dan mengambil tindakan yang tepat untuk
mengurangi risiko.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kewajiban atau hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di
masa mendatang karena tindakan atau transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi tersebut
dapat berbentuk penyerahan uang, aktiva lain, jasa-jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu.
2. Jenis kewajiban lancar dibagi menjadi dua yaitu kewajiban lancar yang sudah pasti seperti
utang usaha, wesel bayar, utang deviden dan lain sebagainya serta kewajiban kontijensi.
3. Di dalam kewajiban lancar terdapat dasar-dasar kas guna untuk mewajibkan jaminan jika tidak
di akrualkan pada tahun penjualan.
4. Di dalam kewajiban lancar terdapat dasar-dasar akrual guna untuk jaminan yang tidak dapat
dipisahkan dari penjualan serta dipandang sebagai kerugian kontijensi.
5. Premi adalah peralatan dari perak, pirung, alat rumah tangga kecil, mainan, barang lainnya,
atau transportasi gratis. Kupon adalah sesuatu yang ditebus untuk potongan tunai atas barang
yang dibeli.
6. Berikut risiko yang sering terjadi di dalam kewajiban lancar seperti risiko likuiditas, risiko
kredit, risiko pasar, risiko tingkat inflasi, dan risiko politik.
7. Dari adanya risiko terhadap kewajiban lancar diperlukan adanya cara untuk mengantisipasi
contohnya dengan cara memanajemen kas, menghindari pembelian berlebihan, dan mengontrol
biaya operasional.
B. Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam makalah ini adalah agar makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan bacaan guna menambah wawasan sekaligus dapat dijadikan bahan referensi untuk
pembuatan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ogi Sigit Pornawan. 2022. Mengenal Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Dalam Akuntansi.
Jakarta: kledo.com
Universitas Budi Luhur. 2023. BAB I Kewajiban Lancar-Current Liabilities-Perbedaan Biaya.
Jakarta: studocu
Nurul Qamar. 2021. Makalah Kewajiban Lancar Intermediate Accounting. Jakarta:
academia.edu
Dhika Ipath. 2015. Kewajiban Lancar. Jakarta: scribd.com
Unikama. 2020. Akuntansi Kewajiban Lancar Dan Penggajian. Malang: unikama.ac.id
Wikimedia Project. 2020. Kewajiban Lancar. Jakarta: wikipedia

Anda mungkin juga menyukai